Anda di halaman 1dari 13

Schizophrenia as a

disorder of the self


KELOMPOK 9
MANIFESTASI KLINIS

Anderssein feeling Waham Pikiran kacau

Emptiness of
Thought pressure Thought block
though

Spatialised
Transitivistic Quasi-lopsistic
experience pada
experience experience
organ dalam tubuh
PENILAIAN TERHADAP GANGGUAN JIWA

Penilaian menggunakan skala EASE:


Examination of Anomalous Self-
Experience
Fenomena
Pasien mengalami
spesifisitas non
Blakenburg: ambivalensi/kebin
spesifik dalam
spesifitas non Pasien merasa gungan
skizofrenia
spesifik  berbeda dengan berhubungan
merupakan onteks
fenomena khusus orang lain dengan keputusan
yang klasi dalam
dalam skizofrenia sehari-hari yang
penilaian
sederhana
diagnostik dini.
PENILAIAN TERHADAP GANGGUAN JIWA

Ketika menilai pasien tidak cukup hanya pasien yang


membenarkan pertanyaan pewawancara

Gangguan jiwa bersifat menetap dalam diri seseorang


dan tampak sebagai karakter yang menetap.
• Tilikan diri pada pasien skizofrenia sangan buruk

Gangguan jiwa tidak hanya fenomena psikotik,


penilaian pasien terhadap realitas tetap utuh.
Kesimpulan dan Penelitian Empiris
(SKALA EASE)
1. Gangguan jiwa lain yang menyertai gangguan skizofrenia
dan skizotipi tidak termasuk dalam spektrum klinis skizofrenia

2. Tidak ada perbedaan signifikan tingkat gangguan jiwa


antara pasien skizofrenia dengan pasien skizotipi

3. Gangguan psikotik pada skizofren lebih menetap daripada


gangguan psikotik pada pasien bipolar
• 4. Gangguan jiwa terjadi pada individu yang memiliki
hubungan biologis dengan pasien skizofrenia

5. Studi prospektif menunjukkan terdapat prediktor gangguan


jiwa psikosis pada kelompok sampel risiko tingi yaitu, dengan
skor baseline (awal) tinggi (pada remaja non skizofrenia) dapat
berkembang menjadi psikosis dalam 5 tahun

6. Korelasi positif antara gangguan jiwa dengan gejala positif


dan negatif, gangguan isi pikir, dan gangguan persepsi
7. Terdapat korelasi gangguan jiwa dengan disfungsi sosial
dan bunuh diri
(gangguan jiwadisfungsi sosialbunuh diri)

8. Tidak terdapat hubungan antara gangguan jiwa dan IQ


atau pemeriksaan neurokognitif lainnya kecuali gangguan
berbahasa (impairment in verbal memory
IMPLIKASI UNTUK PENELITIAN DAN
PENGOBATAN
Gangguan jiwa merupakan aspek penting psikopatologi skizofrenia

Dari hasil studi empiris mendukung "gangguan jiwa/kejiwaan yang terganggu" sebagai
karakteristik penting dari skizofrenia.

Pada decade terakhir ini baru muncul studi empiris mengenai gagasan generative
disorder pada skizofrenia

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh ‘gagguan jiwa spesifik’paada


spectrum diagnosis skizofrenia.

Seperti melakukan penelitian pada kelompok gangguan jiwa non-skizofrenia yang


melibatkan banyak gejala, meskipun bukan pada gangguan yang sama misalnya pada
anorexia nervosa atau borderline personality disorder.
Untuk untuk memudahkan terapi dibutuhkan penelitian
empiris dari waktu onset dan temporal stability

Sampai sekarang belum ada kejelasan mulai pada umur


berapa dapat dilakukan skrining

Namun semenjak adanya skala EASE skrining dapat


dilakukan sejak usia remaja (young adolescent) dan
dibutuhkan kemampuan berbahasa dan merefleksikan diri
yang baik.
Gangguan jiwa bersifat tidak
terbatas, gejalanya pada
masing-masing individu Gangguan jiwa pada skizofrenia
berbeda, tapi juga saling terkait tidak bersifat tunggal.
satu sama lain menjadi aspek
psikopatologi yang lengkap.

Gangguan jiwa dapat


membantu mempertajam
diagnosis untuk membedakan
skizofrenia dan gangguan
afektif.
Pasien selama wawancara EASE,
mengungkapkan perasaan lega.

Sesi diskusi grup pada pasien gangguan jiwa


dapat sekaligus menjadi psikoterapi.

Pendekatan psikoterapi merupakan terapi yang


efektif dan dapat membantu mengetahui
tentang inti penderitaan/permasalahan pasien.
ALHAMDULILL
AH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai