Anda di halaman 1dari 24

Anggaran Penjualan

Susan Nainggolan, SE,MSi


Apa itu ANGGARAN PENJUALAN ?

• Anggaran Penjualan adalah master budget yang


menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah barang jadi
yang akan dijual oleh perusahaan dan harga jual yang
ditetapkan diharapkan diperoleh untuk peridode anggaran
mendatang

• Anggaran penjualan ini harus dibuat pertama kali karena


dalam melaksanakan usahanya, perusahaan
memerlukan  target  pencapaian penjualan untuk 
pengambilan  keputusan  yang  lebih lanjut bagi
manajemen Dan juga untuk dijadikan sebagai target
berkaitan dengan pendapatan hasil usaha perusahaan
tersebut.
Apa itu ANGGARAN
PENJUALAN ?
• Anggaran penjualan adalah rencana kerja
perusahaan di masa mendatang pada suatu kurun
waktu tertentu di bidang penjualan produk
perusahaan.
• Anggaran penjualan adalah anggaran yang
merencanakan penjualan secara terperinci
tentang penjualan perusahaan dalam periode yang
akan datang yang didalamnya terdapat rencana
tentang jenis ( kualitas ) barang yang akan dijual,
jumlah ( kuantitas ) yang akan dijual,
harga penjualan serta waktu dan tempat penjualannya
Mengapa perlu dibuat
Anggaran Penjualan ?
1. Anggaran Penjualan sangat dibutuhkan
bagi perusahaan sebagai dasar dalam
menetapkan jumlah barang yang akan
dijual yang tentunya berpengaruh
langsung bagi  pendapatan usaha
perusahaan
2. Menjadi dasar kuantitas kinerja
perusahaan baik dalam segi waktu
maupun strategi dan kebutuhan lainnya.
Mengapa perlu dibuat
Anggaran Penjualan ?
3. Sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan lebih lanjut bagi manajemen
4. Dasar dalam menentukan jumlah unit
yang akan diproduksi dan tentunya untuk
kebutuhan informasi mengenai biaya-
biaya yang diperlukan dalam proses
produksi kedepannya
Apa Akibat tidak disusunnya
anggaran Penjualan ?
• Tidak akan memiliki dasar kinerja dan target
mengenai usaha mereka, yang tentunya
akan mengakibatkan tidak teraturnya kinerja
perusahaan.
• Dampak lain adala perusahaan tidak mampu
membuat anggaran produksi dan biaya
produksi dan anggaran lainnya, walaupun
bisa maka hasilnya akan tidak akan akurat
dan tidak memiliki dasar yan signifikan.
Manfaat Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000: 174) :
1. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan
dimasa datang, manfaat anggaran penjualan yaitu:
2. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan
manajemen ke dalam proses perencanaan (contoh
dalam rencana pemasaran).
3. Untuk memberikan informasi penting berisi
pembentukan elemen lain dari rencana laba yang
menyeluruh.
4. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas
kegiatan penjualan yang dilakukan.
Periode Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), ada dua
jenis
periode anggaran penjualan yaitu:

1. Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)


Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate
plan, anggaran penjualan jangka panjang biasanya dalam
jumlah tahunan dan menyangkut analisis mendalam mengenai
potensi pasar di masa mendatang yang dapat diakibatkan oleh
perubahan populasi, keadaan perekonomian dan lain-lain.

2. Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)


Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya
mencangkup satu tahun atau dua belas bulan, lalu dirinci lagi
dalam triwulan atau bulanan. Anggaran penjualan jangka pendek
harus disusun berdasarkan daerah pertanggung jawaban untuk
memudahkan perencanaan dan pengendaliannya.
Faktor - faktor yang mempengaruhi Anggaran
Penjualan
Ada dua faktor lagi yang akan disebutkan dan harus
dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran penjualan menurut
Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) adalah
1. Faktor-faktor Internal
 Penjualan tahun-tahun yang lalu
 Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan
 Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya
 Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya
 Modal kerja yang dimiliki perusahaan
 Fasilitas lain yang menunjang

2. Faktor-faktor Ekternal
 Keadaan persaingan di pasar
 Posisi perusahaan dalam persaingan
 Tingkat perumbuhan penduduk
 Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan.
 Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun
Anggaran Penjualan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam
penyusunan anggaran penjualan menurut Agus
Ahyari (2002:208) adalah sebagai berikut :
a.Rincian jumlah/unit dan jenis produk perusahaan
b.Rincian daerah pemasaran
c.Diskriminasi harga (yaitu menaikkan laba dengan cara
menjual barang yang sama dengan harga berbeda
untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang
tidak berkaitan dengan biaya)
d.Potongan harga
e.Rincian penjualan menurut bulan, kwartalan, semester,
dan tahunan.
Langkah Dalam Menyusun
Anggaran Penjualan
Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang
perlu diperhatikan menurut M. Nafarin (2007 : 176),
yaitu:
a. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran
penjualan.
b. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah
tertentu.
c. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk
yang akan dijual dan penentuan produk yang akan dijual
pada daerah tertentu.
d. Memperhitungkan anggaran penjualan.
e. Menyusun anggaran penjualan.
Penyusunan Anggaran
Penjualan
Prosedur yang dilakukan dalam melakukan
penyusunan anggaran penjualan adalah:
1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi
anggaran penjualan
2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan
daerah tertentu
3. Membuat taksiran tiap jenis produk yang akan dijual
dan penentuan produk yang akan dijual pada
daerah tertentu
4. Memperhitungkan anggaran penjualan
5. Menyusun anggaran penjualan
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam
penyusunan anggaran penjualan adalah:

1. Penjualan dirinci menurut bulan,


kwartalan, semester dan tahunan
2. Rincian jumlah dan jenis produk
3. Rincian daerah pemasaran
4. Diskriminasi harga
5. Potongan harga
Sumber Data Penjualan

1. Penjualan Tahun-Tahun Sebelumnya :


a. Pertumbuhan rata-rata
b. Least Square
2. Target Pertumbuhan Penjualan.
a. Pertumbuhan volume penjualan.
b. Pertumbuhan pangsa pasar.
3. Demografi (Perubahan Penduduk)
4. Pertumbuhan Pendapatan
5. Perubahan-Perubahan di Lingkungan
Perusahaan
contoh
Perusahaan ABC memproduksi dan menjual 2 macam produk ( produk A
dan produk B). Adapun penjualan pada th 2004-2008 sbb. :

Penjualan
Tahun Produk A Produk B
2004 6000 4000
2005 6200 4100
2006 6500 4300
2007 6800 4450
2008 7000 4500

Dengan mempertimbangkan proyeksi kapasitas & tersedianya


sumber daya material. tenaga klerja, modal, distribusi dll., maka
anggaran penjualan tahun 2009 ditentukan
Produk A sebesar 80 % , proyeksiProduk B sebesar 75 % dari
proyeksi
Kedua produk dijual dibeberapa daerah dengan proporsi sbb.:

Produk A Produk B
DIY 30% 15%
Jatim 20% 35%
Jateng 15% 30%
Jabar 35% 20%

Harga per unit masing-masing produk :

Produk A Produk B
DIY Rp.5000 Rp.6250
Jatim Rp.5250 Rp.6350
Jateng Rp. 5350 Rp.6500
Jabar Rp.5500 Rp.6600
Rincian anggaran per Triwulan adalah sbb :

Triwulan Produk A Produk B


TW I 30% 25%
TW II 20% 30%
TW III 30% 20%
TW IV 20% 25%

Pertanyaan ;
Susunlah anggaran penjualan Produk A dan Produk B pada tahun
2009
Langkah 1 : Proyeksi penjualan Produk A dan produk B tahun 2009

Proyeksi penjualan produk A th 2009

Tahun Y X XY X²
2004 6000 -2 -12.000 4
2005 6200 -1 - 6.200 1
2006 6500 0 0 0
2007 6800 1 6.800 1
2008 7000 2 14.000 4
32.500 2.600 10

a = 32.500/5 = 6500
b= 2600 / 10 = 260 Y= 6.500 + 260
(X)
Proyeksi penjualan th. 2009 :

Y = 6.500 + 260 (3) = 7.280


Langkah 1 : Proyeksi penjualan Produk A dan produk B tahun 2009

Proyeksi penjualan produk Bth 2009

Tahun Y X XY X²
2004 4000 -2 -8.000 4
2005 4100 -1 - 4.100 1
2006 4300 0 0 0
2007 4450 1 4450 1
2008 4500 2 9000 4
21350 1350 10

a = 21350/5 = 4250
b= 1350 / 10 = 135 Y= 4250 + 135 (X)

Proyeksi penjualan th. 2009 :

Y = 4250 + 135 (3) = 4675


Langkah 2 :
Unit penjualan yg dianggarkan th.2009 untuk masing-masing
produk : Produk A = 80 % X 7.280 = 5.824 = 5.800 (pembulatan)
Produk B = 75 % X 4.675 = 3.506 = 3.500 (pembulatan)

