Tujuam Satuan Bakti Pekerjaan Sosial (P Jejen STKS)
Tujuam Satuan Bakti Pekerjaan Sosial (P Jejen STKS)
Mana Dia?
Ini dia…. Ini dia… ini dia…
Mana Dia?
Ini dia…. Ini dia… ini dia…
“Sakti Peksosss………..”
Tunjukkan semangat mu
Kepada sakti peksos.
Berikan yang terbaik kepada nusa dan bangsa.
Demi Janji kita kepada sakti peksos.
Demi bakti kita kepada sakti peksos.
Pasukan sakti peksos selalu siap sedia….
Karna kami sakti peksos 2x.
Hor-sa..
SIAPA
KITA ???
UU No 11 tahun 2012 SPPA dan UU No 11 tahun 2009 KESOS:
Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di
lembaga pemerintah maupun swasta, yang memiliki kompetensi dan
profesi pekerjaan sosial serta kepedulian dalam pekerjaan sosial yang
diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman praktik
pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas pelayanan dan penanganan
masalah sosial Anak.
Pekerja
Psikiatri Sosial
Psikolog
Dokter
Kesejahteraan Perawat
Sosial
Guru
Pengacara
Perencana Ahli
Terapi
Persinggungan dalam Bidang Pekerjaan Sosial
di Lembaga Pelayanan Sosial
Rohaniawan Pendidik
Pekerjaan Sosial
Dokter
Budayawan
Psikolog
DEFINISI DAN TUJUAN PEKERJAAN SOSIAL
NASW:
Social work is the professional activity of helping individuals, groups, or communities
to enhance or restore their capacity for social functioning and to create societal
conditions favorable to their goals
Tujuan:
1.Meningkatkan dan mengembangkan kapasitas serta kemampuan orang untuk
dapat memecahkan masalah yang dihadapi
2.Mengkaitkan orang dengan sistem yang dapat memberikan mereka sumber-
sumber, pelayanan-pelayanan dan kesempatan-kesempatan
3.Meningkatkan pelaksanaan sistem yang memberikan pelayanan dan sumber-
sumber terhadap orang secara efektif dan berperikemanusiaan
4.Mengembangkan dan memperbaiki kebijakan sosial
5.Memberdayakan kelompok berisiko dan meningkatkan keadilan sosial dan
ekonomi
6.Mengembangkan dan menilai pengetahuan dan keterampilan profesional
(Charles Zastrow in “The Practice of Social Work”)
CSWE:
Social work seeks to enhance the social functioning of individuals, singly and in
groups, by activities focused upon their social relationships which constitute the
interaction between man and his environment
Tujuan:
1.Restoration of impaired capacity
2.Provision of individual and social resources
3.Prevention of social dysfunction
Social Functioning
PEKERJAAN SOSIAL SEBAGAI
SUATU PROFESI PERTOLONGAN
BAGAIMANA KERANGKA PROFESI PEKERJAAN SOSIAL ?
KERANGKA DASAR PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL
1. Acceptance:
a. Memberikan pertolongan kepada klien secara manusiawi, penuh
perhatian, dan menghargai harkat dan martabat
b. Memberikan perhatian dan menerima secara sungguh-sungguh,
mengakui pandangan orang lain, dan menciptakan suasana yang saling
menghormati.
c. Memahami perspektif dan menerima pandangan klien
d. Membangun kekuatan dan potensi klien untuk pertumbuhan dan
perubahan
2. Individualization:
a. Mengakui dan menghargai keunikan dan perbedaan-perbedaan individual
b. Memberikan pertolongan kepada klien sebagai person yang mempunyai hak-
hak dan kebutuhan-kebutuhan
c. Terbebas dari bias dan prasangka, menghindari labeling dan stereotype, dan
mengakui potensi-potensi keberagaman
d. Klien mempunyai hak individu dan hak mendapatkan pertolongan sebagai
makhluk manusia dengan perbedaan-perbedaan personal
4. Nonjudgmental attitudes:
a. Sikap-sikap dan perilaku yang tidak menyalahkan, tidak menilai baik atau
buruk, berguna atau tidak berguna.
