Anda di halaman 1dari 76

Oleh

Trisna Yuni Handayani. S.ST.,MPH


MENYUSUI
suatu cara yang tidak ada duanya dalam pemberian
makanan yang ideal bagi petumbuhan dan
perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai
pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap
kesehatan ibu dan bayi.
ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA
 Setiap payudara terdiri 15 sampai 20 lobus
dari jaringan kelenjar. Setiap lobus terbuat
dari ribuan kelenjar kecil yang disebut
alveoli atau acini. Kelenjar ini bersama
membentuk sejumlah gumpalan mirip
anggur yang merambat. Alveoli
menghasilkan susu dan substansi lainnya
selama menyusui.
• Setiap bola memberikan makanan kedalam
pembuluh tunggal lactiferus yang
mengalirkanya keluar melalui putting susu.
Dibelakang putting susu membentuk lactiferus
agak membesar sampai membentuk
penyimpanan kecil yang disebut lubang-lubang
lactiferus (lactiferus sinus).

• Putting susu dan areola disusun oleh urat otot


yang lembut dan merupakan sebuah jaringan
yang tebal berupa urat saraf beada diujungnya
1. Saat bayi menghisap, sejumlah sel saraf
dipayudara ibu mengirimkan pesan ke
hipotalamus
2. Ketika menerima pesan itu, hipotalamus
melepas “rem” penahan prolaktin
3. Untuk mulai menghasilkan ASI, prolaktin yang
dihasilkan kelenjar pituitari merangsang
kelenjar-kelenjar susu di payudara ibu.
Oksitosin asi keluar
1. Progesteron

Mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.


Kadar progesteron dan estrogen menurun saat
setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi
ASI.
2. Estrogen

Menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar.


Kadar estrogen dalam tubuh menurun saat
melahirkan.
3. Prolaktin

Berperan dalam membesarnya alveoli pada masa


kehamilan (produksi air susu ibu)

4. Oksitosin

Mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat


melahirkan dan setelahnya. Setelah melahirkan
oksitosin juga mengencangkan otot halus disekitar
alveoli utk memeras ASI menuju saluran susu.
Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu (let-
down/ milk ejection reflex)
 Human Placental Lactogen (HPL)

Sejak bulan kedua kehamilan plasenta mengeluarkan


banyak HPl yang berperan dalam perumbuhan payudara,
puting, areola sebelum melahirkan. Pada bulan kelima dan
keenam kehamilan payudara siap memproduksi ASI
• Setelah seorang ibu melahirkan dan terlepasnya
plasenta, fungsi korpus luteum berkurang maka
estrogen dan progesteron pun berkurang.

• Hisapan bayi pada putting susu dan areola akan


merangsang saraf sensorik, rangsangan ini
dilanjutkan ke hipotalamus  menekan
pengeluaran faktor yang menghambat sekresi
prolaktin namun akan merangsang faktor pemicu
sekresi prolaktin
 Faktor tsb akan merangsang hipofise anterior utk
mengeluarkan hormon prolaktin.

 Prolaktin akan merangsang alveoli yang berfunsi


utk membuat susu
 Bersamaan dengan pembentukan prolaktin,
rangsangan yang berasal dari isapan bayi
 hipotalamus anteriordikeluarkan
oksitosin. Melalui alioran darah hormon
ini diangkut menuju uterus sehingga
terjadi proses involusi. Oksitosin akan
merangsang kontraksi masuk kedalam
duktus mengalir ke ductus lactiferus
masuk Mulut bayi
FAKTOR YANG MENINGKATKAN REFLEK
LET DOWN ADALAH:

1.Melihat bayi
2.Mendengarkan suara bayi
3.Mencium bayi
4.Memikirkan untuk menyusui bayi
1. Biarkan bayi bersama ibu segera sesudah lahir

2. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada


ibu utk mencegah masalah umum yang timbul

2. Bantulah ibu pada waktu pertama kali memberi


ASI
Untuk bayi
 UNTUK IBU
 Untuk keluarga:
1. Mudah dalam proses pemberiannya
2. Mengurangi biaya rumah tangga
3. Bayi yang mendapat ASI jarang sakit sehingga
dapat menghemat biaya berobat

Manfaat bagi Negara:


1. Pengematan utk subsidi anak sakit dan pemakain
obat- obatan
2. Mengrangi polusi
3. Mendapatkan SDM yang berkualitas
4. Penghematan devisa dalam hal pembelian susu
formula dan perlengkapan menyusui
 PROTEIN DALAM ASI

a. ASI mengandung alfa-laktalbumin utk pencernaan


bayi
b. ASI mengandung asam amino esensiil taurin yang
tinggi utk pertumbuhan retina dan bilirubin
c. Asam amino sistin yang pentik utk pertumbuhan
otak
d. Lisozin merupakan antobodi alami
e. Laktoferin utk mengankut zat besi
Karbohidrat dalam ASI

a. Menghambat pertumbuhan bakteri


b. Memacu mikroorganisme utk memproduksi asam
organik dan mensintesis vitamin
c. Memudahkan absorpsi Ca, F,Mg
Lemak dalam ASI
Keadaan lemak dalam ASI merupakan sumber kalori
utama bagi bayi dan sumber vitamin yang larut
dalam lemak (A,D,E,K) dan sumber asam lemak
sesensial.

Selain jumlahnya yg mencukupi jenis lemak yang ada


dalam ASI mengandung lemak kebutuhan sel
jaringan otak yang sangat mudah dicerna serta
mempunyai jumlah yang cukup tinggi
Mineral dalam ASI

a. ASI mengandung mineral yang lengkap


b. Garam organic yang terdapat dalam ASI
terutama adalah kalsium, kalium, natrium
asam klorida dan fosfat
c. Zat besi dan kalsium didalam ASI
merupakan mineral yang sangat stabil
Air dalam ASI

Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air


ini berguna utk melarutkan zat-zat yang
terdapat didalamnya. Asi merupakan
sumber air yang secara metabolic aman.
Vitamin dalam ASI

Vitamin dalam asi dikatakan lengkap.


Vitamin cukup utk 6 bulan sehingga tidak
perlu ditambah kecuali vitamin K karena
BBL ususnya belum mampu membentuk
vitamin K
Taurin, DHA dan AA pada ASI

a. Taurin adalah jenis asam amino kedua


yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi
sebagai neuro-transmitter dan berperan
penting utk proses maturasi sel otak.
b. Jumlah DHA dan AA dalam Asi sangat
mencukupi utk pertumbuhan dan
kecerdasan anak
Untuk bayi
 Pada ibu yang normal dpt menghasilkan ASI
kira2 550-1000 ml tiap hari.
 Jumlah ASI tersebut dipengaruhi oleh :

1.Makanan
Untuk membentuk produksi ASI yang baik,ibu
harus mengkonsumsi jumlah
kalori,protein,lemak dan vitamin serta
mineral yang cukup.
 Bahan makanan yang dibatasi utuk ibu menyusui :

1.Yang merangsang : cabe,merica,jahe,kopi,alkohol


2.Yang membuat kembung :
Ubi,singkong,sawi,daun bawang
3.Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan
lemak
2.ketenanagn jiwa dan pikiran
3.pengunaan alat kontrasepsi
4.Perawatan payudara
5.Istirahat
6.faktor isapan anak
7.faktor obat2an
1. Apa itu masa nifas
2. Apa itu involusio
3. Bagaimana peran bidan pada masa nifas
4. Berapa kali kunjungan pada masa nifas? Apasaja
program kebijakan pada masa nifas
5. Sebutkan 2 reflek yang berperan dalam
menyusui. Jelaskan
TRISNA YUNI. H, SST
1. Bayi sering kencing setidaknya 6 kali dalam 24
jam dan warnanya jernih sampai kuning muda
2. Bayi menyusu sering tiap 2-3 jam atau 8-12 kali
dalam sehari
3. Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar
bangun dan tidur lagi
4. Bayi tampak sehat, warna kulit dan turgor baik,
anak cukup aktif
5. Bayi bertambah berat badannya rata-rata 500gr
perbulan
Bayi hanya diberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa
tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit,
bubur nasi dan nasi tim.
Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan
pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan
sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.
PENGENALAN MAKANAN
TAMBAHAN DIMULAI PADA USIA 6
BULAN DAN BUKAN 4 BULAN.
DIKARENAKAN:

1.Darihasil penelitian jumlah komposisi


ASI masih cukup untuk pertumbuhan
dan perkembangan bayi apabila ASI
diberikan secara tepat dan benar sampai
bayi berumur 6 bulan
2. Bayi pada saat berumur 6 bulan sistem
pencernaanya masih matur. Jaringan pada usus
halus bayi pada umumnya seperti saringan pasir.
Pori-porinya berongga sehingga memungkinkan
kuman akan langsung masuk dalam sistem
peredaran darah dan dapat menimbulkan alergi .
Pori-pori dalam usus bayi ini akan tertutup rapat
setelah bayi berumur 6 bulan.

Dengan demikian, usus bayi setelah berumur 6


bulan mampu menolak faktor alergi ataupun kuman
yang masuk.
PENYIMPANAN ASI

Didalam ruangan dengan suhu 27-32 C kolostrum


dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada
suhu 19-25C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI
disimpan didalam lemari es pada suhu 0-4 C akan tahan
selama 1-2 hari.
Penyimpanan didalam lemari pembeku ( freezer)
didalam lemari es satu pintu ASI tahan selama 2 bulan,
sedangkan dalam freezer di lemari es dua pintu (pintu
frezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan.
Tempat menyimpan ASI sebaiknya berbuat dari bahan
plastik polietylen tertutup atau gelas kaca.
1. Cuci tangan sampai bersih
2. Pegang cangkir bersih utk menampung ASI
3. Condongkan badan kedepan dan sangga payudara
dengan kedua tangan
4. Letakkan ibu jari pada batas atas areola mammae
bagian bawah sehingga berhadapan
5. Tekan kedua jari ini ke dalam kearah dinding dada
tanpa menggeser letak kedua jari tadi
6. Pijat daerah diantara kedua jari tadi kearah depan
sehingga akan meremas dan mengeluarkan ASI
yang berada didalam sinus lactiferous
7. Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas
beberapa kali
8. Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan
posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara
diputar pada sisi lain dari batas areola
dengan kedua jari selalu berhadapan
9. Jangan memijat atau menarik puting susu,
karena ini tdk akan mengeluarkan ASI dan
akan menyebabkan rasa sakit.
Merupakan suatu tindakan perawatan payudara
yang dilaksanakan, baik oleh pasien maupun
dibantu oleh orang lain yang dilaksanakan mulai
pertama atau kedua setelah melahirkan.

Tujuan:
Memeliahara kebersihan payudara
Memperbanyak atau melancarkan produksi ASI
Mencegah payudara bengkak
KAPAN
DILAKUKAN???

 Pertama dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan


minimal dua kali dalam sehari. Persyaratan utk mencapai
hasil yang baik yaitu:
a. Pengurutan utk dikerjakan secar sistematis dan teratur
b. Memperhatikan makanan dan minuman dengan menu
seimbang
c. Memperhatikan kebersihan sehari-hari
d. Memperhatikan BH yang bersih dan bentuknya menyokong
payudara
e. Istirahat yang cukup dan fikiran tenang
f. Menghindari rokok dan minuman berakohol
1. Cara menyusui dengan sikap duduk:
A. Duduk dengan posisi santai dan tegak
menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu
tidak tergantung dan punggung ibu bersandar
pada sandaran kursi

b. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit


kemudian dioleskan pada puting susu dan
areola sekitarnya. Cara ini mempunyai
manfaat sebagai desinfektan dan menjaga
kelembapan puting susu.
c. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang
bayi, bayi ditidurkan diatas pangkuan ibu dengan
cara:
1. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala
bayi diletakkan pada lengkung siku ibu
dan bokong bayi diletakkan pada lengan.
Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau
bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan ibu
2. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang
badan ibu dan yang satu didepan.
3. Perut bayi menempel badan ibu,
kepala bayi menghadap payudara
4. Telinga dan lengan bayi terletak pada
satu garis lurus
5. Ibu menatap payi dengan kasih
sayang

D. Tangan kanan menyangga payudara


kiri dan keempat jari dan ibu jari
menekan payudara bagian atas areola.
E.Bayi diberi rangsangan utk membuka mulut
(rooting reflek) dengan cara menyentuh pipi sisi
mulut bayi.

F. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat


kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan
puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
Usahakan sebagian besar areola dapat masuk
kedalam mulut bayi sehingga puting susu berada
dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan
ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang
terketak dibawah areola.
 Setelah menyusui pada satu payudara
sampai terasa kosong, sebaiknya diganti
menyusui pada payudara yang lain. Cara
melepas isapan bayi:
a. Jari kelingking ibu dimasukkan kedalam
mulut bayi melalui sudut mulut atau
b. Dagu bayi ditekankan kebawah
Menyusui berikutnya
dimulai pada payudara
yang belum terkosongkan.

Setelah selesai menyusui,


ASI dikeluarkan sedikit
kemudian dioleskan pada
puting susu dan areola
sekitarnya. Biarkan kering
dengan sendirinya
Tujuan menyendawakan bayi
adalah

mengeluarkan udara dari


lambung supaya tidak
muntah (gumoh) setelah
menyusui.
 Bayidigendong  Dengan cara
tegak dengan menelungkupkan
bersandar pada bayi diatas
bahu ibu kemudian pangkuan ibu, lalu
punggungnya usap-usap
punggung bayi
ditepuk perlahan-
sampai bunyi
lahan sendawa
MASALAH
DALAM MENYUSUI
Umumnya ibu akan merasa nyeri pada
waktu awal menyusui. Perasaan sakit ini
akan berkurang setelah ASI keluar.
Bila posisi mulut bayi dan puting susu ibu
benar, perasaan nyeri akan hilang.
1. Pastikan posisi menyusui sudah benar
2. Mulailah menyusui pada puting susu yang
tidak sakit, guna membantu mengurangi sakit
pada puting susu yang sakit
3. Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI,
oleskan di puting susu dan biarkan payudara
terbuka untuk beberapa waktu sampai puting
susu kering
PUTING SUSU LECET
Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan
benar akan Lecet.

Penyebabnya:
A. Kesalahan dalam tekhnik menyusui, dapat pula
disebabkan oleh trush(candidates) atau dermatitis
B. Rasa nyeri dapat timbul jika ibu menghentikan
menyusui kurang hati-hati
 Cara Menangani:

1. Cari penyebab puting lecet (posisi menyusui salah,


cavdidiasis atau dermatitis)
2. Obati penyebab puting lecet terutama perhatikan
posisi menyusui
3. Kerjakan semua cara-cara menangani susu nyeri
diatas tadi
4. Ibu dapat terus memberikan ASInya pada keadaan
luka tidak begitu sakit
5. Olesi puting susu dengan ASI akhir (hind milk)
6. Puting susu yg sakit dapat diistirahatkan utk
sementara waktu kurang lebih 1x24 jam, dan
biasanya sembuh sendri dalam waktu 2x24 jam
7. Selama puting susu diistirahatkan sebaiknya ASI
tetap dikeluarkan dengan tangan
8. Cuci payudara tidak dibenarkan dengan
menggunakan sabun
9. Bila sangat menyakitkan berhenti menyusui pada
payudara yang sakit utk sementara utk memberi
kesempatan lukanya sembuh.
10.Keluarkan Asi dengan tangan
11. Bila merasa membaik, mulai menyusui kembali
mula-mula dengan waktu yang singkat
12. Bila lecet dalam waktu satu minggu tdk sembuh
rujuk ke puskesmas
PAYUDARA BENGKAK

Penyebabnya:
Pembengkakan ini terjadi karena ASI tidak
disusui secara adekuat sehingga sisa ASI
terkumpul pada sistem duktus yang
mengakibatkan terjadinya pembengkakan.
Pembengkakan dapat terjadi pada hari ketiga
dan keempat sesudah melahirkan.
Selain itu payudara bengkak juga
disebabkan oleh:
1. Posisi mulut bayi dan puting susu ibu
salah
2. Produksi ASI berlebihan
3. Terlambat menyusui
4. Waktu menyusui yang terbatas
Pembengkakan dapat dicegah dengan:

a. Apabilamungkin susukan bayi segera setelah lahir


b. Susukan bayi tanpa jadwal
c. Keluarkan ASI dengna tangan atau pompa bila
produksi asi melebihi kebutuhan bayi
d. Melakukan perawatan payudara
 SALURAN SUSU TERSUMBAT

Suatu keadaan dimana terdapat sumbatan pada duktus


laktiferus.
Penyebabnya:
 A. Tekanan jari ibu pada waktu menyusui
 B. Pemakian BH yang terlalu ketat
 C. Komplikasi payudara bengkak yaitu susu yang
terkumpul tidak segera dikeluarkan sehingga
menimbulkan sumbatan
 MASTITIS

Hal ini merupakan radang pada payudara yang


disebabkan:
a. Payudara berngkak yang tidak disusu secara adekuat
b. Puting susu lecet yang memudahkan masuknya
kuman dan terjadi ppayudara bengkak
c. BH yang terlalu ketat
d. Ibu yang diit jelek, kurang istirahat, anemia akan
mudah terinfeksi
 MASTITIS
Tindakan yang dapat dilakukan:

1. Kompres hangat/ panas dan pemijatan


2. rangsangan oksitosin, dimulai pada payudara yang
tidak sakit yaitu stimulasi puting susu, pijat leher
punggung dll
4. Bila perlu bisa diberikan istirahat total dan obat
utk penghilang rasa nyeri
5. Kalau terjadi abses sebaiknya tidak disusukan
karena mungkin perlu tindakan bedah
 ABSES PAYUDARA

 Abses payudra merupakan


kelanjutan dari mastitis hal ini
dikarenakan meluasnya peradangan
payudara. Payudara tampak merah
mengkilap dan terdapat nanah
sehingga perlu insisi utk
pengeluarannya
 Kelainan anatomis pada puting susu ( putting
tenggelam/ datar)

 Pada puting yang mengalami kelainan dpt diatasi


dengan perawatan payudara.
 Jika hanya salah satu puting yang tenggelam maka
bisa masih dapat menyusui dengan puting lainnya.
 Jika puting masih tidak bisa diatasi maka untuk
mengeluarkan asi dapat dilakukan dengan
tangan/pompa kemudian dapat diberikan dengan
sendok atau pipet.
1. Sebutkan tanda-tanda bayi yang cukup ASI
2. Mengapa ASI Ekslusif hanya diberikan sampai usia 6
bulan?? Jelaskan
3. Jelaskan bagaimana cara menyusui yang benar
4. NY.S P1 A0 datang ke BPS.rahmawati Mengeluh
payudaranya bengkak sejak kemarin. Sebagai bidan
PeNkes apa yang anda berikan beserta cara
mengatasinya
5. Bagaimana prinsip dan upaya meningkatkan
bounding attachment

Anda mungkin juga menyukai