Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN 2

ASAL USUL UNSUR


TEORI GAMOW “BIG
BANG”
 Alam semesta berasal dari suatu ledakan
dahsyat
 Ada partikel kecil yang meledak sehingga
lahirlah galaksi, planet dan bintang
 Hasil pengamatan : spektrum absorpsi
bintang mengalami pergeseran ke
frekuensi merah, sehingga letaknya saling
menjauh satu sama lain  alam semesta
sedang berubah/menjauh (dulu menyatu)
 Yang merupakan zat primer adalah
neutron. Neutron mengalami peluruhan
karena sebab tertentu, menghasilkan
proton dan sinar ß (elektron)
 Sebab peluruhan neutron karena panas
1
0 n  1
1p  0
1e

 Dan1 terbentuk pula2 unsur lain:


1 p 
1
0 n  1 H
2
1 H  1
0 n  3
1 H

 3H merupakan nuklida radioaktif maka


akan meluruh dan memancarkan sinar ß
3
1 H  3
2 He  0
 1 e
3
2 He  1
0 n  4
2 He
4
2 He  1
0 n  5
2 He
5
2 He  1
0 n  6
2 He
6
2 He  6
3 Li  0
 1 e
 Setelah dihasilkan nuklida radioaktif
yang tidak stabil maka akan meluruh
dan memancarkan sinar ß.
 Tetapi jika masih stabil, masih dapat
menagkap neutron.
 Penangkapan neutron dan peluruhan sinar
ß merupakan satu-satunya cara
pembentukan unsur.
 Kejanggalan : sekarang tidak ditemukan
nuklida stabil bermassa 5 dan 8, maka
terbentuknya unsur akan terhenti sampai
terbentuknya 4He
 Sehingga lahirlah teori asal unsur unsur
lainnya yaitu Teori Burbidge, Burbidge,
Fowler dan Hoyle
TEORI BURBIDGE, BURBIDGE,
FOWLER DAN HOYLE
 Zat primer bukan neutron, melainkan
proton.
 Dasar : Proton adalah unsur dominan di
matahari dengan persentase : H (76%),
He (23%) dan unsur-unsur lain (1%).
 Dibandingkan pula kelimpahan unsur
per 10.000 atom Si
Kelimpahan unsur per 10.000 atom Si

H 4 x 108 Si 10.000
He 3,1 x 107 Ar 1.500
C 35000 Fe 6.000
N 66000 Cu 2,1
O 25000 U 0,0001
Ne 86000 Gd 0,007
Mg 9000
 Dari data kelimpahan tersebut, maka H
merupakan unsur primer dari
perbandingan kelimpahannya.
 Unsur-unsur lain terbentuk sebagai hasil
reaksi nukleosintesis yang terjadi di
bintang-bintang.
 Bintang-bintang mula-mula dingin
(bintang merupakan kumpulan gas
hidrogen), menjadi panas karena
adanya gaya gravitasi yang
menyebabkan timbulnya gesekan yang
menimbulkan panas.
 Suhu yang dihasilkan akibat gesekan tersebut
adalah 5 x 106 K.
 Dengan suhu sebesar ini, maka H menjadi
proton, melepas elektron, H yang satu berfusi
dengan H yang lain. Karena suhu yang tinggi
menyebabkan partikel mempunyai energi
yang tinggi untuk mengatasi gaya tolak.
 Dengan kata lain: H mengalami fusi oleh
karena suhu yang sangat tinggi maka gaya
tolak antar H yang bermuatan + dapat diatasi
sehingga terjadilah reaksi fusi.
8 Langkah sintesis unsur
 Pembakaran Hidrogen (menghasilkan
Helium)
Reaksi selanjutnya terjadi dengan
diawali gesekan antar atom He
menghasilkan suhu yang lebih tinggi,
mencapai 2 x 108 K. Sehingga dapat
mengatasi gaya tolak/fusi antar He.
 Pembakaran Helium (menghasilkan
karbon dan oksigen)
 Pembakaran karbon dan oksigen
(Proses α)
 Pembakaran silikon (Proses e)
 Proses s
 Proses r
 Poses p
 Proses x
Pembakaran Hidrogen
 Hidrogen terbakar melalui tangkapan
proton terus menerus menghasilkan 3He
1H + H +  2D + ß + + γ

2D + 1H  3He + α

3He + 3He  4He + 2 1H

 Pada temperatur lebih tinggi terjadi


reaksi inti tambahan melibatkan 3He dan
4He dan proton, melalui mekanisme

berbeda menghasilkan 4He.


 Di bintang yang lebih tua, dimana terdapat
12C, terjadi siklus katalitik 6 langkah

menghasilkan reaksi keseluruhan 4 1H 


4He, dengan 12C sebagai katalis.

12C + 1H  13N + ß+ + α

13N  13C + ß+ + γ

13C + 1H  14N + α

14N + 1H  15O + α

15O  15N + ß+ + γ

15N + 1H  12C + 4He

Secara umum adalah reaksi 4 1H  4He


Pembakaran Helium
 Tabrakan tiga badan α atau reaksi tripel
α : 3 4He  12C
 Proses ini merupakan mekanisme yang
meniadakan pembentukan nuklida tak
stabil dengan massa 5 dan 8.
 Reaksi berikutnya adalah tangkapan
4
He oleh 12C menghasilkan 16O.
Pembakaran Karbon dan Oksigen (Proses
α)
 Terjadi pada temperatur lebih tinggi
dengan massa lebih besar.
 12C bereaksi membentuk 20Ne, 23Na,
23
Mg dan 24Mg dan menghasilkan
partikel α dan proton.
 16O bereaksi membentuk 28Si, 31P, 31S
dan 32S, melibatkan partikel α, proton
dan neutron
Pembakaran silikon (Proses e)
 Proses ini merupakan langkah berikut
setelah ketiga proses pembakaran tersebut
sebelumnya dan merupakan reaksi inti
terakhir yang menghasilkan energi (karena
energi ikat per nukleon 26Fe adalah paling
besar).
 Karena temperatur sangat tinggi, laju reaksi
inti yang terjadi juga meningkat tinggi dan
menyebabka terjadi nukleosintesis yang
menghasilkan inti-inti dengan A = 28-57.
 Kelimpahan tertinggi adalah Fe
Proses s
 Adalah proses tangkapan neutron yang
berlangsung lambat (s = slow)
 Merupakan mekanisme sintesis unsur yang
lebih berat dari besi.
 Neutron berasal dari reaksi :
13C + α  16O + n

17O + α  20Ne + n

21Ne + α  24Mg + n

 Proses ini berlangsung sampai dengan 209Bi,


akan tetapi banyak inti yang terlewati.
Proses r
 Adalah proses tangkapan neutron yang
berlangsung cepat (r=rapid)
 Merupakan langkah yang menghasilkan
unsur yang lebih berat dari Bi dan
unsur-unsur yang kaya neutron yang
tidak dihasilkan dari proses s
 Neutron yang terlibat dalam proses ini
berasal dari ledakan matahari yang
disebut supernova.
Proses p
 Adalah proses tangkapan proton yang
berlangsung cepat
 Merupakan proses yang menghasilkan
isotop-isotop kaya proton, yang tidak
dihasilkan dalam proses tangkapan
neutron.
Proses x
 Produksi Li, Be dan B yang tidak dijelaskan
pada mekanisme lain sebelumnya,
dinyatakan berlangsung dalam proses x ini.
 Reaksinya terjadi dalam sinar kosmik
(terdapat di angkasa dan berenergi tinggi).
Jenis reaksi disebut reaksi spalasi, dimana
suatu inti ditabrak proton menghasilkan
banyak inti.
 Contoh reaksi
26Fe + 1H  36Cl + 3He + 4He + 3 1H + 4n

Anda mungkin juga menyukai