Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAKARAN SPONTAN
Adalah kebakaran atau peledakan yang disebabkan oleh panas
akibat
kimia dan hadirnya udara serta campuran uap bahan bakar
PRINSIP DASAR PEMADAMAN
PENDINGINAN ( COOLING )
Mengurangi panas sampai dibawah titik nyala
PENYELIMUTAN ( SMOTHERING )
Memisahkan udara dengan bahan bakar atau dilusi
STARVATION
Menutup aliran bahan bakar
BREAKING CHAIN REACTION
Memutus rantai reaksi
( Cut chain reaction ) ( Cooling )
( Starvation ) ( Smoothering )
III. BAHAYA-BAHAYA KEBAKARAN DAN
MELUASNYA API
BAHAYA-BAHAYA DARI PEROKOK
1.1. Suhu bara rokok mencapai 500 °C
1.2. Kecerobohan dari perokok
==> Tempat tidur, furniture, keranjang sampah.
BAHAYA-BAHAYA DI DAPUR
2.1. Cairan mudah terbakar
==> Minyak goreng, minyak gemuk
2.2. Permukaan panas
==> Oven, penggorengan, saluran asap
2.3. Penyambungan / pemasangan listrik yang kurang
sempurna
BAHAYA-BAHAYA DARI MUATAN
3.1. Self heating cargo and spontaneous combustion
3.2. Compressed flammable gas
3.3. Pyropharic cargoes
3.4. Explosives.
BAHAYA-BAHAYA DI KAMAR MESIN
4.1. Cairan mudah terbakar ==> bahan bakar, minyak pelumas
4.2. Kebocoran minyak dan cara penyimpanan minyak
4.3. Permukaan panas
==> saluran gas buang, bagian-bagian mesin yang panas
4.4. Pekerjaan panas
==> mengelas, pemotongan logam dengan asetilin
4.5. Penyalaan sendiri
==> minyak menetes pada permukaan yang panas.
TAHAP PERKEMBANGAN API
IGNITION ==>
PENYALAAN API AWAL
DEVELOPING ==>
PENYALAAN API DIPERMUKAAN.
ABSOLUTE FIRE ==>
API BESAR DAN MANTAP.
BURNING OUT ==>
API MENGECIL, PADAM.
CARA PERPINDAHAN PANAS
RADIASI
Perpindahan panas yang memancar ke segala arah
(Penyebaran Panas)
KONDUKSI
Perpindahan panas melalui suatu benda (perambatan
panas)
KONVEKSI
Perpindahan panas melalui udara yang disebabkan
karena perbedaan tekanan udara.
LONCATAN BUNGA API
Suatu reaksi antara panas dengan udara (oksigen)
PENCEGAHAN
TERJADINYA KEBAKARAN
(FIRE PREVENTION)
4. KLASIFIKASI KEBAKARAN
PENGERTIAN
Penggolongan kebakaran berdasarkan jenis
bahan bakarnya
Merupakan pedoman dalam penanganan
bahaya kebakaran
Agar memudahkan dalam usaha pemadaman
kebakaran, dengan efektif
4.2. KLASIFIKASI KEBAKARAN YANG DIJADIKAN
PEDOMAN DI BEBERAPA NEGARA
KLASIFIKASI SEBELUM TAHUN 1970
KELAS A : BAHAN PADAT
KELAS B : BAHAN CAIR DAN PADAT LUNAK
KELAS C : LISTRIK
PENGERTIAN
Mengenal ciri masing - masing media,
keunggulan maupun kelemahannya
Dapat dicapai pemadaman kebakaran yang
efektif dan efesien
Bahan-bahan yang digunakan untuk dapat
memadamkan api / kebakaran
5.1. JENIS -JENIS MEDIA PEMADAM
JENIS PADAT
Media ini dalam fasa padat, biasanya berbentuk tepung/
butiran, misal : pasir, tanah, selimut api (fire blanked), tepung
kimia (dry powder / chemical)
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT PASIR
KELAS KEBAKARAN : B
CARA PEMADAMAN : SMOTHERING
KEUNTUNGAN: - Membatasi menjalarnya kebakaran
- Untuk kebakaran kecil menutupi
permukaan bahan yang terbakar
KERUGIAN: - Penyediaannya terbatas
- Jangkauan pendek
- Waktu pemadaman yang relatif lama
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT SELIMUT API
KELAS KEBAKARAN : A, B
CARA PEMADAMAN : SMOTHERING
KEUNTUNGAN : Waktu Pemadaman Cepat
KERUGIAN : Jangkauan Pendek Memerlukan Ketenangan
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT (T. KIMIA) MULTI
PURPOSE
KELAS KEBAKARAN : A, B, C
CARA PEMADAMAN : Dilution dan Memutus Rantai
Reaksi (Chain Breaking Reaction)
KEUNTUNGAN : Dapat Dipakai Pada Udara Berangin
Tidak Menghantar Listrik dan Tidak beracun
KERUGIAN : Menimbulkan Kerak pada peralatan yang
disemprot Kotor / Berdebu, Menyebabkan Karat
MEDIA PEMADAM JENIS PADAT TEPUNG
KIMIA SPECIAL
KELAS KEBAKARAN : D
CARA PEMADAMAN : SMOTHERING
KEUNTUNGAN : Dapat dipakai pada udara
berangin
tidak menghantar listrik dan tidak
beracun
KERUGIAN : - Menimbulkan kerak pada peralatan
yang disemprot
- Kotor / berdebu, menyebabkan karat
JENIS CAIR
Dalam fasa cair, misal : air, busa, asam soda, cairan mudah
menguap (halon)
MEDIA PEMADAM JENIS CAIR AIR
KELAS KEBAKARAN : A, B
CARA PEMADAMAN : COOLING / SMOTHERING
KEUNTUNGAN : - Mudah didapat dalam jumlah yang
banyak
- Mudah disimpan, diangkut dan dialirkan
- Dapat dipancarkan dalam berbagai bentuk
pancaran
- Mempunyai daya serap yang besar KERUGIAN :
- Merusak barang-barang tertentu
- Menghantarkan arus listrik
- Untuk kelas “B” (Minyak) dapat menimbulkan
slop over bila salah teknik pemadaman
MEDIA PEMADAM JENIS CAIR BUSA
KELAS KEBAKARAN : B
CARA PEMADAMAN : Smothering (Penyelimutan)
Cooling (Pendinginan)
KEUNTUNGAN : - Daya pemadam tinggi
- Menghentikan penguapan
KERUGIAN : - Menghantarkan arus listrik
MEDIA PEMADAM JENIS CAIR CAIRAN MUDAH
MENGUAP HALOGEMATED HYDROCARBON (HALON)
“Senyawa methane atau etahane dengan unsur-unsur halogen
(iodine, flour, chlor, brom)”
KELAS KEBAKARAN : A, B, C.
CARA PEMADAMAN : - Memutuskan Rantai Reaksi (Chain
Breaking Reaction)
- Dilusi dengan berat 5 x dari berat
udara
KEUNTUNGAN : - Bersih
- Mudah dan cepat pemadaman
KERUGIAN : - Beracun
- Polusi udara
- Tidak efektif untuk area terbuka
JENIS GAS
Dalam pemadaman media ini berupa gas. disimpan dalam
bentuk cair atau gas, misal : gas asam arang (CO2), gas argon,
gas lemas (N2) serta gas -gas inert lainnya.
MEDIA PEMADAM JENIS GAS GAS CO 2
KELAS KEBAKARAN : A, B, C.
CARA PEMADAMAN : Dilution, Smothering, Cooling
KEUNTUNGAN : - Bersih, Tidak Beracun
- Mudah dan cepat pemadaman
- Mudah didapat dipasaran
KERUGIAN : - Wadah berat, sulit bergerak
- Tidak efektif untuk area terbuka
- Sesak nafas kekurangan o2untuk ruang tertutup.
- jangkauan semprotan lebih rendah dari alat yg lain
III. PETUNJUK-PETUNJUK KESELAMATAN
1. U M U M
Memahami Prosedur Keselamatan Dalam Hal :
- Tidak merokok pada daerah bahaya (hazardous areas)
- Kemampuan dalam menggunakan fire alarm secara
cepat.
- Kemampuan menggunakan apar dan tehniknya.
- Kemampuan mengenal bahaya-bahaya kebakaran dan
langkah-langkah tindakan yang diperlukan untuk
mencegah kebakaran.
2. DI KAMAR MESIN
- Menjaga kebersihan
- Mengganti peralatan yang sudah lewat batas
pemakaiannya
- Yakinkan semua peralatan pemadam siap pakai dan
cukup
jumlahnya
- Memahami semua peralatan dan bahaya-bahaya yang
ada
di kamar mesin
- Kabel-kabel listrik harus selalu diperiksa kondisinya
- Jangan membiasakan menempatkan kain-kain lap
(majun)
di atas peralatan
3. RUANG AKOMODASI
- Jangan merokok sambil tiduran atau membuang
puntung
di sembarang tempat.
- Jangan menggantungkan celana / baju dekat kabel-kabel
listrik.
- Selesai pemakaian peralatan listrik dicabut stop
kontaknya.
- Mengenal alat pemadam disekitarnya dan mampu
menggunakannya.
- Yakinkan semua aman, tidak ada hal-hal yang dapat
menimbulkan api bila keluar ruangan.
4. RUANG DAPUR
- Tersedia apar yang siap pakai
- Memahami prosedur penggunaan alat dan tindakan
keamanannya
- Perhatikan temperatur minyak goreng, hindari hal-
hal
yang berbahaya
- Jangan bekerja di dapur sambil merokok
- Selesai memasak dan ketika meninggalkan ruangan
semua peralatan sudah aman
5. RUANG MUATAN DAN PENUMPANG
- Memahami peraturan tentang muatan berbahaya, cara
pembungkusan, caramemuat dan tindakan
pengamananya
- Ventilasi udara diukur dengan baik dan ada petugas
secara
teratur memeriksanya
- Untuk kapal tanker dijaga jangansampai terjadi
kebocoran
pipa (tumpahan minyak) dan tangki muatnya
dipertahankan kandungan oksigen dibawah 8% by
volume
- Untuk kapal penumpang, diberi penjelasan yang
membahayakan keselamatan bersama. Bila perlu
MACAM-MACAM PERLENGKAPAN
PEMADAM KEBAKARAN LAINNYA
( FIRE FIGHTING EQUIPMENT )
I. Selang Kebakaran dan Penyemprot
(Fire Hoses & Nozzles )
1. PERSYARATAN SOLAS 1974
- Tiap selang kebakaran harus dilengkapi pipa penyemprot
(nozzle) & penghubung-nya (coupling) yang ditempatkan
dekat dengan kran-kran kebakaran dan harus selalu siap
pakai
- Jumlah yang dibawa :
“Kapal penumpang paling sedikit 1 buah untuk tiap hydrant
yang khusus digunakan untuk pemadaman kebakaran. Kapal
penumpang mengangkut > 36 orang, selang kebakaran harus
setiap saat dihubungkan dengan kran kebakaran”
“Kapal barang > 1000 grt jumlah yang disediakan 1 buah +
cadangan setiap panjang kapal 30 m, tetapi jumlah
keseluruhan tidak kurang dari 5 buah dan tidak termasuk
2. SELANG KEBAKARAN (FIRE HOSE)
Fungsi :
Untuk menyalukan air dari sumbernya ke ujung nozzle
Jenis fungsi :
- Isap (suction hose) untuk bagian isap dari pompa
- Tekan (discharge hose) untuk bagian tekan dari
pompa.
Macam: 1. Rembes 3. Hose Reel
2. Tidak Rembes
Ukuran : - panjang : bervariasi dari 50, 60, 75, 100
ft
- diameter : bervariasi, namun biasa digunakan
1,5 & 2,5 inci.
3. ALAT PENYAMBUNG SELANG (COUPLING)
Fungsi : untuk menyambung 2 selang
Macam : - ulir - Hermaphrodite
- Instantenous - Stroz
- Machino
4. PENYEMPROT (NOZZLE)
Fungsi : - Mempercepat aliran air yang keluar dari ujung
selang serta membentuk pancaran air tertentu.
