Anda di halaman 1dari 10

Sistem Reproduksi

Oleh :
Desak Putu Dea Cantika Putri (01)
Desak Putu Riski Eka Pratiwi (02)
I Dewa Ayu Mira Julia Swari (05)
Sang Putu Agus Mahesa D. (19)
• Sistem reproduksi atau sistem genital adalah
sistem organ seks dalam organisme yang bekerja
sama untuk tujuan reproduksi seksual.
• Banyak zat non-hidup seperti cairan, hormon,
dan feromon juga merupakan aksesoris penting
untuk sistem reproduksi.
• Sistem reproduksi manusia ada dua yaitu sistem
reproduksi pria dan sistem reproduksi wanita.
Sistem Reproduksi Pria

 Organ reproduksi pria memiliki struktur eksternal yang meliputi:


• Penis
Adalah organ vital yang digunakan untuk berhubungan
seks. Sperma keluar melalui saluran di dalam penis ketika sudah terjadi
klimaks atau orgasme pada pria.
• Skrotum
Adalah kantong kulit yang menggantung pada pangkal penis. Skrotum
berfungsi untuk melindungi testis, saraf dan juga pembuluh darah.
• Testis
Testis merupakan kelenjar dimana sperma dan testosteron di produksi.
Testis adalah organ terpenting dari sistem reproduksi pria dan terletak
di dalam skrotum.
 Organ reproduksi pria memiliki struktur internal meliputi :
•  Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan
penyimpanan sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok yang
terdapat di dalam skrotum.
• Vas deferens (saluran sperma), merupakan kelanjutan dari saluran
epididimis, berfungsi menyalurkan sperma ke uretra.
•  Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma
keluar dan merupakan saluran urine dari kandung kemih menuju ke luar.
• Vesika seminalis
Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat berwarna kuning, mengandung
makanan yang merupakan sumber energi untuk pergerakan sperma.
• Kelenjar prostat
Merupakan kelenjar penghasil semen terbesar, bersifat encer dan berwarna
putih, berisi makanan untuk sperma.
• Kelenjar bulbourethralis
Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi mensekresi cairan lendir
bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal
pada uretra.
Sistem Reproduksi Wanita
 Organ sistem reproduksi wanita bagian luar:
• Mons pubis
Mons pubis adalah jaringan lemak yang mengelilingi tulang pubis. Jaringan ini
mengandung kelenjar untuk mengeluarkan minyak dengan feromon, yang
meningkatkan daya tarik seksual.
• Labia mayor
Labia mayor merupakan pintu gerbang yang melindungi organ reproduksi
wanita bagian luar lainnya. Sesuai namanya, organ ini berukuran besar. Pada
labia mayor, terdapat kelenjar keringat dan sebaceous, yang memproduksi cairan
lubrikasi.
Saat seorang perempuan memasuki masa pubertas, labia mayor akan mulai
ditumbuhi oleh rambut kemaluan.
• Labia minor
Labia minor terletak di sebelah dalam labia mayor, dan mengelilingi pembukaan
vagina serta uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih, ke luar
tubuh).
Bentuk dan ukuran organ ini dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya
pun sangat rapuh dan sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami
iritasi dan pembengkakan.
• Klitoris
Labia minor sisi kiri dan kanan, bertemu di tengah atas, yaitu pada
klitoris. Klitoris adalah benjolan kecil yang sangat sensitif terhadap
rangsangan. Bisa dibilang, organ ini memiliki fungsi serupa penis
pada pria.
Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit yang dinamakan prepuce. Seperti
halnya penis, klitoris juga dapat mengalami ereksi.
• Vestibular bulbs
Vestibular bulbs adalah dua bagian panjang pada pembukaan
vagina, yang berisi jaringan erektil. Saat seorang wanita merasa
terangsang, bagian ini akan terisi banyak darah, dan membesar.
Setelah wanita mengalami orgasme, darah di dalam jaringan
tersebut akan kembali mengalir ke tubuh.
• Kelenjar bartolin
Kelenjar bartolin memiliki ukuran kecil, berbentuk seperti kacang
yang berada di pembukaan vagina. Fungsi organ ini adalah untuk
mengeluarkan lendir dan melumasi vagina, saat melakukan
hubungan seksual.
 
 Alat reproduksi wanita bagian dalam
• Vagina
Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran, yang lentur dan berotot,
merupakan saluran tempat keluarnya lendir seviks dan darah menstruasi.
• Serviks
Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang menghubungkan
rahim dengan vagina. Serviks berbentuk seperti tabung, yang berfungsi untuk
melindungi rahim dari infeksi, dan sebagai jalan masuk sperma saat berhubungan
seksual.
• Uterus
Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir
dan berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Uterus terletak di antara
kandung kemih dan rektum.
• Tuba falopi
Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang menempel
pada bagian atas rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui oleh sel
telur, untuk berpindah dari ovarium ke rahim.
• Ovarium
Ovarium atau indung telur adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di
rahim. Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon seks
perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah..
Penyakit Menular Pada Sistem Reproduksi

• Sifilis
Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit yang juga
dikenal dengan sebutan “raja singa” ini menimbulkan luka pada alat kelamin
atau mulut. Melalui luka inilah penularan akan terjadi.
• Gonore
Gonore, yang dikenal juga dengan kencing nanah, disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan
dari penis atau vagina dan rasa nyeri ketika buang air kecil. Bakteri
penyebab gonore juga dapat menimbulkan infeksi di bagian tubuh lain, jika
terjadi kontak dengan sperma atau cairan vagina.
•  Human papillomavirus (HPV)
Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama,
yaitu HPV. Virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker
serviks pada perempuan. Gejala kanker serviks stadium awal sering kali tidak
khas bahkan tak bergejala. Penularan HPV terjadi melalui kontak langsung
atau melakukan hubungan seksual dengan penderita.
• Infeksi HIV
Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyebaran virus ini dapat
terjadi melalui hubungan seks tanpa kondom, berbagi penggunaan
alat suntik, transfusi darah, atau saat persalinan.
• Chlamydia
Penyakit infeksi menular seksual ini disebabkan oleh
bakteri Chlamydia trachomatis. Pada wanita, chlamydia menyerang
leher rahim. Sedangkan pada pria, menyerang saluran keluar urine
di penis. Penularan dapat terjadi dari luka pada area kelamin.
• Hepatitis B dan hepatitis C
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis, dan dapat
mengakibatkan gangguan hati kronis hingga kanker hati. Virus ini
ditemukan dalam darah atau cairan tubuh penderita. Selain melalui
hubungan seksual, virus ini bisa
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai