Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

PENANGANAN PASIEN KRITIS

DISUSUN OLEH :

Meike Marsa (1102015130)

PEMBIMBING :
dr. Uus Rustandi, Sp.An-KIC
dr. Ruby Satria Nugraha, Sp.An. M.Kes
dr. Rizki, Sp.An

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI


RSUD ARJAWINANGUN, KABUPATEN CIREBON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 22 FEBRUARI - 28 MARET 2020
Pendahuluan

o Pasien-pasien yang sakit kritis memiliki angka


kesakitan dan kematian yang tinggi.
o Pengenalan dan penanganan tepat pasien-pasien
tersebut secara dini akan membantu meminimalkan
perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan
kesempatan untuk pulih.
Definisi

Sakit kritis adalah proses semua penyakit


yang menyebabkan ketidakstabilan fisiologis
yang mengarah ke disabilitas/kecacatan atau
kematian dalam beberapa menit atau beberapa
jam.
Pasien yang sakit kritis adalah pasien
yang memiliki salah satu risiko besar akan
kematian; keparahan penyakit harus dideteksi
sejak awal dan mengambil langkah yang
tepat dalam menilai, mendiagnosis serta
penatalaksanaanya.
Intensive Care Unit (ICU)
bagian dari RS yang mandiri (instalasi di bawah
direktur pelayanan) dengan staf yang khusus dan
perlengkapan yang khusus dengan tujuan untuk
terapi pasien - pasien yang menderita penyakit,
cedera atau penyulit - penyulit yang mengancam
nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan
prognosis dubia yang diharapkan masih reversible.
Penilaian Awal Pasien Kritis
2.1.1. Diagnosis Pasien Kritis di ruangan

Sumber: Metkus, 2015


https://www.
Pasien yang Beresiko Penyakit Kritis

Pasien-pasien seperti ini perlu mendapat

perhatian yang lebih serius terhadap tanda

perburukan serta perlunya tindakan yang sesuai

dengan segera untuk menghentikan proses

perburukan tersebut.
Riwayat dan Tanda Penyakit Kritis
• Riwayat klinik yang berdasarkan kriteria fisiologis telah
diidentifikasi menghasilkan protokol dasar pengawasan
atau sistem skoring untuk mendiagnosis ancaman atau
timbulnya penyakit kritis.
• sistem Skor dari bagian ICU adalah ‘National Early Warning
Score’(NEWS) dan Modified Early Warning Score
(Sheperd,2018).
Gambar 2.2 Penilaian pasien dengan scoring NEWS
Sumber: https://www.rcplondon.ac.uk/projects/outputs/national-
early-warning-score-news-2
Gambar 2.3 Interpretasi resiko nilai scoring NEWS
Sumber: https://www.rcplondon.ac.uk/projects/outputs/national-
early-warning-score-news-2
Gambar 2.4 Lembar Observasi scoring NEWS
Sumber: https://www.rcplondon.ac.uk/projects/outputs/national-early-warning-score-news-
TINGKAT PRIORITAS PASIEN

Prioritas 1 (satu)

merupakan pasien kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan
tertitrasi, seperti : dukungan / bantuan ventilasi, alat penunjang fungsi
organ / system yang lain, infuse obat obat vasoaktif / inotropik, obat anti
artimia, serta pengobatan lain secara kontinyu dan tertitrasi.
 Prioritas 2

Kelompok pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan


canggih di ICU, sebab sangat beresiko bila tidak mendapatkan
terapi intensif segera.
 Prioritas 3

Sakit kritis, dan tidak stabil di mana status kesehatan


sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya,
baik masing-masing atau kombinasinya sangat mengurangi
kemungkinan kesembuhan dan atau mendapat manfaat dari terapi
di ICU
Tingkat Perawatan Pasien Sakit Kritis

Tingkat 0
Pasien-pasien stabil yang kebutuhannya dapat dipenuhi
oleh perawatan di bangsal rutin

Tingkat 1
Pasien yang kondisinya berisiko memburuk dan
memerlukan observasi klinis secara cermat yang dapat
dilakukan di bangsal umum
Tingkat 2 (HCU)
•Pasien-pasien pasca operasi tertentu (misal setelah operasi besar
pada pasien- pasien berisiko tinggi)
•Pasien yang baru pindah dari perawatan tingkat 3

Tingkat 3 (ICU)
•Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut (intubasi
trakea dan ventiasi mekanis)

•Pasien-pasien dengan MOFS (multiple organ failure syndrome)


Pengelolaan Pasien Kritis di ICU
 Pendekatan pasien seperti anamnesis, serah terima pasien,

pemeriksaan fisik, kajian hasil pemeriksaan, identifikasi masalah


beserta penanggulangannya, dan informasi kepada keluarga.
 Pemeriksaan fisik dari seluruh aspek fisiologis dan data demografi

minimal 1 kali sehari.


 Observasi dan monitoring rutin → EKG, tekanan darah arteri, CVP,

tekanan darah a. pulmonalis, fungsi ginjal, neurologis, fungsi hati,


ventilasi mekanis, sedasi dan analgesia, nutrisi, kontrol infeksi
 Jalur intra vaskuler

 Intubasi dan pengelolaan trachea

 Pengelolaan cairan

 Perdarahan gastro intestinal

 Usia lanjut dan penyakit yang serius

 Reaksi pasien saat di rawat di ICU

 Tujuan akhir pengobatan ICU yang di intervensikan sebelumnya


Indikasi Keluar ICU

1. Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil.


2. Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil pada pasien.

3. Pasien mengalami mati batang otak.


4. Pasien mengalami stadium akhir (ARDS stadium akhir)

5. Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICU (pulang paksa)


6. Pasien/keluarga memerlukan terapi yang lebih gawat mau masuk ICU
dan tempat penuh.
DAFTAR PUSTAKA

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik 6. Metkus, T., Kim S. 2015. Bedside Diagnosis In
Indonesia Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010. The Intensive Care Unit. Diunduh pada tanggal 09
Pedoman Penyelenggaraan ICU di Rumah Maret 2020 di https://www.ncbi.nlm.nih.gov
Sakit. /pmc/articles/PMC4627420/
2. Indonesian Society of Intensive Care Unit. 7. Sheperd, S. 2018. Criteria for Care Intensive
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan ICU. Care Unit Admission. Diunduh pada tanggal 09 Maret
Diunduh pada tanggal 09 Maret 2020 di 2020 di https://www.ncbi.nlm.nih.gov
http://perdici.org/pedoman-ICU/ /pmc/articles/PMC1115908/
3. Bennett, A Kathyrn., Robertson, L., 8. Subbe, C., et all. 2003. Effect of Introducing the
Mohammed Al-Haddad. 2016. Recognizing Modified early Warning Score on clinical Outcomes,
The Critically Ill Patient. Diunduh pada tanggal Cardio-Pulmonarry Arrest and Intensive Care
09 Maret 2020 di Utulisation in Acute Medical Admissions. Diunduh
https://www.anaesthesiajournal.co.uk/article/S1 pada tanggal 09 Maret 2020 di
472-0299(15)00239-8/pdf https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1046/j.1365- 2
4. Chang, D., et all. 2017. Priority Levels in 044.2003.03258.
Medical Intensive Care at an Academic Public x
Hospital. Diakses pada tanggal 09 Maret 2020 9. William, C., Wheeler, D. 2009. Criteria for ICU
di Admission and Severity of Illness Scoring. Diunduh
https://jamanetwork.com/journals/jamainternal pada tanggal 09 Maret 2020 di https://www.
medicine/fullarticle/259428 researchgate.net
5. Marshal, J., et all. 2016. What is an Intensive /publication/244924471_Criteria_for_ICU_a
Care Unit. Diunduh pada tanggal 09 Maret
2020 di https://www.ncbi.nlm.nih.gov
 Alhamdulilllah terimakasih

Anda mungkin juga menyukai