BEST PRACTISE
• Munculnya Media Massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat Pendidikan.
• Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan
gu-ru dalam proses pembelajaran.
• Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.
• Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian dan penelitian yang menggunakan
pe-manfaatan Teknologi.
• Khususnya dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari perkembangan IPTEK, yaitu:
1) Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik.
2) Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit/Kompleks.
3) Mempercepat proses yang la-ma.
4) Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi.
5) Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan.
Perkembangan IPTEK, juga akan memunculkan dampak
negatif dalam proses pendidikan,
(Sudibyo, 2011:182)
E-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan mengakibatkan
guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya individu yang bersifat
indivi-dual karena system pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang
diri.
Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya benar-
benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah mengakses
hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online.
Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi yang
tidak habis-habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela menghabiskan waktu
berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir informasi yang ada, yang
akhirnya dapat membuat seseo-rang kecanduan, terutama menyangkut pornografi
dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara
berlebihan.
Tindakan kriminal (Cyber Crime).
Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik bagi pelajar/
siswa/ mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen.
“Pendidikan karakter perlu diimplementasikan secara lebih
maksimal supaya dapat membendung berbagai krisis moral
yang terjadi tersebut. Terutama yang terjadi di sekolah,
integrasi pendidikan karakter tidak boleh gagal. Guru harus
mampu dan bisa me-ngintegrasikan pendidikan karakter ke
dalam pembelajaran, ekstra kurikuler dan budaya sekolah
supaya mampu menjadi dasar soft skill yang kedepannya
akan menjadi cikal bakal generasi emas Indonesia.”
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Magetan, di
samping memiliki visi dan misi juga telah meluncurkan
branding yang bertajuk
BAGI SISWA
Sebagai sarana edukasi yang memberikan nilai karakter yang dapat
dikembangkan baik di sekolah maupun dalam kehidupan
sehari-hari.
PENDIDIKAN KARAKTER
Pasal 1 butir 1 UU tahun 2003 Sistem Pendidikan
Nasional yang berbunyi :
• Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara regular
dengan tujuan untuk membentuk kebiasaan siswa
mengerjakan sesuatu dengan baik
• Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang tidak ditentukan
tempat dan waktunya
KEGIATAN MEMOTIVASI
Melalui keteladanan kepala sekolah itu sendiri. Dengan menjadi contoh yang
baik bagi siswa maka siswa akan termotivasi dengan contoh tindakan dari
gurunya. Sehingga ketika seorang guru memberikan nasehat kepada siswa
tentang harus rajin dalam belajar Sehingga peserta didik terdorong untuk
malaksanakan tugas sekolah. Kegiatan teladan meliputi :
a. Berpakaian rapi
b. Datang lebih awal
c. Berkata jujur
d. Menyambut tamu dengan ramah
e. Hidup sederhana
f. Suka menolong
g. Berbicara sopan
h. Peduli lingkungan dan sosial.
KEGIATAN MEMOTIVASI
Selain menjadi teladan guru juga melibatkan peserta didik dalam
kegiatan-kegiat-an beribadah
Kepala sekolah melakukan pendekatan secara pribadi
Guru mencerdaskan siswa kelalui kisah
Guru memberikan hadiah (Reward) dan hukuman
Guru mengadakan kompetisi atau lomba-lomba yang diadakan
setiap semester un-tuk individual ataupun kelompok
Kegiatan outdoor learning and training
Kunjungan belajar dan kearifan lokal
Kegiatan outbond
Kegiatan kemah persami
LITERASI
Dalam dunia pendidikan, tulisan mutlak diperlukan. Buku-buku
pelajaran maupun buku bacaan lainnya merupakan sarana
untuk belajar.
Perkembangan literasi berjalan sesuai dengan tahap
perkembangan yang bisa diprediksi disesuaikan dengan
kebutuhan perkembangan siswa.
Program literasi yang baik bersifat berimbang
Program literasi berlangsung di semua area kurikulum
Diskusi dan strategi bahsa lisan
PENERAPAN LITERASI DI
SMP NEGERI 2 MAGETAN
Untuk Siswa
Memberikan gambaran nyata, bahwa pendidikan itu bukan hanya di nikmati oleh masyarakat
perkotaan saja, yang selalu mendapat fasilitas lengkap dalam menunjang proses belajar mengajar.
Namun juga pendidikan di pedesaan mampu menjadikan sekolah sebagai sekolah yang
berkarakteristik sesuai dengan kearipan local yang mampu memberikan nilai positif bagi
perkembangan kehidupan selanjutnya.
TERIMA KASIH