Anda di halaman 1dari 84

SISTEM

MUSKULOSKELETAL

dr.R,W.Susilowati MKes
4 JARINGAN DASAR DALAM
HISTOLOGI

1. Jaringan epitel
2. Jaringan penyambung dan
JaringanPenyokong
3. Jaringan Muskular
4. Jaringan Syaraf
SISTEM MUSKULOSKELETAL

TULANG (Skeleton)
 Tulang rawan
 Tulang

OTOT (Muskulus)
 Otot Polos
 Otot Rangka
 Otot Jantung
TULANG DAN TULANG RAWAN

 Terdiri dari 3 unsur : sel, serat dan


substansi
dasar

 Serat dan substansi dasar


membentuk substansi interselular /
matrix
TULANG RAWAN
TULANG RAWAN
Fetal : hampir semua tulang rawan
Dewasa : permukaan sendi, saluran
nafas, telinga
Matriks : meningkatkan daya
rentang dan elastisitas dan untuk
menyesuaikan jaringan itu terhadap
kebutuhan mekanik
Matriks mengandung serat kolagen
atau elastin
Jenis dan jumlah serat dalam matriks
menentukan penggolongan tl. Rawan
TULANG RAWAN

3 jenis tulang rawan :

1. Tulang rawan Hyalin (paling banyak)


2. Tulang rawan elastis
3. Fibrokartilago
PEMBENTUKAN TULANG RAWAN

Berkembang dari mesenchym

Pada tempat akan dibentuk tl


rawan : sel2 mesenchym
membulat  berdesakan 
chondroblast

chondroblast menghasilkan
serat kolagen dan substansi
dasar  diletakkan di
substansi interselular /
matriks
chondroblast makin
berkembang dewasa,
mengalami 1-2 kali
pembelahan, letak berjauhan
karena penambahan matrix
disekitarnya 
Chondrocyte

Di dalam chondrocyte
tertimbun vakuol, lipid dan
glikogen

mesenchym yang
mengelilingi massa tl rawan
yg membesar itu terdesak
dan berwujud sebagai
pembungkus fibrosa 
perichondrium
PERTUMBUHAN TULANG
RAWAN
2 CARA :

1. Pertumbuhan interstitial (endogen)

2. Pertumbuhan apositional (eksogen)


1. Pertumbuhan Intertitial
(endogen)
chondrocyte muda
membelah diri,
berproliferasi dan
meletakkan matrix baru

Berkembangnya tl.rawan
dari dalam ini
disbt.pertumbuhan
interstitial

Hanya terjadi pada


tl.rawan yang relatif muda
2. Pertumbuhan apositional
(eksogen)
Proses peletakan lapis-
lapis tl.rawan yang baru
pada permukaan oleh
aktivitas lapis dalam
perichondrium, disebut
pertumbuhan
apositional

fibroblast berproliferasi
menjadi sel2 tl rawan
(chondroblast) 
chondrocyte
TULANG RAWAN
hyaline
Segar : massa bening
putih kebiruan

Terdapat pada :
- permukaan sendi
- ujung sternal iga
- septum nasal
- laring
- cincin trachea
- bronchi.
TULANG RAWAN hyaline
Sediaan : trachea
TULANG RAWAN hyaline
SEL TULANG RAWAN (chondrocyte)
Terletak dalam lacuna
Sel bulat/lonjong, inti bulat
ditengah, dengan satu atau lebih
anak inti
Permukaan sel tidak rata
Sitoplasma berbutir halus,
bersifat basofil karena ribosom
>>, mengandung REP, kompleks
golgi, mitochondria, vakuol, titik2
lemak dan glikogen.
Sel2 pada bagian pusat
berkelompok, berasal dari 1
chondrocyte induk, kadang
berada dalam 1 lacuna 
kelompok sel isogen / cell nest.
TULANG RAWAN hyaline
matriks
Mengandung banyak serat
kolagen tipe 2 dan unsur
amorf : proteoglycans (75%),
hialuronat acid, homogen
matrix
Fungsi proteoglycans : menahan matrix Inter
air teritorium teritorium
Proteoglycans : kondroitin 4-
sulfat, kondroitin-6 sulfat,
keratan sulfat
Kondronektin  perlekatan matrix
chondrocyte pada matrix
kolagen
Daerah yg mengitari
sel/kelompok sel mengandung
proteoglycan, terlihat basofil 
matriks teritorium (kapsula)
Matriks diantara kapsula 
matriks inter teritorium
TULANG RAWAN hyaline
Perichondrium
Pembungkus tulang
rawan sendi, tdd :
1. sel2 berbentuk gelendong
(tdk dpt dibedakan dg
fibroblast)
2. Serat elastin
3. Serat kolagen tipe 1
Bagian dalam
perichondrium (dekat dg
tl rawan) lebih selular 
sel meletakkan matriks
 secara berangsur
beralih menyatu
dengang tl rawan
TULANG RAWAN hyaline
NUTRISI
Tulang rawan tidak mempunyai
pembuluh darah, pembuluh limf dan
saraf
Banyaknya kandungan cairan dalam
matrix memungkinkan nutrien, gas
terlarut dan produk sisa dg mudah
dapat berdifusi antara pembuluh darah
kecil pada perichondrium dan
chondrocyte yang ditengah
Difusi ini walaupun terbatas, cukup
untuk tulang rawan
TULANG RAWAN hyaline
PERUBAHAN
RETROGRESIF/degenerasi

Makin bertambah usia :


tl rawan << bening
Jumlah sel <<
Proteoglycans <<  <<
basofil
Protein non kolagen >>

KALSIFIKASI
Butir2 Ca-fosfat & Ca-
karbonat diendapkan pd
matriks  nutrien tidak
dapat berdifusi  sel mati
 tl rawan keras dan
rapuh
TULANG RAWAN hyaline

REGENERASI
Kemampuan regenerasi tl rawan
rendah
Perbaikan kerusakan lambat,
terutama oleh perichondrium dengan
cara menyerupai pertumbuhan
apositional
TULANG RAWAN ELASTIS
Terdapat pada tempat2 yg
memerlukan penyokong,
seperti: telinga luar, tuba
auditiva, epiglotis
Segar : kuning, lebih keruh
modifikasi tl rawan hyaline
Sel2 : lemak dan glikogen <<
matriks : serat kolagen dan
serat elastin halus >>>
Penyebaran serat tdk merata,
terutama di bgn pusat tl rawan
Dibungkus perichondrium
Pertumbuhan : intertitial dan
apositional
Jarang mengalami perubahan
retrogresif
FIBROKARTILAGO
Terdapat pd tempat yg
memerlukan penyokong kuat
dan atau daya rentang :
discus intervertebralis,
simphysis pubis, discus
inter-articular sendi tertentu
Bukan modifikasi tl rawan
hyaline
Tidak pernah terdapat
tersendiri, berangsur
menyatu dengan tl rawan
hyaline di dekatnya atau
dengan jar.ikat fibrosa
FIBROKARTILAGO
Terdiri dari jaringan ikat padat kolagen
dengan diantaranya terdapat matriks tl rawan
hyaline dengan lacuna serta sel di dalamnya
Sel2 dapat satu2 atau berkelompok/berderet
Tidak mempunyai perichondrium
Merupakan bentuk peralihan antara tl rawan
dan jaringan ikat padat
Pembentukan : serupa dg pembentukan
jarigan ikat  fibroblast dipisahkan oleh
jarigan serat  bertransformasi menjadi
chondroblast yg menghasilkan matrix tipis
disekitarnya  chondrocyte
N P

NUCLEUS PULPOSUSUS
TULANG
TULANG
Merupakan jaringan ikat kaku
Terdiri dari sel2 dan matriks

matrix
1. Unsur organik (1/3): terutama serat
kolagen
2. Unsur an organik (2/3) : ca-fosfat
(85%), ca-karbonat (10%), ca-florida
dan Mg-florida
TULANG
Unsur utama kerangka dewasa
Melindungi organ-organ vital (rongga
kranium, rongga dada)
Menunjang struktur berdaging
Mengandung sumsum tulang (tempat
sel2 darah dibentuk)
Reservoir Calcium dan phosphate
Matriks sangat keras
Sistem pengungkit untuk melipat
gandakan kekuatan akibat kontraksi
otot rangka  gerak tubuh
Makroskopis
1. Tulang spongiosa (cancellous)
2. Tulang compacta (padat)

Terdapat dalam setiap tulang secara


berdampingan
Unsur histologik keduanya sama
1. TULANG SPONGIOSA
Tidak ada trabekula atau balok tulang yang
langsing, tidak teratur, bercabang dan
membentuk anyaman
Celah2 diantaranya diisi oleh sumsum
tulang

2. TULANG COMPACTA
Tampak padat, kecuali bila dilihat dengan
mikroskop
TULANG PANJANG
TULANG SPONGIOSA
Terdapat pada epiphysis
tulang panjang.

Terdiri dari trabecula


Tulang
dan spicula yang saling Spongiosa
berhubungan dan
bercabang kesegala
arah.

Ruang diantara
trabecula berisi sumsum
tulang merah.

Matrix berlamel, pada


trabecula yang tebal
dapat terlihat osteon
SPONGY BONE

Spongy bone

Compact bone
COMPACT BONE
Massa padat, terbentuk dari
matrix tulang yang tersusun
secara berlapis (lamellae)
Pembuatan Sediaan

dekalsifikasi Sediaan gosok


SEL JARINGAN TULANG

Terdapat 4 jenis sel pada jaringan


tulang
– Osteoprogenitor

– Osteoblast

– Osteocyte

– Osteoclast
Osteoprogenitor
Sel induk tulang
Pada tulang dewasa
terdapat pada:
Periosteum
Endosteum, yang
melapisi rongga sumsum
tulang, saluran Havers
dan saluran Volkman
Berperan pada bone repair
dan pembentukan callus
Pada stimulasi dapat
berdifferensiasi menjadi
pro-osteoblast dan
osteoblast
Multipotent, selain menjadi
osteoblast, osteoprogenitor
mampu berdifferensiasi
menjadi sel lemak,
chondroblast dan fibroblast
Osteoblast
Morphologis mirip
fibroblast
Mensekresi matrix
organik tulang (serat
kolagen dan
proteoglycan) dengan
bantuan vitamin C
Turut berperan dalam
proses kalsifikasi
Saling berhubungan
melalui gap junction
dengan osteoblast lain /
osteocyte
Osteoblast
Terlihat pada daerah
osteogenesis balok
tulang
Sitoplasma biru,
mempunyai aparatus
Golgi, banyak rER,
mengandung alkali
phosphatase
Osteocyte

Bentuk seperti buah kenari


Sel tulang dewasa, hasil differensiasi dari
osteoblast, terperangkap didalam lacuna
dikelilingi matrix padat, saling berhubungan
dengan osteocyte lain melalui gap junction
diujung kanalikuli
Nutrisi disalurkan melalui sistem kanalikuli
Dipengaruhi oleh hormon parathyroid dan
calcitonin
Secara aktif terlibat dalam mempertahankan
matrix tulang
Matinya ostecyte akan diikuti oleh resorbsi matrix
Osteocyte
Osteocyte terdapat
didalam lacuna diantara
lapisan lamel, cabang
sitoplasmanya terdapat
didalam canaliculi
Osteocyte
Osteoclast
Sel motil dan sangat besar
multinuclei (5-50 inti)
permukaan sel keriput,
didalam sitoplasma terdapat
banyak vacuola dan vesicle
Bersifat fagositik,
diturunkan dari monosit,
mengeluarkan lisosome ke
ruang extra selular.
Aktivitas meningkat atas
pengaruh hormon
parathyroid, dihambat oleh
calcitonin (tiroid)
Tempat resorbsi tulang,
osteoclast raksasa terletak
di dalam lekukan  Lakuna
Howship
Osteoclast
ARSITEKTUR TULANG
Jaringan Tulang
Osteocyte tedapat didalam lacuna, cabang
cytoplasmanya terdapat didalam canaliculi
Matrix tulang tersusun secara berlapis
(lamellae)

Terbungkus oleh periosteum


Tumbuh secara apositional

Lamellae

Saluran Havers
LAMEL

Matrix tulang
yang tersusun
berlapis-lapis
LAMEL HAVERS

Lamel Havers: 8 – 15
lapis mengelilingi
saluran Havers
membentuk sistem
Havers / osteon
Osteon

Osteon adalah unit


tulang, terdiri dari
saluran Havers dan
lamellae yang
mengelilingi saluran
Havers (sistem
Havers)
Osteoid

Osteoid: osteon muda


sebelum terjadi
mineralisasi matrix
Lamel Interstitial
Lamel interstitial:
susunan lamel
iregular diluar
osteon

Merupakan sisa
osteon yang telah
lebih dulu terbentuk
yang mengalami
rekonstruksi
Lamel General
Lamel general luar:
lamel yang terletak
paling luar dibawah
periosteum

Lamel general
dalam: lamel yang
membatasi rongga
sumsum tulang,
terdapat dibawah
endosteum
FUNGSI UTAMA PERIOSTEUM DAN
ENDOSTEUM

Nutrisi jaringan tulang


Membentuk osteoblast baru utk
perbaikan dan pertumbuhan tulang
Penting dalam pembedahan  tetap
dipertahankan
OSSIFIKASI
OSSIFIKASI OSSIFIKASI
DESMAL ENDOCHONDRAL
Ossifikasi intra Ossifikasi intra
membranosa kartilaginosa
Tulang terbentuk Terjadi pada tulang
dari differensiasi panjang
jaringan Melalui
mesenchym pembentukan
Terjadi pada model rangka dari
tulang pipih tulang rawan hyalin
yang kemudian
diganti dengan
tulang
OSSIFIKASI
Ossifikasi desmal
Terjadi pada
pembentukan tulang
tipis: tulang
tengkorak, clavicula
dan sebagian
mandibula

Dimulai dengan
differensiasi sel
mesenchym menjadi
osteoblast, sekresi
matrix, terbentuk
balok tulang
Ossifikasi endochondral
Awal terjadi pada daerah diaphysis
dari model rangka tulang rawan
(pusat ossifikasi primer)

Pada waktu umur kehamilan 12


minggu, terjadi perubahan pada
tulang rawan didaerah diaphysis,
berupa: hypertrophy chondrocyte –
kalsifikasi matrix – disintegrasi
chondrocyte – degenerasi tulang
rawan
Periosteal bone collar
Secara simultan, pada
waktu yang bersamaan
terjadi transformasi
perichondrium yang
melingkari daerah
diaphysis menjadi sel
osteoprogenitor,
kemudian
berdifferensiasi menjadi
osteoblast. Oleh
aktivitas osteoblast
terbentuk periosteal
bone collar
Calsification zone
Ossifikasi endochondral
Jaringan ikat
vaskular dari
periosteum tumbuh
menembus
periosteal bone
collar dan masuk
kedaerah
degenerasi tulang
rawan
Ossifikasi endochondral

Aktivitas osteoblas
didaerah
degenerasi
menyebabkan
terbentuknya
trabekula
Pertambahan diameter tulang terjadi
dengan pertumbuhan apositional berupa
pembentukan tulang baru dibawah
periosteum

Pertambahan panjang tulang terjadi


dengan pembentukan matrix tulang rawan
baru pada lempeng tulang rawan
epiphysis

Pertumbuhan panjang tulang terhenti


dengan menutupnya lempeng epiphysis
(epiphyseal closure)
Zona pertumbuhan
ossifikasi endochondral

1. Zona istirahat / zone of reserve cartilage


2. Zona proliferasi chondrocyte
3. Zona maturasi chondrocyte dan
hypertrophy
4. Zona kalsifiksi matrix tulang rawan
5. Zona resorbsi tulang rawan dan deposisi
tulang
ZONA ISTIRAHAT

Berupa tulang rawan hialin


Tidak terlihat proliferasi sel tulang rawan
atau pembentukan matrix
ZONA PROLIFERASI

Terlihat pada daerah metaphysis.


Tampak mitosis chondrocyte.
Chondrocyte tersusun berderet-deret
ZONA MATURASI DAN HYPERTROPHY
CHONDROCYTE

Chondrocyte sangat membesar, sehingga


matrix hanya terlihat sebagai garis
diantara chondrocyte
ZONA KALSIFIKASI
MATRIX TULANG RAWAN

Matrix menjadi basophil karena kalsifikasi.


Mulai tampak degenerasi chondrocyte
Kalsifikasi tulang rawan
ZONA RESORBSI TL. RAWAN DAN
DEPOSISI TULANG

Pada daerah yang dekat ke diaphysis.


Tampak daerah tulang rawan yang hancur diisi
oleh sel periosteum dan jaringan bervascular
Bone repair
Resorbsi bekuan darah dan sisa jaringan oleh
macrophage
Proliferasi sel-sel periosteum dan endosteum,
pembentukan tulang primer melalui ossifikasi
endochondral dan intra membranosa membentuk
callus
Resorbsi callus, pembentukan tulang sekunder,
remodelling
JENIS SENDI
SYNARTHROSIS
– Sendi dengan gerakan yang terbatas.
Gerakan dimungkinkan karena
diantara dua ujung tulang sendi
terdapat jaringan ikat, tulang rawan
atau tulang
DIARTHROSIS
– = Synovial joints
– Gerakan sendi lebih bebas
Synatrhrosis
Contoh:
1. Syndesmosis:
Pada sutura tulang tengkorak. Diantara tulang terdapat
ligamentum Interossea

2. Synchondrosis:
Lempeng epiphysis pada masa pertumbuhan. Kedua
ujung tulang dihubungkan oleh tulang rawan

3. Synostosis:
Kedua ujung sendi duhubungkan oleh tulang.
Terbentuk karena proses ossifikasi syndesmosis dan
synchondrosis

4 Symphysis:
Pada symphysis phubis dan discus intervertebralis.
Diantara kedua ujung tulang terdapat jaringan
penyambung padat ataupun fibrokartilago yang menyatu
dengan tulang rawan sendi
Synostosis Synchondrosis

Diarthrosis
Symphisis
Discus inter
vertebralis

Symphisis pubis
Diarthrosis

Terdapat tulang
rawan sendi
melapisi kedua
ujung tulang.
Tulang rawan
sendi berupa
tulang rawan
hyalin tanpa
perichondrium
Diarthrosis

Terdapat kapsul
sendi yang
menghubungkan
kedua ujuang
tulang, diperkuat
oleh ligamentum
yang berada
didalam atau diluar
kapsul
Diarthrosis
Synovia
Pada permukaan dalam sendi terdapat
susunan sel-sel synovia (synoviocyte)
/membrana synovialis, villi synovialis dan
bantalan lemak intra articular

Didalam ruang sendi terdapat cairan


synovia, yang berfungsi sebagai pelumas
dan shock absorber. Cairan synovia
merupakan dialisat plasma darah
ditambah hyaluronic acic yang diproduksi
oleh synoviocyte
Synovial Membrane
Membrana
synovialis kaya
pembuluh darah.
To be continued…..

See ya……

Anda mungkin juga menyukai