Macam : 1. Penyemprotan monitor : - Dapat dipindah 2
kan
- Terpasang tetap
2. Penyemprotan tangan : - Pancaran utuh (jet)
- Pancaran tiray (spray)
- Pancaran khusus
Pipa penyemprot (nozzle)
Ukuran standar harus 12 mm (1/8 “), 16 mm & 19
mm ( 3/4 “ )
untuk ruang akomodasi dan ruang kerja, tidak perlu
digunakan ukuran yang > 12 mm
Untuk ruang mesin dan ruang luar tidak perlu
digunakan ukuran > 19 mm.
Pancaran airnya harus dapat dibuat pancaran utuh dan
mengabut (spray).
II. PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN
YANG DAPAT BERGERAK
KETERBATASAN APAR
1. Jumlah media terbatas
2. Perlu sarana pengisian khusus
3. Jangkauan semprotan pendek
4. Lama penyemprotan singkat
5. Dirancang untuk kondisi kebakaran tertentu
TENAGA PENDORONG
1. SWACIPTA (SELF GENERATION)
Gas pendorong diperoleh dari hasil reaksi antara 2 zat yang
berbeda, yang berada dalam tabung apar itu sendiri.
~ BUSA KIMIA
2. SWA PANCAR (SELF EXPELLING)
Tenaga pendorong diperoleh dari uap media pemadam itu
sendiri yang cukup tinggi.
~ CO 2
3. TABUNG GAS (GAS CARTRIDGE)
Tenaga pendorong dari tabung gas yang terpisah dengan media
pemadamnya.
~ DRY CHAMICAL
4. TEKANAN TERSIMPAN (STORE PRESSURE)
Tenaga pendorong disimpan bersama dengan media
pemadamnya dalam satu tabung.
Tekanan pada tabung dapat dilihat pada pressure gauge
yang tersedia.
~ HALON
~ AIR BERTEKANAN.
5. POMPA MEKANIK (MECHANICALLY PUMPED)
Tenaga pendorong menggunakan pompa mekanik yang
digerakkan oleh operator.
~ SEMPROTAN TANAMAN
6. TENAGA TANGAN (HAND PROPELLER)
Media pemadam dilemparkan oleh tenaga tangan dengan
menggunakan sekop, ember, karung dan lain-lain.
PENEMPATAN APAR
~Mudah dilihat
~Cepat diambil
~Bisa langsung digunakan
Penyebaran merata
Posisi sama pada setiap tingkat
Pada sudut gang
Dekat pintu / tangga biasa / darurat
Pemasangan sesuai dengan ketentuan
Tidak terlalu jauh dari daerah yang dilindungi
Penempatan pada jalur jalan yang normal
Bebas dari kerusakan akibat lingkungan.
PEMBAGIAN APAR
DIBAGI MENURUT :
1. Jenis media pemadam
~Jenis cair (air)
~Jenis busa
~Jenis tepung kering
~Jenis gas
2. Konstruksi umum
2.1. Jenis cair
~Pump tank extinguisher (type gendong atau jinjing)
~Gas catridge extinguisher ( asam soda, halon )
~store pressured extinguisher ( air bertekanan, halon )
2.2. Jenis busa
~Busa mekanik (store pressured + gas cartridge)
~Busa kimia (jenis balik dengan seal)
2.3. Jenis dry powder / tepung kering
~Tekanan tersimpan (store pressured)
~Tabung gas (gas cartridge)
2.4. Jenis gas co2(store pressured)
IV. FIREMAN’S OUT FIT (PERLENGKAPAN
PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN)
1. Alarm Kebakaran
2. Tindakan Awal Pada Saat Menemukan Kebakaran
a. Membunyikan alarm.
b. Melaporkan lokasi kebakaran.
3. Jika Mungkin, Menghilangkan Penyebab
Kebakaran
4. Jika Mungkin, Batasi / Tutup Peranginan
III. PEMADAMAN KEBAKARAN
1. Faktor-faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam
Mengambil Keputusan Pada Metode Pemadaman Kebakaran.
a. Jenis / kelas kebakaran.
b. Potensi kebakaran.
c. Lamanya telah terbakar.
d. Reaksi dengan muatan.
e. Arah angin.
f. Lingkungan / lokasi kebakaran.
g. Jumlah/jenis media pemadam yang disediakan/diperlukan
h. Jumlah / jenis peralatan yang diperlukan dan jumlah orang
yang menanganinya.
i. Regu penolong dan regu cadangan.
