Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYA
H SIDOARJO

Pengujian Hipotesis Sampel


Besar

Statistika Bisnis
Pertemuan ke-11

OLEH : BAYU HARI PRASOJO, S.Si, M.Pd


Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Teori dan Kegunaan


Hipotesis

Teori Pendugaan Statistik Prosedur Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis Sampel Besar Uji Signifikansi

Pengujian Hipotesis Sampel Kecil


Menguji Hipotesis Rata-rata dan Proporsi
Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Menguji Hipotesis Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Jenis Kesalahan I dan II

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam


Analisis Regresi

2 2
Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Hipotesis:

“Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai


suatu parameter populasi yang dimaksudkan untuk
pengujian dan berguna untuk pengambilan
keputusan.”

3
Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Beberapa contoh hipotesis yang dibuat untuk


menggambarkan suatu parameter :
1. Rata-rata hasil investasi di reksa dana sebesar 26% per
tahun.
2. Rata-rata produksi TV di PT LG Electronic pada tahun
2015 mencapai 90 ribu unit per bulan.
3. Penghasilan fee based income (FBI) perbankan asing
lebih besar dari perbankan nasional.
4. Proporsi pria dan wanita yang menyukai penampilan
artis Dewi Persik adalah sama.
5. Harga mangga berpengaruh negatif terhadap
permintaan produk mangga.

4
Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis

“Pengujian hipotesis adalah prosedur yang


didasarkan pada bukti sampel yang dipakai
untuk menentukan apakah hipotesis merupakan
suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya
tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar
dan oleh karena itu harus ditolak.”

5
Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Teori Pendugaan Statistik Prosedur Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesis Sampel Besar Uji Signifikansi

Pengujian Hipotesis Sampel Kecil


Menguji Hipotesis Rata-rata dan Proporsi
Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Menguji Hipotesis Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Jenis Kesalahan I dan II

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam


Analisis Regresi

6
Prosedur Pengujian Hipotesis
Langkah 1. Merumuskan Hipotesis
(Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1))

Langkah 2. Menentukan Taraf Nyata


(Probabilitas menolak hipotesis)

Langkah 3. Menentukan Uji statistik


(Alat uji statistik, uji Z, t, F, X2 dan lain-lain)

Langkah 4. Menentukan Daerah Keputusan


(Daerah di mana hipotesis nol diterima atau ditolak))

Langkah 5. Mengambil Keputusan

Menerima H0 Menolak H0
Menerima H1
7
Prosedur Pengujian Hipotesis

Langkah 1 Merumuskan Hipotesis


Hipotesis Nol (H0) :
“Satu pernyataan mengenai nilai parameter populasi”

Hipotesis Nol (H0) diformulasikan untuk ditolak atau diterima


sesudah pengujian.
Selalu ada implikasi “tidak ada beda” dan dalam perumusan
bahasanya dinyatakan dengan “tidak berbeda antara … dengan …”
atau dinyatakan dalam bentuk “… tidak mem …” atau juga “sama
dengan”.

8
Prosedur Pengujian Hipotesis

Langkah 1 Merumuskan Hipotesis


Beberapa contoh :
1. Rata-rata hasil investasi di reksa dana sebesar 26% per tahun.
(dilambangkan H0 : μ = 26%)
2. Rata-rata produksi TV di PT LG Electronic pada tahun 2015
mencapai 90 ribu unit per bulan. (dilambangkan H0 : μ = 90
ribu)
3. Penghasilan fee based income (FBI) perbankan asing lebih besar
dari perbankan nasional. (dilambangkan H0 : μpa = μna atau H0
: μpa – μna = 0)
4. Proporsi pria dan wanita yang menyukai penampilan artis Dewi
Persik adalah sama. (dilambangkan H0 : pp = pw atau H0 : pp -
pw = 0)
5. Harga mangga tidak berpengaruh terhadap permintaan produk
mangga. (dilambangkan H0 : r = 0)

9
Prosedur Pengujian Hipotesis

Langkah 1 Merumuskan Hipotesis


Hipotesis Alternatif (H1) :
“Suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan
cukup bukti bahwa hipotesis nol ditolak”

Hipotesis alternatif (H1) sebagai lawan hipotesis nol mempunyai


tanda yang berbeda.
Hipotesis alternatif mempunyai tanda tidak sama dengan (≠), lebih
besar atau lebih besar sama dengan (>, ≥), atau lebih kecil atau lebih
kecil sama dengan (<, ≤).

10
Prosedur Pengujian Hipotesis

Langkah 1 Merumuskan Hipotesis


Beberapa contoh :
1. Rata-rata hasil investasi di reksa dana tidak sama dengan 26% per
tahun. (dilambangkan H1 : μ ≠ 26%)
2. Rata-rata produksi TV di PT LG Electronic pada tahun 2015 tidak
sama dengan 90 ribu unit per bulan. (dilambangkan H1 : μ ≠ 90
ribu)
3. Penghasilan fee based income (FBI) perbankan asing lebih besar
dari perbankan nasional. (dilambangkan H1 : μpa > μna atau H1
: μpa – μna > 0)
4. Proporsi pria dan wanita yang menyukai penampilan artis Dewi
Persik adalah lebih kecil. (dilambangkan H1 : pp < pw atau H1 :
pp - pw < 0)
5. Harga mangga berpengaruh terhadap permintaan produk mangga.
(dilambangkan H1 : r ≠ 0)

11
Prosedur Pengujian Hipotesis

Langkah 2 Menentukan Taraf Nyata


Taraf Nyata (α) :
Probabilitas menolak hipotesis nol apabila hipotesis nol tersebut
adalah benar

Merupakan nilai kritis yang digunakan untuk menerima atau


menolak hipotesis nol. (α = 1 – C).
Semakin besar tingkat keyakinan (C) dan semakin kecil taraf
nyata (α) maka penelitian akan semakin baik.
Umumnya,
1. Untuk dunia kedokteran dan teknik taraf nyata 1% atau
tingkat keyakinan 99%.
2. Untuk pertanian dan ekonomi taraf nyatanya 5%
3. Untuk ilmu-ilmu sosial taraf nyatanya 10%.
12
Prosedur Pengujian Hipotesis

Langkah 3 Menentukan Uji Statistik


Uji statistik
Suatu nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan untuk
memutuskan apakah akan menerima atau menolak hipotesis.

X 
Z
Sx
Di mana:
Z : Nilai Z
X : Rata-rata hitung sampel
 : Rata-rata hitung populasi
Sx : Standar error sampel, di mana Sx = /n apabila standar
deviasi populasi diketahui dan Sx =s/n apabila standar
deviasi populasi tidak diketahui
13
Prosedur Pengujian Hipotesis

Langkah 4 Menentukan Daerah Keputusan

Daerah Keputusan Uji Satu Arah

Daerah penolakan
Ho
Daerah tidak
menolak Ho

1,65 Skala z
Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,05

Daerah Keputusan Uji Dua Arah

Daerah penolakan Daerah penolakan


Ho Ho
Daerah tidak
menolak Ho
0,025 0,95 0,025
-1,96 0 1,96

14
Prosedur Pengujian Hipotesis

Langkah 5 Mengambil Keputusan


Mengambil Keputusan
Yakni dengan melihat letak nilai Z pada daerah keputusan.
Misal :
Dengan menggunakan daerah keputusan untuk uji dua arah,
apabila nilai Z sebesar 2,45 maka nilai Z terletak pada daerah
penolakan H0 dan keputusannya adalah menolak H0 dan
menerima H1.

15
Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling Pengertian dan Pengujian Hipotesis

Teori Pendugaan Statistik Prosedur Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil


Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Jenis Kesalahan I dan II

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam


Analisis Regresi

16
Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua Arah

Pengujian satu arah

Adalah daerah penolakan H0 hanya satu yaitu terletak di ekor sebelah


kanan saja atau ekor sebelah kiri saja. Karena hanya satu daerah
penolakan berarti luas daerah penolakan tersebut sebesar taraf nyata yaitu
a, dan untuk nilai kritisnya biasa ditulis dengan Za.

Sedangkan pengujian dua arah

Adalah daerah penolakan H0 ada dua daerah yaitu terletak di ekor sebelah
kanan dan kiri. Karena mempunyai dua daerah, maka masing-masing
daerah mempunyai luas ½ dari taraf nyata yang dilambangkan dengan
½a, dan nilai kritisnya biasa dilambangkan dengan Z ½a.

17
Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua Arah
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI SATU ARAH MENGGUNAKAN TANDA
LEBIH BESAR DAN LEBIH KECIL

1. Ujilah beda rata-rata populasi, misalkan hipotesisnya adalah rata-rata hasil investasi
lebih kecil sama dengan 13,17%. Maka perumusan hipotesisnya menjadi:
H0 : μ ≤ 13,17
H1 : μ > 13,17
Untuk tanda ≤ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H 0, sedang tanda > pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kanan seperti Gambar A.

2. Ujilah beda selisih dua rata-rata populasi, misalkan hipotesisnya adalah selisih dua
rata-rata populasi lebih besar sama dengan 0.
H0 : μpa – μpl ≥ 0
H1 : μpa – μpl < 0
Untuk tanda ≥ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda < pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kiri seperti Gambar B.

18
Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua Arah

Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0

Tidak menolak H0 Tidak menolak H0

1,65 1,65

Gambar A Gambar B
H0 : μ ≤ 13,17 H0 : μpa – μpl ≥ 0
H1 : μ > 13,17 H1 : μpa – μpl < 0
19
Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua Arah
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI DUA ARAH

1. Ujilah nilai rata-rata sama dengan 13,17%. Maka hipotesisnya


dirumuskan sebagai berikut:
H0 : μ = 13,17%.
H1 : μ ≠ 13,17%.

2. Ujilah nilai koefisien untuk b sama dengan 0. Maka hipotesisnya


dirumuskan sebagai berikut:
H0 : b = 0
H1 : b ≠ 0.

20
Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua Arah

0,5
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan
H0
Tidak menolak H0

0,4750

0,025 0,025

-1,96 0,95 1,96

21

Anda mungkin juga menyukai