1. Bank umum
2. BPR
3. Bank campuran
4. Bank asing
Bank umum
• menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
.
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
Bank umum mempunyai banyak kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan bank umum yang utama antara lain:
1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan tabungan
2. memberikan kredit
3. menerbitkan surat pengakuan utang
4. memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri
5. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga
6. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga dan
7. melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek
BPR
adalah lembaga keuangan bank yang menerima
simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan
dana sebagai usaha BPR.
Fungsi BPR
•Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan
yang tidak boleh dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
•Menerima Simpanan Giro
•Mengikuti kegiatan kliring
•Melakukan kegiatan Valuta Asing
•Melakukan kegiatan Perasuransian
•Hal ini disebabkan karena BPR pada umumnya masih dianggap Bank
Indonesia masih belum punya fundamental sekuat Perbankan, sehingga
banyak sekali Peraturan Bank Indonesia yang membatasi gerak bisnis BPR.
Bank Indonesia memang mengharapkan BPR dapat memperkuat modal
sehingga dapat masuk kedalam kategori Bank Umum.
Bank campuran