Anda di halaman 1dari 22

Penyediaan Air Bersih

Dr. dr. Taufik Ashar, MKM


Definisi Air Bersih
 Air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari dan akan menjadi air
minum setelah dimasak terlebih dahulu. S
 Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang
memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan
air minum.
Persyaratan dalam Penyediaan Air Bersih
 Kualitatif
 Kuantitatif
 Kontinuitas
Syarat Kualitatif
 Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik, persyaratan kimia,
persyaratan biologis dan persyaratan radiologis (Permenkes No
416/MENKES/PER/IX/1990)
• Syarat Fisik: Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa
• Syarat Kimia: tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah
yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH,
total solid, zat organik, CO2agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe),
mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta
logam berat.
• Syarat Biologis: tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang
mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak
adanya bakteri E. coli atau Fecal coli dalam air
• Syarat Radiologis: tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-
bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma
Syarat Kuantitatif
 Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih
adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang
tersedia.
 Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani.
 Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari
standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen
sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih.
Syarat Kontinuitas
 Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus
menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap, baik
pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
 Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus
tersedia 24 jam per hari, atau setiap saat diperlukan,
kebutuhan air tersedia.
 Akan tetapi kondisi ideal tersebut hampir tidak dapat
dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga
untuk menentukan tingkat kontinuitas pemakaian air
dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas
konsumen terhadap prioritas pemakaian air (12 jam/hari)
Sistem Distribusi Air Bersih
 Sistem distribusi adalah sistem yang langsung
berhubungan dengan konsumen, yang
mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air
yang telah memenuhi syarat ke seluruh daerah
pelayanan.
 Sistem ini meliputi unsur sistem perpipaan dan
perlengkapannya, hidran kebakaran, tekanan
tersedia, sistem pemompaan, dan reservoir
distribusi
Sistem Distribusi Air Bersih
 Dua hal penting yang harus diperhatikan pada sistem
distribusi adalah tersedianya jumlah air yang cukup dan
tekanan yang memenuhi (kontinuitas pelayanan), serta
menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi
pengolahan.
 Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah
menghantarkan air bersih kepada para pelanggan yang
akan dilayani, dengan tetap memperhatikan faktor kualitas,
kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal.
 Faktor yang didambakan oleh para pelanggan adalah
ketersedian air setiap waktu.
Sistem Pengaliran Air Bersih
 Pendistribusian air minum kepada konsumen
dengan kuantitas, kualitas dan tekanan yang
cukup memerlukan sistem perpipaan yang
baik, reservoir, pompa dan dan peralatan yang
lain.
 Metode dari pendistribusian air tergantung
pada kondisi topografi dari sumber air dan
posisi para konsumen berada
Sistem Pengaliran Air Bersih
 Sistem pengaliran yang dapat dipakai adalah:
• Cara gravitasi: Cara pengaliran gravitasi digunakan apabila
elevasi sumber air mempunyai perbedaan cukup besar dengan
elevasi daerah pelayanan, sehingga tekanan yang diperlukan
dapat dipertahankan. Cara ini dianggap cukup ekonomis,
karena hanya memanfaatkan beda ketinggian lokasi
• Cara pemompaan: Pada cara ini pompa digunakan untuk
meningkatkan tekanan yang diperlukan untuk
mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke konsumen.
Sistem ini digunakan jika elevasi antara sumber air atau
instalasi pengolahan dan daerah pelayanan tidak dapat
memberikan tekanan yang cukup
Sistem Pengaliran Air Bersih
• Cara gabungan: Pada cara gabungan, reservoir
digunakan untuk mempertahankan tekanan yang
diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada
kondisi darurat,misalnya saat terjadi kebakaran, atau
tidak adanya energi. Selama periode pemakaian rendah,
sisa air dipompakan dan disimpan dalam reservoir
distribusi. Karena reservoir distribusi digunakan
sebagai cadangan air selama periode pemakaian tinggi
atau pemakaian puncak, maka pompa dapat
dioperasikan pada kapasitas debit rata-rata
Kebutuhan Air Bersih
 Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air
yang diperlukan untuk melayani penduduk
yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian
air, yaitu untuk keperluan domestik (rumah
tangga) dan non domestik
Kebutuhan Air Bersih Untuk
Domestik (Rumah Tangga)
 kebutuhan domestik dimaksudkan adalah untuk
memenuhi kebutuhan air bersih bagi keperluan
rumah tangga yang dilakukan melalui Sambungan
Rumah (SR) dan kebutuhan umum yang disediakan
melalui fasilitas Hidran Umum (HU), bergantung
pada dua faktor yaitu:
• Jumlah penduduk yang akan dilayani menurut target tahapan
perencanaan sesuai dengan rencana cakupan pelayanan
• Tingkat pemakaian air bersih diasumsikan tergantung pada
kategori daerah dan jumlah penduduknya
Kebutuhan Air bersih Berdasarkan Jenis Kota dan Jumlah Penduduk
No Kategori Jumlah Penduduk Pemakaian Air
(Jiwa) (ltr/hari/jiwa)
1 Metropolitan > 1 juta 150
2 Kota Besar 500 ribu – 1 juta 120
3 Kota Sedang 100 ribu – 500 ribu 100
4 Kota kecil 25 ribu – 100 ribu 90
5 Ibukota 10 ribu – 25 ribu 60
Kecamatan
6 Pedesaan < 10 ribu 50
Kebutuhan Air Bersih Untuk
Non Domestik
 kebutuhan air bersih non domestik
dialokasikan pada pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan air bersih berbagai fasilitas sosial
dan komersial yaitu fasilitas pendidikan,
peribadatan, pusat pelayanan kesehatan,
instansi pemerintahan dan perniagaan.
 Besarnya pemakaian air untuk kebutuhan non
domestik diperhitungkan 20% dari kebutuhan
domestik
Kebutuhan Air Rata - Rata
 Dalam Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan
Air Bersih menyatakan bahwa kebutuhan rata-rata
distribusi air bersih perharinya adalah jumlah
kebutuhan air untuk keperluan domestik (rumah
tangga) ditambahkan dengan kebutuhan air untuk
keperluan non domestik
 kebutuhan air pada hari maksimum (Qm) adalah
pemakaian air harian rata-rata tertinggi dalam satu
tahun yang diasumsikan sebesar 110% dari
kebutuhan rata-rata
Kehilangan Air
 Dalam Standar Kriteria Desain Sistem
Penyediaan Air Bersih, kehilangan air adalah
tidak sampainya air yang diproduksi kepada
pelanggan atau konsumen.
 Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air
Bersih memberikan batasan faktor kehilangan
air yang diperbolehkan tidak melebihi angka
toleransi sebesar 20% dari kapasitas debit
produksi
Kehilangan Air
 Kehilangan air merupakan faktor yang dapat
menyebabkan kerugian pada suatu sistem
penyediaan air, baik terhadap PDAM maupun
terhadap konsumen.
 Dengan adanya kehilangan maka PDAM akan
menderita kerugian secara ekonomis dan
finansial, sedangkan kerugian yang diderita
pihak konsumen adalah terganggu kapasitas
dan kontinuitas pelayanan.
Kehilangan Air
 kehilangan air bersih perpipaan atau air PAM sering
disebut sebagaiNon-Revenue-Water (NRW), atau ada juga
yang menggunakan istilahUnacounted For Water (UFW)
terutama jika komponen air yang sah dipakaiatau
digunakan oleh pemakai tetapi tidak tertagih (unbilled
authorized consumption) dapat diabaikan karena tidak
terlalu signifikan besarnya.
 Sederhananya adalah air bersih hasil olahan yang tidak
menjadipendapatan (revenue) pengelola karena kesalahan
pengelolaan dansebab-sebab lain disebut secara umum
sebagai “kebocoran”
Fluktuasi Kebutuhan Air
 Jumlah pemakaian air oleh masyarakat untuk
setiap waktu tidak berada dalam nilai yang
sama.
 Aktivitas manusia yang berubah-ubah untuk
setiap waktu menyebabkan pemakaian air
selama satu hari mengalami perubahan naik
dan turun atau dapat disebut berfluktuasi
Fluktuasi Kebutuhan Air
 Fluktuasi Pemakaian air terbagi menjadi dua jenis yaitu:
• Faktor hari maksimum
Pemakaian hari maksimum merupakan jumlah pemakaian air terbanyak
dalam satu hari selama satu tahun. Debit pemakaian hari maksimum
digunakan sebagai acuan dalam membuat sistem transmisi air bahan baku air
minum. Perbandingan antara debit pemakaian hari maksimum dengan debit
rata-rata akan menghasilkan faktor maksimum, fm.
• Pemakaian jam puncak
Jam puncak merupakan jam dimana terjadi pemakaian air terbesar dalam 24
jam. Faktor jam puncak (fp) mempunyai nilai yang berbalik dengan jumlah
penduduk. Semakin tinggi jumlah penduduk maka besarnya faktor jam
puncak akan semakin kecil. Hal ini terjadi karena dengan bertambahnya
jumlah penduduk maka aktivitas penduduk tersebut juga akan semakin
beragam sehingga fluktuasi pemakaian akan semakin kecil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai