Anda di halaman 1dari 12

PENYAKIT TUBERKULOSIS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Disusun Oleh:

Kelompok A1

1. Dewi Khiftiani (1810201183)


2. Oktavia Cemara (1910201001)
3. Frelia Wahyu Dresiana (1910201002)
4. Indiana Putri Wijaya (1910201003)
5. Fifka Rahmadevi (1910201004)
6. Hasna Puji Lathifah (1910201005)
7. Laudza Atsal Firdaus (1910201006)
8. Galuh Intan Utami (1910201007)
9. Yunia Ayuningtyas (1910201008)
10. Hesty Wahyuningsih (1910201009)
11. Dini Widiastusti (1910201010)
12. Sri Eka Handayani (1910201011)
13. Viona Amelia (1910201013)
14. Dela Akadea Putri (1910201015)
15. Wahyu E. Rahmawati (1910201017)
DEFINISI TUBERKULOSIS
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis. Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain: M. tuberculosis, M.
africanum, M. bovis, M. Leprae, dsb. Yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA).
Kelompok bakteri Mycobacterium selain Mycobacterium tuberculosis yang bisa menimbulkan
gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium Other Than
Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan diagnosis dan pengobatan TBC.

TBC dapat merusak paru-paru manusia atau bagian tubuh lain dan mengakibatkan sakit parah.
TBC juga merupapan penyakit menular yang mana penularannya melalui udara. Apabila
penderita TBC tanpa menggunakan masker batuk dan bersin atau berbicara dan mengirimnya
(percikan saliva yang mengandung bakteri) ke udara, lalu terhidup oleh lawan bicaranya atau
orang sekitarnya, maka orang tersebut dapat terinfeksi.
PENYEBAB TUBERKULOSIS

TBC (tuberkulosis) disebabkan oleh infeksi kuman dengan nama yang sama, yaitu
Mycobacterium tuberculosis. Kuman atau bakteri ini menyebar di udara melalui percikan
ludah penderita, misalnya saat berbicara, batuk, atau bersin. Meski demikian, penularan
TBC membutuhkan kontak yang cukup dekat dan cukup lama dengan penderita, tidak
semudah penyebaran flu.
Secara klinis, TBC dapat terjadi melalui infeksi primer dan pasca primer. Infeksi primer
terjadi saat seseorang terkena kuman TBC untuk pertama kalinya. Setelah terjadi infeksi
melalui saluran pernafasan, di dalam alveoli (gelembung paru) terjadi peradangan. Hal
ini disebabkan oleh kuman TBC yang berkembang biak dengan cara pembelahan diri di
paru. Dan waktu terjadinya infeksi hingga pembentukan komplek primer adalah sekitar
4-6 minggu.
CARA PENULARAN TUBERKULOSIS

Sumber penularan penyakit tuberculosis adalah penderita Tuberkulosis BTA positif


pada waktu batuk atau bersin. Penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara
pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi jika droplet tersebut
terhirup ke dalam saluran pernafasan. Setelah kuman tuberculosis masuk kedalam
tubuh manusia melalui saluran pernafasan, kuman tuberculosis tersebut dapat
menyebar dari paru kebagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari seorang
penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari paru-parunya.
Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita
tertular.
GEJALA UMUM TUBERKULOSIS

• Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan


malam haridisertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
• Penurunan nafsu makan dan berat badan.
• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
• Perasaan malaise, lemah.
• Berkeringat pada malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan.
GEJALA KHUSUS

● Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah
yang disertai sesak.
● Jika, terdapat cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
● Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
● Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
GEJALA PADA ANAK-ANAK

• Berat badan turun selama tiga bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas atau berat
badan tidak naik tidak naik dalam satu bulan setelah diberikan upaya perbaikan gizi
yang baik.
• Demam yang lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid,
infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain). dan umumnya tidak tinggi.
• Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh.
• Lesu atau malaise dan anak kurang aktif bermain.
• Diare persisten atau menetap lebih dari dua minggu yang tidak sembuh dengan
pengobatan diare.
PENGOBATAN TUBERKULOSIS
Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut:

a. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan
dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal
(monoterapi) . Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT – KDT) lebih menguntungkan
dan sangat dianjurkan. Panduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia:

• Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3.

• Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.

Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan obat sisipan (HRZE)

• Kategori Anak: 2HRZ/4HR.

a. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT =
Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).

b. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.


Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan
lanjutan.

1. Tahap awal (intensif)

• Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan
perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi
obat.
• Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat,
biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2
minggu.
• Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi)
dalam 2 bulan.

2. Tahap Lanjutan

• Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
dalam jangka waktu yang lebih lama.
• Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga
mencegah terjadinya kekambuhan.
Pemeriksaan Diagnostik pada Pasien Tuberkulosis

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Tuberculin Skin test


(TST) atau Tes
Mantoux

Pemeriksaan Interferon-Gamma
bakteriologik Release Assay (IGRA)
Tes resistensi Obat Gene Xpert MTB/RIF DNA Sequencing
Anti Tuberkulosis Assay
(OAT)

Serologi HIV Pemeriksaan


Penunjang Lainnya
PERAN PERAWAT DALAM MENANGANI PASIEN TUBERKULOSIS

Pemberi asuhan Pelindung dan Advokat


Educator
(care provideer) Klien
Sebagai care provider, perawat Guna memberikan informasi penting Perawat membantu
dapat memberi bantuan fisik tentang penyakit TBC pada pasien mempertahankan lingkungan
maupun psikologis bagi pasien, maupun keluarga. Educator yang aman bagi klien dan
agar kondisi kesehatannya merupakan peran perawat yang tidak mengambil tindakan untuk
membaik. boleh dilupakan ketika perawat mencegah terjadinya kecelakaan
melakukan interaksi pemberian serta melindungi klien dari
layanan berupa asuhan keperawatan kemungkinan efek yang tidak
pada pasien diruang perawatan. diinginkan dari suatu tindakan
diagnostik atau pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai