Anda di halaman 1dari 10

Analisis Kandungan Kafein pada K

opi di Desa Sesaot Narmada

Ayu Nuriyatul Fadhilah (184010010)


Pendahuluan
Pada zaman dulu sampai sekarang mayoritas orang di desa
sesaot armada melakukan cara yang berbeda dalam
mengolah biji kopi, dengan cara biji kopi yang sudah halus
disangrai dengan beras sehingga mendapatkan cita rasa
yang khas. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa
kadar kafein rata rata yang terdapat di kota manado yaitu
11,59mg dalam 1gr bubuk kopi (Maramis,2013)

Berdasarkan FDA (Food Drug Administration) yang diacu


dalam Liska (2004), dosis kafein yang diizinkan 100-
200mg/hari, sedangkan menurut SNI 01-7152-2006 batas
maksimum Kafein dalam makanan dan minuman adalah
150 mg/hari dan 50 mg/sajian.
Bahan dan Alat

Bahan Alat
Kopi bubuk desa Sesaot Tabung reaksi, gelas piala, erlenmeyer,
Narmada, kafein, kalsium gelas ukur, hot plate, spektrofotometri
karbonat (CaCO3), kloroform UV-Vis doble beam, evaporator, neraca
(CHCl3), aquades. analitik, labu ukur
10ml,25ml,50ml,100ml, pipet volume
1ml,5ml,10ml,25ml, gelas beker 100ml,
batang pengaduk, corong gelas, corong
pisah, kertas saring, cawan penguap,
penangas air
Cara Kerja
1. Isolasi kandungan kafein kopi bubuk murni, kopi bubuk mentah, kopi bubuk campuran
Ambil masing-masing 1gr dari sample, masukkan ke gelas beker 150ml,
tambahkan 150ml aquades yang sudah dipanaskan kedalam masing-
masing gelas beker lalu aduk. Kemuadian saring dan masukkan ke
erlenmeyer, filtrat kopi dimasukkan ke dalam corong pisah dan tambahkan
1,5gr kalsium karbonat, lalu di ekstraksi sebanyak 3kali, masing-masing di
tambah dengan 25ml kloroform. Kemudian fase kloroform diambil dan
diuapkan dengan rotarievaporator hingga menguap.

2. Pembuatan larutan baku kafein


Timbang 250mg kafein, masukkan ke dalam gelas piala, larutkan dengan
aquades yang sudah dipanaskan, lalu masukkan ke labu ukur 250ml lalu
tambah aquades sampai tanda batas dan homogenkan. Pipet larutan
sebanyak 2,5ml lalu masukkan kedalam labu ukur 25ml dan tambah
aquades sampai tanda batas dan homogenkan.
3. Pembuatan kurva standar
Ambil 0,1, 0,3, 0,6, 0,9, 1,2, 1,4 ml larutan standar kafein, kemudian
diencerkan menjadi 10ml sehingga diperoleh konsentrasi 1, 3, 6, 9, 12, 15
mg/l. Kemudian diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
4. Uji kandungan kafein
Ekstrak kafein dari masing-masing sampel kopi yang bebas pelarut
masukkan ke dalam labu ukur 100ml, lalu lakukan pengenceran 10 kali
pada labu ukur 10ml dengan aquades hingga tanda batas lalu homogenkan,
Lalu ditentukan kadarnya dengan alat spektrofotometri UV-Vis pada
panjang gelombang 275nm. Perlakuan yang sama dilakukan untuk setiap
sampel dengan berat 1gr (Fitri, 2008).
Hasil dan Pembahasan
Hasil uji kandungan kafein pada kopi menggunakan
spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 275nm :
Berdasarkan hasil analisi diperoleh kadar kafein
rata-rata pada sampel kopi mentah sebesar
1,28±0,82, bubuk kopi murni sebesar 1,63±0,13,
dan bubuk kopi campuran sebesar 0,87±0,01.

Kadar kafein kopi murni lebih tinggi daripada kopi


mentah. Hal ini disebabkan oleh adanya
kandungan kadar air dan kafein dalam kopi
mentah masih berikatan dengan senyawa lain
berupa senyawa organik yang akan
mempengaruhi metabolit sekunder, sedangkan
kadar kafein dalam kopi hubuk campuran lebih
rendah daripada kopi mentah disebabkan oleh
proses pengeringan dan penyaringan dari biji kopi
mentah menjadi bubuk kopi campuran

Menurut Mahendra (2007), tingginya kafein yang


dihasilkan dari penelitian ini disebabkan adanya
penambahan kalsium karbonat untuk memutuskan
ikatan kafein dengan senyawa lain, sehingga
kafein yang dihasilkan semakin banyak.
Kesimpulan
Kadar kafein dalam kopi Desa Sesaot Narmada ya
itu 1,28±0,82% pada kopi mentah, 1,63±0,13% pa
da kopi murni, 0,87±0,01% pada kopi campuran.
Daftar Pustaka
Mahendradatta, M., 2007, Pangan Aman dan Sehat, Lembaga Penerbit
Universitas Hasanudin, Makasar.

Fitri, N.S., 2008, Pengaruh Berat dan Waktu Penyeduhan terhadap Kadar
Kafein dari Bubuk Teh, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan

Maramis, R.K., Gayatri C., dan Frendly W., 2013, Analisis Kafein Dalam
Kopi Bubuk Di Kota Manado Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis, Jurnal
Ilmiah Farmasi, 2 (4) : 122-128

Liska, K., 2004, Drugs and The Body with Implication for Society, Edisi 7th
ed, Pearson, New Jersey

Aryanu, F.A., Ida, A.R., I Wayan, S., 2016, Analisis Kandungan Kafein Pada
Kopi Di Desa Sesaot Narmada Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis,
Jurnal Kimia, 10 (1) : 110-114
Thank you

Anda mungkin juga menyukai