Anda di halaman 1dari 13

Teknik Pembuatan Akta

Perorangan dan Keluarga


Kuliah I, 05 Maret 2021

03/06/2021
Dasar Hukum TPA ORKEL
 Sumber hukum keluarga tertulis, dikemukakan berikut ini :
1.      Kitab undang – undang hukum perdata (KUHPerdata) Buku I dan Buku II
2.      Peraturan perkawinan campuran Stb. 1898 Nomor 158
3.      Indonesia, Kristen, jawa, minahasa, dan Ambon, Stb. 1933 Nomor 74
4.      UU Nomor 32 Tahun 1954 tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk (beragama
Islam)
5.      UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
6.      PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan
7.      PP  Nomor 10 Tahun 1983, PP Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.
8. UUJN
9.UU Kewarganegaraan
03/06/2021
Pengertian Perkawinan UU No. 1 tahun 1974 Pasal 1
Perkawinan ialah ikatan lahir batin, antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
1. Perkawinan :
a. akta izin kawin
b. penghapusan/ pencegahan perkawinan 
c. kuasa untuk melangsungkan perkawinan
Macam-macam akta terkait dengan perjanjian kawin (PK) yang akan dipelajari, yaitu:
a. PK diluar persekutuan harta benda
b. PK persekutuan hasil dan pendapatan
c. PK persekutuan untung dan rugi
d. PK diluar persekutuan dengan bersyarat, ada 2 :
     - menurut pasal 140 ayat (3) KUHPerdata
     - menurut ketentuan pasal 140 ayat (2) KUHPerdata
e. Perubahan PK
f. Pemisahan harta kekayaan perkawinan
g. Pemulihan kembali persekutuan
03/06/2021
h. syarat-syarat perpisahan meja dan ranjang.
2. Permasalahan Tentang Anak
a.Penaluna sahnya seorang anak : oleh ayah, oleh ibunya
b.pengingkaran sahnya seorang anak
c.perwalian, terdiri dari :
- pengangkatan seorang wali
- pengakuan tentang penerimaan perhitungan pertanggungjawaban wali
- pemberian pembebasan perwalian
3. WASIAT
a. Wasiat Umum
b. Wasiat Olografis
c. Wasiat Rahasia
d. Wasiat Odisil : Wasiat Yang Dibuat Dibawah Tangan Tapi Kekuatannya Sama Dengan
Wasiat Yang Dibuat Dalam Akta Notaril.\
4. Akta pernyataan dan keterangan waris
5. akta penyimpanan

03/06/2021
5. Sistematika Pembuatan Akta
: PS 38 SD 51 UUJN
1. Kepala akta
tentang judul dan nomor akta
hari dan tanggal akta
jam pembuatan akta
siapa notaris yang membuat akta
pelajari juga tentang cuti notaris dan cuti khusus notaris

2. Komparisi
anak dibawah umur
penghadap dan notaris kedudukannya beda wilayah jabatan

3.Premis : pembukaan tentang akta apa yang akan dibuat


4. Isi Akta
5. Akhir Akta
dibuat dimana aktanya
siapa saksi-saksinya
bagaimana pembacaan akta itu
03/06/2021
proses penandatanganan akta
Usia Dewasa Dalam
PERKAWINAN
Usia dewasa yang diketahui ada beberapa macam :
Hukum islam : 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria
Undang-undang 1 tahun 1974 : 19 Tahun sama untuk laki-laki dan
perempuan (UU No 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan UU No 1 Tahun 1974
KUHPerdata : 21 Tahun atau belum berusia 21 tahun tetapi telah menikah.

Untuk materi kuliah TPA maka kedewasan yang dipakai adalah menurut
KUHPerdata, yaitu 21 tahun.(akan ada kaitannya dengan izin kawin)

03/06/2021
Izin Melakukan Pernikahan
A.- secara lisan : merestui dan hadir pada saat pernikahan
B - tertulis : akta izin kawin
dalam KUHPerdata diharuskan izin kawin dibuat dengan akta otentik (Pasal 71
KUHPerdata
sedangkan menurut UU No 1/1974, izin kawin tidak harus dengan akta otentik.
 
Bagaimana kalau seorang anak dibawah umur menikah tanpa izin kawin?
maka orang tua dapat membatalkan perkawinan tersebut, karena perkawinan
tersebut tidak sah. Pembatalannya dengan penetapan pengadilan.

03/06/2021
AKTA IZIN KAWIN
Akta izin kawin adalah akta yang dibuat seorang anak wanita yang belum dewasa
akan menikah.
harus dibuat sebelum atau pada saat akan dilangsungkan pernikahan.
yang memberi izin : kedua orang tua atau orang tua yang hidup terlama (apabila
salah satu org tua telah meninggal).
 
ISI DARI AKTA IZIN KAWIN
Para penghadap (penghadap) menerangkan dengan ini memberikan izin kepada
anak perempuan mereka yang bernama INTAN, Pelajar, lahir di...bertempat
tinggal sama dengan orang tua tersebut di atas.....dst, untuk melangsungkan
perkawinan dengan Tuan BINTANG, Pekerjaan, tempat tinggal...dst
03/06/2021
AKTA PENGHAPUSAN/ PENCEGAHAN
Akta pencegahan perkawinan dibuat karena orang tua dengan
PERKAWINAN
suatu alasan tertentu dapat melakukan pencegahan terhadap anak
perempuannya untuk menikah.
Pencegahan dilakukan dengan dibuatkan akta pencegahan
perkawinan.
Para Pihak yang dapat mencegah perkawinan :
1. Suami atau istri atau anak-anak dari mempelai, pasal 60
KUHPerdata
2. Ayah atau ibu, pasal 61 KUHPerdata
3. Kakek nenek atau wali, pasal 63 KUHPerdata
4. Bekas suami calon mempelai,Jaksa, pasal 65 KUHPerdata

03/06/2021
DASAR HUKUM
AKTA PENCEGAHAN PERKAWINAN HARUS MENDAPAT PENETAPAN PENGADILAN (PASAL 66 KUHPERDATA)
 

Apabila dalam perjalanan waktu orang tua mengizinkan anaknya


menikah sedangkan orang tua sudah membuat pencegahan
perkawinan, maka akta tersebut dapat dibatalkan dengan
membuat Akta penghapusan pencegahan perkawinan (Pasal 70
KUHPerdata), didaftarkan ke pengadilan dan dengan sendirinya
akta pencegahan perkawinan batal demi hukum. Setelah
dihapuskan baru dibuat akta izin kawin.

03/06/2021
Isi akta penghapusan/ pencegahan perkawinan
Para penghadap (penghadap) tersebut di atas terlebih dahulu
menerangkan kepada saya, notaris bahwa para penghadap tersebut
secara sah telah mencegah perkawinan yang direncanakan oleh anak
perempuannya yang bernama nona SYANTIK, lahir di....dst dengan
Tuan GANTENG.....dst. bahwa penghadap tersebut di atas sekarang
ingin mencabut atau menghapuskan pencegahan tadi untuk
memenuhi ketentuan dalam pasal 70 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata. bahwa berhubung dengan apa yang tersebut di atas para
penghadap menerangkan dengan ini, menghapuskan pencegahan
dari perkawinan yang akan dilangsungkan antara anaknya Nona
SYANTIK dan Tuan GANTENG tersebut di atas.
03/06/2021
KUASA UNTUK MELANGSUNGKAN PERKAWINAN

Kuasa ini dibuat karena ada suatu alasan yang penting dan
mendesak, salah satu calon pengantinnya berhalangan untuk
menghadiri pernikahannya, maka ia dapat menunjuk seseorang
atau kuasa dengan suatu surat (akta) kuasa otentik untuk
mewakilinya melangsungkan pernikahan (Pasal 79 KUHPerdata) :
bahwa kuasa tersebut baru dapat dilaksanakan bilamana ada izin
dari yang berwenang, harus dengan izin presiden. misalnya
karena kemungkinan mendapat tugas negara.
akta ini dapat dibuat oleh laki-laki dan perempuan : umum
 
03/06/2021
ISI DARI AKTA KUASA UNTUK MELANGSUNGKAN PERKAWINAN

KUASA UNTUK MELANGSUNGKAN PERKAWINAN


Nomor : 
Penhadap adalah calon pengantin yang berhalangan. Penghadap menerangkan terlebih dahulu dalam akta ini bahwa penghadap
hendak menikah dengan seorang perempuan bernama Nona INTAN....dst di Jakarta pada pertengahan Mei tahun 2011, anak
perempuan dari pasangan suami istri Tuan BINTANG dan Nyonya BAIK, Keduanya Pengusaha,....komparisi lengkap...dst
bahwa penghadap berhalangan untuk datang sendiri di tempat tinggal calon istrinya di Pondok Indah, Jakarta Selatan, maka
penghadap sesuai dengan ketentuan Pasal 79 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menerangkan dengan ini memberi kuasa
kepada Tuan GAGAH, ......komparisi dst.
Khusus untuk dan atas nama penghadap atau pemberi kuasa menghadap kepada pegawai catatan sipil di tempat tinggal calon
istrinya di Cinere, Depok. dan memberitahukan perkawinan yang direncanakan tadi, memasukkan surat-surat yang diperlukan,
memberikan keterangan-keterangan, menandatangani formulir-formulir dan daftar-daftar dan selanjutnya melakukan segala
sesuatu yang diperlukan untuk memberitahukan perkawinan tadi sebagaimana mestinya.
untuk dan atas nama penghadap memohon izin dari instansi yang berwenang untuk dapat melangsungkan perkawinan atas nama
penghadap dengan perantaraan kuasa dan jika mungkin pembebasan dari pengumuman perkawinan menurut peraturan.
selanjutnya setelah syarat-syarat yang diperlukan dipenuhi untuk dan atas nama pemberi kuasa menghadap di muka catatan sipil
dan disana melangsungkan perkawinan tadi. Memberi keterangan apa yang diperlukan, menandatangani akta-akta, dan
selanjutnya melakukan segala sesuatu yang diperlukan agar perkawinan tersebut dapat dilangsungkan secara sah.
Demikianlah akta ini..............
03/06/2021

Anda mungkin juga menyukai