Anda di halaman 1dari 21

PRESUS

PREEKLAMSI BERAT
oleh:
Luthfy Kharisma Anggari
KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. T
 Umur : 18 Tahun
 Alamat : Bandungrejo Ngablak Magelang,
 Agama : Islam
 Pekerjaan : swasta
 Masuk RS : 05-1-2010 Jam : 06.30 WIB
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien G1P0A0 hamil 35 minggu kiriman bidan
datang ke IGD jam 06.30 WIB (05-01-2010)
dengan keluhan kenceng-kenceng teratur,
sejak jam 20.00 WIB.
 Pasien juga merasa mengeluarkan air
ketuban ketika jam 00.00 WIB. Pasien tidak
merasa pandangannya kabur dan tidak
pernah kejang selama hamil.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi,
asma,peny jantung,Dm, dan tdk ada perdrahan
selama kehmln.
Hipertensi dlm kehamilan (+) tensi mulai naik
pada umur kehamilan 25 mgg.

Riwayat Menstruasi
HPM : 1-5-2009
HPL : 8-2-2010
Umur kehamilan 35 minggu + 4 hari

Menarche pada umur 14 tahun, Siklus menstruasi


teratur 27-30 hari, lama haid 6 hari.
Riwayat Obstertik
Hamil saat ini

Riwayat KB
Tidak pernah KB sebelumnya

Riwayat ANC
ANC 7 kali di Bidan
Pemeriksaan Fisik
Status Internis
 KU : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 Vital Sign
Tensi : 160/100 mmHg
Nadi : 80 x permenit, isi cukup teratur
Respirasi : 24 x permenit, teratur
Temperatur : 370C (afebris)
 Kulit, kepala, thorax, abdomen dalam batas normal
 Ekstrimitas : reflek fisiologis (+), reflek patologis (-)
udem ekstrimitas ++/++
Pemeriksaan obstertik
Pemeriksaan Luar:
Inspeksi: Keadaan umum baik, perut membesar,
tidak terdapat perdarahan pervaginam.
Palpasi: Nyeri tekan tidak ada, TFU 26 cm,
presentasi kepala, punggung kanan, Kepala sudah
masuk panggul. TBJ : 2170 g
Auskultasi: Denyut Jantung Janin : (+) 11.11.12

Pemeriksaan Dalam :
Vaginal Toucher / VT : Vulva vagina tenang, Dinding
vagina licin, Portio teraba lunak, Pembukaan 3cm,
Kulit ketuban positif, Kepala sudah masuk panggul
turun sebanyak hodge I.
Pemeriksaan Penunjang
Protein urin +4

Folow Up pasien
terlampir
Diagnosis kerja
G1P0A0, 18 Tahun, Hamil 35 Minggu Janin
tunggal Hidup Intrauterine Kala I fase laten
inpartu dengan Pre Eklamsia Berat
Usulan Terapi
Perbaiki KU:
•Stabilisasi hemodinamik
•Balance cairan
Tegakkan diagnosis PEB
Cegah kejang dengan MgSo4
Atasi gejala-gejala lain.
Terapi aktif berupa terminasi
kehamilan.
Definisi Pre-eklampsia
penyakit yang ditandai dengan
munculnya trias pre-eklamsi, yaitu
hipertensi, edema, dan proteinuria,
serta terjadi setelah umur kehamilan
mencapai 20 minggu sampai dengan
waktu segera setelah melahirkan.

Etiologi
Belum diketqhui dengan pasti.
Patofisiologi
Iskemik plasenta

Senyawa trofoblastik

Renin-angiotensin
Meningkatnya
Vasokontriksi tekanan darah

Hipoksia sel stres oksidatif radikal bebas

Kerusakan endotel

tromboksan A2 > prostasiklin premiabilitas


vaskuler

Gejala-gejala PEB
Gejala dan tanda PEB

Tekanan darah meningkat 160/110


mmHg
Adanya proteinuria +5
Oliguria dengan jumlah urine < 500
cc/24 jam
Edema yang masif
Keluhan subyektif yang lain, misalnya
adalah nyeri kepala frontal, gangguan
penglihatan, nyeri epigastrium, mual, dan
hiper-refleksia
Faktor Predisposisi
 Usia <17 atau >35 tahun
 Riwayat PEB dalam keluarga
 Obesitas
 Diabetes milletus
 Kehamilan ganda
 Mola hidatidosa
 Hidrops fetalis
Faktor Predisposisi
 Solusio plasenta
 Hipofibrinogenemia
 Hemolisis
 Perdarahan otak
 Kelainan mata
 Edema paru-paru
 Nekrosis hepar
 Sindrom HELLP (Haemolysis, Elevated Liver enzymes, and
Low Platelet)
 Kelainan ginjal
 Prematuritas, dismaturitas, dan kematian janin intra uterin
 DIC
Penatalaksannaan PEB

Perbaikan KU
Balance cairan
Magnesium Sulfat
•Syarat pemberian magnesium sulfat
•Refleks patella (+)
•Respirasi ≥ 16 x/menit
•Produksi urine minimal 100 ml/4 jam
terakhir
•Tersedia antidotum kalsium glukonat 10 %
Penatalaksannaan PEB

Tindakan Obstertik:
1. Konservatif : kehamilan preterm<37
minggu tanpa disertai tanda-tanda
impending eklampsia, dengan keadaan janin
baik.
Perawatan tersebut terdiri dari:
SM Therapy: Loading dose: IM saja.
Penatalaksannaan PEB
2.Aktif
Belum dalam persalinan :
Induksi setelah 30 menit terapi
medicinalis.
Sudah dalam persalinan :
•Kala I laten  Seksio Caesar jika
setelah 6 jam tidak mauk fase aktif
•Kala I aktif  amniotomi, bila 6 jam
amniotomi tidak terdapat pembukaan
lengkap, lakukan Seksio Caesar.
•Kala II  ekstraksi vakum atau
ekstraksi forceps.
ANALISIS KASUS
Berdasarkan tanda dan gejala yang ada pasien
dalam kasus ini adalah pasien PEB.
Mgso4 dapat diberikan pada pasien ini
sebagai anti kejang
Tindakan obstertik berupa tindakan aktif
yaitu terminasi kehamilan karena pasien datang
dalam keadaan inpartu. Pada kasus ini di
rencanakan pelahiran pervaginam tanpa induksi
karena dalam dua jam sudah memasuki fase
aktif dan diperkirakan akan terjadi kelahiran
kurang dari 6 jam.
Kesimpulan
Tanda dan gejala sangat penting dalam
penegakan diagnosis Pre eklamsi berat.
Terapi definitif pada PEB adalah terminasi
kehamilan
Pencegahan kejang sangat penting untuk
setiap kasus preeklamsi untuk menghindari
terjadinya eklamsi yang meningkatkan
mortalitas dan morbiditas baik bagi anak
maupun bagi ibu.
Penatalaksanaan yang benar dan tepat
mengurangi angka mortalitas dan
morbiditas ibu dan bayi.
Wasalam.....
Terima kasih.......

Anda mungkin juga menyukai