Anda di halaman 1dari 13

Pemeriksaan tanda-tanda

vital
Magdalena Agu Yosali, S.ST., M.K.M
• Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik
berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu
menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada
pasien yang secara medis tidak stabil atau memiliki
faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan
untuk menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital
juga berguna untuk menentukan dosis yang adekuat bagi
tindakan fisioterapi, khususnya exercise.

DASAR TEORI
• Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika
darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh.
Pengukuran tekanan darah dapat di ukur melalui nilai
sistolik dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan
alat sphygmomanometer dan stestoskop untuk mendengar
denyut nadi.
• Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia ≥
18 tahun : berdasarkan Joint National Committee VII
adalah sebagai berikut :

Tekanan darah
TDS* TDD*
Klasifikasi

mmHg mmHg
Tekanan Darah    
     
Normal < 120 < 80
     
Pre-Hipertensi 120-139 80-89
     
Hipertensi 140-159 90-99
Stage 1    
     
Hipertensi >160 >100
Stage 2    
     
TDS : Tekanan Darah Sistolik    
TDD : Tekanan Darah Diastolik    
• Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor
yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal:
• Normal: 60-100 x/mnt
• Bradikardi: < 60x/mnt
• Takhikardi: > 100x/mnt

• Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada:


• Arteri Radialis. Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara
rutin.
• Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di
lipatan siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara.
• Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri
karotid berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus.

Denyut nadi
Prosedur standar untuk memeriksa pulsus adalah
• Palpasi arteri karotis pada tepi trakea atau arteri radial pada sisi ibu jari lengan. . Penggunakaan
arteri karotis untuk pengukuran pulsus memiliki beberapa keuntungan. Pertama, arteri karotis
cukup familiar karena umumnya dokter gigi mendapatkan pelatihan resusitasi jantung paru
(RJP). Kedua, arteri ini cukup menggambarkan karena merupakan arteri utama yang mensuplai
otak; terlebih pada situasi kegawatdaruratan, arteri ini dapat dipalpasi ketika arteri perifer
lainnya tidak dapat dipalpasi. Terakhir, arteri ini letaknya mudah ditemukan dan mudah
dipalpasi karena ukurannya. Untuk pemeriksaan terbaik sebaiknya dilakukan selama satu menit
penuh untuk mendeteksi adanya ritme irregular.
• Meraba dengan tiga jari tangan (digiti Ii, ii, iv manus) tepat di atas arteri radialis. Digiti II dan
IV digunakan untuk fiksasi dan digiti II untuk deteksi denyutan. Setelah denyut nadi teraba jari-
jari dipertahankan pada posisinya kemudian dilakukan pengukuran frekuensi dan irama nadi.
• Pulsus harus dipalpasi selama 1 menit sehingga ritme abnormal dapat terdeteksi. Sebagai
alternative, dapat dipalpasi selama 30 detik dan dikalikan 2. Untuk denyut teratur hitung
frekuensi nadi selama 15 detik dikalikan 4 (atau Alecs count hitung cepat selama  6 detik
dikalikan 10).
• Rata-rata pulsus orang dewasa normal adalah 60-80 kali permenit. Jika pulsus lebih dari 100
kali permenit disebut takikardia, sedangkan juka pulsus kurang dari 60 kali permenit disebut
bradikardia. Nilai pulsus abnormal dapat menjadi tanda dari kelainan kardiovaskulat namun
dapat dipengaruhi oleh latihan fisik, keadaan pasien, kecemasan, obat, atau demam. Pulsus
normal merupakan serial dari ritme detak jantung yang terjadi pada interval yang regular.
Ketika detak terjadi pada interval yang ireguler, pulsus disebut ireguler, disritmia atau aritmia.
• Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang
mengukur derajat panas suatu benda/makhluk hidup.

• Suhu tubuh dihasilkan dari:


• Laju metabolisme basal diseluruh tubuh
• Aktifitas otot
• Metabolisme tambahan karena pengaruh hormon

Suhu tubuh
• suhu tubuh orang dewasa normal 36,1 C sampai dengan
37,5 C
• sub febris 37,5 C sampai dengan 38,5 C
• Febris di atas 38,5 C
Tindakan dalam pemeriksaan suhu tubuh
alat yang digunakan adalah termometer.
Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk
mengukur suhu tubuh adalah termometer air
raksa dan digital.
• Oral. Termometer diletakkan dibawah
lidah tiga sampai lima menit. Tidak
dianjurkan pada bayi
• Axilla. Metode yang paling sering di
lakukan . Dilakukan 5-10 menit dengan
menggunakan termometer raksa. Suhu
aksila lebih rendah 0.6° C (1°F) dari pada
oral
• Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar
0.4°C (0.7°F) lebih tinggi dari suhu oral

Suhu tubuh
Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit.
Faktor yang mempengaruhi Respiratory Rate:
• Usia
• Jenis kelamin
• Suhu Tubuh
• Posisi tubu
• Aktivitas

Interpretasi
• Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
• Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
• Apnea : Bila tidak bernapas .

Pernapasan
• Bayi adalah 24-30 siklus per menit
• Anak-anak adalah 20-24 siklus per menit
• Remaja dan dewasa muda adalah 12-18 siklus per menit
• Dewasa adalah 8-12 siklus per menit

Anda mungkin juga menyukai