KELOMPOK :
Hermalia Andra Ristanti
Maryani
Siti Susanti
LATAR BELAKANG
Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu masalah penting pencapaian pembangunan kesehatan dunia.
Pencapaian program KIA dapat dilihat dari Laporan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA yang
pencatatannya bulanan yang merupakan hal yang sangat penting, karena hasil laporan tersebut dapat dijadikan
tolak ukur dalam menilai pengendalian masalah kesehatan di seluruh wilayah kabupaten atau kota.
Di Indonesia derajat kesehatan ibu dan anak masih sangat memprihatinkan hal ini dapat di lihat dari Data Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI sebesar 214 per 1000 kelahiran hidup, AKB sebesar 31
per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal (AKN) sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan
hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup,
Angka Kematian Neonatal (AKN) mencapai 19 kematian per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita
(AKABA) mencapai 40 kematian per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012).
Menurut hasil Riskesdas 2013 penyebab langsung kematian ibu, bayi, dan balita sebetulnya merupakan penyebab
yang dapat dicegah jika dapat terdeteksi secara dini. Oleh karena itu dikembangkan alat manajemen untuk
mendeteksi dini penyebab kematian berupa pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS KIA) agar
dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap masalah KIA yang dihadapi. Dengan PWS KIA
diharapkan cakupan pelayanan dapat ditingkatkan dengan menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja,
sehingga seluruh kasus dengan faktor resiko atau komplikasi dapat ditemukan sedini mungkin agar dapat
memperoleh penanganan yang memadai (Depkes RI,2009).
DEMOGRAFI DESA
CIKUNIR
PRM + + Cukup
MARGAMULYA
GN. KASUR + + Cukup
CIHANDELEUM + + Jelek
ANGGARAJA + + Cukup
GN. HEULANG + + Jelek
GN. KAWUNG II + + Cukup
PAMEUNGPEUK + + Cukup
CILAJA II + + Cukup
MARGAMULYA + + Jelek
PRM. CINTARAJA + + Cukup
CILAJA I + + Cukup
GN. KAWUNG I + + Jelek
Lanjutan….
Penyebab lain juga terjadi karena orangtua yang bekerja dan tidak ada
yang mengantar anak untuk datang ke posyandu
Ada beberapa posyandu yang masih baru dan masih dalam masa pembenahan, juga
ada masyarakat yang keluar masuk jadi ketika akan dilakukan pencatatan ternyata
sudah pindah ke tempat lain.
Bekerja sama dengan ketua RT, ketua RW dan tokoh masyarakat agar
dapat memotivasi masyarakat untuk datang ke posyandu. Dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi sperti sekarang ini.
Melakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang
pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan
tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi sperti sekarang ini.
Melakukan sweeping bersama kader untuk mendapatkan data yang
nantinya hasil sweeping yang didapatkan dicatat dalam kohort dan
selanjutnya di rekapitulasi dalam laporan bulanan PWS KIA. Dengan
tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi sperti sekarang ini,
RENCANA TINDAK
LANJUT