Penyakit Tuberkulosis Keperawatan Medikal Bedah Ii
Penyakit Tuberkulosis Keperawatan Medikal Bedah Ii
Disusun Oleh:
Kelompok A1
TBC dapat merusak paru-paru manusia atau bagian tubuh lain dan mengakibatkan sakit parah.
TBC juga merupapan penyakit menular yang mana penularannya melalui udara. Apabila
penderita TBC tanpa menggunakan masker batuk dan bersin atau berbicara dan mengirimnya
(percikan saliva yang mengandung bakteri) ke udara, lalu terhidup oleh lawan bicaranya atau
orang sekitarnya, maka orang tersebut dapat terinfeksi.
PENYEBAB TUBERKULOSIS
TBC (tuberkulosis) disebabkan oleh infeksi kuman dengan nama yang sama, yaitu
Mycobacterium tuberculosis. Kuman atau bakteri ini menyebar di udara melalui percikan
ludah penderita, misalnya saat berbicara, batuk, atau bersin. Meski demikian, penularan
TBC membutuhkan kontak yang cukup dekat dan cukup lama dengan penderita, tidak
semudah penyebaran flu.
Secara klinis, TBC dapat terjadi melalui infeksi primer dan pasca primer. Infeksi primer
terjadi saat seseorang terkena kuman TBC untuk pertama kalinya. Setelah terjadi infeksi
melalui saluran pernafasan, di dalam alveoli (gelembung paru) terjadi peradangan. Hal
ini disebabkan oleh kuman TBC yang berkembang biak dengan cara pembelahan diri di
paru. Dan waktu terjadinya infeksi hingga pembentukan komplek primer adalah sekitar
4-6 minggu.
CARA PENULARAN TUBERKULOSIS
● Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah
yang disertai sesak.
● Jika, terdapat cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
● Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
● Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
GEJALA PADA ANAK-ANAK
• Berat badan turun selama tiga bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas atau berat
badan tidak naik tidak naik dalam satu bulan setelah diberikan upaya perbaikan gizi
yang baik.
• Demam yang lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid,
infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain). dan umumnya tidak tinggi.
• Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh.
• Lesu atau malaise dan anak kurang aktif bermain.
• Diare persisten atau menetap lebih dari dua minggu yang tidak sembuh dengan
pengobatan diare.
PENGOBATAN TUBERKULOSIS
Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut:
a. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan
dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal
(monoterapi) . Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT – KDT) lebih menguntungkan
dan sangat dianjurkan. Panduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia:
• Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3.
• Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.
a. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT =
Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).
• Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan
perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi
obat.
• Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat,
biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2
minggu.
• Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi)
dalam 2 bulan.
2. Tahap Lanjutan
• Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
dalam jangka waktu yang lebih lama.
• Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga
mencegah terjadinya kekambuhan.
Pemeriksaan Diagnostik pada Pasien Tuberkulosis
Pemeriksaan Interferon-Gamma
bakteriologik Release Assay (IGRA)
Tes resistensi Obat Gene Xpert MTB/RIF DNA Sequencing
Anti Tuberkulosis Assay
(OAT)