Anda di halaman 1dari 24

Anggaran Bahan Baku

Susan Nainggolan,SE,MSi
Anggaran Bahan Baku (mentah)
• Adalah anggaran penggunaan bahan mentah untuk
proses produksi selama periode tertentu yang akan
datang.
• Anggaran Bahan Mentah terdiri atas 3 anggaran
yang disusun berurutan, yaitu:
– Anggaran kebutuhan bahan Mentah
– Anggaran pembelian bahan mentah
– Anggaran persediaan bahan mentah
– Anggaran Biaya bahan mentah yang habis digunakan
dalam produksi.
Anggaran Bahan Baku
• Bahan Baku (mentah) yang digunakan dalam proses produksi
dikelompokkan menjadi:
1. Bahan Mentah Langsung (Direct Material)
2. Bahan Mentah tak Langsung (Inderect Material)

– Bahan Mentah Langsung adalah semua bahan mentah yang


merupakan “bagian” barang jadi yang dihasilkan.
– Bahan Mentah tdk langsung adalah bahan mentah yang ikut berperan
dalam proses produksi, tetapi tdk langsung “tampak” pada barang
jadi yang dihasilkan.
• Contoh: Produk jadi Meja Kayu (Langsung)
• Paku, cat (tdk Langsung)
Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Mentah

• Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah.


• Memperkirakan jumlah pembelian bahan mentah yang
diperlukan.
• Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang
diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan mentah.
• Sebagai dasar penyusunan product costing, yakni
memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena
penggunaan bahan mentah dalam proses produksi.
• Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan
mentah.
1. Penyusunan Anggaran kebutuhan bahan Mentah

• Pada anggaran ini secara terperinci


dicamtumkan:
– Jenis barang jadi yang dihasilkan.
– Jenis bahan mentah yang digunakan.
– Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi.
– Standar penggunaan bahan mentah
– Waktu penggunaan bahan mentah.
Bentuk dasar Anggaran Kebutuhan Bahan mentah.

PT. GUNUNG KIDUL


ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH TAHUN 2009
  Bahan Mentah X Bahan Mentah Y
  Produksi SP Kebutuhan Produksi SP Kebutuhan
Kuartal I          
Barang A          
Barang B          
Jumlah            
Kuartal II          
Barang A          
Barang B          
Jumlah            
Kuartal III          
Barang A          
Barang B          
Jumlah            
Kuartal IV          
Barang A          
Barang B          
Jumlah            
Keterangan : SP = Standar Penggunaan Bahan
PT. Salemba memproduksi 2 macam barang yaitu Teh Botol dan
Teh Kotak dengan menggunakan bahan mentah teh,gula,air
Dimana Rencana produksi selama 6 bulan:
Bulan Produk Teh Teh kotak
Botol Standar Penggunaan bahan baku:
Jan 110 80 Barang Bahan Mentah
Feb 120 90 Teh Gula Air
Mart 100 80 Teh Botol 2 3 2
Apr 130 70 Teh kotak 3 2 1
Mei 120 100
juni 140 100 Harga Setiap unit masing2 jenis bahan
mentah adalah:
Teh Rp.50
Gula Rp.60
Air Rp.70.
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Barang/ bulan Bahan Mentah Teh Bahan Mentah gula Bahan Mentah air
Produksi
SP Kebutuhan SP Kebutuhan SP Kebutuhan
Teh Botol
Jan 110 2 220 3 330 3 330
Feb 120
Mart 100
April 130
Mei 120
Juni 140
Jumlah 720
Teh kotak
Jan 80 3 240 2 160 1 80
Feb 90
Mart 80
April 70
Mei 100
Juni 100
Jumlah 520
Jlh Kebutuhan
Barang/ bulan Bahan Mentah Teh Bahan Mentah gula Bahan Mentah air
Produksi
SP Kebutuhan SP Kebutuhan SP Kebutuhan
Teh Botol
Jan 110 2 220 3 330 3 330
Feb 120 240 360 360
Mart 100 200 300 300
April 130 260 390 390
Mei 120 240 360 360
Juni 140 280 420 420
Jumlah 720 1440 2160 2160
Teh kotak
Jan 80 3 240 2 160 1 80
Feb 90 270 180 90
Mart 80 240 160 80
April 70 210 140 70
Mei 100 300 200 100
Juni 100 300 200 100
Jumlah 520 1560 1040 520
Jlh Kebutuhan 3000 3200 2680
2. Anggaran pembelian bahan mentah
• Anggaran pembelian bahan mentah berisi
rencana kuantitas bahan mentah yang harus
dibeli oleh perusahaan dalam periode waktu
mendatang.
• Anggaran Pembelian bahan mentah meliputi:
1. Jumlah setiap bahan mentah yang akan dibeli.
2. Penentuan waktu pembelian
3. Perkiraan besarnya biaya bahan mentah yang
dibeli.
Jumlah dan waktu Pembelian
• Apabila bahan mentah yang dibeli terlalu
besar akan mengakibatkan bertumpuknya
bahan mentah di gudang yang mungkin
menurunkan kualitas biaya penyimpanan
menjadi lebih besar sebaliknya bila terlalu
kecil akan menghambat kelancaran proses
produksi.
Jumlah pembelian paling ekonomis disebut
(Ekonomic Order Quantity)
Dalam menghitung EOQ dipertimbangkan 2 jenis biaya yang
bersifat variabel:
1. Biaya Pemesanan (biaya ini berubah-ubah jika frekewensi
pemesanan tinggi maka tinggi pula biaya pemesanan )
misal: biaya persiapan pemesanan, administrasi,
pengiriman pemesanan, dll.
2. Biaya penyimpanan (biaya ini berubah-ubah jika jumlah
bahan mentah besar setiap pemesanan maka besar pula
biaya pemesanan)
misal : biaya pemeliharaan, asuransi, perbaikan kerusakan.
Jumlah pembelian paling ekonomis disebut (Ekonomic
Order Quantity)

•  
contoh

•  

• Dengan diketahui angka 100 kg setiap


pesanan, berarti dalam satu tahun
dilakukan 10 kali pesanan.
• Biaya persediaannya adalah yang
paling ekonomis.

Jika biaya penyimpanan dinyatakan dalam


Rupiah perunit (Rp. 10), maka EOQ dapat
dihitung :
Waktu Pembelian Bahan Mentah
• STOCK OUT COST : Biaya-biaya yanqg terpaksa dikeluarkan
karena keterlambatan datangnya bahan mentah.
• EKSTRA CARRYING COST Biaya-biaya yang terpaksa
dikeluarkan karena datangnya bahan mentah terlalu awal.
• LEAD TIME jangka waktu sejak pemesanan sampai saat
datangnya bahan mentah yang dipesan dan siap
digunakan dalam proses produksi.
• REORDER POINT ; Saat dimana harus dilakukan
pemesanan kembali bahan mentah yang diperlukan.
Contoh perhitungan REORDER POINT
• Selama tahun 2018 PT SAKTI membutuhkan bahan mentah
sebanyak 10.000 kg.
• Lead Time 3 hr = 5 buah
Lead Time 4 hr = 10 buah
Lead time 5 hr = 5 buah
• Biaya penyimpanan bahan mentah kg/thn adalah Rp.2.
• Biaya pemesanan (setiap kali pesan) Rp.100.
• Jika kehabisan bahan mentah maka dapat dicari bahan
mentah pengganti sebesar Rp.0,5 bagi setiap unit bahan
mentah pengganti .
• Apabila 1 tahun 300 hari.
• Kapan Pemesanan kembali harus dilakukan (Reorder Point) ?
Penyelesaian

Diket:
Kebutuhan (R) : 10.000 kg.
Carrying cost : Rp.2 /kg / thn
Procurenment cost : Rp. 100 /order
Stock out cost : Rp.0,5/ kg.
Lead Time:
Lead Frekwensi Probilitas
time
3 hr 5 0,25 (25%) (5/20 X 100%)
4 hr 10 0,50 (50%)
5 hr 5 0.25 (25%)
20 1.00
•  
•  
Dari perhitungan ECC dan SOC diatas maka dibuat perbandingan sebagai berikut:

ECC SOC
Lead Total per
Time Per Per Per Per Tahun
order tahun orderq tahun
3 hr 0 0 16,65 166,50 166,50
4 hr 1.6675 16,675 4,1625 41,625 58,30
5 hr 6,67 0 0 0 66,70

Kesimpulan : lead time 4 hr akan mendatangkan biaya total yang minimum


(Rp.58,30). Maka pemesanan kembali dibakukan pada saat tingkat persediaan
bahan mentah sama dengan tingkat persediaan ditambah penggunaan selama
lead time.

Maka : Persediaan (10hr x 33,3 kg)………………. = 333,0 kg


Kebutuhan selama lead time (4hr x 33,3 kg) = 133,2 kg
Saat Pemesanan kembali = 466,2 kg

Artinya: pemesanan bahan mentah kembali diharuskan apabila tingkat persediaan


bahan menunjujkan 466,2 kg.
Bentuk dasar Anggaran pembelian Bahan Mentah
Pembelian
Kebutuhan
Jenis bahan bahan Persediaan Jumlah Persediaan
mentah mentah Harga
dan waktu untuk akhir kebutuhan awal Unit jumlah
produksi

Bahan
Mentah A
Jan
Feb
Mart
Kwartal I
Kwartal II
Kwartal III
Jumlah (1
thn)
Bahan
Mentah B
Jan
Feb
dst
Jumlah
(1th)
Kebutuhan masing-masing jenis bahan baku Rencana Persediaan akhir setiap bulan
Bahan Mentah Bahan Mentah

Teh Gula air The Gula air

Jan 220 330 330 Jan 80 100 100


Feb 240 360 360 Feb 90 120 120
Mart 200 300 300 Mart 70 90 90
April 260 390 390 April 100 130 130
Mei 240 360 360 Mei 90 120 120
juni 280 420 420 juni 100 150 150
jumlah 1440 2160 2160

Persediaan Awal untuk : Harga per satuan bahan mentah:


Teh = 80 Teeh : Rp. 100
Gula = 100 Gula : Rp. 150
Air = 100
Air : Rp. 100

Anggaran Pembelian bahan mentah dapat disusun sebagai berikut:


Pembelian
Jenis bahan Kebutuhan
Persediaan Jumlah Persediaan
mentah dan bahan mentah akhir kebutuhan awal Harga
waktu untuk produksi Unit Harga
jumlah

Bahan
Mentah Teh
Jan 220 80 300 80 220 Rp.100 22000
Feb 240 90 330 80 250 25000
Mart 200 70 270 90 180 18000
april 260 100 360 70 290 29000
Mei 240 90 330 100 230 23000
juni 280 100 380 90 290 29000
Jumlah (1 thn) 1440 100 1540 80 1460 146000
Bahan
Mentah gula
Jan dst
Feb
Mart
April
Mei
Juni

Jumlah (1th)
latihan 1
• PT. Kurnia Selalu pada tahun yang akan datang
membutuhkan bahan baku sebanyak 180.000 Unit. Harga
bahan baku per unit Rp24.000. biaya pesan untuk setiap kali
melakukan pemesanan sebesar Rp600.000, sedangkan biaya
penyimpanan sebesar 25% dari nilai rata - rata persediaan.
Diminta :
a. berapa jumlah pemesanan yang paling ekonomis ( EOQ ) ?
b. berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam setahun ?
c. berapa hari sekali perusahaan melakukan pemesanan ( 1 tahun = 360 hari ) ?
d. apabila waktu yang dibutuhkan dari saat memesan sampai bahan baku tiba di
perusahaan adalah 2 minggu, kapan perusahaan harus melakukan pemesanan
kembali (Reorder Point). Jika diasumsikan 1 tahun = 50 Minggu.

Anda mungkin juga menyukai