Anda di halaman 1dari 16

SUMBER DATA

DEMOGRAFI
Data kependudukan di Indonesia dapat diperoleh
dari tiga (3) cara, yaitu:

1 Sensus Penduduk

2 Registrasi Penduduk

3 Survei Penduduk
SENSUS PENDUDUK
Definisi sensus penduduk menurut PBB (UN, 1958) dalam
dokumennya yang berjudul “Principles and Recomandation for
National Population Census”, yaitu:
“keseluruhan proses pengumpulan, menghimpun, menyusun dan
menerbitkan data-data demografi, ekonomi, dan sosial yang
menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau
suatu wilayah tertentu.”
(Lembaga Demografi FE-UI, 1981:47)
Berdasarkan definisi di atas, ada beberapa karakteristik sensus penduduk
yang harus dipenuhi, yaitu:

Semua orang
artinya semua orang atau penduduk (yang
hidup) dalam wilayah yang dicacah haruslah
tercakup

Waktu tertentu Suatu wilayah tertentu,


artinya sensus haruslah artinya ruang lingkup
dilaksanakan pada saat tertentu sensus haruslah meliputi
yang telah ditentukan dan harus batas wilayah tertentu.
dilaksanakan secara serentak
Konsep pencatatan data pada sensus penduduk dilakukan dengan dua cara,
yaitu (Adioetomo SM & Samosir OB, 2010:51):

• De jure, yaitu mencatat penduduk berdasarkan tempat dimana biasa


bertempat tinggal;
• De facto, yaitu mencatat penduduk yang ditemui pada saat sensus
dilaksanakan, meskipun bukan penduduk asli di tempat tersebut, tetap
akan dihitung.

Konsep yang digunakan dalam pencatatan data pada sensus penduduk bisa
dengan de jure atau de facto, maupun penggabungan antara kedua-nya.
• Sebagaimana sensus yang telah dilaksanakan pada tahun 1920
menggunakan konsep de jure, sedangkan sensus penduduk pada
tahun 1930 menggunakan konsep de facto untuk wilayah Pulau
Jawa dan konsep de jure untuk pulau-pulau lainnya.

• Ke-enam sensus selanjutnya yang dilaksanakan pada tahun


1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010 menggunakan
kombinasi konsep de jure dan de facto, dengan cara bagi
penduduk yang bertempat tinggal tetap dipakai sistem de jure
dan bagi penduduk yang bertempat tinggal tidak tetap dipakai
sistem de facto.
SENSUS PENDUDUK 2010
Sensus Penduduk Indonesia 2010 (SP2010) merupakan Sensus
Penduduk ke-enam yang dilakukan sejak Indonesia merdeka.

 Tujuan utama SP2010 adalah menghitung jumlah penduduk serta


mengumpulkan informasi dasar kependudukan dan perumahan
masyarakat Indonesia.

 Manfaat dari SP2010 adalah memperoleh informasi dasar


kependudukan dan perumahan yang diperlukan untuk bahan
evaluasi pembangunan kependudukan, sosial, ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa mendatang.
SP2010 dilaksanakan dalam periode waktu 1-31
Mei 2010 dengan mencakup:
• 77.126 desa
• 6.651 kecamatan
• 497 kabupaten/kota di 33 provinsi di seluruh
Indonesia.
Petugas yang diterjunkan kurang lebih 700 ribu
orang petugas terlatih
SP2010 mencakup variabel yang lebih luas
dibandingkan dengan sensus sebelumnya.
Diantaranya menggali informasi penting tentang
kematian ibu, kecacatan, kemampuan baca tulis,
kemampuan berbahasa Indonesia, keterangan
perumahan seperti fasilitas listrik, air minum,
sanitasi, jenis lantai, akses komunikasi dengan
telepon maupun internet.
Faktor yang Menentukan Kualitas Hasil Sensus Penduduk

Untuk meminimalisir kesalahan dalam keterangan pada data yang


dicatat, dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut (Lembaga Demografi
FE-UI, 2010:52):
1. Kerjasama atau partisipasi dari masyarakat
2. Kondisi geografis dan topografis
3. Kualitas petugas
4. Kualitas penduduk sebagai responden sensus
5. Perencanaan dan pelaksanaan
REGISTRASI PENDUDUK
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai
terjadinya peristiwa – peristiwa lahir dan mati, serta
segala kejadian penting berkaitan dengan perubahan
status sipil seseorang sejak lahir sampai mati. Kejadian –
kejadian yang dimaksud adalah perkawinan, perceraian,
pengangkatan anak
(adopsi), dan perpindahan (migrasi), yang disebut
sebagai registrasi vital, sedangkan hasilnya disebut
statistik vital (Lembaga Demografi FE-UI, 2000:49).
Syarat memperoleh data registrasi yang baik dan benar adalah
(Lembaga Demografi FE-UI, 2000:53):

1. Ada peraturan yang memaksa penduduk untuk melapor


(compulsory of registration)
Pelaksanaan registrasi harus dilandaskan atas dasar hukum yang
memaksa penduduk untuk wajib melaporkan peristiwa kelahiran dan
kematian yang dialaminya dalam keluarga, sehingga dapat menjamin
semua orang akan mencatatkan dirinya secara lengkap.

2. Dilaksanakan oleh badan pemerintah


Tugas dan tanggung jawab pelaksanaan registrasi serta penyajian data
statistik hendaknya dilakukan oleh sebuah badan pemerintah yang
bertaraf nasional, sehingga hasil registrasi dapat disajikan secara
konsisten dan berkesinambungan secara nasional
SURVEI PENDUDUK
• Survei penduduk di Indonesia dilakukan dalam dua cara berdasarkan
cakupan wilayahnya, yaitu survei nasional dan survei regional.

• Biasanya dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu lembaga


negara yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab melakukan
sensus penduduk dan survei secara nasional.

• Survei penduduk hanya dilakukan pada sebagian populasi penduduk


dengan menggunakan metode statistik tertentu agar diperoleh
sampel penduduk yang representatif.

• Pendataan penduduk dalam survei lebih detail berdasarkan beberapa


faktor dan dapat dilakukan kapan saja tanpa ada batas waktu.
• Dengan survei dapat dilakukan penghematan atas biaya, tenaga, dan waktu,
karena hanya pengumpulan data dari sebagian populasi, pertanyaan yang
diajukan kepada responden dapat memuat jenis atau item yang amat rinci dan
khusus

• Meskipun sampel terdiri dari sebagian populasi, tetapi perlu diperhatikan


bahwa sebagian populasi tidak selalu dapat disebut sebuah sampel.

• Agar dapat dianalisis secara statistik, sampel harus mewakili populasi, harus
mempunyai tingkat kebenaran (reliability) yang dapat diukur, harus sesuai
dengan keadaan, dan harus efisien.

• Contoh suatu survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995, Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Survei Angkatan Kerja (SAKERNAS),
SUSENAS, dan lain sebagainya.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai