Anda di halaman 1dari 42

SISTEM PENGAPIAN

KONVENSIONAL

prepared by sumarsono
082121174228
SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL

prepared by sumarsono
FUNGSI SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL

1. Menyediakan percikan bunga api bertegangan tinggi


pada busi untuk membakar campuran udara/bahan
bakar di dalam ruang bakar engine.

2. Mengatur saat pengapian untuk mendapatkan unjuk


kerja terbaik dari engine pada seluruh kondisi kerja
engine.

prepared by sumarsono
Lamanya waktu pembakaran harus berada antara ±5 detik dengan arus
antara 100 – 150 milliamper untuk mendapatkan pembakaran yang
baik.

prepared by sumarsono
PROSES PENYALAAN BAHAN BAKAR
PADA MOTOR BAKAR

Penyalaan sendiri Penyalaan dengan bunga api listrik


( Motor diesel ) ( Motor bensin )

prepared by sumarsono
SAAT PENGAPIAN
(Pembakaran Normal)
Percikan bunga api terjadi
Pada saat piston bergerak ke atas pada langkah kompresi,
percikan bunga api terjadi pada saat yang tepat untuk
membakar campuran dan meneruskan proses pembakaran.

Pembakaran dimulai
Piston masih bergerak ke atas, campuran sedang terbakar
dengan ‘nyala depan’ dengan stabil merambat ke seluruh ruang
bakar.

Pembakaran selesai
Piston bergerak melampaui TMA dan pada kira-kira 10 derajat
perputaran poros engkol setelah TMA, dihasilkan tekanan
pembakaran maksimum. Hal ini mendorong piston bergerak ke
bawah pada saat langkah usaha.

prepared by sumarsono
2. Pengendali Waktu Pengapian Centrifugal Advancer
Penyalaan dimajukan (yaitu dilakukan lebih cepat) secara otomatis
sesuai peningkatan putaran engine dan diperlambat secara otomatis
apabila putaran engine turun.
3. Pengendali Waktu pengapian Vacuum Advancer.
Saat pengapian diubah tergantung pada beban engine dilakukan
dengan cara merubah kecepatan pembakaran.
4. Pembakaran Awal (Pre-Ignition)
Pembakaran awal sesuai dengan nama yang diberikan adalah
pembakaran yang terjadi sebelum waktunya. Ada dua penyebab
utama yang menimbulkan pembakaran awal.
a. Penyetelan saat pengapian yang lebih awal
Pembakaran terjadi dan tekanan pembakaran maksimum dicapai
sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA). Tekanan pembakaran
mencoba mendorong piston mundur kebelakang dengan arah yang
berlawanan.
b. Sebuah titik panas (arang yang membara) di dalam silinder
membakar campuran bahan bakar sebelum percikan bunga api
terjadi. Tekanan pembakaran maksimum terjadi sebelum piston
mencapai TMA. Tekanan pembakaran mencoba mendorong piston
mundur dengan arah yang berlawanan.
prepared by sumarsono
Pembakaran Awal (Pre-Ignition)

Pembakaran awal - akibat saat Pembakaran awal - akibat titik panas


pengapian yang lebih awal membakar campuran bahan bakar

prepared by sumarsono
Detonasi
Ditonasi disebabkan pertemuan dua pembakaran

prepared by sumarsono
Engine Terus Hidup (Running On)

Engine terus hidup (dengan getaran yang tinggi) berarti engine tidak
mau mati walaupun kunci kontak telah diputus. Hal ini dapat disebabkan.

1. Saat sistem pengapian terlalu maju (retarded) akan menyebabkan


engine overheat.
2. Putaran langsam engine modern adalah sangat tinggi, karburator
dilengkapi dengan mekanisme untuk menghentikan campuran bahan
bakar memasuki engine saat dimatikan. Penyetelan karburator yang
tidak tepat dapat menyebabkan bahan bakar memasuki engine.
3. Pembakaran akibat temperatur tekanan kompresi yang tinggi dan
bahan bakar akan menyebabkan engine tetap hidup.
4. Campuran udara/bahan bakar yang terlalu kaya atau terlalu kurus
akan menyebabkan engine terlalu panas, saat kunci kontak dimatikan
bahan bakar masuk ke dalam engine dan menyebabkan engine tetap
hidup.

prepared by sumarsono
prepared by sumarsono
DISTRIBUTOR

prepared by sumarsono
Fungsi :
- Sebagai dudukan bubungan
dan kontak poin yang membuka
dan menutup rangkaian primer,
menyebabkan coil menghasilkan
listrik tegangan tinggi.
- Sebagai dudukan perangkat
timing ignition.
- Mendistribusikan listrik
tegangan tinggi ke busi sesuai
urutan pengapian.
IGNITION COIL

Fungsi : Merubah
tegangan rendah menjadi
External Resistor tegangan tinggi.

prepared by sumarsono
Bagian-bagian Busi
Fungsi :
1
Merubah arus listrik tegangan tinggi
menjadi percikan bunga api.
5 10
1. Terminal
2. Rumah busi
3. Isolator
3 2 4. Elektrode ( paduan nikel )
5. Perintang rambatan arus
6. Rongga pemanas
7. Elektrode massa ( paduan nikel )
8 4
8. Cincin perapat
9. Celah elektrode
10.Baut sambungan
11.Cincin perapat
11 9
12.Penghantar
12

6 7

prepared by sumarsono
Nilai Panas Busi (Spark Plug Heat Range)
Nilai panas busi adalah suatu indeks yang menunjukkan jumlah panas yang
dapat dipindahkan oleh busi.
Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas tergantung pada
bentuk kaki isolator / luas permukaan isolator
Nilai panas harus sesuai dengan kondisi operasi mesin

Busi panas Busi dingin


• Luas permukaan kaki isolator besar • Luas permukaan kaki isolator kecil
• Banyak menyerap panas • Sedikit menyerap panas
• Lintasan pemindahan panas panjang, • Lintasan pemindahan panas pendek,
akibatnya pemindahan panas sedikit cepat memindahkan panas
prepared by sumarsono
The Heat Range of Spark Plug

Hot Medium Cold

Permukaan penyerap panas


Pengaliran panas

prepared by sumarsono
Analisis Kondisi Busi
prepared by sumarsono
KONDISI PERMUKAAN KEPALA BUSI
A. Kondisi normal
Bagian hidung isolator berwarna abu-abu putih atau abu-abu
kuning hingga coklat. Engine dalam keadaan normal, daerah
kerja busi tepat. Penyetelan campuran dan saat pengapian
tepat, tidak ada kesalahan pengapian, cold starting device
berfungsi. Tidak ada kotoran dari kandungan bahan tambah
bahan bakar atau unsur campuran dalam oli engine. Tidak
terjadi overheating (panas yang berlebihan)

B. Jelaga atau kotoran karbon


Bagian hidung isolator, elektroda dan kepala busi tertutup
dengan kotoran karbon.
Penyebab : penyetelan bahan bakar tidak tepat, campuran
terlalu gemuk (kaya), saringan udara terlalu kotor, cuk (choke)
otomatis bekerja tidak baik, kendaraan banyak digunakan
pada jarak pendek, jenis busi terlalu dingin.
prepared by sumarsono
KONDISI PERMUKAAN KEPALA BUSI

C. Kotoran Oli
Bagian hidung isolator, elektroda dan kepala busi tertutup
kotoran atau sisa karbon yang mengkilap. Penyebab : terlalu
banyak oli di dalam ruang bakar, level oli terlalu tinggi,
posisi cincin torak, silinder dan penghantar katup buruk. Pada
engine dua langkah, terlalu banyak oli dalam campuran.

D. Formasi Abu
Terdapat kotoran abu dan oli dari bahan tambah dalam bahan
bakar pada permukaan isolator, scavenging area dan elektroda
massa struktur abu.
Penyebab : unsur campuran pada oli dapat menyebabkan
timbulnya abu ini pada ruang bakar dan permukaan busi.

prepared by sumarsono
KONDISI PERMUKAAN KEPALA BUSI

E. Elektroda Meleleh
Pada elektroda tampak permukaan yang tidak rata seperti
bunga kol. Kemungkinan kotoran bukan dari busi.
Penyebab : overheating

F. Keausan Berat pada Elektroda Massa


Celah elektroda sangat lebar karena terjadinya keausan.
Penyebab : bahan tambahan (additives) pada bahan bakar dan
oli yang agresif. Pengaruh yang tidak menguntungkan dari
turbulensi gas dalam ruang bakar, kemungkinan penyebab
oleh deposit, knocking. Bukan overheating.

prepared by sumarsono
Dudukan
Penggunaan cincin perapat antara busi dan kepala silinder tergantung pada tipe motor

Ulir
Panjang ulir busi harus sesuai dengan panjang ulir kepala silinder

prepared by sumarsono
Kondensor
Fungsi :
 Membantu kolapnya medan magnet pada coil untuk menghasilkan

tegangan tinggi.
 Melindungi kontak poin terhadap percikan bunga api.

Alumumium foil
Body Terminal

Isolator

prepared by sumarsono
Cara Kerja Kondensor

Poin Tertutup,

Poin Terbuka
Tegangan Kondensor Naik

Pengosongan Kondensor
Tegangan kondensor turun.

Langkah Pengisian/Pengosongan
Kondensor
Cara kerja
Saat kunci kontak ‘on’, kotak pemutus menutup

1 3

2 4

1 2 3 4

Arus mengalir dari (+) baterai  kunci kontak  kumparan primer koil kontak
pemutus  massa.
• Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil
prepared by sumarsono
Saat kunci kontak “on”, kontak pemutus membuka

Arus primer terputus dengan cepat maka :


 Ada perubahan medan magnet ( medan magnet jatuh/collapse )
 Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder ( terjadi loncatan bunga
api diantara elektroda busi )
ign

prepared by sumarsono
CARA KERJA SISTEM PENGAPIAN

prepared by sumarsono
BAGIAN PEMUTUS ARUS PRIMER
3 5

9
7

1 6

Bagian-bagian
1. Kam distributor 6. Sekrup pengikat
2. Kontak tetap ( wolfram ) 7. Tumit ebonit
3. Kontak lepas ( wolfram ) 8. Kabel ( dari koil - )
4. Pegas kontak pemutus9. Alur penyetel
5. Lengan kontak pemutus
prepared by sumarsono
SUDUT PENGAPIAN

Sudut pengapian adalah :


Sudut putar cam distributor dari saat kontak
pemutus mulai membuka (1) sampai kontak
pemutus mulai membuka pada tonjolan cam
berikutnya (2)
1 Contoh :
 360 0
sudut pengapian =
2 Z

Z = jumlah silinder

Untuk motor 4 silinder

360
  900
4

prepared by sumarsono
Sudut dwell

Sudut putar cam distributor :


B A A – B = Sudut buka Kontak pemutus
B – C = Sudut tutup Kontak pemutus

C Sudut tutup kontak pemutus dinama-


kan sudut dwell

Kesimpulan : sudut dwell adalah sudut putar cam distributor pada saat
kontak pemutus menutup (B ) sampai kontak pemutus mulai membuka ( C )
pada tonjolan cam berikutnya

prepared by sumarsono
Hubungan sudut dwell dengan celah kontak pemutus

Celah kontak pemutus kecil


 Sudut buka kecil (  )
 
 Sudut Dwell besar ( )

Sudut dwel besar  celah kontak pemutus kecil

Celah kontak pemutus


  besar
 Sudut buka besar (  )
 sudut Dwel kecil ( )

Sudut Dwel kecil  celah kontak pemutus besar


prepared by sumarsono
Besar sudut Dwell dan kemampuan pengapian
Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer.
Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus
yang cukup.

Sudut dwell kecil


Waktu penutupan kontak pemutus
pendek
 Arus primer tidak mencapai
maksimum
 Kemampuan pengapian kurang.

Sudut dwel besar

Kemampuan pengapian baik, tetapi


waktu mengalir arus terlalu lama
 kontak pemutus menjadi panas
 konntak pemutus cepat aus.

Kesimpulan : Besar sudut dwell merupakan kompromis antara kemampuan pengapian


dan umur kontak pemutus
prepared by sumarsono
CENTRIFUGAL ADVANCER

prepared by sumarsono
prepared by sumarsono
Karburator
Lubang vakum

Saluran vakum
Katup gas

prepared by sumarsono Vacuum advancer


VACUUM ADVANCER
Pada beban rendah atau mencegah, kecepatan bakar rendah karena tolakan
rendah, temperatur rendah, campuran kurus. Oleh karena itu waktu pembakaran
menjadi lebih lama, Agar mendapatkan tekanan pembakaran maksimum tetap dekat
sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan

Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan beban motor digunakan Vacuum


Avancer
1

3
`6
Bagian – bagian
1. Plat dudukan kontak pemutus
yang bergerak radial
2. Batang penarik
3. Diafragma
4. Pegas 4
5. Langkah maksimum
6. Sambungan slang vakum
2

`5
prepared by sumarsono
Cara Kerja Vacuum Advancer

Vacuum Advancer tidak bekerja


( Pada saat idle dan beban penuh )
Vakum rendah membran tidak tertarik.
Plat dudukan kontak pemutus masih
tetap pada kedudukan semula.
Saat pengapian tetap.

Vacuum Advancer bekerja


( Pada beban rendah dan menengah )
Vakum tinggi, membran tertarik
Plat dudukan kontak pemutus diputar
maju berlawanan arah dengan
putaran cam governor.
Saat pengapian semakin di majukan

prepared by sumarsono
Kondisi Kerja Vacuum Advancer

Idle
Kevakuman terjadi di bawah katup gas
Kevakuman belum mencapai daerah sambungan
advancer, maka vacuum advancer belum bekerja

Beban rendah & menengah


kevakuman yang besar mencapai daerah sambungan
advancer, maka vacuum advancer bekerja.

Beban penuh
Kevakuman pada daerah sambungan advancer kecil,
maka vacuum advancer tidak bekerja

prepared by sumarsono
Rangkaian Sistem Pengapian dengan External Resistor
prepared by sumarsono
Tahanan Ballast di dalam Ignition Coil

Tahanan
Motor stater Distributor Ballast

+ -
ST1 B

ST2
IG
B

+
Baterai

prepared by sumarsono
Tahanan Ballast di luar Ignition Coil

Ke motor stater

15
30
Ignition
Coil
Kontak
- + Pemutus
Baterai
Resistor
12 V

prepared by sumarsono
Rangkaian Ignition Coil dengan Tahanan Ballast

50 Tahanan balast

R Kondensator
ST1
15 1
ST2
+ -
IG
B/AM
Primer

Sekunder
Kunci kontak
Kontak
Koil pemutus
+ platina
Baterai

prepared by sumarsono
Terima Kasih

prepared by sumarsono

Anda mungkin juga menyukai