Anda di halaman 1dari 12

Pelayanan Ibu Nifas Dan

Keluarga Berencana
Dosen Pembimbing : Ranny Septiani, SST.,M.Kes

KELOMPOK 9
1.   Ramadhiena Destia Murtisari (1915401041)
2.   Theresia Anggrita Cristy (1915401042)
3.   Indah Yani Pratiwi (1915401043)
4.   Indah Dyrahani (1915401044)
5.   Kurnia Marshela Efendi (1915401045)
Pelayaan Kebidanan di masyarakat
1. Pelayanan pada ibu nifas

Masa nifas (puerperium) berasal dari bahasa latin,


yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya
melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan
kelahiran bayi, plasenta serta selaput yang
diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu
kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009).
Tujuan Masa Nifas ;

 1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik


maupun psikologis
1. 2. Mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
2. 3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan
manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan
bayi sehari-hari
3. 4. Memberikan pelayanan KB
2. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas

- Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan


kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa
nifas.
- Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
- Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
- Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan
mampu melakukan kegiatan administrasi.
- Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
- Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta
mempraktekkan kebersihan yang aman.
- Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan
diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses
pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
selama priode nifas.
- Memberikan asuhan secara professional.
Asuhan MasaNifas

Asuhan pada masa nifas adalah asuhan yang


diberikan pada ibu nifas terutama selama dari
kelahiran plasenta dan selaput janin hingga
kembalinya traktus reproduksi wanita pada
kondisi tidak hamil. Sebagian besar asuhan
diberikan untuk memulihkan atau
menyembuhkan dan mengembalikan alat-alat
kandungan keadaan sebelum hamil.
Tujuan asuhan masa nifas yaitu :

Tujuan umum:

- Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awalmengasuh anak.

Tujuan khusus:

- Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupunpsikologisnya

- Melaksanakan skrining yangkomprehensif

- Mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi


pada ibu danbayinya

- Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan


diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan
bayisehat

- Memberikan pelayanan keluarga berencana (Walyani,2015).


Kebijakan Program Nasional Nifas

1. Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelahpersalinan)


Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri; mendeteksi
dan merawat penyebab lain perdarahan: rujuk bila perdarahan
berlanjut;
2. Kunjungan ke-2 (6 hari setelah persalinan)
memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi,
fundus di bawah umbilikus, tidak ada perubahan abnormal,
3. Kunjungan ke-3 (2 minggu setelah persalinan), sama
sepertidiatas.
4. Kunjungan ke-4 (6 minggu setelah persalinan)
menanyakan pada ibu tentang penyuli-penyulit yang ia atau bayi
alami; memberikan konseling untuk KB secara dini.
Keluarga Berencana
Konsep Dasar Keluarga Berencana
Pengertian KeluargaBerencana
Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera ( Setyaningrum, 2014 ).

Tujuan ProgramKB
Tujuan program KB secara filosofis adalah:
1. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan
NKKBS(NormaKeluargaKecilBahagiaSejahtera)yangmenjadidasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
2. Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan kesehatan keluarga berencana
dengan cara pengaturan jarak kelahiran (Purwoastuti, Walyani, 2015 ).
Jenis-JenisKontrasepsi

1. Kontrasepsi Alamiah
2. Dalam menggunakan kontrasepsi alamiah, dianjurkan
untuk tidak menggunakan salah satu metode , tetapi jangan
mengkombinasikan keduanya.

3. KB MetodeEfektif
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal
telah mempelajari bahwa estrogen dan progesteron
memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis
melaluihi potalamusse hingga terjadi hambatan terhadap
perkembangan folikel dan proses ovulasi.
5.
Asuhan Keluarga Berencana
1. Pengkajian
Data yang dikumpulkan pada akseptor antara lain identitas pasien, keluhan
utama tentang keinginan menjadi akseptor, riwayat kesehatan sekarang,
riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat menstruasi
(bagi akseptor wanita), riwayat perkawinan, riwayat KB, riwayat obstetri,
keadaan fisiologis, pola kebiasaan sehari-hari, riwayat sosial, budaya dan
ekonomi, pemeriksaan fisik dan penunjang.

2. Diagnosa
Beberapa hasil dari interpretasi data dasar dapat digunakan dalam
mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial kemungkinan sehingga
ditemukan beberapa diagnosis atau masalah potensial ibu/akseptor KB
seperti ibu ingin menjadi akseptor KB Pil dengan antisipasi masalah potensial
seperti potensial terjadinya peningkatan berat badan, obesitas, mual dan
pusing.

3. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan rencana asuhan kebidanan menyeluruh yang dibatasi
oleh standar asuhan kebidanan pada ibu/akseptor KB.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan dapat terealisasi dengan baik apabila diterapkan
berdasarkan hakikatnya masalah jenis atau tindakan atau
pelaksanaan, bisa dikerjakan oleh bidan sendiri, klien, kolaborasi
sesama tim atau kesehatan lain dan rujukan serta profesi lain.

5. Evaluasi
Evaluasi pada ibu/akseptor KB dapat menggunakan bentuk SOAP
sebagai berikut:
S : Data Subjektif
O : Data Obyektif
A :AnalisisdanInterpretasi
P :Perencanaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai