Anggota :
MODUL III Amiruddin Islami 2016730009
SINDROM METABOLIK Anggraeni M. 2016730011
Antoro Rekso S. 2016730015
Ike Suryani 2016730048
M. Gufron Rabban 2016730060
Nada Septiana 2016730074
Oetami Aghfira M. 2016730082
Sariyatmi 2016730096
Thesya Kharisma R. 2016730101
Skenario 2
Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang k praktek
dokter dengan keluhan badan terasa tidak bugar dan
cepat lelah. Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya.
Riwayat hipertensi pada ayah dan kakaknya. TB 172 cm
dan BB 100 kg. Tekanan darah 150/88 mmHg denyut
nadi 92X/menit, respirasi dan temperatur dalam batas
normal. Kadar kolestrol total 230 mg/dL, kolesterol HDL
35 mg/dL, kolestrol LDL 178 mg/dL dan trigliserida 500
mg/dL.
Kata Sulit : - Mind Map
Kata /kalimat Kunci : Laki laki 48 tahun
- laki-laki berusia 48 tahun. Hipertensi ringan, obesitas
- Badan tidak bugar dan 2, dislipidemia
cepat lelah.
- Keluarga hipertensi (ayah
dan kakaknya) Patomekanisme Organ Kriteria
- TD 150/88 mmHg
- Profil lipid abnormal
- Lingkar pinggang 99 cm Penatalaksanaa
-TB 172 cm n Dampak
BB 100 kg
Non-
Farmakologi Farmakologi
Monitoring Komplikas
i
Pertanyaan :
Bagaimana kriteria mendiagnosis sindrom metabolik?
Patomekanisme sindrom metabolik?
Bagaimana tahapan terapi non-farmakologi berdasarkan
guidline?
Bagaimana tahapan terapi farmakologi berdasarkan guidline?
Bagaimana skrining untuk mengetahui komplikasi?
Bagaimana dampak komponen sindrom metabolic terhadap
tubuh ?
Bagaimana cara memonitoring target penatalaksanaan?
Bagaimana menentukan pemeriksaan untuk mengetahui
resistensi insulin ?
Bagaimana tindakan kegawatdaruratan pada skenario ?
Kriteria mendiagnosis sindrom metabolik :
Sindrom metabolik adalah kumpulan kelainan yang keberadaannya
menunjukkan peningkatan risiko kejadian penyakit kardiovaskular. Kriteria
yang sering digunakan untuk menilai pasien SM adalah NCEP –ATP III,
yaitu apabila seseorang memenuhi 3 dari 5 kriteria yang disepakati,
antara lain:
Glukosa Darah
Pemeriksaan Untuk Mengetahui
Resistensi Insulin
Pemeriksaan Homeostasis Model Assesment of Insulin
Resistance (HOMA-IRS)
-untuk mengetahui aktivitas insulin saat keadaan basal
-untuk bisa menghitungnya diperlukan data kadar
insulin puasa dan glukosa puasa
-hasilnya meningkat bila terjadi resistensi insulin
Data Hasil Pemeriksaan Pasien
Tekanan Darah : 150/88 mmHg (Hipertensi tipe 1)
Indeks Masa Tubuh (IMT) :
100 kg/1.722m = 33, 8 kg/m2 (Obese II)
Profil Lipid :
-Kolesterol total : 230 mg/dL (meningkat)
-Trigliserida : 500 mg/dL (meningkat)
-LDL : 178 mg/dL (meningkat)
-HDL : 35 mg/dL (menurun)
(Dislipidemia)
TERAPI NON- FARMAKOLOGI
Berhenti Merokok &
Meningkatkan aktifitas fisik Diet/Atur pola makan Mengkonsumsi
beralkohol
• Olahraga rutin (3- 4 kali • Hindari makanan dan
minuman yang • Tidak mengkonsumsi
seminggu selama kurang lebih
30 menit) mengandung lemak rokok dan minuman
• Contoh : berenang, speda statis serta gula yang tinggi beralkohol
dsb • Hindari makanan asin
• Disarankan
mengkonsumsi makanan
berserat tinggi (sayur,
buah)
Memantau IMT
Mengukur lingkar pinggang
Tes glukosa Darah
Tes profil lipid
Dislipidemia
Golongan jenis obat dosis indikasi kontraindikasi efek samping
• Kolesterol total <240 • Mengurangi kolesterol Alergi terhadap obat, Gangguan saluran cerna,
mg/dL : 1x10 mg, malam total, LDL, Trigliserida. penyakit hati aktif, sakit kepala, perubahan
hari. • Meningkatkan HDL porfiria, kehamilan, fungsi ginjal atau hati,
• Kolesterol total >240 menyusui. parestesia, miositis, ruam
mg/dL : 1x20 mg, malam kulit, pruritus, alopesia,
Statin hari. impoten, nyeri dada,
1. Lovastatin • Dosis maksimal 80 hipoglikemik, hiperglikemik,
mg/hari, dosis tunggal dan reaksi alergi.
atau terbagi.
• Dosis awal yang diberikan • Mengurangi kolesterol Alergi terhadap obat, Gangguan saluran cerna,
10 mg/hari. Rentang dosis total, LDL, Trigliserida. penyakit hati aktif, sakit kepala, perubahan
antara 10-80 mg sekali • Meningkatkan HDL porfiria, kehamilan, fungsi ginjal atau hati,
sehari. Dosis dapat menyusui. parestesia, miositis, ruam
diberikan kapan saja kulit, pruritus, alopesia,
2. Atorvastatin setiap harinya, dengan impoten, nyeri dada,
atau tanpa makan. hipoglikemik, hiperglikemik,
dan reaksi alergi.
1x20-40 mg, malam hari Heterogeneus familial dan Alergi, anak <18 tahun, Gangguan saluran cerna,
dapat ditingkatkan dengan non-familial penyakit hati aktif atau sakit kepala, gangguan fungsi
interval 4 minggu, hiperkolestrolemia atau peningkatan SGOT dan ginjal atau hati, miositis,
makasimal 80 mg/hari. kombinasi dislipidemia tipe SGPT persisten dan neuropati perifer, ruam kulit,
IIa dan IIb. Menurunkam tidak diketahui dermatitis, trombositopenia,
progresivitas aterosklerosis sebabnya, porfiria, diasresia, hipoestesia,
3. Fluvastatin koroner pada hiper- hamil, menyusui. vaskulitis, eksantema bulosa,
kolestrolemia dan penyakit reaksi alergi.
jantung koroner
jenis obat dosis indikasi kontraindikasi efek samping
Antagonis Kalsium Amlodipin • Hipertensi / tekanan Amlodipine tidak boleh • Efek samping yang
darah tinggi, diberikan pada pasien sering timbul dalam uji
• Angina stabil kronik, yang hipersensitif klinik antara lain :
angina vasospastik terhadap amlodipine dan edema, sakit kepala.
(angina prinzmetal atau golongan dihidropiridin • Efek samping yang
variant angina). lainnya. cukup sering timbul
adalah rasa kelelahan,
mual, berkeringat,
nyeri, peningkatan atau
penurunan berat badan.
Obesitas
Obat antiobesitas dapat dibagi menjadi golongan-golongan berikut:
• Golongan nonadrenergik: amfetamin (tidak diizinkan), fentermin
(meningkatkan pelepasan NE saja), dietilpropion, dan mazindol.
Gastrointestinal lipase Orlistat • Untuk absorpsi trigliserida Kontraindikasi dari Efek samping dari
inhibitor rantai panjang dan pemberian orlistat orlistat antara lain: feses
memfasilitasi pengosongan antara lain: sindrom lunak, nyeri abdomen,
lambung. malabsoprsi kronik, flatus, fecal
• Terapi tambahan untuk kolestasis, kehamilan urgency atau incontinen
makanan rendah kalori dan menyusui ce yang paling sering
pada pasien kegemukan terjadi selama 1-2 bulan
dengan Body Mass pertama dengan derajat
Index (BMI) > 30 kg/m2 ringan sampai sedang
atau pasien kelebihan berat dan cenderung membaik
badan (BMI > 25 kg/m2) seiring berlanjutnya
dengan memiliki faktor penggunaan.
risiko terkait.
Campuran Sibutramin Obat yang digunakan pasien Kontraindikasi dari Efek samping dari
noradrenergik dan obesitas untuk mengurangi sibutramin antara lain: sibutramin antara lain:
serotonergik berat badan ini dapat hipertensi tidak mulut kering, anoreksia,
mengurangi risiko gangguan terkontrol; penderita sakit kepala, konstipasi,
kesehatan terkait obesitas, dengan sejarah infark insomnia, peningkatan
dengan catatan hipertensi harus miokard, angina, gagal tekanan darah dan detak
terkontrol. Sibutramin jantung, aritmia jantung, dan aritmia
dianjurkan untuk penderita jantung, stroke atau (memerlukan pengawas
obesitas dengan IMT lebih dari serangan iskemik anlebih lanjut).
sama dengan 30 kg/m2, atau selintas (Transient Penderita dengan
dengan IMT 27 dan disertai Ischaemic Attack), atau sejarah drug abuse perlu
faktor risiko lain seperti penyakit arteri perifer. lebih diperhatikan untuk
diabetes, hipertensi, tanda-tanda gangguan
arthritis, sleep apneu, dan tertentu.
dislipidemia.
Alur Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Pasien di Skenario
• Dosis: 3 x 120mg/hari
Setelah makan
• Monitoring setiap 2
bulan
• Pemberian jangka
panjang maksimal 2
tahun
Monitoring: IMT,
Terapi Nonfarmakologi: diet
ukur lingkar
& atur pola makan),
Skrining pinggang, kadar
olahraga, berhenti merokok
glukosa darah, profil
& minum alkohol.
lipid
Dilakukan setiap 1 bulan sekali
Target keberhasilan: 3-4 bulan
Terapi Lanjutkan
farmakologi tatalaksanan non-
farmakologi
Stroke
Diabetes Miletus
Penyakit
Jantung
Hipertensi
Gout
Kanker
KESIMPULAN
Pasien di skenario didiagnosis menderita sindrom
metabolik, karena sudah memenuhi 3 dari 5 kriteria
berdasarkan NCEP-ATP III (dislipidemia, hipertensi, dan
obesitas). Tatalaksana utamanya adalah dengan
menurunkan BB dan mengatur pola makan (diet) atau
gaya hidupnya.
TERIMAKASIH