Langkah 3 :
Penjualan masing-masing daerah
pemasaran :
Produk A Produk B
DIY 30% x 5.800 = 1740 15% x 3.500 = 525
Jatim 20% x 5.800 = 1160 35% x 3.500 = 1.225
Jateng 15% x 5.800 = 870 30% x 3.500 = 1.050
Jabar 35% x 5800 = 2.030 20% x 3.500 = 700
Langkah 4 :
Penjualan masing-masing daerah pd setiap Triwulan :
Produk A
Wilayah DIY Wilayah Jatim

Triwulan Produk A Triwulan Produk A


TW I 30% x 1740 = 522 TW I 30% x 1160= 348
TW II 20% x 1740 = 348 TW II 20% x 1160= 232
TW III 30% x 1740 = 522 TW III 30% x 1160 = 348
TW IV 20% x 1740 = 348 TW IV 20% x 1160 = 232

Wilayah Jateng Wilayah Jabar


Triwula Produk A Triwulan Produk A
n
TW I 30% x 2030 = 609
TW I 30% x 870 = 261
TW II 20% x 2030= 406
TW II 20% x 870= 174
TW III 30% x 2030= 609
TW III 30% x 870 = 261
TW IV 20% x 2030 = 406
TW IV 20% x 870 = 174
Langkah 4 :
Penjualan masing-masing daerah pd setiap Triwulan :
Produk B
Wilayah DIY Wilayah Jatim
Triwulan Produk B
Triwulan Produk B
TW I 25% x 525= 131,25
TW I 25% x 1225= 306,25
TW II 30% x 525 = 157,5
TW II 30% x 1225= 367,5
TW III 20% x 525 = 105
TW III 20% x 1225= 245
TW IV 25% x 525 = 131,25
TW IV 25% x 1225= 306,25

Wilayah Jateng Wilayah Jabar


Triwulan Produk B Triwulan Produk B
TW I 25% x 1050= 262,5 TW I 25% x 700= 175
TW II 30% x 1050 = 315 TW II 30% x 700= 210
TW III 20% x 1050= 210 TW III 20% x 700= 140
TW IV 25% x 1050 = 262,5 TW IV 25% x 700= 175
Langkah 5: Rincian Harga masing2 produk TAHUN 2009

Ket Produk A Produk B total


Unit Harga/ jumlah unit Harga / jmh
unit unit
DIY
Rp.6250
TW I 522 Rp. 5000 Rp.2.610.000 131,25 Rp.820.312,5
TW II 348 1.740.000 157,5 984.375
TW III 522 2.610.000 105 656.250
TW IV 348 1.740.000 131,25 820.312,5
1740 8.700.000 525 3.281.250 Rp.11.981.250

Jatim
Rp.6350
TW I 348 Rp.5250 1.827.000 306,25 Rp. 1.944.687,5
TW II 232 1.218.000 367,6 2.333.625
TW III 348 1.827.000 245 1.555.750
TW IV 232 1.218.000 306,25 1.994.687,5
1740 6.090.000 1225 7.778.750 Rp.13.868.750

Jatim Dst

Jabar

Total 5800 Rp.30.609.500 3.500 Rp.22.505.000 Rp.50.114.500


SOAL:
1. Data penjualan PT. Anugrah dengan produk sepatu jenis sbb:
Thn Tipe 21 Tipe 22 Tipe 23
2007 21.000 20.000 18.000
2008 25.000 21.000 20.000
2009 33.000 30.000 25.000
2010 22.500 20.000 15.000

2. Dengan mempertimbangkan proyeksi kapasitas & tersedianya sumber daya material. tenaga klerja,
modal, distribusi dll., maka anggaran penjualan tahun 2011 ditentukan
Proyeksi Produk Tipe 21 = 90%, Tipe 22 = 80%, Tipe 23 = 70%

3. Harga per unit masing2 produk dan Rincian anggaran per Triwulan adalah sbb :
  Tipe 21 Tipe 22 Tipe 23 TW Tipe 21 Tipe 22 Tipe 23
Jakarta Rp. 15000 Rp.12000 Rp.8000 I 30% 25% 20%
Medan Rp.17000 Rp.15000 Rp.10000 II 30% 20% 20%
Semarang Rp.16000 Rp.13000 Rp.9000 III 20% 30% 30%
Bandung Rp.16000 Rp.13000 Rp.9000 IV 20% 25% 30%

4. Kedua produk dijual dibeberapa daerah dengan proporsi sbb.:


  Tipe 21 Tipe 22 Tipe 23
Jakarta 30% 25% 15%
Medan 30% 25% 25%
Semarang 25% 25% 30%
Bandung 15% 25% 30%

Buatlah Anggaran Penjualan thn 2011 dengan metode least square


berdasarkan : 1.Jenis produk , 2 Waktu, 3. Wilayah.

Anda mungkin juga menyukai