Anda di halaman 1dari 12

Metode Penelitian Teknik

SAP VI

Dr. Khomsatun, M.Pd


PERUMUSAN MASALAH:

Membuat rumusan masalah merupakan langkah awal dalam karya ilmiah. Pripsipnya
rumusan masalah adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban-dijawab
melalui metode ilmiah ( pengumpulan data dan analisa kritis ).
Yang harus diperhatikan dalam membuat rumusan masalah adalah :
a. Masalah hendaknya dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya.
b. Rumusan masalah hendaknya singkat , padat , jelas ,muadah dipahami. Rumusan
masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari
pokok permasalah.
c. Rumusan masalah hendanya merupakan masalah yang mungkin dapat dicari cara
pemecahannya.
Contoh : Benda bergerak dapat dicari jawabannya.
Apakah dosaku bagaimana mengukurnya
Bentuk – bentuk Rumusan masalah :
1. Rumusan masalah despriptif - masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel
mandiri bisa hanya satu veriabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri ) Penelitian diskriptif tidak ada
perbandingan variabel dan tidak mencari hubungan variabel dengan variabel yang lain.. Contoh rumusan
masalah deskriptif :
a. Seberapa tinggi hasil belajar PPKN dan Budi pekerti mahasiswa teknik di UMM?
b. Berapa lama daya tahan lampu merk Philip ?
c. Seberapa besar manfaat belajar berbasis proyek ?
d. Bagaimana gaya kepemimpinan Dekan teknik ?

2. Rumusan masalah komparatif - permasalahan penelitian bersifat membandingkan keberadaan satu


variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau waktu yang berbeda. Contoh :
a. Adakah perbedaan hasil belajar teknik elektro perguruan tinggi negeri dan swasta?
b. Adakah perbedaan motivasi belajar bahasa Inggris teknik informatika dengan teknik elektro ?
c. Adakah perbedaan kompetensi profesional teknik sipil dan dekan antara kajur, ka lab dan ka praktek ?
3. Rumusan masalah Asosiatif -pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan anatara dua variabel atau
lebih. Hubungan tersebut bisa simetris, kausal maupun hubungan timbal balik.:

a. Sedangkan hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebuh yang kebetulan
munculnya bersamaan.
Contoh : Adakah hubungan antara banyaknya jumlah peralatan terjual dengan prestasi
mahasiswa ?
Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan kejahatan di jalanan ?
b. Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat antara indenpendent ( variabel bebas ) dan variavel
dependent ( variabel terikat ). Sifat variabel independent mempengaruhi variabel dependent.
Contoh : Seberapa besar pengaruh pimpinan Perusahaan terhadap kecepatan hasil kerja
karyawan ?
c. Hubungan timbal balik atau interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
Contoh : hubungan antara motivasi dengan prestasi. Hubungan antara kecerdasan dengan
tingkatan.
Hipotesis penelitian dan Hipotesis Statistik.:
1. Hipotesis penelitian :
a. Hipotesis penelitian dalam populasi-yang diteliti adalah populasi tidak menggunakan hipotesis
statistik.
b. Hipotesis penelitian dalam sampel - penelitian menggunakan sampel mengambil sumberdata dari
populasi.
Rumusan Masalah dan Hipotesis Penelitian :
1. Rumusan masalah Deskriptif :
a. Hipotesis Deskriptif
b. Hipotesis Nol
c. Hipotesis alternatif
2. Rumusan masalah komparatif :
a. Hipotesis komparatif
b. Hipotesis Nol
c. Hipotesis alternatif
3. Rumusan Masalah Asosiatif
a. Hipotesis asosiatif
b. Hipotesis Statistik
Populasi Dan Sampel
1. Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk ditarik kesimpulan.
2. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu. Sampel
kelompok kecil yang diteliti dan ditarik kesimpulan.

Teknik Sampling ada dua yaitu :

1. Probability sampling : 2. Non Probability Sampling :


a. Sampling acak a. Sampling sistematis
b. Sampling acak sederhana b. Sampling kebetulan
c. Sampling acak berstrata c. Sampling bertujuan
d. Sampling acak proporsional d. Sampling kuota
berstrata e. Sampling bola salju
e. Sampling acak tak proposional f. Sampling jenuh atau
f. Sampling acak klaster berstrata padat
g. Sampling daerah atau area
sampling
1. Metode acak ( Probability Sampling - metode pemilihan sampel dimana populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih yang meliputi :

a. Simpel Random sampling -. Pengambilan secara acak


b. Syatematic Random Sampling - Pengambilan sampel acak sistematis yang menggunakan
interval.
c. Stratified Random sampling -Sampling acak berstrata artinya populasi hetrogen dibagi bagi
menjadi kelompok.
d. Propotionate stratified random sampling - sampling acak yang menggunakan prinsip cara
menentukan pilihan sampel.
e. Disproportionate stratified random sampling -sampling acak tak proposional berstrata sampling
ini hampir sama dengan sampling stratifikasi. - artinya tidak didasarkan pada proposi yang
sebenarnya dalam populasi.
f. Cluter Sampling - gabungan atau perpaduan dari pengambilan sampel acak berstrata dengan
sampel acak cluter- populasi mempunyai karakteritik yang berbeda.
g. Cluster Sampling - sampling daerah atau area sampling menurut kelompok
2. Metode Non Probability Sampling -tekinik pemilihan sampel yang tidak didasarkan atas hukum
probabilitas artinya : tidak mengharuskan adanya peluang yang sama terhadap anggota populasi untuk
dipilih , yang dipilih berdasarkan kreteria subyektif, supaya tidak menimbulkan bias. Teknik ini digunakan
untuk mendeskripsikan data atau obyek tanpa melakukan generalisasi terhadap populasi. Yang termasuk
metode ini adalah :

a. Convenience sampling - mengambil sampel dengan teknik convenience sampling didasarkan pada
ketersediaan dan kemudahan mendapatkannya. Peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja
menjadi responden sebagai sam[pel.
b. Purposive sampling - pengambilan sampel yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti. Tidak murni
berdasar kreteria subyek peneliti yang berdasar tujuan ( purposive ) dan pertimbangan ( judgment )
tertentu. Hal ini cocok digunakan peneliti yang sudah berpengalaman dan ahli (expert ) dibidangnya.
c. Qouta Sampling - teknik pengambilan sampel berdasarkan jumlah tertentu secara proposionaldari
masing-masing sub populasi. Teknik qouta umumnya digunakan jajak pendapat ( public opinion polls ).
d. Snowball Sampling ( snowball sampling )-pengambilan sampel yang dilakukan secara berantai mulai
dari responden sedikit sampai responden yang dimintai pendapat.
Menentukan Ukuran sampel : ditentukan dengan pertimbangan ketepatan jenis dan jumlah anggota sampel
yang diambil sebab akan mempengaruhi keterwakilan ( representativeness ) antara populasi dan sampel.
Beberapa faktor yang menjadi desain peneliti mengharuskan jumlah sampel besar adalah sebagai berikut :
1. Sejumlah variabel yang tidak bisa dikontrol.—online
2. Diperkirakan adanya hubungan atau perbedaan
3. Peneliti dibentuk kelompok-kelompok
4. Menghindari penyusutan jumlah sampel
5. Keabsahan secara statistik dapat dipenuhi tingkat kepercayaan tinggi misal denga pengjian hipotesis
tingakat kepercayan minimal 95 % atau alpha 5 % atau kepercayaan 99 % atau alpha 1 %
6. Penelitian yang dihadapkan pada populasi yang sangat hitrogen.
7. Jika Reliabilitas dari variabel bebas tidak terjamin. Reliabilitas/ketepatan hasilpenelitian tidak selalu
dijamin karena karakteristik variabel itu sendiri.
8. Populasi kurang dari 100 lebih baik ambil semua. Sehingga merupakan penelitian populasi. Jika
subyeknya besar dapat diambil 10 – 15 % atau 20- 55% tergantung pada peneliti yaitu :
a. Kemampuan peneliti dari waktu, tenaga dana.
b. Luas wilayah pengamatan subyek
c. Besar kecinya resiko.
1. Besar ukuran sampel : Tergantung tingkat kepercayan ( convidennce level ) dan kesalahan ( significance
level ). Semangkin besar tingkat kepercayaan, maka semakin banyak sampel yang dibutuhkan. Demangkin
rendah tingkat kepercayaannya maka semakin sedikit sampel yang dibutuhkan.
Skala Pengukuran - berdasar pada instrumen penelitian sebagai pengukur nilai variabel yang diteliti.
Contoh : ukuran berat benda, suhu badan dls.
Dalam Pendidikan pengukuran antara lain :
1. Skala Likert - mengukur sikap,pendapat, persepsi orang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial.
2. Skala Guttman  mengukur satu dimenasi satu variabel yang multidimensi.
3. Rating Skala - Alat pengukur data untuk observasi.
4. Semantic Differential -pengkuran yang digunakan reasi terhadap stimulus : kata-kata dan konsep-
konsep dsb.
5. Skala nominal -berdasar pada pengelompokan / pengkategorian peristiwa atau fakta dengan
menggunakan angka.
6. Skala Ordinal - menyusun obyekl secara runtut dari tinggi ke rendah atau sebaliknya.
7. Skala Interval - skala pengukuran dimana jarak satu tingkat yang satu dengan yang lainnya sama.
Serta interval banar-benar menggunakan angka dalam operasi aritmatika misalkan dijumlah atau dikalikan.
Ciri skala interval yaitu :
a. Kategori data bersifat saling memisah
b. Kategori data memiliki aturan yang logis
c. Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilkinya.
d. Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang
dikenakan pada kategori.
e. Angka nol hanya menggambarkan satu titik dala,m skala ( tidak punya nilai absolut).

8. Skala Ratio - Skala yang memiliki nilai nol mutlak sehingga dapat dibuat perkalian ataupun
pembagian. Skala ini menunjukkan jenis pengukuruan yang jelas dan akurat. Contoh : A memelihara 1000
ekor ayam. Hal ini menunjukkan A benar-benar real memelihara 1000 ekor ayam.
SELAMAT BELAJAR PENUH SEMANGAT DAN
DEDIKASI YANG TINGGI SEMOGA SUKSES
AMIIN

Anda mungkin juga menyukai