b. Sikap untuk melakukan penilaian atau keputusan professional tentang
alternatif pendekatan dan solusi
5. Objectivity:
a. Menilai situasi tanpa prasangka
b. Menghindari perasaan-perasaan personal dan prasangka didalam hubungan
dengan klien
7. Self determination:
a. Mengakui hak dan kebutuhan klien terhadap kemerdekaan untuk menentukan
pilihan dan keputusan mereka
b. Tidak sedang dipaksa atau dimanipulasi dan mempunyai kebebasan atau
kemerdekaan untuk membuat pilihan
c. Self determinasi dibatasi oleh hukum, aturan lembaga, standar, persyaratan
kelayakan, dan kemampuan klien untuk membuat keputusan berdasarkan
pilihan-pilihan yang terbatas.
8. Access to resources:
a. Mempunyai akses kepada sumber-sumber, mempunyai pilihan-pilihan dan
alternatif untuk solusi.
b. Pekera sosial harus memastikan setiap orang mempunyai sumber, pelayanan
dan kesempatan yang mereka perlukan.
c. Memperluas pilihan dan kesempatan kepada orang-orang yang kurang
beruntung
d. Memperbaiki kondisi sosial dan meningkatkan keadilan sosial melalui advokasi
perubahan-perubahan legislative
9. Confidentiality:
a. Hak untuk kerahasiaan atau pribadi
b. Klien harus memberi izin dalam membuka informasi tentang identitas,
perbincangan dengan pekerja sosial, tanggapan pekerja sosial tentang
masalah klien, dan rekaman.
10. Accountability:
Pekerja sosial harus mempunyai kompetensi dalam menerapkan metode
dan tehnik praktek pekerjaan sosial. Pekerja sosial harus secara serius
memperbaiki praktek-praktek yang diskriminatif dan tidak
berperikemanusiaan, bertindak sesuai dengan integritas profesional yang
tidak diragukan lagi, dan menjalankan praktek dan penelitian sesuai
ketentuan.
11.Respect to diversity
12.Professional Comfortment
13.Dignity and worth
14.Social Justice
15.Ethical Conduct
Social Work Knowledge
A. Pengetahuan pekerjaan sosial umum (Kebijakan sosial, HBSE, metode2
peksos)
B. Pengetahuan spesifik bidang praktek
C. Pengetahuan spesifik badan sosial
D. Pengetahuan spesifik klien
E. Pengetahuan tentang kontak
F. Penelitian
(Kadusin, Hepworth, Larsen, Zastrow)
Siporin:
1.Teori Kepribadian
2.Teori Sosial (kolektivitas, kebudayaan, institusi)
3.Teori Sistem kesejahteraan sosial
4.Teori Praktek Pekerjaan Sosial
Social Work Knowledge
A. Philosophy of social work
B. Theories of human behavior
C. Cultural diversity
D. Social welfare history
E. Family dynamic
F. Group dynamic
G. Service delivery system
H. Human systems
I. Social welfare Policy
J. Fields of practice
K. Self-knowledge
L. Organizational theory
M. Community theory
MAX SIPORIN:
1.Engagement, intake and contract
2.Assessment
3.Planning
4.Intervention
5.Evaluation and Termination
PARKER & BRADLEY: SHEAFOR & HOREJSI:
1.Assessment 1.Intake and engagement
2.Planning 2.Data collection & Assessment
3.Intervention 3.Planning & contracting
4.Review & Evaluation 4.Intervention & monitoring
5.Evaluation and Termination
NAOMI L. BRILL:
1.Engagement
2.Assessment
3.Definition of the problem
4.Setting of goals
5.Selection of alternative methods and an initial mode of intervention
6.Establishment of a contract
7.Action leading toward the desired goal
8.Evaluation
9.Continuation of working plan or Termination
TAHAPAN PROSES PERUBAHAN
BERENCANA
INTAKE AND DATA COLLECTION & PLANNING & INTERVENTION & FINAL
ENGAGEMENT ASSESSMENT CONTRACTING MONITORING EVALUATION
&
TERMINATION
Memulai relasi, Kumpulkan Merumuskan Menjalankan Evaluasi
Identifikasi informasi, studi tujuan; evaluasi rencana; seluruh
masalah klien, masalah & situasi; strategi; mengawasi kemajuan;
Menentukan Menentukan persetujuan kemajuan; mengakhiri
persyaratan kebutuhan untuk rencana merevisi relasi;
pelayanan perubahan; apa intervensi; rencana jika feedback
yg bisa diubah; menentukan tidak mencapai kepada
bagaimana dapat siapa hasil yg lembaga
diubah. mengerjakan diinginkan untuk
apa dan kapan perbaikan
Beginning
dikerjakan pelayanan
dan program
Ending
PERAN PEKERJA SOSIAL
PERANAN PEKERJA SOSIAL
ENABLER ROLE:
Pekerja sosial membantu klien mengatasi berbagai tekanan mulai dari
situasi-situasi krisis (perceraian, kehilangan pekerjaan) sampai kepada isu-
isu masyarakat ( pemukiman kumuh, bencana alam)
Tindakan
Micro
System Mezzo Macro
System System
PEKERJA
SOSIAL
PERANAN PEKERJA SOSIAL
BROKER ROLE:
Pekerja Sosial membantu menghubungkan klien (individu, kelompok,
organisasi, dan masyarakat) dengan sumber-sumber dan pelayanan
masyarakat.
Pekerja
Sosial
Macro
System Klien
Sumber/Pelayanan
PERANAN PEKERJA SOSIAL
MEDIATOR ROLE:
Pekerja sosial membantu menyelesaikan konflik diantara sistem mikro,
mezzo dan makro
Pekerja
Macro sosial
System Klien
PERANAN PEKERJA SOSIAL
ADVOCATE ROLE:
Pekerja Sosial bertindak secara langsung untuk mewakili, mempertahankan,
menyelesaikan, mendukung suatu tindakan atas nama satu atau lebih
individu, kelompok, organisasi, atau masyarakat dengan dengan tujuan
mencapai keadilan sosial.
Macro
System
Pekerja
Sosial
PERANAN PEKERJA SOSIAL
INTEGRATOR/COORDINATOR ROLE:
Pekerja sosial mengarahkan berbagai bagian atau komponen dalam rangka
memecahkan permasalahan secara keseluruhan dan terorganisasi
Pekerja
Sosial
Macro
System Klien
PERANAN PEKERJA SOSIAL
MANAGER ROLE:
Pekerja sosial menjalankan tugas-tugas manajerial seperti perencanaan
program, mendapatkan dan mendistribusikan sumber, mengembangkan
dan menetapkan struktur organisasi, melaksanakan proses, evaluasi dan
implementasi program.
Pekerja
Sosial
Makro system
Staff Staff
PERANAN PEKERJA SOSIAL
EDUCATOR ROLE:
Pekerja sosial memberikan informasi dan pelatihan keterampilan kepada
klien dan sistem lainnya.
Pekerja
Sosial
INFORMASI INFORMASI
Macro Klien
System
PERANAN PEKERJA SOSIAL
ANALYST/EVALUATOR ROLE:
Pekerja Sosial menganalisis atau menilai apakah program dan sistem telah
bekerja dengan baik atau tidak.
Pekerja
Sosial
Pekerja
Sosial
Macro Evaluasi
System efektivitas
Klien
PERANAN PEKERJA SOSIAL
NEGOSIATOR ROLE:
Pekerja sosial mewakili organisasi, kelompok, atau individu, yang sedang
mencoba untuk mendapatkan sesuatu dari kelompok atau sistem lain. Pada
beberapa kasus, peran ini hampir sama dengan mediator.