Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
oleh :
MONALIA ARISANDI
Instrumen dasar bedah minor terbagi atas empat
berdasarkan fungsi:
• instrumen dengan fungsi memotong (pisau scalpel +
pegangan dan beragam jenis gunting)
• instrumen dengan fungsi menggenggam (pinset anatomi,
pinset cirrhurgis dan klem jaringan)
• instrumen dengan fungsi menghentikan perdarahan (klem
arteri lurus dan klem mosquito)
• instrumen dengan fungsi menjahit (needle holder,benang
bedah, dan needle).
1. Nald vooder/Needle Holder/Nald Heacting
• Gunanya adalah untuk
memegang jarum jahit
(nald heacting) dan
sebagai penyimpul
benang.
2. Gunting
• Gunting Diseksi (disecting scissor)
Gunting ini ada dua jenis yaitu, lurus dan bengkok. Ujungnya
biasanga runcing. Terdapat dua tipe yabg sering digunakan yaitu
tipe Moyo dan tipe Metzenbaum.
• Gunting Benang
Ada dua macam gunting benang yaitu bengkok dan lurus,
kegunaannya adalah memotong benang operasi, merapikan luka.
• Gunting Pembalut/Perban
Kegunaannya adalah untuk menggunting plester dan pembalut.
3. Pisau Bedah
• Retraktor langenbeck, US
Army Double Ended
Retraktor dan Retraktor
Volkman penggunaannya
adalah untuk menguakan
luka.
6. Pinset
• Pinset Sirugis
Penggunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu
diseksi dan penjahitan luka, memberi tanda pada kulit
sebelum memulai insisi.
• Pinset Anatomis
Penggunaannya adalah untuk menjepit kassa sewaktu
menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak.
• Pinset Splinter
Penggunaannya adalah untuk mengadaptasi tepi-tepi luka (
mencegah overlapping).
7. Deschamps Aneurysm Needle
• Penggunaannya adalah
untuk mengikat pembuluh
darah besar.
8. Wound Curet
• Penggunaannya dalah
untuk mengeruk luka
kotor, mengeruk ulkus
kronis.
9. Sonde (Probe)
• Penggunaannya adalah
untuk penuntun pisau saat
melakukan eksplorasi, dan
mengetahui kedalam luka.
10. Korentang
• Penggunaannya adalah
untuk mengambil
instrumen steril,
mengambil kassa, jas
operasi, doek, dan laken
steril.
11. Jarum Jahit
• Penggunaanya adalah untuk
menjahit luka yang dan
menjahit organ yang rusak
lainnya. Untuk menjahit kulit
digunakan yang
berpenampang segitiga agar
lebih mudah mengiris kulit
(scharpe nald). Sedangkan
untuk menjahit otot dipakai
yang berpenampang bulat
( rounde nald ).
12. Benang Bedah
Benang bedah dapat bersifat absorbable dan non-absorbable.
Benang yang absorbable biasanya digunakan untuk jaringan
lapisan dalam, mengikat pembuluh darah dan kadang digunakan
pada bedah minor.
Benang non-absorbable biasanya digunakan untuk jaringan
tertentu dan harus diremove.
Selain itu, benang bedah ada juga yang bersifat alami dan sintetis.
Benang tersebut dapat berupa monofilamen (Ethilon atau prolene)
atau jalinan (black silk).
Umumnya luka pada bedah minor ditutup dengan menggunakan
benang non-absorbable. Namun, jahitan subkutikuler harus
menggunakan jenis benang yang absorbable.
Rekomendasi bahan jahitan yang dapat digunakan