Anda di halaman 1dari 131

PR Pendidikan

Pancasila dan
Kewarganegaraan

untuk SMK/MAK
Kelas XII
oleh:

Khilya Fa’izia
Sigit Dwi Nuridha
Nur Khasanah
Bab IV
Bab V
Bab III
Bab VI
Bab II
Bab VII
Bab I
Bab I
Kasus-Kasus Pelanggaran
Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara
Perhatikan gambar di atas! Kegiatan pada gambar menunjukkan adanya
pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam pemilu.
Anda harus mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat melaksanakan
hak dan kewajiban dalam pelaksanaan pemilu.
Tujuan Pembelajaran
• Setelah membaca materi tentang makna hak dan kewajiban warga negara, peserta
didik mampu menjelaskan pengertian serta macam-macam hak dan kewajiban
warga negara dengan benar.
• Setelah mempelajari berbagai macam hak dan kewajiban warga negara dalam
Pancasila, peserta didik mampu menyebutkan hak dan kewajiban warga negara
berdasarkan nilai ideal, nilai instrumental, serta nilai praksis dalam sila-sila
Pancasila dengan tepat.
• Setelah mempelajari materi tentang kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara, peserta didik mampu mengidentifikasi contoh kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dengan tepat.
• Setelah melakukan kegiatan dalam rubrik aktivitas peserta didik, peserta didik
mampu menyajikan hasil analisis nilai-nilai Pancasila terkait kasus-kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan tepat.
• Setelah mempelajari materi pada bab ini, peserta didik mampu menganalisis upaya
pemerintah maupun warga negara dalam mengatasi maupun mencegah terjadinya
pelanggaran dan pengingkaran kewajiban warga negara dengan tepat.
B. Kasus Pelanggaran Hak
dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara

A. Makna Hak dan C. Penanganan


Kewajiban Warga Pelanggaran Hak dan
Negara Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara
A. Makna Hak dan
Kewajiban Warga Negara

1. Hak Warga Negara

Hak secara sosial Hak secara individu


• hak mendapatkan • hak untuk hidup dan
kedudukan yang sama mempertahankan kehidupan
di dalam hukum dan • hak mendapatkan
pemerintahan. perlindungan
Pengklasifikasian Hak

Aspek Aspek
Aspek
politik sosial
ekonomi
budaya
Hak Politik Warga Negara

• Berpartisipasi dalam
pemilihan umum.
• Berpartisipasi membangun
roda pemerintahan.
• Membentuk partai politik.
Hak dalam Bidang
Sosial Budaya

• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak


bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat (2)).
• Hak atas kebebasan beragama dan beribadah
(pasal 29 ayat (2)).
• Hak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat (1)).
• Hak memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budaya (pasal 32 ayat (1–2)).
• Hak mendapatkan kesejahteraan sosial (pasal 34
ayat (1–4)).
Hak dalam
Bidang
Ekonomi Pasal 33 ayat (1–5)
UUD NRI Tahun 1945

Menjelaskan tentang
kewajiban pemerintah
untuk menciptakan
sistem ekonomi yang
menyejahterakan
rakyat.
Hak dalam Bidang Pertahanan dan
Keamanan

Setiap warga negara Indonesia


memiliki hak ikut serta dalam
upaya pembelaan negara serta
usaha pertahanan dan keamanan
negara sesuai ketentuan
Peraturan Operasional yang Mengatur Jaminan
Perlindungan Hak Warga Negara

UU No. 7 Tahun 1984


tentang Pengesahan UU No. 4 Tahun 1979
Konvensi Mengenai tentang Kesejahteraan Anak.
Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi
terhadap Wanita

UU No. 39 Tahun 1999


tentang Hak Asasi
Manusia
UU No. 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak.
2. Kewajiban
Warga Negara
Indonesia
• Patuh kepada peraturan
perundang-undangan.
• Ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
• Menghormati hak orang lain.
• Tunduk pada pembatasan yang
ditetapkan undang-undang.
Sebelum mempelajari
hak dan kewajiban
warga negara dalam
nilai sila-sila Pancasila,
nyanyikan lagu berikut.
3. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam
Nilai Dasar Sila-Sila Pancasila

Nilai Kemanusiaan yang


Nilai Ketuhanan Yang Maha
Adil dan Beradab
Esa (Ketuhanan)
(Kemanusiaan)

Memperlakukan orang
Kerja sama dan tolong-
lain sesuai harkat dan
menolong antarumat
martabatnya sebagai
beragama.
seorang manusia.

Toleransi antarumat Melakukan berbagai


beragama. kegiatan kemanusiaan.
Nilai Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Nilai Keadilan Sosial bagi
Nilai Persatuan Indonesia
Kebijaksanaan dalam Seluruh Rakyat Indonesia
(Persatuan)
Permusyawaratan/Perwakilan (Keadilan Sosial)
(Kerakyatan)

Mengedepankan
kepentingan bangsa Mengutamakan Bersikap adil
dan negara daripada musyawarah mufakat terhadap sesama.
kepentingan pribadi.

Memberikan
Membina persatuan
kebebasan kepada Menghormati hak-
dalam Bhinneka
orang untuk hak orang lain.
Tunggal Ika.
bersikap.
4. Hak dan Kewajiban Warga
Negara dalam Nilai Instrumental
Sila-Sila Pancasila

Nilai instrumental • UUD NRI Tahun 1945


merupakan penjabaran
lebih lanjut dari nilai
• Peraturan perundang-
dasar atau nilai ideal. undangan
Contoh hak dan kewajiban warga negara yang
dijamin oleh UUD NRI Tahun 1945
• Kewarganegaraan (pasal 26 ayat (1))
• Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan (pasal
27 ayat (1))
• Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak bagi Kemanusiaan
(pasal 27 ayat (2))
• Bela Negara (pasal 27 ayat (3))
• Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul (pasal 28)
• Kemerdekaan Memeluk Agama (pasal 29 ayat (1) dan (2))
• Pendidikan (pasal 31 ayat (1) dan (2))
• Pertahanan dan Keamanan Negara (pasal 30 ayat (1) dan (2))
• Kebudayaan Nasional Indonesia (pasal 32 ayat (1))
• Perekonomian Nasional (pasal 33 ayat (1–5))
• Kesejahteraan Sosial (pasal 34 ayat (1–4))
5. Hak dan Kewajiban Warga Negara
dalam Nilai Praksis Sila-Sila
Pancasila
Nilai praksis merupakan
Sila Keempat realisasi peraturan
Sila Ketiga
perundang-undangan
Menerima dan dalam kehidupan
melaksanakan Menjalin
sehari-hari.
keputusan pertemanan
musyawarah. dengan setiap
orang.

Sila Pertama

Melaksanakan
ibadah sesuai Sila Kedua
Sila Kelima ajaran agama
Bersikap baik
masing-masing.
Bersikap hemat kepada semua
dan rajin orang atas dasar
menabung. persamaan derajat.
B. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran
Kewajiban Warga Negara

1. Penyebab Terjadinya Pelanggaran


Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara

Faktor Internal Faktor Eksternal


• Sikap egois. • Ketidaktegasan aparat
• Rendahnya kesadaran penegak hukum.
warga terhadap peraturan. • Adanya kesempatan.
• Sikap tidak toleran. • Terjadinya krisis moral dan
• Penyalahgunaan karakter bangsa.
kekuasaan. • Penyalahgunaan teknologi.
2. Kasus Pelanggaran Hak
Warga Negara

Pendidikan Tidak
Merata

Alih Fungsi Trotoar Munculnya


Menjadi Tempat Ketidakadilan
Jualan Pedagang Hukum
Kaki Lima
3. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Melanggar Mengabaikan
aturan berlalu Putus sekolah tugas piket
lintas kelas

Menghindari
tugas Unjuk rasa
berakhir
menjaga
ricuh
keamanan
lingkungan
C. Penanganan
1. Upaya Pemerintah dalam
Pelanggaran Hak dan Penanganan Kasus
Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Pengingkaran Kewajiban
Kewajiban Warga Warga Negara
Negara

• Menegakkan supremasi hukum dan demokrasi.


• Mempertegas peran lembaga penegak hukum.
• Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
• Meningkatkan pengawasan dari masyarakat
dan lembaga-lembaga politik.
• Meningkatkan prinsip kesadaran berbangsa
dan bernegara.
• Meningkatkan profesionalisme lembaga
keamanan dan pertahanan negara.
• Meningkatkan kerja sama yang harmonis
antarkelompok.
2. Membangun Partisipasi Di Lingkungan
Masyarakat dalam Pencegahan Keluarga
Terjadinya Pelanggaran Hak dan Mengetahui hak
Kewajiban Warga Negara dan kewajiban
sebagai anggota
keluarga.
Di Lingkungan
Masyarakat

Menghormati hak
tetangga.
Di Lingkungan
Sekolah

Melerai teman
Di Lingkungan
yang sedang
Bangsa dan Negara
bertengkar
Menaati
peraturan
perundang-
undangan.
Bab II
Perlindungan dan Penegakan Hukum di
Indonesia
Masyarakat selalu mendambakan kehidupan aman dan damai.
Kehidupan aman dan damai dapat tercapai apabila ada tata aturan
dalam masyarakat, seperti hukum. Melalui materi ini Anda akan
lebih memahami tentang perlindungan dan penegakan hukum.
• Setelah mempelajari materi tentang perlindungan dan
penegakan hukum di Indonesia, peserta didik mampu
menjelaskan hakikat perlindungan dan penegakan
hukum dengan benar.
• Setelah mempelajari peran lembaga penegak hukum,
peserta didik mampu mengidentifikasi peranan
Tujuan lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan
Pembelajaran dengan tepat.
• Setelah mempelajari dinamika pelanggaran hukum,
peserta didik mampu mengevaluasi praktik
perlindungan dan penegakan hukum menjamin
keadilan dan kedamaian dengan tepat.
• Setelah mempelajari materi pada bab ini, peserta
didik mampu berpartisipasi dalam perlindungan dan
penegakan hukum dalam kehidupan sehari-hari
dengan baik.
B. Peran Lembaga
Penegak Hukum dalam
Menjamin Keadilan dan
Kedamaian

A. Hakikat
Perlindungan dan C. Dinamika
Penegakan Hukum Pelanggaran
Hukum
A. Hakikat
Perlindungan dan
Penegakan Hukum
1. Konsep Perlindungan dan
Penegakan Hukum

• Perlindungan hukum dilakukan dalam


rangka mencegah terjadinya pelanggaran
hukum.
• Penegakan hukum dilakukan dalam rangka
menciptakan ketertiban dalam masyarakat
yang dilakukan oleh aparat penegak hukum.
2. Pentingnya Tegaknya Supremasi Hukum

Perlindungan Tegaknya Keadilan


dan Penegakan
Hukum Mewujudkan Kedamaian dalam
Masyarakat
Hukumnya

Penegak
Kebudayaan
Hukum
Faktor yang
Memengaruhi
Perlindungan dan
Penegakan Hukum

Masyarakat
Sarana/Fasilitas
B. Peran Lembaga Penegak
Hukum dalam Menjamin
Keadilan dan Kedamaian

• Memelihara keamanan dan


1. Peran
ketertiban masyarakat. Kepolisian
• Menegakkan hukum. Negara Republik
• Memberikan perlindungan, Indonesia
pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat.
2. Peran • Menegakkan supremasi hukum.
Kejaksaan • Perlindungan kepentingan umum.
Republik • Penegakan hak asasi manusia.
• Pemberantasan korupsi, kolusi,
Indonesia
dan nepotisme (KKN).

• Lembaga peradilan di Indonesia


dibagi atas dua mahkamah yaitu
3. Peran Hakim Mahkamah Agung dan Mahkamah
sebagai Konstitusi.
Pelaksana • Hakim adalah pejabat peradilan
Kekuasaan negara yang diberikan wewenang
Kehakiman oleh undang-undang untuk
mengadili.
5. Peran Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)

Melakukan
pemberantasan
tindak pidana korupsi.

4. Peran Advokat dalam


Penegakan Hukum

Menegakkan hukum dan


memberikan rasa keadilan
kepada setiap orang yang
membutuhkan jasanya.
C. Dinamika
Pelanggaran
Hukum
1. Berbagai Kasus
Pelanggaran Hukum

• Pandangan pelaku yang


Penyebab menganggap kejahatan
pelanggaran sebagai suatu yang biasa.
hukum • Hukum yang berlaku sudah
tidak sesuai perkembangan
masyarakat.
Contoh Pelanggaran Hukum

Di Lingkungan Keluarga
olah
Di Lingkungan Sek
Menonton acara televisi
acara.
yang tidak sesuai usia anak- Tidak mengikuti up
anak.

syarakat Di Lingkungan Bangsa dan


Di Lingkungan Ma
Negara
s ronda
Mangkir tidak tuga
malam. Melakukan korupsi.
2. Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran
Hukum
Mengapa sanksi norma hukum
bersifat tegas dan nyata?

Karena aturan norma hukum dibuat secara


materiel dalam peraturan perundang-undangan
dan ditetapkan kadar hukuman berdasarkan
perbuatan yang dilanggarnya.
Indonesia adalah negara
hukum. Persoalan dalam
masyarakat dapat diselesaikan
melalui jalur hukum apabila
tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah.
Untuk mengetahui contoh
persoalan hukum di Indonesia,
simaklah video berikut!
3. Partisipasi dalam Perlindungan
dan Penegakan Hukum

Di Lingkungan
• Menaati Di Lingkungan • Menyerahkan
Bangsa dan
perintah Sekolah pelanggar
Negara
orang tua. hukum kepada
• Menerima polisi. • Menaati
hukuman • Membantu teman • Mengaktifkan rambu-
apabila yang sedang kegiatan rambu lalu
melakukan kesusahan. siskamling. lintas.
kesalahan. • Melindungi • Memiliki
teman dari kartu tanda
perbuatan Di Lingkungan penduduk
Di Lingkungan perundungan Masyarakat (KTP).
Keluarga (bullying).
Bab III
Menuju
Pemerintahan yang
Baik
Pernahkah Anda melihat adegan seperti pada gambar
di atas? Ya, itulah penghitungan suara saat pemilihan
umum. Proses penghitungan suara mencerminkan
sikap keterbukaan pemerintah. Keterbukaan
merupakan salah satu prinsip pemerintahan yang baik
(good governance). Apakah arti pemerintahan yang
baik (good governance)?
Tujuan Pembelajaran
• Setelah membaca materi, peserta didik dapat melaksanakan
pemerintahan sesuai karakteristik good governance dengan
berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dengan
baik.
• Setelah melihat video tentang harapan rakyat kepada
penyelenggara negara, peserta didik dapat berperilaku jujur
dalam pelaksanaan pemerintahan sesuai karakteristik good
governance dengan baik.
• Setelah mempelajari materi tentang tata kelola
pemerintahan yang baik, peserta didik dapat menganalisis
pelaksanaan pemerintahan sesuai karakteristik good
governance dengan benar.
• Melalui kegiatan membuat kliping, peserta didik dapat
menunjukkan pelaksanaan pemerintahan sesuai karakteristik
good governance di lingkungan masyarakat dengan benar.
A. Tata
Kelola
Pemerint B. Sikap
ah Kette
erbukaan dan
an yang
Baik Keadilan Menu
ju
Pemerintahan y
ang
Baik
A. Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik
• Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah,
swasta, dan masyarakat.
• Adanya upaya untuk mendirikan pemerintah (self
Ciri-ciri governing) dalam mengatasi kekacauan dalam
kondisi lingkungan dan dinamika masyarakat yang
tinggi.
• Adanya keseimbangan kekuatan (balance of forces).
• Menciptakan saling ketergantungan yang dinamis
antara pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui
koordinasi dan fasilitasi.
Mengapa perlu adanya
pemerintahan yang baik
(good governance)?
Melalui pemerintahan yang baik, pembangunan
secara merata dapat terlaksana. Melalui
pembangunan merata, taraf hidup masyarakat
pun dapat meningkat. Peningkatan taraf hidup
berarti meningkatkan kesempatan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan.
Kepastian Hukum
Pelayanan yang Baik
atau Asas Keadilan
dan Kewajaran
Keseimbangan

Kepentingan
1. Asas-asas Ketidakberpihakan/
Umum Pemerintahan Kesamaan dalam
yang Baik Mengambil
Keputusan

Keterbukaan

Kecermatan

Tidak
Menyalahgunakan
Kewenangan Motivasi
2. Prinsip Pemerintahan yang Baik

• Akuntabilitas
• Transparansi
• Keterbukaan partisipasi masyarakat
• Efisiensi dan efektivitas
• Supremasi hukum
3. Faktor Pendukung dan Penghambat
Pemerintahan yang Baik

Faktor
Pendukung

• Partisipasi pemerintah
• Partisipasi masyarakat
• Sarana dan prasarana
• Sumber daya manusia Faktor
Penghambat
• Integritas pelaku
pemerintahan yang rendah
• Kondisi politik dalam negeri
yang kurang demokratis
• Krisis ekonomi
• Kurangnya partisipasi
masyarakat
• Sistem hukum yang lemah
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Faktor Penghambat
• Amandemen UUD NRI Tahun 1945.
Agenda • Mempercepat penghapusan peran sosial politik TNI.
Politik • Penegakan supremasi hukum.

• Memprioritaskan kebijakan yang mendesak seperti berikut.


Agenda a. Otonomi Daerah
Ekonomi b. Sektor Keuangan dan Perbankan
c. Kemiskinan dan Ekonomi Rakyat

• Pemerintah perlu melakukan berbagai pencegahan terhadap pertikaian


Agenda vertikal maupun horizontal yang berpotensi mengorbankan kepentingan
Sosial bangsa.

• Perlu adanya reformasi hukum demi terwujudnya good governance, seperti


berikut.
a. Reformasi Konstitusi
Agenda b. Reformasi Penegakan Hukum
Hukum c. Reformasi Mahkamah Agung
d. Reformasi Kejaksaan
e. Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
f. Pemberdayaan Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif
B. Sikap Keterbukaan dan Keadilan Menuju
Pemerintahan yang Baik
1. Upaya Meningkatkan Keterbukaan dan Keadilan
dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Upaya Meningkatkan Keterbukaan dalam Kehidupan


Berbangsa dan Bernegara

• Memberi kesempatan kepada pemerintah untuk


melaksanakan tugasnya sesuai prinsip keterbukaan.
• Memberikan kritik dan saran yang membangun
terhadap tindakan yang bertentangan dengan prinsip
keterbukaan.
• Membiasakan budaya keterbukaan dan transparansi
dalam kehidupan sehari-hari mulai dari keluarga,
sekolah, masyarakat, serta bangsa dan negara.
Upaya Meningkatkan Jaminan Keadilan
dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

• Memantau kinerja lembaga yang


bertugas memberikan keadilan.
• Mengajukan kritik terhadap
tindakan yang tidak adil dan
mencari solusi jaminan keadilan.
• Membiasakan diri bertindak adil
dalam keluarga, sekolah,
masyarakat, serta bangsa dan
negara.
2. Merealisasikan Sikap
Keterbukaan dan Keadilan dalam
Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Di Lingkungan
Keluarga
• Mendengarkan nasihat orang tua.
• Mencurahkan isi hati kepada orang tua
atau kakak.
• Menonton berita di televisi dan
membaca surat kabar untuk memperluas
cakrawala berpikir.

Di Lingkungan
Sekolah
• Mematuhi tata tertib yang
berlaku.
• Menghargai karya teman.
• Jujur pada saat ulangan.
Di Lingkungan
Masyarakat

• Menjaga kebersihan lingkungan.


• Membina kerukunan bertetangga secara
baik.
• Menghargai keberadaan orang lain.

Di Lingkungan
Bangsa dan Negara

• Bekerja sama dengan bangsa lain.


• Bersikap selektif terhadap budaya asing
yang masuk ke dalam negeri.
• Tidak main hakim sendiri.
Bab IV
Pengaruh Kemajuan
Iptek terhadap
Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Gambar di atas menunjukkan suatu perkembangan teknologi transportasi
darat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pasti memiliki
pengaruh, baik pengaruh negatif maupun positif terhadap kehidupan manusia.
Bagaimana pengaruh negatif dan positif kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terhadap kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
Tujuan
Pembelajaran

d a p a t m e n y ika p i p e ngaruh
m em b a ca m a te ri, peserta didik anan Yang
• Sete la h a n g n il a i- n il ai Ke tu h
m a ju a n ip te k d e n g an tetap memeg
ke
.
Maha Esa dengan baik rt a d id ik d ap a t bertanggung
buat poste r, p e se
• Melalui kegiatan mem te rh a d a p n e gar a d a lam bingkai
d a la m m e n yi ka p i p engaruh iptek
jawab
ka Tu n gg a l Ik a d engan baik.
Bh in n e
ru h ip te k , p e se rt a d idik mampu
materi penga
• Setelah mempelajari aj u a n ip te k te rh a d a p negara dalam
garuh kem
mengidentifikasi pen de ngan benar.
n e ka Tu n g g al Ika
bingkai Bhin
ik m a m p u m e n ye b u tkan berbagai
i ke g ia ta n d is ku si, peserta did juan iptek
• M e la lu
ik a p i p e n g ar u h k em a
untuk meny
usaha yang dilakukan T u n g g a l Ik a d e n ga n benar.
a p n e g a ra d a la m b ingkai Bhinneka
terhad
A. Pengaruh
Kemajuan Iptek
terhadap NKRI

B. Membangun Sikap
Selektif dalam
Menghadapi Berbagai
Pengaruh Kemajuan
Iptek
1. Pengaruh Positif
A. Pengaruh Kemajuan Iptek bagi
Kehidupan Bermasyarakat,
Kemajuan Berbangsa, dan Bernegara
Iptek
terhadap
Aspek Politik
NKRI
• Kemajuan teknologi
memudahkan
partisipasi
masyarakat dalam
pemerintahan.
Perhatikan gambar berikut!

Apa fungsi web tersebut?


Ruang tanya jawab pada web
tersebut dapat digunakan untuk
bertanya ataupun berdiskusi masalah
yang berhubungan dengan instansi
terkait.
Aspek Ekonomi
• Makin meningkatnya investasi asing atau
penanaman modal asing di negara kita.
• Makin terbukanya pasar internasional bagi
produk lokal atau hasil produksi dalam negeri.
• Meningkatkan kesempatan kerja.
• Meningkatkan devisa negara.
• Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
Bandingkan kedua gambar berikut!

Apa perbedaan yang tampak


pada gambar?
Gambar B
Gambar A
kegiatan belajar
kegiatan belajar berbasis
konvensional teknologi

Melalui perkembangan teknologi, kegiatan belajar dapat


dilakukan secara singkat. Pembelajaran akan lebih efektif,
efisien, dan menarik. Kemajuan teknologi dalam pendidikan
sangat membantu menjelaskan materi yang sulit. Selain itu,
pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.
Aspek Sosial Budaya

• Munculnya berbagai media sosial yang membantu


proses sosialisasi.
• Perkembangan berita dunia dapat diakses melalui
internet.
• Memudahkan pemerintah belajar strategi-strategi
yang diterapkan negara lain dalam menghadapi
masalah.
• Memudahkan proses pembelajaran, seperti
mengakses berbagai sumber pengetahuan dan
referensi dalam belajar.
• Sistem pembelajaran menjadi bervariasi dengan
memanfaatkan internet.
Aspek Hukum, Pertahanan, dan
Keamanan

• Menguatnya supremasi hukum,


demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak asasi manusia.
• Menguatnya regulasi hukum.
• Menguatnya tuntutan terhadap tugas-
tugas penegak hukum.
• Menguatnya supremasi sipil.
2. Pengaruh Negatif Kemajuan Iptek
bagi Kehidupan Bermasyarakat, Aspek
Berbangsa, dan Bernegara Politik

• Globalisasi membawa ideologi asing yang


mengancam ideologi Pancasila, seperti
ideologi liberalis dan komunis.
• Ideologi liberalis dianut banyak negara Barat,
sedangkan ideologi komunis dianut oleh
banyak negara Timur. Ideologi liberal
memengaruhi pola pikir masyarakat untuk
serbapraktis dan melaksanakan hak tanpa
memedulikan hak orang lain.
Jika masyarakat Indonesia
terpengaruh liberalisme dan
komunisme, Indonesia akan
kehilangan jati dirinya.
Aspek
Ekonomi

• Indonesia akan dibanjiri barang-


barang dari luar.
• Kesenjangan sosial akan muncul
akibat persaingan bebas.
• Penyerapan tenaga kerja dengan
sistem padat karya semakin
ditinggalkan.
Aspek Sosial
Budaya
• Munculnya gaya hidup konsumtif.
• Munculnya sikap hidup hedonis.
• Munculnya sikap individualisme.
• Munculnya kesenjangan sosial.
• Munculnya gaya hidup westernisasi.
• Memudarnya semangat gotong royong.
Aspek Hukum, Pertahanan,
dan Keamanan

Munculnya aksi radikal,


makar, dan tindakan
anarkis dari masyarakat.
B. Membangun Sikap Selektif dalam
Menghadapi Berbagai Pengaruh
Kemajuan Iptek
Perkembangan teknologi mempermudah
komunikasi antarindividu, hubungan
antarmasyarakat, bangsa, dan negara.

Akan tetapi, memanfaatkan


kemajuan teknologi harus
dibarengi dengan sikap
tanggung jawab.
1. Sikap Tanggung Jawab dalam
Perkembangan Iptek

Setiap manusia Indonesia harus memiliki


kearifan dan berpegang pada prinsip moral.
Jika iptek dimanfaatkan tanpa kearifan dan
tidak dengan pertimbangan moral,
kecenderungan untuk merusak lingkungan
lebih besar.
2. Sikap Selektif terhadap
Pengaruh Kemajuan Iptek

Di Bidang Politik

• Menyeleksi informasi atau


berita sebelum disalurkan
melalui media sosial.
• Menyampaikan aspirasi
kepada wakil rakyat melalui
media sosial.
• Memanfaatkan perkembangan iptek
Di Bidang untuk melakukan perdagangan
Ekonomi antarnegara.
• Kemudahan mendapatkan barang secara
online harus disesuaikan dengan
kebutuhan demi mencegah budaya
konsumerisme.
Di Bidang Sosial Menyeleksi budaya yang pantas
diterima atau ditolak dengan
Budaya
berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

Adapun budaya yang


harus diseleksi sebagai
berikut.
• Sikap, pola, dan gaya hidup.
• Penampilan dan gaya
pakaian.
• Dasar ikatan hidup
bermasyarakat.
Bab V
Perkembangan Persatuan dan
Kesatuan Bangsa dalam
Mempertahankan NKRI
Apa perbedaan gambar di atas? Sebatang lidi akan sangat mudah jika
dipatahkan. Berbeda dengan seikat lidi yang berjumlah banyak dan terikat
kuat. Lidi yang berjumlah banyak dan terikat dalam satu ikatan kuat akan
sangat sulit dipatahkan. Gambar di atas mencerminkan persatuan dan
kesatuan Indonesia. Bagaimanakah perkembangan persatuan dan kesatuan
bangsa dalam lingkup NKRI?
Tujuan Pembelajaran

• Setelah mempelajari materi tentang makna kesatuan wilayah Indonesia,


peserta didik mampu menjelaskan makna kesatuan wilayah Indonesia
dalam berbagai bidang dengan benar.
• Setelah membuat rangkuman, peserta didik mampu mengindentifikasi
implementasi konsep wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan dengan
benar.
• Setelah melakukan pembiasaan sikap toleransi, peserta didik mampu
menjelaskan kembali dinamika persatuan dan kesatuan bangsa serta
berbagai bentuk ancaman yang dihadapi dengan tepat.
• Setelah mempelajari materi tentang faktor penghambat terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa, peserta didik mampu mengidentifikasi
penerapan prinsip persatuan dan kesatuan dengan tepat.
• Setelah membuat poster dengan tema persatuan dan kesatuan, peserta
didik mampu mengampanyekan prinsip persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik.
B. Dinamika
Persatuan dan
Kesatuan Bangsa

C. Mewujudkan
A. Kesatuan
Persatuan dan
Wilayah
Kesatuan Bangsa
Indonesia
dalam Kehidupan
Berbangsa dan
Bernegara
A. Kesatuan
Wilayah Indonesia

1. Makna Wilayah Kesatuan


Indonesia dalam Berbagai Bidang

Wilayah Seluruh wilayah Indonesia dengan segala isi


dan kekayaan yang terkandung di dalamnya
Indonesia sebagai merupakan satu kesatuan wilayah, wadah,
Kesatuan Politik ruang hidup, dan kesatuan mutlak bagi seluruh
bangsa Indonesia, serta menjadi modal dan
milik bersama bangsa.
Keberagaman budaya yang dimiliki
Wilayah Indonesia sebagai setiap daerah merupakan kekayaan
Kesatuan Sosial Budaya budaya yang menjadi modal dan
landasan pengembangan budaya
bangsa sehingga hasilnya dapat
dinikmati oleh seluruh bangsa.

Kekayaan alam yang ada


di wilayah Indonesia
adalah modal dan milik Ancaman terhadap suatu
bersama bangsa daerah atau wilayah
Indonesia. merupakan ancaman
seluruh bangsa dan
negara.

Wilayah Indonesia sebagai


Kesatuan Ekonomi Wilayah Indonesia sebagai
Kesatuan Pertahanan dan
Keamanan
Memperkuat dan
memperkukuh
ketahanan NKRI.

Memudahkan
mencapai cita-cita Terwujudnya
dan tujuan
2. Pentingnya stabilitas dan
nasional bangsa Persatuan dan integrasi nasional.
Indonesia. Kesatuan dalam
Mempertahankan
Keutuhan
Wilayah NKRI
Menumbuhkan Terwujudnya
sikap toleransi, situasi aman,
persaudaraan, dan tenteram, dan
kekeluargaan. tertib .
1. Tahap B. Dinamika
Pembinaan
Persatuan dan Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Kesatuan
Bangsa

• Kekalahan perlawanan rakyat secara


Perasaan kedaerahan dalam pertempuran melawan
Senasib
Sepenanggunga
penjajah membuat bangsa Indonesia tersadar
n akan pentingnya persatuan dan kesatuan
bangsa.

• Perjuangan para kaum terpelajar untuk


Kebangkitan mewujudkan kepentingan nasional, bukan
Nasional hanya kepentingan daerah saja pada masa
penjajahan.
Beberapa pergerakan
nasional yang muncul
pada masa
kebangkitan nasional
• Budi Utomo
• Sarekat Islam
• Indische Partij
• Perhimpunan
Indonesia
Kongres Pemuda I Kongres Pemuda II
• Tanggal: 27–28 Oktober
• Tanggal: 30 April–2 Mei
1928.
1926 di Jakarta.
Sumpah • Hasil: para pemuda
• Tujuan: menanamkan
menghasilkan
semangat kerja sama Pemuda kesepakatan bersejarah
antarperkumpulan pemuda
yang dikenal dengan
sebagai dasar persatuan
Sumpah Pemuda.
Indonesia dalam arti yang
lebih luas.
Sumpah Pemuda

• Kami putra dan putri Indonesia


mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah air Indonesia.
• Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.
• Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Nasionalisme

Nilai Luhur
Kebersamaan dan
Wawasan dalam Persaudaraan
Peristiwa
Sumpah
Pemuda
Tanggung jawab dan Toleransi
Disiplin Diri
Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi
kemerdekaan pada 17
Agustus 1945 dapat
tercapai dengan adanya
rasa dan semangat
persatuan dan
kesatuan dari seluruh
bangsa Indonesia.
Adanya pemberontakan yang
2. Persatuan dan berupaya ingin mengganti ideologi
Kesatuan Setelah Pancasila dengan ideologi lainnya.
Proklamasi
Pada 1948 terjadi
Kemerdekaan pemberontakan PKI di Madiun.

Darul Islam/Tentara Islam


Indonesia

Pada 1965 kembali terjadi


pemberontakan PKI.
Pemberontakan tersebut
dikenal dengan peristiwa
G30S/PKI.
3. Ancaman Persatuan dan
Kesatuan dalam Berbagai Bidang

Ideologi

Contohnya:
masuknya ideologi
liberal
Politik

Contohnya: aksi unjuk


rasa yang rusuh dan
adanya kelompok atau
golongan yang
mengoordinasi massa
untuk menggulingkan
kekuasaan pemerintah.
Sosial dan
budaya
Contohnya: munculnya sikap
hedonisme, perilaku yang
berorientasi kebarat-baratan,
serta memudarnya semangat
gotong royong.
Pertahanan dan keamanan

Pertahanan
dan keamanan Ekonomi
Contohnya: agresi,
spionase, sabotase, Contohnya: kegemaran
teror bersenjata, masyarakat berbelanja produk
serta sengketa asing, mudahnya produk asing
wilayah negara. masuk ke dalam negeri
melalui pasar bebas, serta
banyaknya pengangguran.
4. Strategi Menghadapi Ancaman Persatuan
dan Kesatuan

Bidang ideologi dan Bidang ekonomi


politik
• Bersikap partisipatif • Memperkuat produksi
dalam demokrasi domestik di dalam
politik. negeri.
• Menegakkan supremasi • Berorientasi pada
hukum. kesejahteraan rakyat.
• Mengadakan reformasi • Melakukan kerja sama
terhadap lembaga dengan sesama negara.
politik.
C. Mewujudkan Persatuan dan
Kesatuan Bangsa dalam 1. Faktor Penghambat
Kehidupan Berbangsa dan Terwujudnya Persatuan dan
Bernegara
Kesatuan Bangsa
• Kondisi Geografis
• Ketimpangan Pembangunan
Nasional
• Keberagaman Masyarakat
Indonesia
• Munculnya Gejala
Etnosentrisme
• Tergesernya Budaya Bangsa
Indonesia
2. Prinsip-Prinsip Persatuan dan
Kesatuan

• Prinsip Wawasan Nusantara.


• Prinsip kebebasan yang
bertanggung jawab.
• Prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
• Prinsip persatuan pembangunan
untuk mewujudkan cita-cita
reformasi.
• Prinsip nasionalisme Indonesia.
3. Penerapan Prinsip-
Prinsip Persatuan dan
Kesatuan dalam Memberikan
kesempatan bagi
Kehidupan Berbangsa anggota keluarga
dan Bernegara untuk berpendapat.

Lingkungan
Keluarga
Bangga terhadap Lingkungan Mengikuti
hasil karya anak Berbangsa Lingkungan upacara bendera
bangsa. dan Sekolah dengan tertib
Bernegara dan disiplin.
Lingkungan
Masyarakat

Menjaga kerukunan
antarwarga
masyarakat.
Bab VI
Peranan Pers
dalam Negara Demokrasi
Apa yang ada dalam benak Anda jika melihat
gambar di atas? Penyiaran informasi dan berita
melalui media-media tersebut merupakan hasil
karya insan pers. Apakah pers itu? Bagaimanakah
kondisi pers di Indonesia? Apakah pengertian pers
yang bebas dan bertanggung jawab? Mari temukan
jawabannya dalam pembahasan pada bab ini!
Tujuan Pembelajaran

• Setelah mempelajari materi tentang pers di Indonesia, peserta didik


mampu menjelaskan pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan prinsip-prinsip
pers dengan benar.
• Setelah menjelaskan pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan prinsip-prinsip
pers, peserta didik mampu menyebutkan landasan hukum, peranan,
dan perkembangan pers di Indonesia dengan benar.
• Setelah mempelajari pers yang bebas dan bertanggung jawab,
peserta didik mampu menjelaskan pengertian pers yang bebas dan
bertanggung jawab dengan tepat.
• Setelah menjelaskan pengertian pers yang bebas dan bertanggung
jawab, peserta didik mampu mengidentifikasi pers yang bebas dan
bertanggung jawab sesuai kode etik jurnalistik dengan tepat.
• Setelah mempelajari materi tentang penyalahgunaan kebebasan
pers dan dampaknya dalam masyarakat, peserta didik mampu
menguraikan aspek-aspek pembatas kebebasan pers, hambatan
pelaksanaan kebebasan pers, dan dampak penyalahgunaan
kebebasan pers dengan baik.
B. Pers yang Bebas dan
Bertanggung Jawab

C. Penyalahgunaan Kebebasan
A. Pers di Indonesia Pers dan Dampaknya dalam
Masyarakat Demokrasi
A. Pers di Indonesia
1. Pengertian
dan Ciri-Ciri Pers

Pers dalam arti luas meliputi segala


penerbitan, bahkan termasuk
Pengertian Pers
Berdasarkan media massa elektronik, siaran
Undang- radio, dan siaran televisi.
Undang Pers dalam arti sempit hanya
tentang Pers
terbatas pada media massa cetak,
yaitu surat kabar, majalah, dan
buletin.
Objektivitas
Ciri-Ciri Pers
Universalitas

Aktualitas

Publisitas

Periodisitas
2. Fungsi
Pers

• Media informasi atau


menyiarkan informasi.
• Pendidikan atau mendidik.
• Hiburan atau menghibur.
• Kontrol sosial.
• Lembaga ekonomi.
3. Prinsip-Prinsip Pers

Ide a li s m e

rsi a l i sme
Kome

i o n al is me
Pro fe s
4. Landasan Hukum
Landasan
Idiil
Pers di Indonesia
Pancasila Landasan
Yuridis
Formal

Landasan Undang-Undang Nomor 40 Tahun


Konstitusional 1999 tentang Pers.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2002 tentang Penyiaran.
Pasal 28 dan pasal 28F
UUD NRI Tahun 1945.
5. Peranan Pers
• Memenuhi hak masyarakat
untuk mengetahui yang
dilakukan melalui transfer
informasi dalam berbagai
bidang.
• Menegakkan nilai-nilai dasar
demokrasi.
• Mendorong terwujudnya
supremasi hukum dan hak
asasi manusia (HAM).
6. Perkembangan
Pers di Indonesia
Masa Penjajahan
Masa Pers bertujuan untuk menegakkan
Penjajahan penjajahan, menentang pergerakan
Belanda rakyat, dan melancarkan perdagangan.

Pers dijadikan sebagai alat propaganda


Masa
dengan maksud memperoleh dukungan
Pendudukan
rakyat Indonesia dalam perangnya
Jepang
melawan tentara Sekutu.
Masa Kemerdekaan Indonesia
Masa Revolusi Pers pada periode ini dikembangkan untuk menyebarluaskan
Fisik berita proklamasi ke seluruh wilayah Republik Indonesia.
(1945–1949)

• Pers masa demokrasi liberal (1949–1956) dijadikan


Masa Orde sebagai propaganda partai politik.
Lama • Pers masa demokrasi terpimpin (1956–1966) bersifat
(1949–1966) otoriter.

Masa Orde Pada periode ini lahir pers Pancasila yang sehat, bebas, dan
Baru bertanggung jawab. Akan tetapi, hanya berlangsung selama
(1966–1998) delapan tahun.

Pers diberi kemerdekaan dengan landasan hukum kuat,


Masa yaitu Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Reformasi Asasi Manusia dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999
tentang Pers.
B. Pers yang Bebas dan
Bertanggung Jawab

1. Pengertian Pers yang


Bebas dan Bertanggung
Jawab

Pers yang bebas dan merdeka


dalam menyajikan berita harus
diikuti kesadaran tentang
pentingnya penyampaian berita
yang santun, berkaidah jurnalistik,
dan menjunjung supremasi hukum.
Teori Pers

• Authoritarian press (pers


otoritarian)
• Libertarian press (pers
libertarian)
• Soviet communist press (pers
komunis soviet)
• Social responsibility press (pers
dengan tanggung jawab sosial)
2. Pers yang Bebas dan
Bertanggung Jawab Sesuai
Kode Etik Jurnalistik Pengertian Kode
Etik Jurnalistik

Kode Etik Jurnalistik


adalah kode etik yang
Ketentuan Pers dalam disepakati organisasi
Kode Etik Jurnalistik wartawan dan
ditetapkan oleh
Dewan Pers.
Kewajiban Wartawan
Hak Wartawan
Indonesia
Indonesia
Bersikap independen
• Embargo
dan menghasilkan
• Informasi latar
berita yang akurat,
belakang
berimbang, dan tidak
• Off the record
beriktikad buruk.
Larangan bagi
Wartawan Indonesia

• Tidak membuat berita bohong,


fitnah, sadis, dan cabul.
• Tidak menulis
atau menyiarkan berita
berdasarkan prasangka atau
diskriminasi
C. Penyalahgunaan Kebebasan Pers dan
Dampaknya dalam Masyarakat Demokrasi

1. Aspek-Aspek
Aspek
Moral
Pembatas
Berhubungan dengan
kepekaan hati nurani seorang Individu Kebebasan Pers
wartawan.

Aspek Kode
Insan pers harus berpegang teguh pada kode Etik Profesi
etik profesinya, yaitu Kode Etik Jurnalistik
sehingga tidak melewati batas yang seharusnya
telah ditentukan.
Aspek Prinsip
Ekonomi Bisnis

