Anda di halaman 1dari 38

16 Elemen ISM Code

1. Umum
2.Kebijakan keselamatan dan perlindungan
lingkungan
3.Tanggung jawab dan wewenang perusahaan
4.Designated person
5.Tanggung jawab dan wewenang Nakhoda
6.Sumber daya dan tenaga kerja
7.Pengembangan pengoperasian kapal
8.Kesiapan menghadapi keadaan darurat
9. Pelaporan dan analisa ketidak sesuaian kecelakaan
dan kejadian berbahaya
10.Pemeliharaan kapal dan perlengkapannya

11.Dokumentasi

12.Verifikasi tinjauan dan evaluasi perusahaan


13.Sertifekasi Verifikasi dan Pengawasan

14.Sertifikasi sementara

15.Formulir sertifikat
16.Verifikasi
Ketentuan-ketentuan dalam ISM Code

1 : Umum

Sebuah pendahuluan yang menjelaskan tujuan


umum dari ISM Code dan sasaran-sasaran yang
hendak dicapai.
2 : Kebijakan mengenai keselamatan dan
perlindungan lingkungan

Perusahaan harus menyatakan secara tertulis


kebijakannya (policy) tentang keselamatan dan
perlindungan lingkungan maritim (kelautan) dan
memastikan bahwa setiap orang dalam
perusahaannya mengetahui dan mematuhinya.
3 : Tanggung jawab dan wewenang
perusahaan

Perusahaan harus memiliki cukup orang-orang


yang mampu bekerja di atas kapal dengan
peranan dan tanggung jawab yang didefinisikan
secara tertulis dengan jelas (siapa yang
bertanggung jawab atas apa).
4. Orang yang ditunjuk sebagai koordinator
/penghubung antara pimpinan perusahaan
dan kapal (DPA)

Perusahaan harus menunjuk/mengangkat


seseorang atau lebih di kantor pusat di darat yang
bertanggung jawab untuk memantau dan
mengikuti semua kegiatan yang berhubungan
dengan “Keselamatan” kapal.
5 : Tanggung jawab dan wewenang Nakhoda

Nakhoda bertanggung jawab untuk membuat


sistem tersebut berlaku di atas kapal. Ia harus
membantu memberi motivasi kepada ABK untuk
melaksanakan sistem tersebut dan memberi
mereka instruksi-instruksi yang diperlukan.
Nakhoda adalah “bos” di atas kapal dan bila
dipandang perlu untuk keselamatan kapal atau
awaknya dia dapat melakukan penyimpangan
terhadap semua ketentuan yang dibuat oleh
kantor mengenai “Keselamatan” dan
“Pencegahan” yang sudah ada.
6 : Sumber daya dan personalia

Perusahaan harus mempekerjakan orang-orang


“yang tepat” di atas kapal dan di kantor serta
memastikan bahwa mereka semua:
● Mengetahui tugas-tugas mereka masing-masing.
● Menerima instruksi-instruksi tentang cara
melaksanakan tugasnya.
● Mendapat pelatihan jika perlu
7 : Pengembangan program untuk keperluan
operasi-operasi di atas kapal

Buatlah program mengenai apa yang anda harus


lakukan dan lakukanlah apa yang sudah anda
programkan”. Anda perlu membuat program
mengenai pekerjaan anda di atas kapal dan
melakukan pekerjaan anda sesuai dengan program
yang telah dibuat.
8 : Kesiapan terhadap keadaan darurat

Anda harus siap untuk hal-hal yang tidak terduga


(darurat). Itu dapat terjadi setiap saat.
Perusahaan harus mengembangkan rencana-
rencana untuk menanggapi situasi-situasi darurat
di atas kapal dan mempraktekkan kepada
mereka.
9 : Laporan-laporan dan analisa mengenai
penyimpangan, kecelakaan-kecelakaan dan
kejadian - kejadian yang membahayakan.

Tidak ada orang atau sistem yang sempurna. Hal


yang baik tentang sistem ini adalah bahwa sistem
ini memberikan kepada anda suatu cara untuk
melakukan koreksi dan memperbaikinya. Jika
anda menemukan sesuatu yang tidak benar
laporkan hal itu. Hal-hal yang tidak benar
tersebut akan dianalisa dan keseluruhan sistem
dapat diperbaiki.
Pasal 10 : Pemeliharaan kapal dan
perlengkapannya

Kapal dan perlengkapannya harus dipelihara dan


diusahakan selalu baik dan berfungsi. Anda harus
selalu mentaati semua ketentuan / aturan dan
peraturan-peraturan yang berlaku. Semua
peralatan / perlengkapan yang penting bagi
keselamatan anda harus selalu terpelihara dan
diyakinkan akan berfungsi dengan baik melalui
pengujian secara teratur. Buatlah catatan tertulis
semua pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan.
Pasal 11 : Dokumentasi

Sistem kerja anda (Sistem Manajemen


Keselamatan-SMS) harus dinyatakan secara
tertulis (didokumentasikan) dan dapat dikontrol.
Dokumen-dokumen tersebut harus ada di kantor
dan di atas kapal. Anda harus mengontrol semua
pekerjaan administrasi anda yang berkaitan
dengan sistem tersebut (yakni : laporan-laporan
tertulis dan formulir-formulir).
Pasal 12 : Tinjauan terhadap hasil verifikasi dan
evaluasi perusahaan

Perusahaan harus mempunyai metode-metode


untuk melakukan pemeriksaan internal untuk
memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi
dan terus meningkat
Pasal 13 s/d 16 : Sertifikasi, verifikasi dan kontrol

Pemerintah di negara bendera atau suatu


badan/organisasi yang diakui olehnya (RO), akan
mengirimkan auditor-auditor eksternal untuk
mengecek sistem manajemen keselamatan dari
perusahaan di kantor dan di atas kapal-kapalnya.
Setelah ia memastikan dirinya bahwa sistem
tersebut telah berjalan, pemerintah negara
bendera kapal akan mengeluarkan Document of
Compliance untuk kantor dan Safety
Management Certificate untuk setiap kapalnya.
SERTIFIKAT KAPAL

1.Regristation Cretificate
2.International Tonnage Certificate

3.Safe Mannning Certificate

4.Civil Liability Certificate

5.Safety Radio Certificate

6.Safety Equipment Certificate


7.Safety Construction Certificate
8.Fitnnes Certificate

9.Load Line Certificate

10.Cargo gear Certificate

11.Hull & Machinery Certificate

12.Sea Worthiness Certificate

13.Derating Excemtion Certificate

14.Safety Management Certificate


Sesuai dengan persyaratan ISM Code, semua perusahaan
yang memiliki atau mengoperasikan kapal-kapal sesuai
dengan penjadwalan diatas, harus menetapkan Sistem
Manajemen Keselamatan untuk perusahaan dan kapalnya
dalam rangka menjamin operasional kapal dengan aman.
Persyaratan tersebut, meliputi mendokumentasikan,
menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen
keselamatan yang pada akhirnya akan diverifikasi oleh
Pemerintah atau organisasi yang diakui (Recognized
Organization / RO) dalam rangka penerbitan sertifikat
setelah dipenuhinya semua persyaratan ISM Code.
Perusahaan (Company) yang telah memenuhi
persyaratan akan diterbitkan Dokumen
Kesesuaian atau Document of Compliance (DOC)
dan setiap kapal yang telah memenuhi persyaratan
akan diterbitkan Sertifikat Manajemen
Keselamatan atau Safety Management Certificate
(SMC). Baik DOC maupun SMC masa
berlakunya 5 tahun. Perusahaan dan kapalnya
yang tidak dapat memenuhi persyaratan ISM
Code akan menghadapi kesulitan dalam
operasionalnya, baik diperairan internasional
maupun domestik.
Prosedur untuk mendapatkan sertifikat
DOC - ISM Code sbb :

Menyerahkan form aplikasi dengan dilampirkan


manual Sistem Manajemen Keselamatan kepada
BKI Kantor Pusat cq Divisi Statutoria atau Kantor
Cabang BKI terdekat.
BKI akan melakukan approval atas manual Sistem
Manajemen Keselamatan. Apabila ada kekurangan,
maka manual akan dikembalikan untuk diperbaiki.
Apabila manual Sistem Manajemen Keselamatan
telah memenuhi syarat, maka dilakukan Verifikasi
Awal (Initial Verification) ke kantor perusahaan
pemohon untuk diperiksa kesesuaian antara manual
dengan penerapannya. Untuk ini, BKI akan
mengirimkan auditor yang kompeten untuk
memeriksa penerapan sistem di perusahaan.
Jika memenuhi syarat, maka BKI akan menerbitkan
Laporan Audit dan Sertifikat DOC sementara yang
berlaku 5 bulan.
Untuk penerbitan DOC permanen dari Pemerintah,
BKI akan mengurus penerbitannya setelah semua
ketidak-sesuaian yang ditemukan saat verifikasi
sudah diperbaiki dan dilaporkan ke BKI.
Prosedur untuk mendapatkan sertifikat
SMC - ISM Code sbb :
Kapal harus dioperasikan / dikelola oleh
perusahaan yang telah memiliki sertifikat DOC.
Menyerahkan form aplikasi dengan dilampirkan
salinan DOC kepada BKI Kantor Pusat cq Divisi
Statutoria atau Kantor Cabang BKI terdekat.
BKI akan menunjuk auditor yang kompeten
untuk melakukan verifikasi diatas kapal untuk
diperiksa kesesuaian persyaratan ISM Code
diatas kapal.
Jika memenuhi syarat, maka BKI akan
menerbitkan Laporan Audit dan Sertifikat SMC
sementara yang berlaku 5 bulan.
Untuk penerbitan SMC permanen dari
Pemerintah, BKI akan mengurus penerbitannya
setelah semua ketidak-sesuaian yang ditemukan
saat verifikasi sudah diperbaiki dan dilaporkan ke
BKI.
Setelah mendapatkan sertifikat, baik DOC atau
SMC, maka ada kewajiban dari Perusahaan dan
kapalnya untuk mempertahankan sertifikat
tersebut dengan mengajukan permohonan
verifikasi periodik kepada BKI dengan jadwal sbb
:
Verifikasi Periodik
Sertifikat
DOC
●Verifikasi Tahunan (Annual Verification), setiap tahun
dengan masa pengajuan antara 3 bulan sebelum s/d 3
bulan sesudah dari ulang tahun sertifikat.
●Verifikasi Pembaruan (Renewal Verification), pada
tahun ke 5 dengan masa pengajuan 6 bulan sebelum
habisnya masa berlaku sertifikat.
SMC
●Verifikasi Antara (Intermediate Verification), dengan
masa pengajuan antara tahun ke 2 hingga tahun ke 3
dari ulang tahun sertifikat.
●Verifikasi Pembaruan (Renewal Verification), pada
tahun ke 5 dengan masa pengajuan 6 bulan sebelum
habisnya masa berlaku sertifikat.
Kejadian – kejadian biasanya sebabkan oleh
beberapa faktor:

Faktor manusia

Faktor manusia merupakan faktor yang paling


besar yang antara lain meliputi:
Kecerobohan didalam menjalankan kapal,
kekurang mampuan awak kapal dalam
menguasai berbagai permasalahan yang
mungkin timbul dalam operasional kapal,
secara sadar memuat kapal secara berlebihan
Faktor teknis

Faktor teknis biasanya terkait dengan kekurang


cermatan didalam desain kapal, penelantaran
perawatan kapal sehingga mengakibatkan
kerusakan kapal atau bagian-bagian kapal yang
menyebabkan kapal mengalami kecelakaan,
terbakarnya kapal seperti yang dialami Kapal
Tampomas diperairan Masalembo ,KM Levina
Faktor alam

Faktur cuaca buruk merupakan permasalahan


yang seringkali dianggap sebagai penyebab
utama dalam kecelakaan laut. Permasalahan yang
biasanya dialami adalah badai, gelombang yang
tinggi yang dipengaruhi oleh musim/badai, arus
yang besar, kabut yang mengakibatkan jarak
pandang yang terbatas
Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai
suatu keadaan terpenuhinya persyaratan
keselamatan dan keamanan yang menyangkut
angkutan di perairan dan kepelabuhanan.
Terdapat banyak penyebab kecelakaan kapal laut;
karena tidak diindahkannya keharusan tiap
muatan yang berada di atas kapal untuk diikat
(lashing), hingga pada persoalan penempatan
barang yang tidak memperhitungkan titik berat
kapal dan gaya lengan stabil, kunci dari ini adalah
titik GM yg positip yg akan dapat
mengembalikan kapal ke kedudukan yg semula.
Kehilangan harta,benda,nyawa
Tidak mengindahkan keselamatan
Menimbulkan kerusakan
FAKTOR ALAM
MENIMBULKAN PENCEMARAN
Sesuai dengan kesadaran terhadap pentingnya
faktor manusia dan perlunya peningkatan
manajemen operasional kapal dalam mencegah
terjadinya kecelakaan kapal, manusia, muatan
barang/cargo dan harta benda serta mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan laut, maka
IMO mengeluarkan peraturan tentang
manajemen keselamatan kapal & perlindungan
lingkungan laut yang dikenal dengan Peraturan
International Safety Management (ISM Code)
yang juga dikonsolidasikan dalam SOLAS
Convention.
Pada dasarnya ISM Code mengatur adanya
manajemen terhadap keselamatan (safety) baik
Perusahaan Pelayaran maupun kapal termasuk
SDM yang menanganinya

Anda mungkin juga menyukai