arthropoda vektor
dan non vektor
penyebab
penyakit infeksi
Arthropoda sebagai non vektor penyebab
infeksi
Organisme yang secara langsung dapat menyebabkan penyakit dan bukan merupakan perantara dari
suatu organisme lain dalam menularkan penyakit.
• caplak
• lalat
• Pinjal
• Chigger mites
• kutu badan
• kissing bugs
• Nyamuk
Tunga penetrans
1 2 3
4 5
1. mencari hospes.
2. Menembus kulit
4. Tubuh kutu pasir mencapai ukuran panjang kacang polong, dari ukuran panjang aslinya
yaitu 1–2mm.
5. bertelur dalam jangka waktu sekitar dua minggu, dan kemudian mati saat masih berada di
bawah kulit.
Sarcoptes scabiei
1) Scabies membuat lubang di kulit untuk meletakkan telur
2) Scabies betina bertelur maksimal 3 telur per hari hingga 6 minggu sebelum fase
kematiannya.
Nyamuk Anopheles meletakkan telurnya secara terpisah (tidak menggerombol) dan mampu
menghasilkan 50 – 200 butir tiap bertelur. Tahap telur sampai pupa hidup di perairan selama
Tahap metasiklik (bentuk infektif) dari trypomastigotes diinokulasi ke pria (inang definitif) melalui kulit ketika lalat tsetse
yang terinfeksi memakan darah.
Parasit berubah menjadi bentuk ramping yang berkembang biak aseksual sebelum memasuki perifer sirkulasi darah
dan limfatik.
Di tengah usus lalat, trypomastigotes pendek dan gemuk berkembang menjadi bentuk yang panjang, ramping dan
berkembang biak. Setelah 2-3 minggu, mereka bermigrasi ke kelenjar ludah, mereka berkembang menjadi
epimastigotes, yang berkembang biak dan mengisi rongga kelenjar dan akhirnya berubah ke dalam trypomastigotes
metasiklik infektif. Perkembangan tahap infektif dalam lalat tsetse membutuhkan 25-50 hari (masa inkubasi ekstrinsik).
Setelah itu, lalat tetap infektif sepanjang hidupnya sekitar 6 bulan.
• phlebotomus (leishmaniasis)
Daur hidup memerlukan waktu 6-12 bulan. Telur kecil, oval, diletakkan dlm masa gelatin pada obyek
tertutup di dlm air. Larva panjang terdiri dari 12 ruas, kepala berbentuk conus warna hitam/coklat, bagian
lain berwarna putih kekuningan, ujung posterior dilengkapi semacam insang, terdiri 4 ruas, kadang
dilengkapi semacam insang. Pupa, warna coklat, terapung-apung tdk ada gerakan, posisi vertikal
disokong tabung pernafasan yg berhub langsung dg permukaan
• Culex quinquefasciatus (Filariasis)
• Farrar, J., Hotez, P., Junghanss, T., Kang, G., Lalloo, D, White, N.J. (2014) Manson's
Tropical Diseases. London, Saunders, Ltd.
• www.ncbi.nlm.nih.gov
• www.cdc.gov