Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH MASTURBASI

PADA REMAJA

oleh:
DEWI SALASTIA PUTRI
102118103

PEMBIMBING : dr. Edy Irawan Sp.A

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD DR R.M DJOELHAM BINJAI FAKULTAS


KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2019
A. REMAJA
Remaja atau adolescence (inggris), berasal
dari bahasa latin “adolescere” yang berarti
tumbuh ke arah kematangan, yang dimaksud
adalah bukan kematangan fisik saja tetapi
juga kematangan sosial dan psikologi
Dalam ilmu kedokteran remaja dikenal
sebagai suatu tahap perkembangan fisik,
yaitu masa alat-alat kelamin manusia
mencapai kematangannya.
Tahap Perkembangan Remaja
a. Remaja awal (Early Adolescent)
b. Remaja madya (Middle Adolescent)
c. Remaja akhir (Late Adolescent)
Karakteristik Remaja Berdasarkan Umur
Tipe Usia (tahun) Karakteristik Dampak

Masa pubertas, Memperhatikan

hubungan dengan tahapan fisik dan

teman, kognisi seksual, rasa

Remaja dini 10-13 konkret tanggung jawab,

interaksi dengan alat

verbal dan visual


Muncul dorongan Menarik lawan jenis

seksual, perubahan kebebasan


Remaja
14-16 perilaku, kebebasan, bertambah, sikap
pertengahan
kognisi abstrak ambivalen, ego

belum stabil

Kematangan fisik, Hubungan individual,

saling berbagi rasa, lebih terbuka,

edealis, emansipasi memahami tanggung


Remaja Akhir 17-21
mantap jawab, paham tujuan

hidup, paham

kesehatan.
Perubahan Fisik pada Remaja
a. Ciri-ciri seks primer
Remaja laki-laki

Remaja laki-laki sudah bisa melakukan


fungsi reproduksi bila telah mengalami
mimpi basah (usia 10-15 tahun).
Remaja perempuan
Jika remaja perempuan sudah
mengalami menarche
b. Ciri-ciri seks sekunder

a)Remaja laki-laki
Bahu melebar, pinggul menyempit
Pertumbuhan rambut disekitar alat
kelamin, ketiak, dada, tangan, dan kaki
Kulit menjadi lebih kasar dan tebal
Produksi keringat menjadi lebih banyak
b) Remaja perempuan

Pinggul lebar, bulat, dan membesar,


payudara menjadi lebih besar
Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal,
poripori bertambah besar, kelenjar lemak
dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif.
Otot semakin besar dan semakin kuat
Suara menjadi lebih penuh dan semakin
merdu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Seksual Remaja
Perubahan-perubahan hormonal yang
meningkatkan hasrat seksual remaja.
Penyaluran yang tidak dapat segera dilakukan
karena adanya penundaan perkawinan.
Ketidakpatuhan pada norma-norma agama.
Penyebaran informasi dan ransangan melalui
media masa dan teknologi.
Sikap orang tua terhadap pendidikan seks bagi
anak-anaknya.
Adanya pergaulan yang makin bebas
B. MASTURBASI
Masturbasi : (Yunani)
manus yang berarti “tangan”
tubare yang berarti “mengganggu”.

Masturbasi diartikan sebagai ransangan


seksual oleh diri sendiri sampai mencapai
orgasme
Caprio (1973), menggolongkan kegiatan
masturbasi ke dalam 2 kelompok besar,
yaitu :

1. Masturbasi Normal
dilakukan tidak berlebihan
2. Masturbasi Neurotik
dilakukan terlalu banyak dan bersifat
konvulsif
Faktor-faktor yang mendorong Masturbasi
menurut Chaplin :
a. Eksplorasi
b. Dorongan seksual
c. Belajar dari orang dewasa
d. Sumber informasi.
e. Penganiayaan seksual dan perkosaan.
Dampak Masturbasi
a. Dampak fisik (Fisher, 1994), yaitu :
 Kelelahan karena dilakukan tergesa gesa
 Luka atau infeksi akibat penggunaan alat
bantu secara berlebihan
 Merusak selaput dara pada wanita
 Ejakulasi dini
b. Dampak mental atau psikologis
 Perasaan bersalah dan malu
 self-control yang rendah
 Krisis kepercayaan diri
 Sexual addicted
 Khayalan khayalan tidak sehat
 isolasi
Pencegahan masturbasi
a. Usaha-usaha pencegahan
 Sikap dan pengertian orang tua
Orang tua perlu mengawasi secara
bijaksana hal-hal yang bersifat pornografis
dan pornoaksi yang terpapar pada anak.
 Pendidikan seks
supaya anak ketika sampai pada usia
remaja telah mempunyai sikap yang tepat
dan wajar terhadap seks
b. Pengobatan
 Psikoterapi
Psikoterapi dapat dilakukan dengan
pendekatan keagamaan dan keyakinan
penderita.
 Hypnoterapi
dengan mengekspos pikiran bawah sadar
penderita dengan anjuran-anjuran mencegah
masturbasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai