1 2
Diprakarsai oleh
3
Presiden Kennedy mengirim Dalam Ed.act, 1991 Inggris
negara Skandinavia pakar pendidikan khusus ke
( Denmark, Norwegia, memperkenalkan konsep
Skandinavia untuk pendidikan inklusif.
Swedia) mempelajari mainstreaming Ditandai dengan
and least restrictive penggeseran modal
enviroment pendidikan untuk anak
Ket : cocok digunakan di AS berkebutuhan khusus
Segregatif integratif
4 5
1989 1994
Konvensi dunia tentang hak-hak Konvensi pendidikan di
anak. salamanca Spanyol
1991 Mencetuskan perlunya
Konferensi dunia tentang pendidikan inklusif atau De
pendidikan di Bangkok yang salamanca statement on
menghasilkan education for all. inclusive education.
6 7
2004 2005
Indonesia Menyelenggarakan Diadakan simposium internasional di Bukittinggi
Konvensi nasional Menghasilkan rekomendasi Bukittinggi
Menghasilkan deklarasi Isinya :
Bandung dengan komitmen Menekankan perlunya terus dikembangkan program
Indonesia menuju pendidikan pendidikan inklusif sebagai salah satu cara menjamin
inklusif. bahwa semua anak benar memperoleh pendidikan
dan pemeliharaan yang berkualitas dan layak.
Tujuan pendidikan inklusif
1. Landasan filosofis
a. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya dengan lambang burung
garuda yang berarti Bhinneka Tunggal Ika keragaman dalam etnik, dialek,
adat istiadat, keyakinan, tradisi dan budaya merupakan kekayaan bangsa
yang tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam negara
Republik Indonesia (NKRI).
b. Pandangan agama (khususnya Islam) antara lain ditegaskan bahwa :
1) Manusia dilahirkan dalam keadaan suci
2) Kemuliaan seseorang di hadapan Tuhan bukan karena fisik tetapi
taqwanya
3) Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri
4) Manusia diciptakan berbeda-beda untuk saling silaturahmi (inklusif)
c. Pandangan universal hak asasi manusia menyatakan bahwa setiap manusia
mempunyai hak untuk hidup layak, hak pendidikan, hak kesehatan, hak
pekerjaan.
2. Landasan yuridis
a. Undang-undang Dasar 1945 ( amandemen) pasal 31 ayat
1 dan 2
b. Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak pasal 48 dan pasal 49