NEGARA, ESENSI DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila adalah suatu dasar Negara yang lahir dan
berkembang dalam waktu yang sangat panjang. Pancasila bersumber dari adat-istiadat, agama, dan cara pandang masyarakat Indonesia. Sehingga nilai- nilai dari Pancasila sudah diakui kebenarannya dan diangkat menjadi dasar Negara Indonesia. Dinamika Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Jepang menjajah Indonesia kurang lebih 3,5 tahun, yang
awalnnya Jepang membuat kebijakan politik yang dimaksudkan agar Bangsa Indonesia termasuk salah satu kekuatan Jepang. Jepang membuat BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945. Melalui badan bentukan Jepang inilah para pemimpin Indonesia merancangkan sebuah dasar negara. Kemudian pemikiran tentang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia muncul. Dan dalam periode ini pemikiran mengenai Pancasila sebagian besar bersifat ideologis. Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara
Sejalan dengan berjalannya sebuah negara Indonesia, ideologi
Pancasila yang terbentuk mengalami ujian dan dinamika dari sebuah sistem politik. Dimulai dengan sistem demokrasi liberal yang dianut pada masa setelah indonesia merdeka, pembentukan indonesia serikat, sistem liberal pada UUD 1945, dan peristiwa G30 SPKI. Menurut Prof. Dr. B.J. Habibie bahwa sejak jaman demokrasi parlementer, terpimpin, orde baru dan demokrasi multipartai pancasila harus melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang dan tak pernah berhenti di satu titik terminal sejarah. Tantangan yang diterima oleh ideologi pada saat ini juga menjadi sangat luas dan beragam.Sebagai contoh :
• Beragam banyak agama di Indonesia yang terkadang menjadi
alasan pemicu konflik horizontal antar umat beragama • Ekonomi yang mulai berpindah dari sistim kekeluargaan (contoh: pasar tradisional) menjadi sistem kapitalisme dimana keuntungan merupakan tujuan utama • Paham komunisme, liberalisme, terorisme
Dan masih banyak lagi hal dalam kehidupan warga negara
indonesia yang dipengaruhi oleh informasi yang begitu mudah dan cepat tersebut. ESENSI DAN URGENSI PANCASILA
Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya asal tidak menyimpang dari sila ketuhanan yang maha esa itu sendiri. Sebagai manusia juga wajib menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” setiap manusia memiliki hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum. Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. Sila ketiga “Persatuan Indonesia” Rakyat Indonesia adalah suatu kesatuan dan bukan merupakan bangsa yang terpecah belah. Tentu saja persatuan rakyat Indonesia yang bersifat positif yang harus dijunjung tinggi. Beberapa kejadian yang mencerminkan persatuan Indonesia ialah penggalangan dana bagi bencana alam di Indonesia ini menunjukan rakyat Indonesia saling bersatu untuk saling membantu. Sila Keempat “ Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan” Adanya demokrasi (kebebasan), adanya kebersamaan dalam mengambil keputusan yaitu melalui musyawarah untuk mufakat. Pada dasarnya negara Indonesia adalah negara hukum yang menganut sistem dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat dalam sistem pemerintahan presidensial. Sila kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Adanya kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat, seluruh kekayaan alam digunakan untuk kebahagiaan bersama, dan melindungi yang lemah. Sila ini menunjukan agar keadilan harus dijunjung tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Dalam masyarakat sila ini dapat tercermin dengan dibuatnya peraturan peraturan atau norma-norma di masyarakat agar tercipta keadilan di masyarakat dan ditetapkannya hukuman bagi pelanggaran sebuah keadilan.