Anda di halaman 1dari 25

ANEMIA

DEFISIENSI
GIZI BESI
Ari Nofitasari, SKM, MKM
Istilah anemia
• Berasal dari bahasa yunani : anaimia
• An = tidak ada, haima = darah, anaimia =
kekurangan darah
•  keadaan pada saat jumlah sel darah merah
yg kita kenal dengan nama hemoglobin dalam
darah merah dibawh normal
Anemia
• Suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (hb)
lebih rendah dari normal (WHO, 1972)
• Anemia Gizi Besi : timbul karena kekurangan zat
besi, sehingga pembentukan sel darah merah
dan fungsi lain dalam tubuh tubuh terganggu
• Prevalensi didunia : + 30% penduduk dunia
menderita anemia, lebih dari separuh
merupakan anemia gizi besi (AGB)
Penyebab anemia
• Kurangnya intake zat besi dari makanan, sep.
ikan, daging, hati
• Meningkatnya kebutuhan tubuh akan besi, yaitu
ketika masa pertumbuhan, kehamilan ataupun
pada penderita penyakit menahun (ca, typhoid,
Tbc, malaria)
• Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh,
oleh karena perdarahan, cacingan dan
mensturasi.
Penyebab Anemia Besi

Faktor Tidak Langsung:


- tk pendapatan
- tk pengetahuan
- tk pendidikan
- pola pemberian MP-ASI
- sosio budaya
- dll
Gejala anemia :
• Kelopak mata pucat
• Sering kelelahan
• Sering mual
• Sakit kepala
• Ujung jari pucat
• Sesak nafas
• Denyut jantung tidak teratur
• Wajah pucat
• Rambut rontok
• Menurunnya kekebalan tubuh
Sumber zat besi :
• Sumber baik besi : makanan hewani seperti
daging, ayam, ikan, telur, hati dan udang
• Besi dalam makanan terdapat dalam 2 bentuk
yaitu besi heme dan non heme
• Besi heme  pangan hewani,dapat diserap
tubuh 2x lipat daripada besi non heme
(absorbsi besi 25%, sedangkan besi non heme
5%)
Jenis besi dalam makanan :
• Non heme : umumnya berasal dari pangan
nabati dan produk susu
• Heme : berasal dari haemoglobin dan
myoglobin pada pangan hewani. Heme iron
lebih mudah diserap 2-3x dibanding non heme
iron
• Penyerapan zat besi terjadi dlm lambung dan
usus bagian atas yg masih bernuansa asam
• Banyaknya zat besi dalam makanan yg dapat
dimanfaatkan oleh tubuh tergantung pada
tingkat absorbsinya
• Tingkat absorbsi zat besi dapat dipengaruhi
oleh pola menu makanan atau jenis makanan
yang menjadi sumber zat besi
Fungsi zat besi :
• Fe merupakan komponen dari hb
• Sebagai alat angkut oksigen dari paru2 ke
jaringan tubuh
• Sebagai alat angkut elektron di dalam sel
• Sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim
di dalam jaringan tubuh
Faktor penghambat penyerapan Fe dalam
tubuh :
• Phytates pada beberapa makanan (jagung,
sereal, nuts)
• Poliphenol (kopi, the, coklat  tanin,)
• Karbonat, oksalat,fosfat
 senyawa2 tersebut akan mengikat besi
sehingga besi menjadi sulit diserap
Faktor Pemacu :
• Sistein ( dalam daging)
• Asam organik : Vitamin c  pereduksi untuk
mengubah ferri menjadi ferro
• Asam Sitrat, malat, laktat, suksinat, tatrat
(wortel, kentang, tomat, labu kuning)
Kandungan besi dalam pangan dan
ketersediaan biologisnya :
• Pangan hewani:
– Lebih mudah diserap (ferro) Fe ++
– Sekitar 7 – 25 %
– Misal : ikan, daging, (12 – 25%)
• Pangan nabati :
– Lebih sulit diserap (ferri) Fe+++
– Sekitar 1 – 6%
– Ferri  ferro
– Reduksi dipercepat oleh : HCL dan vit. C
– Misal : padi2an (1 – 7%)
Kehilangan besi dari tubuh :
• Melalui :
– Kerusakan sel permukaan kulit
– Gastro intestinal
– Keringat
– Empedu
– Urin
• Laki2 :
– Urin : 0,1 mg
– Kulit : 0,2 – 0,3 mg
– Feses : 0,6 mg
– Total : 0,9 – 1,0 mg/ hari
• Wanita :
– 0,7 – 0,8 mg/hari
– +mensturasi 26,5 – 30 ml/bulan = 2mg/hari
– (1hari + 1mg / hari )
THALASEMIA 1.Konsumsi Fe <
MALARIA 2.Penyerapan Fe <
DLL
3.Kebutuhan Fe
HEMOLITIK meningkat
4.Kebocoran/
Defisiensi Perdarahan
Zat besi
Defisiensi
ANEMIA Zat Gizi Defisiensi
Non Vit B 12
Zat besi
NON Asam Folat
HEMOLITIK
Kerusakan
Non sum-sum Tlg
Defisiensi
Zat besi
DLL
Penggolongan anemia berdasarkan Morfologi :

1. Makrositik:
– Megaloblastik (vit B12, asam folat)
– Non – megaloblastik (eritropoiesis terlalu cepat)
2. Mikrositik (fe)
3. Normositik :
 kehilangan darah akut, penyakit ginjal, dan
hati
Kriteria status anemia (WHO) :
• Normal : jika kadar Hb > 11 gr/dl
• Ringan : jika kadar 8 – 10 gr/dl
• Berat : jika kadar hb < 8 gr/dl
Kadar Hb normal (WHO, 1992) : gr/dl

• Wanita : 12
• Wanita hamil : 11
• Laki2 : 13
• Bayi : 13,6
• Anak 3 bulan : 9.5
• Anak (6bl-6th) : 11
• Anak (6th-16th) : 12
Faktor2 yg mempengaruhi kejadian anemia

1. Asupan fe yg tdk memadai


2. Peningkatan kebutuhan fisiologi
3. Kehilangan banyak darah
Dampak terjadinya defisiensi Gizi Besi

1. Pada ibu hamil :


– Perdarahan pre dan post partum
– Meningkatkan resiko BBLR
– Pada anemia berat, dapat menyebabkan
kematian ibu dan atau bayinya
2. Pada wanita :
– Daya tahan tubuh menurun
– Produktivitas kerja menurun
– Kebugaran menurun
3. Pada remaja putri :
– Kemampuan dan konsentrasi belajar menurun
– Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan
tdk optimal
– Menurunkan kemampuan fisik
– Muka pucat
4. Pada bayi dan balita :
– Pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan
otak terhambat
– Kemampuan atau konsentrasi belajar turun
– Resiko infeksi meningkat oleh karena daya tahan
tubuh menurun
PENCEGAHAN ANEMI Fe
• Meningkatkan konsumsi bahan makaan sumber fe
• Tidak mengkonsumsi bahan makan penghambat
absorbsi zat besi (Fe)
• Pemberian obat cacing
• Fortifikasi
• Health education
• Sanitasi lingkungan (sarana jamban, penggunaan
alas kaki)
Langkah2 mengatasi anemia :
• Jika anemia disebabkan kekurangan zat besi,
asam folat atau vitamin B12, maka usahakan
mengkonsumsi makanan sumber zat2 gizi dalam
jumlah cukup
• Beristirahat yg cukup, jika perlu sempatkan untuk
tidur siang
• Batasi aktivitas fisik, lakukan hanya aktivitas
ringan yg tidak mengeluarkan banyak tenaga
• Mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral
Strategi Penanggulangan Anemia :
• Strategi KIE
• Suplementasi
• Peningkatan efektivitas distribusi pil besi
• Percepatan program fortifikasi
• Koordinasi dan keterpaduan pelayanan
• Peningkatan cakupan dan perluasan sasaran
program
• Strategi peningkatan kepatuhan dan motivasi
sasaran
Sasaran Program Penanggulangan Fe :
• Wanita hamil  60 mg Fe + 0,25 asam folat
• Wanita menyusui  1 bulan setelah nifas
• Wanita pekerja mensturasi  setiap hari selama
10 hari (4bln)
tidak mensturasi  1x/minggu (4 bulan)
• Balita  sirup  30 mg Fe + 0,125 mg asam folat
• Anak sekolah  60 mg Fe + 0,25 asam folat
2x/minggu

Anda mungkin juga menyukai