Anda di halaman 1dari 11

PENGENDALIAN PRODUKSI

MEDIA CETAK

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK 3 :
PRISKILAH FEBI WIDYANINGRUM
01
02 PARLAN ANTONIUS A.L

RIKI SUYATNO
03
ROBERTO
04
SISILIA STEPANI INA KII
05
ROMUALDUS ABDIAS
ROMUALDUS
Pengendalian produksi adalah suatu rangkaian prosedur pelaksanaan proses produksi
yang meliputi pengendalian bahan, harga beli bahan baku, proses produksi, standar
kualitas produksi, tenaga kerja untuk mencapai hasil yang menghabiskan ongkos
terendah dalam waktu tercepat.
Proses Produksi Media Cetak

Proses reproduksi grafika untuk menghasilkan


sebuah media cetak yang bisa dinikmati dan
memberikan informasi kepada khalayak luas
mencakup :
– Penulis
– Penerbit
– Percetakan
– Pembaca/Masyarakat
Tahapan pengendalian produksi terdiri dari :
Perencanaan, adalah tahapan para pengusaha melakukan kegiatan perundingan
mengenai jenis produk yang akan dibuat, sasaran pasar yang akan dituju serta jumlah
produk yang akan diproduksi.
Routing, adalah tahapan mengenai penentuan tentang bahan dan alat yang akan
digunakan untuk melakukan proses produksi.
Scheduling, adalah tahapan mengenai penentuan waktu pelaksanaan  proses produksi
Dispatching, adalah tahapan mengenai terdapat surat perintah untuk para anggota
untuk melakukan kegiatan produksi
1. Rapat Redaksi, yaitu rapat untuk menentukan tema-tema yang akan ditulis
dalam penerbitan edisi mendatang. Dalam rapat ini dibahas juga mengenai
pembagian tugas reportase.
2. Reportase. Setelah rapat redaksi selesai, para wartawan yang telah
ditunjuk harus “turun ke lapangan” untuk mencari data sebanyak mungkin yang
berhubungan dengan tema tulisan yang telah ditetapkan. Pihak yang menjadi
objek reportase disebut nara sumber. Nara sumber ini bisa berupa manusia,
makhluk hidup selain manusia, alam, ataupun benda-benda mati. Jika nara
sumbernya manusia, maka reportase tersebut bernama wawancara.
3. Penulisan Berita. Setelah melakukan reportase, wartawan media cetak
akan melakukan proses jurnalistik berikutnya, yaitu menulis berita. Di sini,
wartawan dituntut untuk mematuhi asas 5 W + 1 H yang bertujuan untuk
Tahapan memenuhi kelengkapan berita. Asas ini terdiri dari WHAT (apa yang terjadi),
Dalam WHO (siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut), WHY (mengapa terjadi),
media WHEN (kapan terjadinya), WHERE (di mana terjadinya), dan HOW
cetak (bagaimana cara terjadinya.
4. Editing, yaitu proses penyuntingan naskah yang bertujuan untuk
menyempurnakan penulisan naskah. Penyempurnaan ini dapat menyangkut
ejaan, gaya bahasa, kelengkapan data, efektivitas kalimat, dan sebagainya.
5. Setting dan Layout. Setting merupakan proses pengetikan naskah yang
menyangkut pemilihan jenis dan ukuran huruf. Sedangkan layout merupakan
penanganan tata letak dan penampilan fisik penerbitan secara umum. Setting
dan layout merupakan tahap akhir dari proses kerja jurnalistik. Setelah proses
ini selesai, naskah dibawa ke percetakan untuk dicetak sesuai oplah yang
ditetapkan.
FUNGSI PENGENDALIAN DALAM PRODUKSI
MEDIA CETAK

Pengendalian: monitoting memantau kemajuan rencana,


yang mungkin membutuhkan perubahan tergantung apa
yang terjadi. Controlling adalah proses pengawasan
performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya
perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang
ada dalam operasional perusahaan, kemudian
memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin
besar mengevaluasinya. Fungsi manajemen adalah elemen-
elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Karakteristik Sistem Pengendalian

Sistem kontrol yang dirancang dalam suatu organisasi harus memenuhi


karakteristik sebagai berikut:
 Sistem pengendalian harus selaras erat dengan strategi dan tujuan
organisasi.
 Sistem kontrol harus dirancang sesuai struktur organisasi dan tanggung
jawab pengambilan keputusan manajer individual.
 Sistem pengendalian yang efektif harus memotivasi manajer dan
karyawan untuk mengerahkan upaya ke arah pencapian tujuan
organisasi melalui berbagai penghargaan terkait dengan pencapaian
tujuan tersebut.
Contoh Pengendalian Produksi
Media Cetak

Koran Tempo memilih menghentikan distribusi edisi cetak di


beberapa daerah mulai 1 Juli 2017. Tempo memilih menggantinya
dengan versi digital dengan tampilan sama dengan edisi cetak untuk
mempermudah akses ke pembaca. Direktur Pemberitaan PT Tempo
Inti Media Arif Zulkifli mengatakan, kebijakan itu diambil karena
mempertimbangkan kelemahan edisi cetak dari sisi distribusi. Tempo
digital sebagai gantinya yang bisa terakses mudah, bukan gratis,
karena harus berlangganan, meski lebih murah dibanding edisi cetak.
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS ?

Thank you
....................................................................

Anda mungkin juga menyukai