Media massa yang tidak membuat


sajian yang berkualitas tidak akan
diminati oleh khalayak dan akibat
lanjutnya para pengusaha enggan
memasang iklan di penerbitan itu.
Sebaliknya, media massa yang
berkualitas akan diminati oleh
masyarakat sehingga banyak
pengusaha tertarik memasang iklan
di media tersebut.
• Distorsi peraturan
disebabkan
perundang-undangan.
oleh
• Perilaku aparat.
• Pengadilan massa.
a. Pengendali • Perilaku pers sendiri.
Kebebasan Pers
2. Hambatan-
Hambatan bagi
Pelaksanaan
Kebebasan
Pers • Penyiaran berita/informasi yang tidak
memenuhi kode etik jurnalistik dan
merugikan orang lain.
b. Penyalahgunaan • Peradilan oleh pers (trial by the press).
Kebebasan Pers • Pelanggaran terhadap ketentuan
undang-undang hukum pidana (KUHP).
3. Dampak Penyalahgunaan
Kebebasan Pers

Kurang adanya keseimbangan


Bagi Kepentingan
sumber informasi dan kalimat
Pribadi
yang mengandung multitafsir
sehingga menimbulkan Bagi Kepentingan
makna berbeda-beda dalam Negara
Melalui jasa masyarakat.
media pers
seseorang
dapat menuai Tingkat kepercayaan masyarakat
popularitas terhadap pemerintah berkurang dan
dengan citra Bagi Kepentingan kepercayaan luar negeri luntur
positif. Masyarakat sehingga minat kerja sama terutama
kerja sama ekonomi, penanaman
investasi, pemberian bantuan, dan
pemberian pinjaman akan menurun.
Bab VII
Evaluasi Etos
Kerja Masyarakat
Indonesia
Perhatikan kedua gambar di atas! Apakah TKI akan
kalah saing dengan TKA? Bagaimana etos kerja TKI?
Apakah mampu bersaing dengan TKA? Simak
penjelasannya dalam bab berikut.
• Setelah memahami materi tentang
evaluasi etos kerja masyarakat
Indonesia dalam kegiatan diskusi dan
tanya jawab, peserta didik mampu
mengidentifikasi etos kerja
masyarakat Indonesia dengan tepat.
• Melalui berbagai ilustrasi terkait
kondisi etos kerja masyarakat
Indonesia, peserta didik mampu
mengambil sikap untuk meningkatkan
Tujuan etos kerja masyarakat Indonesia
dengan membiasakan hal-hal positif
Pembelajaran •
dalam kehidupan.
Setelah mengerjakan tugas secara
mandiri, peserta didik mampu
mengevaluasi etos kerja masyarakat
Indonesia dengan tepat.
• Melalui pengerjaan tugas dan soal-
soal secara jujur dan disiplin, peserta
didik telah menunjukkan upaya
meningkatkan etos kerja masyarakat
Indonesia mulai dari diri sendiri
secara berkelanjutan.
A. Tenaga Kerja dan Etos Kerja

B. Etos Kerja Masyarakat Indonesia


A. Tenaga Kerja dan Etos Kerja

1. Tenaga Kerja 2. Etos Kerja

Tenaga kerja yaitu Etos kerja dapat


angkatan kerja atau diartikan sebagai
penduduk yang semangat kerja atau
berada dalam batas karakter dalam
usia kerja. bekerja
Kriteria untuk Mengukur Etos
Kerja

Kriteria Etos Kerja Tinggi

• Mempunyai penilaian yang positif terhadap hasil kerja manusia.


• Menempatkan pandangan tentang kerja sebagai suatu hal yang amat luhur
bagi eksistensi manusia.
• Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi kehidupan
manusia.
• Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan dan
sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita.
• Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.
Kriteria Etos Kerja Rendah

• Kerja dirasakan sebagai suatu hal yang membebani


diri.
• Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja
manusia.
• Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam
memperoleh kesenangan.
• Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan.
• Kerja dihayati hanya sebagai bentuk rutinitas hidup.
Faktor yang Memengaruhi
Etos Kerja
• Agama
• Budaya
• Sosial politik
• Kondisi lingkungan (geografis)
• Pendidikan
• Motivasi dari dalam
B. Etos Kerja
Masyarakat
Indonesia

1. Karakter Masyarakat
Indonesia dan Etos Kerjanya

• Enggan bersusah-susah.
• Hipokritis atau munafik.
• Enggan bertanggung jawab.
• Berjiwa feodal.
• Berjiwa artistik.
• Cara meningkatkan etos
2. Meningkatkan kerja.
Etos Kerja • Menumbuhkan sikap
optimis.
Masyarakat • Percaya diri.
Indonesia • Tidak takut gagal.
• Menghargai waktu.
• Meningkatkan kemampuan diri.
Kemampuan Teknis • Mengembangkan motivasi
yang Perlu Dimiliki kewirausahaan.
Bangsa Indonesia • Menjadikan kejayaan masa lalu
sebagai motivasi.
Peran Pemerintah dalam Membangun Etos
Kerja Masyarakat Indonesia
Bidang
Ekonomi Bidang Bidang Sosial
Mengembangkan Pendidikan Dan Budaya
kebijakan industri, Meningkatkan Mengembangkan
perdagangan, dan kualitas lembaga dan membina
investasi. pendidikan. kebudayaan
Bidang politik nasional.

Bidang Politik Bidang Agama

Menegaskan arah politik bebas aktif Meningkatkan peran serta dan fungsi
Indonesia, meningkatkan persiapan lembaga, memperkukuh jati diri
Indonesia dalam menghadapi pasar kepribadian bangsa, dan
bebas, meningkatkan kualitas memperkuat kerukunan hidup
komunikasi di berbagai bidang, serta bermasyarakat, berbangsa, dan
memperkuat kelembagaan dan bernegara.
sumber daya manusia (SDM).
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai