Anda di halaman 1dari 16

LANDASAN TEORI, KERANGKA

BERFIKIR DAN PENGAJUAN


HIPOTESIS

HAFID NURDIN (17604224040)


ALIFIA TAMARA (17604224041)
NANDA TRI A (17604224042)
OBBYTIA SHENDY I (17604224046)

PENIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PENDAHULUAN
 Setelah merumuskan masalah, maka langkah kedua
dalam penelitian (kuantitatif) adalah mancari teori-teori,
konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi hasil
penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis
untuk pelaksanaan penelitian (Sumadi Suryabrata, 1990)
 Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian
mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar
percobaan (trial and error)
 Adanya landasan teoritis merupakan ciri bahwa
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data
PENGERTIAN TEORI
 Kerlinger (1978) mengemukakan bahwa teori adalah
seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik melalui
spesifikasi hubungan antar variabel sehingga dapat berguna
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
 Cooper and Schindler (2003), berpendapat bahwa teori adalah
seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun
secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk
menjelaskan atau meramalkan fenomena
 Siti Rahayu Haditono (1999), menyatakan bahwa suatu teori
akan memperoleh arti penting, bila ia lebih banyak dapat
melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada.
PENGERTIAN TEORI
 Dapat diambil kesimpulan bahwa teori adalah alur
logika atau penalaran yang merupakan seperangkat
konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara
sistematis.
 Secara umum teori memiliki 3 fungsi, yaitu untuk
menjelaskan (explanation), meramalkan
(prediction), dan pengendalian (control) suatu
gejala.
TINGKATAN TEORI
 Numan (2003) mengemukakan tingkatan teori (level
of theory) menjadi tiga, yaitu micro, meso, dan
macro. Micro level theory : small slice of time, space,
or number of people. The concept are usually not very
abstract. Meso-level theory : attemps to link macro
and micro levels or to operate at an intermediate
level. Contoh teori organisasi dan gerakan sosial, atau
komunitas tertentu. Macro-level theory : concerns the
operation of larger aggregates such as sosial
institutions, entire culture system, and whole
societies. It uses more concepts that are absract.
FOKUS TEORI
 Fokus teori dibedakan menjadi 3, yaitu teori subtantif,
teori formal, dan middle range theory. Subtantive
theory is developed for a spesific area of social cocern,
such as diliuent gangs, strikes, diforce, or ras relation.
Formal theory is developed for a board conceptual
area in general theory, such as deviance: socialization,
or power. Middle range theory are slightly more
absract than empirical generalizationor specific
hypothesis. Middle range teories can be formal or
subtantive. Middle range theory is princippally used in
sociology to guide empirical inquiry.
KEGUNAAN TEORI DALAM PENELITIAN

 Dalam kaitannya dengan penelitian, maka fungsi teori


sebagai berikut :
1. Pertama, digunakan untuk memperjelas dan

mempertajam ruang lingkup atau konstruk variabel


yang akan diteliti
2. Kedua, (prediksi atau pemandu untuk menemukan

fakta) untuk merumuskan hipotesis dan menyusun


instrumen penelitian.
3. Ketiga, (kontrol) digunakan mencandra dan membahas

hasil penelitian sehingga selanjutnya digunakan untuk


memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.
DESKRIPSI TEORI
 Merupakan urain sistematis tentang teori dan
(bukan sekedar pendapat pakar atau penulis), &
hasil-hasil yang relevan dengan variabel variabel
yang diteliti.
 Jumlah kelompok teori yang dideskripsikan
tergantung pada luasnya permasalahan dan secara
teknis tergantung pada jumlah variabel yang
diteliti.
 Semakin banyak variabel yang diteliti, maka
semakin banyak teori yang dikemukakan.
 Deskripsi teori minimal terdiri dari
1. Penjelasn terhadap variabel

2. Pendefinisian

3. Urain yang lengkap & mendalam dr berbagai referensi.

 Dalam penguasaan teori-teori tersebut tentu saja peneliti


harus rajin dalam membaca. Karana membaca merupakan
kemampuan yang harus dikembangkan dan dipupuk
(sumadi suryabrata, 1996).
 Sumber bacaan yang baik harus memenuhi 3 kriteria,
yaitu relevansi, kelengkapan dan kemutakhiran (kesuali
penelitin sejarah).
Langkah Dalam Pendeskripsian Teori

1. Letapkan variabel yg diteliti & jumlah variabel


2. Cari sumber-sumber bacaan, serta relevan dengan
variabelnya
3. Lihat daftar isi, & pilih topik yang relevan
4. Cari definisi variabel yang akan diteliti (bandingkan
dengan suber yang lain)
5. Baca seluruh isi topik yang sesuai variabel yang akan
di teliti, analisi dll, serta buatlah rumusan dengan bahas
sendiri.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai
sumber kedalam tulisan dengan bahasa sendri.
KERANGKA BERFIKIR
 Kerangka berfikir merupakan model konseptual
bagaimana teori berhubungandengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebgai maslah yang
penting (Uma Sekaran, 1992).
 Kerangka berfikir yang baik itu akan menjelaskan
secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti.
 Kerangka berfikir penelitian perlu dikemukakan
apabila peneliti tersebut berkenan 2 variabel atau
lebih.
Proses Penyusunankerangka Berfikir
Untuk Merumuskan Hipotesis
Berdasarkan gambar di
samping :
1. Menetapkan variabel

2. Membaca buku dan HP

3. Deskripsi teori dan HP

4. Analisis kritis terhadap teori

dan HP
5. Analisis komparatif terhadap

teori dan HP
6. Sintesa kesimpulan

7. Kerangka berfikir

8. Hipotesis
HIPOTESIS
 Perumusan hipotesis merupakan langkah ketiga
dalam penelitian.
 Hipotesisi merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan
sementara karena jawaban diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumulan data.
 Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah
penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif.
 Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesisi
penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis
statistik itu ada bila penelitian bekerja dengan
sampel. Jika penelitian tidak menggunakan
sampel, maka tidak ada hipotesi statistik.
 Hipotesis yang akan diuji dinamakan hipotesis
kerja (disusun berdasarkan teori yang dipandang
handal). Lawannya adalah hipotesis nol/nihil
(dirumuskan karena teori yang digunakan masih
diragukan kehandalannya).
Penelitian Populasi
Data dikumpulkan dari populasi, kesimpulan
berlaku untuk populasi

Populasi
Penelitian

Pada gambar di atas yang diteliti


adalah populasi, sehingga
hipotesis statistiknya tidak ada,
yang ada hanya hipotesis
penelitian. Dalam pembuktiannya
tidak ada istilah “signifikasi” (taraf
kesalahanatau taraf kepercayaan.)
Populasi
penelitia
n

Anda mungkin juga menyukai