STRENGTH OF SOLID
DIELECTRICS DAN
THERMAL BREAKDOWN
IHSANUL AMAL 185060300111036
GINA OLLIVA 185060301111029
IFAH DEA HAPSYARI 185060301111039
PRA
BREAKDOW
N
Fenomena pra – breakdown (PB) pada dielektrik padat yang menyebabkan pecahnya
dielektrik padat homogen dan isotropik, kekuatan intrinsik digambarkan sebagai nilai
kekuatan listrik tertinggi yang didapat setelah semua efek yang menyebabkan tembus dini
dieliminasi
METODE
PENGUKURAN
Recessed spesimen teknik McKeown
Hasil dari Mckeown specimen secara konsisten lebih
tinggi dari recessed specimen.
Menurut Lawson, konduktivitas meningkat dengan electric stress, namun kelajuan tidak
linier.
Berdasarkan Fröchlich dan Paranjabe dikemukakan
lainnya.
Kehilangan daya tersebut berakibat timbulnya panas yang secara berkelanjutan pada dielektrik
Temperatur dari dielektrik naik sesuai dengan besar tegangan, periode, serta panas
terkonduksi.
Jika panas dari dielektrik = disipasi panas ke lingkungan oleh konduksi thermal, suhu akan
naik hinga nilai equilibrium serta sistem isolasi yang seimbang dan stabil akan berlangsung
Pada prakteknya, temperature meningkat dan konduktivitas meningkat, sehingga rugi daya
Apabila disipasi panas dengan proses pendinginan tidak cukup, dan menyebabkan kondisi
Rugi daya aktif karena Di mana ,
konduktivitas DC • A = luas permukaan elektroda
• d = jarak sela
• Kdc = konduktivitas dc
• Kodc = Konduktivitas saat 20oC
𝛽 ( 𝜃 −𝜃 0 ) • = Koefisen suhu
𝐾𝑑𝑐 ( θ ) = 𝐾 𝑜𝑑𝑐 . 𝑒
• = Temperature ambient
Sehingga.
Grafik Hubungan antara Rugi Daya dengan Suhu pada
Kerusakan
Therm
al
Grafik Hubungan antara Suhu dengan Waktu pada
Kerusakan Thermal
Untuk mengatasi kerusakan thermal dan menjaga suhu kerja maksimum yang diizinkan dalam suatu
sistem dielektrik, biasanya akan dilakukan pendingan pada peralatan tenaga listrik. Misalnya: