Anda di halaman 1dari 30

 Difinisi oklusi : hubungan fungsional antara komponen

mastikatori sistem yg mencakup gigi, jaringan penyangga,


sistem neuromuskuler, TMJ, dan tulang kerangka kraniofasial.
(Mc Neill )

 Kesimpulan penting untuk definisi ini bahwa oklusi adalah


suatu hubungan dinamis dan harus digambarkan secara
fisiologis. Masing-masing komponen mastikatori sistem harus
dipahami secara penuh bersama dengan potensi nya untuk
adaptasi dan patofisiologi seperti halnya interaksi dengan
komponen lain .

 Hal tsb didasari pada pemikiran mengenai ilmu biologi dan


petunjuk praktis untuk mengevaluasi fungsi rahang dan oklusi
dlm konteks pengelolaan penyakit periodontal.
KLASIFIKASI OKLUSI :
 Intercuspal Posisi ( ICP): Posisi rahang bawah berada pd
posisi intercusp yg maksimal antara gigi gigi maksila dan
mandibula. Sinonim: keadaan centric occlusion.

 Muscular contact position (MCP): Posisi rahang bawah


ketika diangkat ke posisi kontak dari posisi istirahat.

 Excursive movement : Beberapa pergerakan rahang bawah


menjauhi dari ICP.

 Laterotrusion: Bergeraknya rahang bawah kearah samping


kanan atau kiri meninggalkan ICP. Sinonim: working
movement.

 Sisi Laterotrusive : Sisi dari salah satu lengkung gigi yang


berhubungan dengan sisi rahang bawah dlm pergerakan dari
garis tengah. Sinonim: working side.
 Sisi mediotrusive : Sisi dari salah satu lengkung gigi yang
berhubungan dengan sisi rahang bawah yang bergerak ke arah
garis tengah. Sinonim : Balancing side, nonworking side

 Protrusion: Bergeraknya rahang bawah ke anterior dari ICP.

 Retrusion: Bergeraknya rahang bawah ke posterior dari ICP.

 Retracted Position: Posisi yang ditarik kembali: Posisi yang


berkenaan dengan tengkorak rahang bawah sepanjang alur
penutup yang dipindahkan jalurnya. Sinonim :Centric relation
Kanan Kiri
Posisi normal

Kanan Kiri

RB bergerak ke kiri. Sebelah kiri


posisi working side, sebelah
kanan posisi balancing side

Kanan Kiri

RB bergerak ke kanan. Sebelah


kiri posisi balancing side,
sebelah kanan posisi working
side
FUNGSI ANATOMI DR SISTEM MASTIKATORI
 Suatu pemahaman dasar dari fungsi oklusal yang ditinjau dari
pandangan biologis terdiri dari gigi, temporomandibular joint (
TMJs), dan otot pengunyahan yang merupakan suatu unit
fungsional ( gambar. 52-1).
 Struktur ini berkembang bersama-sama selama dlm
embryogenesis maupun setelah kelahiran. Bila terjadi
gangguan pada satu komponen akan mempengaruhi komponen
yang lain baik secara penyesuaian maupun perubahan
patologis.
 Oleh karena itu perlu mempertimbangkan semua komponen
yg meliputi sistem dan interaksi fungsional sebagai bagian dari
berbagai evaluasi
DASAR BIOLOGIS DR FUNGSI OKLUSI
 Keadaan oklusi adalah hubungan yang dinamis yang
mencerminkan suatu keseimbangan antara berbagai komponen
pada sistem pengunyahan. Oklusi fisiologis
 Penggolongan keadaan oklusi fisiologis adalah sbb:
 Physiologic occlusion bila tidak ada tanda disfungsi atau penyakit
serta tidak memerlukan perawatan
 Nonphysiologic atau traumatic occlusion dihubungkan dengan
kelainan fungsi atau penyakit dlm kaitan dengan jaringan yang rusak
dan mungkin memerlukan perawatan. Keadaan trauma oklusi adalah
kerusakan jaringan periodontal dlm kaitan dengan kekuatan oklusal.
 Therapeutic occlusion adalah hasil dari rencana perlakuan yg spesific
thdp kelainan fungsi atau penyakit
PROSEDUR EVALUASI KLINIS
 Standard pengawasan untuk evaluasi gangguan
temporomandibular (TMD) merupakan semua
pengujian rutin.
 Screening ini diawali thdp evaluasi fisik pasien untuk
memastikan bahwa perawatan dan pengujian pada
prosedur berikutnya tidak mempunyai suatu dampak
yg kurang baik thdp pemeriksaan TMD sebelumnya.
Evaluasi uji TMD ( Box : 52 – 1 )
1. Membuka interinsisal secara maksimal
2. Alur membuka dan menutup
3. Auscultasi suara TMJ
4. Palpasi untuk menentukan kelembutan
TMJ
5. Palpasi untuk menentukan kelembutan
otot ( tenderness otot )
PENJELASAN UJI TMD (Box. 52-1.)
Meliputi pertanyaan mengenai sejarah kesehatan diutamakan
pd status fungsi rahang, suatu sejarah ringkas, berlaku umum

1. Interincisal opening : Pasien diajari untuk "membuka mulut


selebar mungkin" kemudian diukur Jarak Interinsisal dlm milimeter
(mm) pd gigi anterior dr rahang atas ke bawah.

2. Opening pathway (alur buka tutup) : Pembukaan dan penutupan


diamati, dan beberapa penyimpangan dari garis tengah dibuat
diagram

3. Suara TMJ (TMJ sounds): Dengan tekanan, jari diletakkan pada


dua sisi TMJ pasien kemudian pasien diminta utk membuka dan
menutup rahang. Terjadi suara klik atau krepitasi. Lokasi suara
disaat siklus membuka dan menutup dan beberapa hal yg
berhubungan dng sakit atau gangguan mekanis harus dicatat.
4. TMJ kelembutan ( TMJ tenderness ) : palpasi secara
bilateral pd lateral condyle untuk menentukan ada tidaknya
kelembutan TMJ. Harus dicatat mild, moderat, atau severe.
Pasien diminta untuk membandingkan antara sisi kanan dan
kiri untuk kalibrasi

5. Kelembutan Otot ( muscles tenderness ) : Otot masseter dan


temporalis diuji dari dua sisi dng tekanan jari yg moderat.
Lokasi otot yg sakit harus dilokalisir dan dicata dng kriteria
mild, moderat, dan severe yg disesuai kan dng diagram
anatomi. Kebanyakan kesalahan umum adalah terletak pada
kurangnya tekanan, sehingga pasien diharapkan untuk bisa
membedakan antara tidak enak dng sakit. Pasien juga diminta
untuk membandingkan disegala sisi untuk tujuan kalibrasi.
Evaluasi Oklusal intraoral
1. Identifikasi daerah kontak ICP
2. Pedoman dlm penyimpangan pergerakan
3. Kegoyangan gigi
4. Atrisi
EVALUASI OKLUSAL INTRAORAL
Sebagai tambahan terhadap pengumpulan data baku thdp hubungan oklusal
yg statis, diperlukan evaluasi oklusi fungsional ( Box 52-2). Ini meliputi
suatu penilaian thdp stabiIitas ICP, mutu pergerakan mandibular, dan
mobilitas gigi serta atrisi

 Ada tidaknya kontak pada geraham, premolars, caninus dan incisive hrs dicatat.
Untuk infromasi yg lebih terinci pd sisi yg spesifik dr kontak ICP dpt dilihat pd
permukaan oklusal dng memakai indikator malam atau artikulating paper
 Penyimpangan pergerakan : kualitas dr pola kontak gigi selama pergerakan dr
mandibula keluar dr ICP dpt diamati dng menanyakan pd pasien dng menggerakan
sampai pd protrusion dan kiri kanan laterotrusion. Mylar strip berguna utk
memeriksa / membuktikan pola kontak gigi selama penyimpangan
 Kegoyangan gigi : Mobilitas dicatat sebagai bagian dr evaluasi awal oklusal dan
untuk memonitor perubahan yg terjadi dari waktu ke waktu.
 Atrisi : Aus karena gesekan digambarkan sebagai keausan dlm kaitan kontak antara
gigi gigi. Aus karena gesekan fisiologis dianggap normal, tetapi aus yg cepat harus
dicatat, termasuk lokasi.
Kebutuhan untuk stabilitas oklusal
1. Posisi Intercusp
 Adanya kontak anterior yg nyata
 Distribusi kontak Posterior yang baik
 Kontak gabungan antara gigi yg berlawanan
 Stabilisasi gigi yg menyilang
 Kekuatan langsung sepanjang poros dr tiap tiap gigi
2. Memperlancar penyimpangan pergerakan tanpa gangguan

3. Tidak ada trauma oklusi

4. Menciptakan hubungan yg baik thdp kondisi dan fungsi


oklusal
PENAFSIRAN UTK MENENTUKAN RENCANA PERAWATAN
Tiga kategori keadaan TMD berikut ini:
 Status fungsi rahang ditentukan di dlm batas normal. Pasien dlm
kategori ini tidak punya keluhan atau sejarah sakit rahang yang
berarti atau disfungsi, pembukaan interincisal minimal 40 mm, tdak
ada kelainan otot atau joint yg cukup berarti, dan minimal suara
joint.
 Ditemukan permasalahan yg ringan, terutama dng prosedur lebarnya
pembukaan. Contoh pada beberapa lokasi mulai tampak tenderness
dr ringan sampai moderate, atau suatu TMJ dng klik yg ringan . Di
(dlm) kasus ini pasien harus memberitahu dokter gigi jika ada
perkembangan gejala. perjanjian dipercepat, dan interval perjanjian
lebih panjang .
 Penemuan penting perlu ditandai dng evaluasi lebih menyeluruh.
Contoh meliputi suatu interincisal dng membuka yg terbatas, sakit
yg berarti pada penggunaan rahang, sakit otot atau gangguan pd
joint.
TERAPI OKLUSAL
 Tujuan okusal terapi adalah untuk menetapkan
hubungan fungsional yg stabil thdp kesehatan
penderita termasuk periodontium.
 Berbagai prosedur utk tujuan ini: Alat utk terapi
interoklusal, occlusal adjustment, pergerakan gigi
berkenaan dengan ortodonsi, dan perawatan
ortognati.
OCCLUSAL ADJUSTMENT
 Occlusal Adjustment, atau coronoplasty, adalah pengasahan
kembali permukaan oklusal secara selektif dengan tujuan
menetapkan suatu keadaan oklusi yang nontraumatik, stabil.
 Peran occlusal adjustment ke dalam pengelolaan penyakit
periodontal jadi lebih kompleks sebab periodontitis dan
trauma dapat mendorong terjadinya kegoyangan gigi.
 Efek occlusal adjustment pada penyembuhan setelah
perawatan periodontal sangat diperlukan.
 Occlusal adjustment direkomendasikan untuk ditunda sampai
radang dapat diatasi, perlu dipertimbangkan waktu utk
kesembuhan jaringan, dan evaluasi kembali
PERALATAN UTK TERAPi INTEROKLUSAL
 Peralatan Interocclusal, yang dibuat dr acrylic

 Suatu alat yg dpt utk mendistribusikan tekanan oklusal


dan memperkecil kekuatan berlebihan pada gigi gigi
individu.

 bermanfaat utk memanage bruxism


CARA MELAKUKAN OCCLUSAL
ADJUSTMENT
Ada 2 tahap secara garis besarnya:
1. Melihat ada tidaknya trauma oklusi
2. Melakukan grinding trauma oklusi
Melihat ada tidaknya trauma oklusi pd posisi
centric occlusion
 Dng articulating paper penderita disuruh oklusi dlm posisi
centric occlusion
 Kmd penderita disuruh buka mulut dilihat adanya tidaknya
spot warna tebal pd seluruh gigi yg berarti adanya trauma
waktu centric occlusion
Melakukan grinding trauma oklusi dr centric
occlusion
 Pd seluruh gigi dng spot yg berwarna tebal dilakukan grinding
dng ketentuan sbb :
1. Rahang bawah digerakkan ke posisi working side, bila pd gigi yg
ada spot warna tebal dan antara gigi atas dan bawah tidak kontak,
yg boleh di grinding adalah gigi atasnya saja. Bila terjadi kontak yg
di grinding boleh gigi atas atau bawah

2. Bila sudah didapatkan titik titik warna yg rata pd seluruh gigi,


maka sudah didapatkan “centric stop”
Melihat ada tidaknya trauma oklusi pd waktu
lateral movement (RB bergerak Ke kiri atau
ke kanan)
 Penderita disuruh menggerakkan rahang bawah ke posisi
lateral dng menggigit artikulating paper warna lain. Dilihat
ada tidaknya trauma oklusi pd sisi working side dan
balancing side

 Spot yg berwarna tebal baik pd sisi working maupun


balancing menunjukkan adanya trauma oklusi waktu lateral
movement
Melakukan grinding trauma oklusi waktu lateral
movement
Pd seluruh gigi dng spot yg berwarna tebal baik disisi
working side maupun balancing side dilakukan grinding
dng ketentuan sbb :
1. Pd spot yg berwarna tebal boleh dilakukan grinding seperti biasa ( boleh gigi
atas ataupun bawah ) asal jangan yg tumpuk dengan warna dr “centric
stop”

Utk menentukan trauma waktu protrusive movement


dan grindingnya sama seperti dilakukan pd waktu lateral
movement
 Prosedur dasar mengoreksi prematur oklusal:
1. Memperdalam alur (grooving): memperdalam
alur pertumbuhan (development groove) yang
telah menjadi dangkal karena keausan. Dengan
bur berbentuk runcing.
2. Membulatkan ( spheroiding): mengurangi
kontak prematur dan memperbaiki kontur gigi.
Dalam membulatkan harus dijaga jgn sampai
tinggi tonjol gigi dikurangi.
 3. Meruncingkan (pointing) : memperbaiki
kembali kontur gigi yang runcing

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai