Anda di halaman 1dari 8

INFLATION TARGETING (IT)

KELOMPOK 7

AGENG PAMUNGKAS (F1119004)


LAURENTIA NARADIPA MAESWARI (F1119044)
PUTRI MARTA SARI (F1119060)
Inflation Targeting (IT)

Inflation Targeting adalah suatu kerangka kerja kebijakan moneter


yang secara transparan dan konsisten diarahkan untuk mencapai
sasaran inflasi yang secara ekplisit ditetapkan dan diumumkan.

Ciri Khusus Inflation Targeting (IT) :

 Pernyataan resmi (dikuatkan dalam UU) bahwa tujuan akhir


kebijakan moneter adalah inflasi yang rendah dan stabil.
 Penetapan dan pengumuman target inflasi dalam jangka
menengah-panjang.
 Adanya elemen independensi, komitmen, komunikasi,
disiplin dan mekanisme akuntabilitas keijakan moneter.
Alasan Penerapan Inflation Targeting

 Kebijakan moneter dalam jangka menengah-panjang hanya berpengaruh langsung terhadap


inflasi dan bukan pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang tinggi dalam jangka menengah-panjang
Social Cost (penurunan daya beli dan uncertainty) dan menekan nilai rupiah
(memperburuk perekonomian. Jadi, kebijakan moneter yang baik adalah pencapaian inflasi
yang rendah dan stabil dalam jangka menengah-panjang.

 Dapat dijadikan alat untuk memelihara kredibilitas bank sentral dalam mengendalikan inflasi.
Dengan adanya transparansi target inflasi dan cara pencapaiannya, bank sentral akan
dituntut komitmennya untuk mempertahankan reputasinya.

 Terdapat jangka nominal yang jelas, yaitu inflasi. Serta dapat memperkuat akuntasbilitas
bank sentral. Karena adanya publikasi target inflasi maka publik dapat menilai kesuksesan
dan kegagalan pencapaian bank sentral.
Langkah Penguatan Kebijakan Moneter
Melalui Inflation Targeting

Strategi komunikasi yang lebih


11 Penggunaan suku bunga (BI 33 transparan untuk memperkuat
Rate) sebagai reference rate
sinyal kebijakan moneter kepada
dalam pengendalian moneter,
pasa dan upaya pembentukan
sebagai pengganti sasaran
ekspektasi inflasi.
operasional uang primer.

Penguatan koordinasi kebijakan


Penguatan proses perumusan
22 44 dengan Pemerintah untuk
kebijakan moneter dengan
meminimalkan tekanan inflasi
strategi antisipatif (forwar
dari kenaikan administered prices
looking strategy) dalam
dan volatile foods maupun
mengarahkan respon kebijakan
sinergi kebijakan ekonomi secara
moneter saat ini untuk
keseluruhan.
pencapaian sasaran inflasi ke
depan.
Syarat Keberhasilan
Inflation Targeting (IT)

 Bank Sentral yang independen (minimal “instrument


independence”).
 Komitmen untuk mencapai kestabilan harga.
 Tidak ada dominasi fiskal.
 Transparansi dan akuntabilitas.
 Kebijakan moneter yang bersifat “forward looking strategy”
 Memiliki kemampuan operasional (forecast inflasi,
pemahaman transmisi dan prosedur operasional kebijakan
moneter).
Kerugian implementasi Inflation Targeting (IT)

Secara umum, Mishkin (2000) menginventarisir 7 poin kerugian dalam implementasi IT antara
lain :

1. IT terlalu rigid (adanya kekakuan harga. karena sifat harga yang sticky).
2. Implementasi IT memungkinan terjadinya banyak diskresi.
3. Implementasi IT berpotensi meningkatkan instabilitas output.
4. Implementasi IT berpotensi mengurangi pertumbuhan ekonomi.
5. Implementasi IT hanya akan berpotensi mengurangi akuntabilitas bank sentral karena
sulitnya mengontrol inflasi dan lamanya Lag dari instrumen kebijakan moneter dalam
mempengaruhi inflasi.
6. Implementasi IT sulit untuk menghambat dominasi fiskal.
7. Fleksibilitas nilai tukar yang dipentingkan dalam kebijakan IT, dapat mengancam
instabilitas sistem keuangan.
C U T E
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai