Anda di halaman 1dari 44

ADIWIYATA

Penghargaan Lingkungan Hidup

Penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup di


Indonesia terdiri atas kalpataru, adipura, dan
adiwiyata.

Ketiga jenis penghargaan tersebut diberikan setiap


tahun sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari
Lingkungan Hidup di Indonesia (bln Juni), walaupun
tahun pada 2016 pada bulan Desember.
Adiwiyata ?

Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian


Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong
terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga
sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah


ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju
lingkungan yang sehat serta menghindari dampak
lingkungan yang negatif.
Logo dan Piala Adiwiyata
Apa itu kalpataru ?

Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada


perorangan atau kelompok atas jasanya dalam
melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.

Kalpataru untuk Individu atau Kelompok Pelestari


Lingkungan
Piala Kalpataru
Piala adipura kecana dan anugerah adipura
Pengertian Adiwiyata :

Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta ADI dan


WIYATA.

ADI mempunyai makna : besar, agung, baik, ideal, atau


sempurna.
Sedangkan WIYATA mempunyai makna : tempat dimana
seseorang mendapatkan ilmu pengetetahuan, norma,
dan etika dalam kehidupan sosial.

ADIWIYATA artinya tempat yang besar, agung, baik dan


indah yang dimana tempat itu digunakan oleh seseorang
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan
etika.
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR
02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
PROGRAM ADIWIYATA

ADIWIYATA adalah sekolah yang baik dan ideal sebagai


tempat memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai
norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju
terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan
berkelanjutan.

Program ADIWIYATA adalah salah satu program kerja


berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Negara
Lingkungan Hidup dalam rangka mewujudkan pengembangan
pendidikan lingkungan hidup.
Buku Panduan Adiwiyata, sekolah peduli dan berbudaya
lingkungan 2012, memuat bahwa :

Pengertian adiwiyata adalah sebagai tempat yang baik dan


ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar
manusia manuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan
menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan
Pelaksanaan Adiwiyata

Dalam pelaksanaannya Kementerian Lingkungan


Hidup bekerjasama dengan para stakeholders,
menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan
harapan dapat mengajak warga sekolah
melaksanakan proses belajar mengajar materi
lingkungan hidup dan turut berpartisipasi
melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di
sekolah dan sekitarnya.
Tujuan Program Adiwiyata :

Tujuan program adiwiyata adalah mewujudkan warga


sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui
tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan
Prinsip-prinsip dasar Program adiwiyata
•Partisipatif, komunitas sekolah terlibat dalam
manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai
tanggungjawab dan peran

•Berkelanjutan, seluruh kegiatan harus dilakukan


secara terencana dan terus menerus secara
komprehensif.
Program Adiwiyata :
Kegiatan utamanya diarahkan pada terwujudnya
kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Komponen Adiwiyata :
Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, ditetapkan empat
komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam
mencapai sekolah Adiwiyata, meliputi :

1.Kebijakan berwawasan lingkungan


2.Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan
3.Kegiatan lingkungan berbasis partisipaif
4.Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan
1. Pengembangan kebijakan berwawasan lingkungan

Kebijakan berwawasan lingkungan, dengan standar :


1.Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) memuat upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
2.Rencana kerja anggaran sekolah memuat program dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Pengembangan Kebijakan Sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan


Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah :
•Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
•Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendikdikan
lingkungan hidup .
•Kebijakan peningkatan SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan ) di
bidang lingkungan hidup.
•Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
•Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.
2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan , dengan standar :


1.Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran lingkungan hidup
2.Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup

Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan hidup untuk mewujudkan


sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan dapat dicapai dengan
melakukan hal-hal berikut :
•Pengembangn model pembelajaran lintas mata pelajaran.
•Pengendalian dan pengembangan materi serta persoalan lingkungan
hidup yang ada dimasyarakat sekitar.
•Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan lingkungan dan
berbudaya.
•Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan
kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.
3. Pengembangan Kegiatan berbasis Partisipatif

Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dengan standar :

1.Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan


hidup yang terencana bagi warga sekolah
2.Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah,
swasta, media dan sekolah lain)

Pengembangan Kegiatan berbasis Partisipatif dapat dicapai dengan


melakukan :

•Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler di bidang lingkungan


hidup berbasis partisipatif sekolah.
•Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup oleh pihak luar.
•Membangun dan diprakarsai kegiatan kemitraan dalam
pengembangan pendidikan lingkungan hidup sekolah.
4. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah

Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, dengan standar :

1.Ketersediaan sarana prsarana pendukung ramah lingkungan


2.Peningkatan kualitas pengelolaan sarana prasarana yang ramah
lingkungan di sekolah

Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk


pendidikan lingkungan hidup dapat dilakukan :
•Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar
kawasan sekolah.
•Penghematan sumber dya alam ( air, listrik ) dan ATK.
•Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
•Pengembangan sistem pengelolaan sampah.
Dampak Adiwiyata
Pada sekolah

Adiwiyata Sangat memiliki dampak terhadap sekolah yang


mendapatkan gelar adiwiyata tersebut,diantara lain adalah :

•Sekolah dapat lebih berperan aktif dalam menciptakan


kawasan yang peduli dengan lingkungan
•Sekolah bisa menciptakan siswa - siswa yang sadar akan
lingkungan
•Sekolah bisa berperan dalam semua kegiatan dalam rangka
mengurangi global warming
•Sekolah bisa menjadi sarana penyalur pendidikan
lingkungan secara praktek langsung
Pada Siswa

•Siswa dapat membiasakan agar membuang sampah pada


tempatnya
•Siswa dapat mengerti pentingnya memilah - milah sampah
•Siswa dapat mengerti bahwa barang bekas bukan hanya
untuk dibuang tapi juga dapat dimanfaat kan
Keuntungan mengikuti program adiwiyata :

1.Mendukung pencapaian standar kompetensi dan standar


kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah
2.Meningkatkan efisiensi penggunaan dana opersional sekolah
melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai
sumberdaya dan energi
3.Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar
mengajar yang lebih nyaman dan kondusif
4.Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan
benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar
5.Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian pencemaran,
kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah
Pembiayaan Program Adiwiyata :
Diperlukan dukungan pembiayaan untuk pelaksanaan
pembinaan dan pemberian penghargaan adiwiyata dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu sumber :

1.Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), APBD


Provinsi dan Kab./kota

2.Sumber lain yanng tidak mengikat sesuai dengan


peraturan perundang-undangan.
Pembinaan Adiwiyata :

Pengertian pembinaan adiwiyata :

Suatu tindakan yang dilakukan organisasi /lembaga atau pihak lainnya


melakukan pembinaan dalam meningkatkan pencapaian kinerja
program adiwiyata yang berdampak posistif terhadap perlindungan
pengelolaan lingkungan hidup

Tujuan pembinaan :

1.Meningkatkan kapasitas sekolah untuk mewujudkan sekolah


adiwiyata
2.Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia
dalam pengelolaan program adiwiyata
3.Meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan adiwiyata baik di
provinsi mauoun kabupaten/kota termasuk sekolah dan masyarakat
sekitarnya.
Flow Chart Mekanisme Pembinaan Adiwiyata
Pemberian Penghargaan Adiwiyata :

Pengertian

Penghargaan adiwiyata merupakan pemberian insentif


yang diberikan kepada sekolah yang telah berhasil
memenuhi 4 (empat) komponen program adiwiyata.
Bentuk insentif yang diberikan dapat berupa piagam, piala
dan atau bentuk lainnya.
Flow chart Mekanisme pelaksanaan
Program Adiwiyata Tingkat Nasional
Flow chart Mekanisme pelaksanaan Program
Adiwiyata Tingkat Provinsi
Flow Chart pelaksanaan Program Adiwiyata
Tingkat Kabupaten/kota
Flow Chart Mekanisme Pelaksanaan
Program Adiwiyata Tingkat Sekolah
PENGHARGAAN ADIWIYATA

Pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai


suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan
sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah yang mampu
melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan
hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Penghargaan diberikan pada tahapan
pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan
tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun).
Logo dan Piala Adiwiyata
Tujuan pemberian penghargaan adiwiyata :

•Sebagai wujud apresiasi atas usaha yang telah


dilakukan sekolah dalam upaya melaksanakan
perlindungan dan pengelolaan kingkungan dalam proses
pembelajaran

•Sebagai tanda bahwa suatu sekolah telah


melaksanakan empat komponen sekolah adiwiyata

•Sebagai dasar untuk pelaksanaan pembinaan program


adiwiyata yang harus dilaksanakan oleh pihak
kabupaten/kota, provinsi dan pusat
Jenis dan bentuk penghargaan :

1.Sekolah adiwiyata kabupaten/kota, mendapat


penghargaan dari bupati/walikota, berupa piagam dan
piala
2.Sekolah adiwiyata provinsi, mendapat penghargaan dari
gubernur, berupa piagam dan piala
3.Sekolah adiwiyata nasional, mendapat penghargaan dari
Men KLH dan Men Dikbud berupa piagam, piala dari Men
KLH
4.Sekolah adiwiyata mandiri, mendapat penghargaan dari
Men KLH dan Men Dikbud berupa piagam, piala dari Men
KLH diserahkan Presiden.
Penghargaan Adiwiyata :

Keenam sekolah yang meraih penghargaan Adiwiyata


(2011) dari Kementerian Lingkungan Hidup dari
pekanbaru : SMAN 1, SMAN 8, SDN 005 Bukit Raya, SDN
001 Rintis, SDN 016 dan SDN 07 Jalan Kulim, Kecamatan
Senapelan

SMKN 1 Pasir Penyu raih adiwiyata nasional 2013 (hanya


ada 15 sekolah di Indonesia)
Adiwiyata mandiri 2012 :

SMA N 8 Pekanbaru
SD N 18 dan 20 Pekanbaru
Untuk Tahun 2015, sekolah penerima adiwiyata mandiri adalah :
SMKN 1 Pasir penyu di Inhu dan
SMKN 1 di Pelalawan

Penerima Adiwiyata Mandiri 2016 dari Riau:

SMAN 1 Pekanbaru
SMP N 6 Kandis
SDN 148 Pekanbaru
TATA CARA PENGUSULAN CALON PENERIMA
PENGHARGAAN ADIWIYATA

Setiap Sekolah dapat diajukan oleh Pemerintah


Daerah sebagai calon Sekolah Adiwiyata sesuai
dengan kuota yang ditetapkan oleh Kantor
Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Pengajuan calon sebagaimana dimaksud di atas


dilakukan dengan mengisi kuesioner dan menyertai
lampiran yang diperlukan sesuai dengan formulir yang
telah disediakan oleh Kantor Negara Lingkungan
Hidup.
Calon sekolah Adiwiyata dan sekolah Adiwiyata akan
diteliti lebih lanjut oleh Dewan Pertimbangan Adiwiyata.

Penerima penghargaan calon dan sekolah Adiwiyata


ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup.
MEKANISME PENILAIAN PROGRAM ADIWIYATA

Pada dasarnya peluang mengikuti program Adiwiyata


terbuka bagi seluruh sekolah di tanah air Indonesia.
Mengingat keterbatasan yang ada dan kepentingan dari
semua pihak terkait, maka dalam proses seleksi dan
penilaian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup
dibantu oleh berbagai pihak, antara lain: Pemerintah
Daerah setempat (dalam hal ini dikoordinir oleh
BPLHD/Bapedalda Propinsi), bekerja sama dengan
Dinas Pendidikan setempat, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), Akademisi dan pihak swasta
lainnya.
Tim Penilai Adiwiyata pun terdiri dari berbagai
pemangku kepentingan yaitu: Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Departemen
Pendidikan Nasional, LSM yang bergerak di bidang
lingkungan, Jaringan Pendidikan Lingkungan,
Perguruan Tinggi, Swasta dll. Sedangkan Dewan
Pertimbangan Adiwiyata terdiri dari Pakar Lingkungan,
Pakar Pendidikan Lingkungan, wakil dari Perguruan
Tinggi dsbnya.
• Untuk dapat menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri disyaratkan
dapat membina minimal 10 sekolah untuk menjadi Sekolah
Adiwiyata Kota

• Langkah awal bagi sekolah untuk menjadi Sekolah Adiwiyata


adalah membentuk Tim Adiwiyata Sekolah, menyusun Kajian
Lingkungan Sekolah dan Rencana Aksi, menyusun dokumen
sesuai kuisioner yang terintegrasi dalam Kebijakan yang
Berwawasan Lingkungan (tertuang dalam KTSP), Kurikulum
Berbasis Lingkungan (tertuang dalam Silabus dan RPP), Kegiatan
Lingkungan Berbasis Partisipatif dan Pengelolaan Sarana
Prasarana Ramah Lingkungan.
• Pada pelaksanaannya diupayakan sekolah dapat melakukan
upaya hemat air, hemat energi, mengelolah sampah (3R),
melestarikan keanekaragaman hayati dan makanan kantin
sehat yang tidak membawa dampak terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai