Anda di halaman 1dari 9

MANAJAMEN

PERMBERDAYAAN
MASYARAKAT
“Pemberdayaan
Masyarakat dalam
Industrilisasi Medis &
Program Keterpaduan
Disusun Oleh:
KB Kesehatan dan Kelompok 2
Posyandu”  
A Nurwinda Ramadani
Nur Fatima Raodha Putri Yudha
Normawati
Fira Vergina Umma
Asrullah
Pemberdayaan Masyarakat dalam
Industrilisasi Medis
Suatu kegiatan atau program dapat dikategorikan ke dalam
pemberdayaan masyarakat apabila kegiatan tersebut tumbuh dari bawah
dan non-instruktif serta dapat memperkuat, meningkatkan atau
mengembangkan potensi masyarakat setempat guna mencapai tujuan yang
diharapkan. Bentuk-bentuk pengembangan potensi masyarakat tersebut
bermacam-macam, antara lain sebagai berikut :
 Tokoh atau pimpinan masyarakat (Community leader)

Di sebuah mayarakat apapun baik pendesaan, perkotaan maupun


pemukiman elite atau pemukiman kumuh, secara alamiah aka terjadi
kristalisasi adanya pimpinan atau tokoh masyarakat. Pemimpin atau tokoh
masyarakat dapat bersifat format dan  informal. Pada tahap awal
pemberdayaan masyarakat, maka petugas atau provider kesehatan terlebih
dahulu melakukan pendekatan-pendekatan kepada para tokoh
masyarakat.
 Organisasi masyarakat (community organization)
Dalam suatu masyarakat selalu ada organisasi-organisasi
kemasyarakatan baik formal maupun informal, misalnya PKK, karang
taruna, majelis taklim, koperasi-koperasi dan sebagainya.
 Pendanaan masyarakat (Community Fund)

Sebagaimana uraian pada pokok bahasan dana sehat, maka secara


ringkas dapat digaris bawahi beberapa hal sebagai berikut: “Bahwa dana
sehat telah berkembang di Indonesia sejak lama (tahun 1980-an) Pada
masa sesudahnya (1990-an) dana sehat ini semakin meluas
perkembangannya dan oleh Depkes diperluas dengan nama program
JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat)
 Material masyarakat (community material)

Seperti telah diuraikan disebelumnya sumber daya alam adalah


merupakan salah satu potensi msyarakat. Masing-masing daerah
mempunyai sumber daya alam yang berbeda yang dapat dimanfaatkan
untuk pembangunan.
 Pengetahuan masyarakat (community knowledge)
Semua bentuk penyuluhan kepada masyarakat adalah contoh
pemberdayaan masyarakat yang meningkatkan komponen
pengetahuan masyarakat.

 Teknologi masyarakat (community technology)


Dibeberapa komunitas telah tersedia teknologi sederhana yang
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program kesehatan.
Misalnya penyaring air bersih menggunakan pasir atau arang, untuk
pencahayaan rumah sehat menggunakan genteng dari tanah yang
ditengahnya ditaruh kaca. Untuk pengawetan makanan dengan
pengasapan dan sebagainya.
Pemberdayaan adalah sebuah “proses menjadi” bukan
sebuah “proses instant”. Sebagai proses, pemberdayaan
mempunyai 3 tahapan, yaitu : penyadaran, peningkatan
kapasitas dan pemberian daya (Wrihatnolo dan
Dwidjowijoto, 2007).

 Tahap Pertama
 Pada tahap pertama, masyarakat diberi pengetahuan yang
bersifat kognitif, belief, healing. Prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun “demand”) diberdayakan, dan proses
pemberdayaan tersebut dimulai dari dalam diri mereka
(bukan dari orang luar).
 Tahap kedua
 Tahap kedua adalah peningkatan kapasitas, sering disebut
dengan istilah capacity building atau enabling. Ada 3 jenis
capacity building, yaitu manusia, organisasi dan sistem nilai.
 Tahap ke tiga
 Tahap ketiga adalah pemberian daya itu sendiri atau
empowerment. Pada tahap ini masyarakat diberi daya,
kekuasaan, otoritas atau peluang. Masyarakat diberi
kewenangan dalam mengidentifikasi masalah dan strategi
yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Masyarakat
juga diberi ukuran-ukuran yang dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan.
Program Keterpaduan KB
Kesehatan & Posyandu

Menurut WHO (World Health Organisation) expert


Committee 1970: keluarga berencana adalah tindakan
yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang sangat
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan,
mengontrol waktusaat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri serta menentukan jumlah
anak dalam keluarga.
Program KB di Posyandu
Tujuan pokok posyandu antara lain:
 Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (AKI)
melahirkan nifas.
 Membudayakan NKBS.
 Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengambangkan
kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainya yang menunjang
untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
 Berfungsi sebagai wahan gerakan reproduksi keluarga sejahtera,
gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

Jadi, program keterpaduan antara program KB dan Posyandu sangat


berkaitan karenanakan setiap posyandu selalu memberikan penyuluhan
atau memberikan setidaknya ala kontrasepsi untuk WUS ataupun PUS
agar mengendalikan kehamilan.
THANKS FOR
WATHCING 

Anda mungkin juga menyukai