2. Sikap & Tindakan Selama Pelaksanaan
a. Tegas dan disiplin
b. Tenang / waspada (mudah berpikir / self confident)
c. Kompak dalam team work
d. Cepat dan efisien(Terbiasa, berpengalaman, intelligent fire drill)
3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
A. Selama pelaksanaan
1. Mengutamakan keselamatan jiwa manusia
2. Memperkecil kerugian harta benda
3. Serentak dan dari atas angin.
B. Setelah pelaksanaan
1. Inventarisasi manusia dan peralatan.
2. Team penyelidik kebakaran (fire investigator)
3. Team penyelamat manusia dan harta benda (rescue team &
salvage team).
IV. TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN
1. Prinsip pemadaman kebakaran
Merusak keseimbangan (memutus percampuran) ketiga
unsur dalam segitiga api (fuel, oxigen, heat)
Ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Pendinginan (cooling) :
Media yang digunakan dapat berupa air, busa, dry
chemical (terbatas)
` 2. Menutup dari udara (smothering / blanketing) Untuk ini
dapat dipakai media : uap air/ Embun, dry chemical,
busa, gas CO2
3. Menghentikan/mengambil bahan yg terbakar (starvation)
Dapat dilakukan dengan menutup kran bahan yg terbakar,
mengambil sebagian yang belum terbakar, dan lain-lain.
2. Teknik menggunakan media pemadam
A. AIR : (Cooling, Smothering, Cut)
Dapat digunakan berbentuk :
1. Jet : - Jumlah air besar - Jarak cukup jauh
- Pada kebakaran yg sesuai (kelas A) dngan
pengarahan langsung atau tidak langsung (lewat
langit pada kebakaran rumah)
2. Spray : - Jumlah air besar -Jarak dekat
- Pada kebakaran yg sesuai (kelas A, B tertentu)
- Juga dipakai sebagai perisai air dalam usaha
menutup kran / rescue dan lain lain.
3. Fog/Embun/Uap : - Jumlah air relatif agak kurang
- Jarak dekat
- Pada kebakaran yang sesuai (kelas a, b tertentu).
- Juga dipakai sebagai perisai air dalam usaha pemadaman.
B. BUSA ( FOAM ) :
Menurut jenisnya dapat berbentuk busa :
1. Expansi rendah ==> foam concentrate : 6 %
2. Expansi menengah==> foam concentrate : 3 %
3. Expansi tinggi ==> foam concentrate : 2 %
Menurut terjadinya : 1. Busa kimia
2. Busa mekanik
Tugas utama busa adalah: menutup udara (smothering),
cooling (pendinginan) dan membatasi bahan yang
terbakar
(starvation).
Cara penggunaan / pelemparan busa pada api ada dua
yaitu :
A. Api dalam bak (minyak) :
- disemprotkan ke dinding bagian dalam di atas
permukaan cairan
- Dari dasar bak (tanki) dengan perlengkapan khusus.
B.Api dari minyak tertumpah
Disemprotkan ke atas api mulai dari tepi dengan gaya
berat busa.
Pada kebakaran tanki sangat perlu adanya
pendinginan dinding tanki bagian luar yang terbakar
sambil memasukkan busa ke dalam tanki tersebut.
C.DRY CHEMICAL :
Usaha Pemadaman Dengan :
1. Smothering
2. Cooling (Sedikit)
3. Memutuskan Rantai Reaksi Api
Digunakan Dengan Menyemburkan Tepung tersebut ke
permukaan daerah yang terbakar, nozzle harus
dikiraskan.
Untuk menghindari penyalaan kembali (flashback)
perlu
adanya usaha pendinginan
D. Gas CO2
Dalam pemadaman berfungsi sebagai :
1. Smothering
2. Cooling (terbatas)
Dalam hal tertentu masih diperlukan pendinginan.
Penutupan dengan kabut/gas CO2 harus sempurna
dan jangan salah memegang penyemprotnya (horn)
ORGANISASI PEMADAM KEBAKARAN
DI KAPAL
(SHIP FIRE FIGHTING ORGANIZATION)
I. GENERAL EMERGENCY ALARM
HATUR NUHUN