Anda di halaman 1dari 10

#Problem1

#StrukturBaja

Struktur Baja
Material Baja Struktural & Metode Perancangannya

NI MADE YUNITA PURNAMA DEWI (1805511025)


Pendahuluan Baja Material Penyusun Baja

BAJA : yaitu besi cetak (cast iron, Baja konstruksi adalah alloy steels (baja
ditemukan di Cina pada abad ke IV paduan), yang pada umumnya mengandung
sebelum masehi) dan besi tempa (wrought lebih dari 98% besi dan biasanya kurang
iron) telah banyak digunakan pada banyak dari 1% karbon). Sekalipun komposisi
gedung dan jembatan sejak pertengahan aktual kimiawi sangat bervariasi untuk sifat-
abad kedelapan belas sampai pertengahan sifat yang diinginkan, seperti kekuatannya
abad kesembilan belas. dan tahanannya terhadap korosi, baja dapat
juga mengandung elemen paduan lainnya,
seperti silikon, magnesium, sulfur, fosfor,
STRUKTUR BAJA : adalah struktur tembaga, krom, dan nikel, dalam berbagai
logam yang terbuat dari komponen baja* jumlah.
struktural yang saling terhubung untuk
mengangkut beban dan memberikan
kekakuan penuh.
Proses Pembuatan Baja

Pembuatan baja menggunanakan tanur tinggi (tanur pembakar)


Bahan yang harus dipanaskan dimasukkan pada bagian
atas tungku. Di bagian bawah tungku ditiupkan udara yang
sebelumnya telah dipanaskan terlebih dahulu. Suhunya naik
sampai 2000ºC. Pada suhu yang setinggi itu bijih-bijih meleleh
dan menetes pada dasar tungku. Berbagai bebatuan lain yang
terikut di dalam bijih-bijih tadi juga ikut meleleh. Bijih beserta
bebatuan yang meleleh tadi membentuk terak tanur tinggi. Besi
yang cair disebut besi kasar yang terkumpul pada bagian
terbawah dari tanur tinngi tersebut dan ditampung pada waktu-
waktu tertentu. Besi kasar itu mengandung cukup banyak
karbon (kurang lebih 4 %) dan pencemar yang lain sesudah
masa pendinginan menyebabkan besi kasar itu rapuh. Oleh
sebab itu, besi kasar itu belum dapat ditempa atau digiling. Gambarr 1. Proses Pembuatan Baja
Besi yang mengandung karbon kurang dari 2 % dinamkan baja
Keuntungan & Kerugian
Baja

Keuntungan yang dapat kita peroleh dari struktur baja, Kerugian/Kelemahan yang dapat kita peroleh
seperti : dari struktur baja , seperti :
• Keseragaman bahan dan sifat-sifanya yang dapat • Mudahnya bahan ini mengalami korosi
diduga secara cukup tepat. (kebanyakan baja, tidak semua jenis baja).
• Estabilan dimensional, kemudahan pembuatan. Sehingga diperlukan biaya pemeliharaan .

• Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan • Berkurangnya kekuatan pada temperatur tinggi.
cepat atau kemudahan pemasangan. Sehingga perlu diusahakan supaya tahan api
sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk
• Dapat di las. bahaya kebakaran. Cara yang umum untuk
• Komponen-komponen strukturnya bisa digunakan lagi melindungi konstruksi baja dari bahaya api ialah
untuk keperluan lainnya. dengan melapisinya kurang lebih setebal 1 in
(2,5 cm) dengan campuran semen, adukan
• Komponen-komponen yang sudah tidak dapat beton, atau dengan lapisan lain dari bahan yang
digunakan lagi masih mempunyai nilai sebagai besi tahan api seperti gips dan lain- lainnya.
tua.
• Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan
cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar.
Daktilitas & Tahan Gempa Kekuatan

Sifat dari baja yang dapat mengalami Baja mempunyai daya tarik, lengkung,
deformasi yang besar dibawah pengaruh dan tekan yang sangat besar. Pada setiap
tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur partai baja, pabrikan baja menandai berapa
atau putus disebut sifat daktilitas. Adanya besar daya kekuatan baja itu.
sifat ini membuat struktur baja mampu Karena mengandung sedikit kadar
mencegah terjadinya proses robohnya karbon, maka semua jenis baja mempunyai
bangunan secara tiba-tiba. Sifat ini sangat daya tarik yang kuat. Oleh karena daya tarik
menguntungkan ditinjau dari sudut baja yang kuat maka baja dapat menahan
keamanan bangunan bila terjadi suatu berbagai tegangan, seperti tegangan lentur.
goncangan yang tiba-tiba seperti misalnya
pada peristiwa gempa bumi.
Karatan Ringan

Karat merupakan hasil korosi, yaitu oksidasi


suatu logam. Baja memiliki ketahanan terhadap Baja
korosi, tanpa perlindungan, baja sangat cepat
berkarat. Baja dapat diberikan perlindungan yang
sangat efektif :
• Perawatan dengan panas (pengerasan)
• Pengerasan yang mendalam : benda yang sudah
terbentuk dipanaskan dengan temperatur yang
cukup tinggi kemudian dengan cepat
didinginkan.
• Pengerasan permukaan : untuk peralatan-
peralatan tertentu hanya bagian luarnya saja
yang harus diperkeras.
• Tempering : memanaskan baja yang sudah
diperkeras dengan temperatur yang cukup
rendah (180° C), diikuti dengan pendinginan
secara perlahan-lahan.
Pemeliharaan Baja

Pemeliharaan yang dilakukan terhadap struktur baja antara lain:


1. Usahakan permukaan bahan struktur baja tidak terkena bahan yang mengandung garam, atau bahan lain yang bersifat
korosif.
2. Bagian konstruksi yang terkena langsung air dan panas secara bergantiganti dalam waktu lama harus diberi lapisan cat
atau meni besi yang berkualitas baik.
3. Usahakan pada sudut pertemuan konstruksi tidak ada air yang menggenang atau tertampung oleh sambungan
komponen.
4. Bersihkan kotoran pada lubang pembuangan air pada konstruksi agar tidak terjadi karat atau oksidasi.
5. Seng (disepuh dengan seng)
6. Timah (disepuh dengan timah)
7. Kromium (disepuh dengan kromium)
8. Alumunium (terutama untuk menghindari korosi pada temperature tinggi.
9. Melapisi baja dengan aspal.
Perencanaan Beban Kerja

• Beban Mati
• Beban Hidup Beban mati adalah beban dengan besar yang
Beban hidup adalah beban yang besar dan posisinya konstan dan berada pada posisi yang sama setiap
dapat berubah-ubah. Beban hidup yang dapat saat. Beban ini terdiri dari berat sendiri struktur
bergerak dengan tenaganya sendiri disebut beban dan beban lain yang melekat pada struktur secara
bergerak, seperti kendaraan, manusia, dan keran permanen. Termasuk dalam beban mati adalah
(crane). berat rangka, dinding, lantai, atap, plambing, dll.
Metode Perancangan

Ada 3 cara perhitungan yang dapat digunakan


untuk merencanakan struktur baja :
1. Metode Elastis/ Perencanaan berdasarkan
tegangan kerja (ASD = Allowable Stress
Design)
2. Metode Plastis (PD = Plastic Design)
3. Metode LRFD/ Perencanaan berdasarkan
beban terfaktor (Load Resistance Factor
Design)

Gambar 2. Konsep Perancangan Struktur Baja


Metode Perancangan

• Load and Resistance Factor Design (LFRD)


SNI 03-1729-2002 mengkombinasikan perhitungan kekuatan batas (ultimate) dengan kemampuan layan dan teori
kemungkinan untuk keamanan yang disebut juga metode Load and Resistance Factor Design - LRFD. Dalam metoda
LRFD terdapat beberapa prosedur perencanaan dan biasa disebut perancangan kekuatan batas, perancangan plastis,
perancangan limit, atau perancangan keruntuhan (collapse design).

(Jumlah faktor perkalian beban dan faktor beban) ≤ (faktor resistansi)(kekuatan/resistansi nominal)
Ruas sebelah kiri dari menyatakan pengaruh beban pada struktur sedangkan ruas sebelah kanan menyatakan ketahanan
atau kapasitas dari elemen struktur.

Anda mungkin juga menyukai