Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI DAN

FAKTOR YANG
MEMPERNGARUHI
KEPRIBADIAN
Bunga Sesilya Gunawan - 19057
Pengertian Kepribadian
Kepribadian dalam bahasa arab huwiyah, dzatiyyah, nafsiyah, khuluqiyah dan
syakshiyah
Tingkah laku menurut An Nabani adalah dorongan atau kecenderungan untuk memenuhi
kebutuhan jasmani dan persepsi.
Kepribadian dalam perspektif modern adalah suatu pola karakteristik yang relatif
menetap yang ditampilkan seseorang, sebagai manifestasi dari apa yang dipikirkan,
dirasakan dan akan dilakukannya.
Faktor yang dianggap memiliki relevansi dengan pembentukkan kepribadian seperti
halnya pengaruh faktor biologis, pengaruh sosial dan budaya.
Manusia dalam Pandangan Al-Qur’an
Al-qur’an menerangkan bagaimana Allah SWT mencipa dari materi dan ruh (dari tanah liat lalu
meniupkan ruh nya).
Firman Allah SWT dalam surat Shad (38:71-72) dan QS al Hijr (15:28-31) menjelaskan bahwa asal-
muasal penciptaan manusia dimulai dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi
bentuk dan membedakan asal kejadian manusia dan asal kejadian jin.
Sifat manusia itu merupakan perpaduan antara sifat materi dan sifat ruh. Dimana manusia bisa
membedakan mana tingkah laku yang hak dan batil atau yang baik dan yang buruk.
al-Qur’an dan hadits juga menjelaskan tentang keunikan manusia yang dilahirkan dengan potensi yang
berbeda-beda, baik berbeda dalam warna kulit, bahasa, kemampuan fisik dan pikir, maupun
kemampuan karakteristik kepribadiannya.
Faktor – Faktor yang Memperngaruhi Kepribadian

Pengaruh
Pengaruh
Heriditer & lingkungan
Pengeruh Heriditer
Dalam sebuah hadits mengisyaratkan heriditer memberi pengaruh oenting terhadap
keturunannya. Gejala ini merupakan pengaruh faktor genetika atau keturunan dari dari salah satu
atau dari kedua orang tuanya.
QS surat ar-rum (30) 22, menjelaskan tentang perbedaan baik yang bersifat fitri maupun heriditer.
QS surat az-Zukhruf (43) 32 menegaskan bahwa penganugrahan rahmat Allah, semata-mata
wewenang Allah, dan bukan manusia.
Adaaun haitd yang mengungkapkan bahwa perbedaan warna kulit, tabiat, kecenderungan atas
temperamen dan emosi telah menggambarkan perbedaan kepribadian.
al-Qur’an dan hadits telah menjelaskan dijelaskan secara rinci tentang perbedaan perbedaan
warna kulit, bahasa, juga memiliki perbedaan dalam hal tingkat kecerdasan maupun emosi dari
setiap individu.
Perbedaan Tingkat Kecerdasan
al-Qur’an surat al-Baqarah (2) 269, menjelaskan hikmah yaitu arti pengetahuan tentang baik dan buruk serta kemampuan
menerapkannya yang baik dan menghindari dari yang buruk. Siapa yang dianugrahi pengetahuan tentang kedua jalan itu, mampu
memilih yang terbaik dan melaksanakannya serta mampu mengindari yang buruk, maka dia telah dianugrahi hikmah.

Rasullah saw menggambarkan perbedaan diantara manusia di dalam hal kemampuan belajar, memahami dan mengingat.
Sehubungan dengan kecerdasan itu, beliau memilah manusia ke dalam tiga golongan :
1. Golongan orang pertama yang seperti tanah subur, yaitu yang mampu menyerap, menghafal, mengamalkan, dan mengajarkan
ilmu kepada orang lain. Al-hasil ilmu itu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
2. Golongan kedua, orang yang seperti tanah gersang. Artinya orang yang masih bisa menghafal ilmu dan menyampaikan ilmu
kepada orang lain. Hanya saja ilmu tersebut tidak bermanfaat bagi dirinya sendiri.
3. Golongan ketiga yang seperti cadas, yakni tanah datar yang sama sekali tidak memiliki tumbuh-tumbuhan, tidak bisa
merasakan manfaat ilmu, dan juga tidak bisa menghafal untuk kemudian disampaikan kepada orang lain.
Perbedaan dalam Hal Emosi
1. golongan orang yang tidak lekas marah, jika marah ia cepat-
cepat meredam kemarahannya. Inilah manusia utama.
2. Terdapat golongan orang yang cepat marah, karena hal-hal
yang sepele. Namun demikian kemarahan cepat mereda dan
segera kembali tenang.
3. Golongan ketiga adalah golongan orang yang cepat marah, dan
berkepanjangan dan tak mudah reda. Ia hanya bisa kembali
tenang setelah tempo yang cukup lama. Inilah manusia yang
paling buruk.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Pembentukan Kepribadian
Peran keluarga cukup vital dalam pembentukkan perilaku dan cara berpikir seorang anak, dimana Rasulullah
SAW berwasiat untuk memilih istri yang sholihat, yang beragama sama agar anak keturunan dalam suatu
keluarga tumbuh dengan baik dan sholih.
Selain pengaruh orang tua. Rasulullah SAW mengemukakan orang terdekat juga memiliki pengaruh terhadap
perkembangan perilaku anak, terutama pada masa remaja.
pengaruh lingkungan ini sangat penting, karena manusia dapat belajar banyak tentang kebiasaan, moral dan
nilai, serta orientasi pemikiran dari lingkungan sosial dan budaya di mana manusia tumbuh.
kepribadian yang akan terbentuk pada diri manusia akan berbeda-beda dan bersifat khas, karena setiap
individu membawa potensi dan karakter yang berbeda-beda baik sebagai hasil dari pengaruh bawaan
maupun interaksinya dengan keluarga maupun lingkungan terdekatnya.

Anda mungkin juga menyukai