Anda di halaman 1dari 31

ALIRAN MANTAP MELALUI

SALURAN TERBUKA
KELOMPOK 2
HENDRA DWI WARDANA 1809025013
PATRIA RAHMAN 18090250
MUHAMMAD ALFHAT 18090250
DIAN FELIX 18090250
MUHAMMAD IRSAN S 1809025050
JENIS ALIRAN

Berdasarkan waktu pemantauan



 Aliran Permanen (Steady Flow)

 Aliran Tak Permanen (unsteady Flow)

Berdasarkan ruang pemantauan



 Aliran Seragam (Uniform flow)

 Aliran Berubah (Varied flow)
DISTRIBUSI KECEPATAN
 Bergantung banyak faktor antara lain
 Bentuk saluran
 Kekasaran dinding saluran
 Debit aliran

2,5
,0
1
.
0

 Kecepatan minimum terjadi di dekat dinding batas, membesar dengan


jarak menuju permukaan
 Pada saluran dengan lebar 5-10 kali kedalaman, distribusi kecepatan
disekitar bagian tengah saluran adalah sama.
 Dalam praktek saluran dianggap sangat lebar bila lebar > 10 x kedalaman
PENGUKURAN KECEPATAN AIRAN

 Menggunakan current meter


 Baling-baling yang berputar karena adanya aliran
 Menggunakan hubungan antara kecepatan sudut dan
 kecepatan aliran
 Semakin banyak titik pengukuran semakin baiK
 Untuk keperluan praktis kecepatan rata-rata diukur
 pada 0,6 kali kedalaman dari muka air
 rerata kecepatan pada 0,2 dan 0,8 kali kedalaman
 0,8-0,95 kecepatan di permukaan (biasa diambil 0,85)
 Kecepatan maksimum terjadi pada antara 0,75-0,95 kali
kedalaman
ALIRAN SERAGAM
 Aliran seragam dianggap bahwa aliran adalah mantap dan satu
dimensi. Dengan anggapan satu dimensi berarti kecepatan
aliran disetiap titik pada tampang lintang adalah sama. Contoh
aliran seragam adalah aliran melalui saluran irigasi yang sangat
panjang dan tidak ada perubahan penampang. Pada umumnya
aliran seragam disaluran terbuka adalah turbulen.
 Aliran seragam tidak dapat terjadi pada kecepatan aliran yang
besar atau kemiringan saluran sangat besar. Apabila kecepatan
aliran melampaui batas tertentu, maka muka air menjadi tidak
stabil dan akan terjadi gelombang. Pada kecepatan yang
sangat tinggi (lebih dari 6 m/dt), udara akan masuk kedalam
aliran dan aliran menjadi tidak mantap.
DEBIT ALIRAN

 Debit aliran melalui saluran terbuka dapat


dihitung dengan rumus berikut :
Q =AV
dengan Q = debit aliran
A = luas tampang aliran
V = kecepatan aliran
DEBIT ALIRAN

 Kecepatan aliran melalui saluran terbuka


dapat di hitung dengan beberapa rumus
berikut:
 Rumus chezy : cx =
 Rumus manning : V =
 Rumus stricker : V = Ks
 Dengan C = koefisien chezy, n = koefisien Manning, R = jari-jari
hidraulis, I = kemiringan garis energi, yang untuk saluran
seragam sama dengan kemiringan dasar saluran. Beberapa
parameter penting pada saluran berbentuk trapesium dengan
kemiringan tebing 1:m (v:h)
Contoh soal
 1. Hitung saluran ekonomis berbentuk
trapesium dengan kemiringan tebing 1
(horizontal) : 2 (vertikal) untuk melewatkan
debit 50 m3/det dengan kecepatan rerata 1
m/det. Berapakan kemiringan dasar saluran
bila koefisien Chezy C = 50 m½ /d
JAWABAN

Luas penampang aliran


 A = ( b + xy) y = ( b + 0,5 y) y
 Luas penampang aliran (dari kontinuitas A = Q / V = 50 / 1 =
50 m2
 ( b + 0,5 y) = 50 m2

 Dari saluran ekonomis berbentuk trapesium b + 2 xy = 2 y (1 + x2)1/2


 b + 2. ½ y = 2 y (1 + ½ 2)1/2 b =1,24 y
Dapat diperoleh y =
5,36 m
 b = 6,65 m

 Menghitung kemiringan saluran, untuk


tampang ekonomis R = y / 2  R = 2,68 m
 Dari rumus Chezy V
= C (R S )½
 S = 1 / ( 502 x 2,68)
 = 0,00015
Contoh soal

 2.Saluran segi empat dengan lebar 5 m,


kemiringan dasar saluran 0,005. Koefisien
Manning 0,022. Apabila debit aliran Q = 20
m3/det hitunglah kedalaman aliran.
JAWABAN
Luas penampang basah
 A = B.y = 5 y
Keliling basah
 P = B + 2y = 5 + 2y
Jari-jari hidrolis
 R = A/P
 R = 5y/(5 +2y)
Dari debit aliran
 Q = A.V = A. (1/n). (R)^(2/3) . S^0,5
 20 = 5 y ( 1/0,022) (5y / (5 +2y) )^(2/3) . 0,005^0,5
 1,2445 =y (5y / (5 +2y) )^(2/3) y = 1,36 m
DEBIT MAKSIMUM

 Debit adalah kecepatan dikalikan dengan


luas yang bias di tafsirkan atau berarti
kecepatan arus air dalam suatu
bidang/penampang (luas)
 Jika kita bisa memanfaatkan debit secara
maksimal semua hal bias terpenuhi seperti
contohnya pengairan dalam irigasidi
pedesaan , mengalihkan aliran banjir,
membuat PLTA
DEBIT MAKSIMUM

 apakah masih dapat menampung debit rencana


maksimum atau tidak ? Debit rencana itu
diibaratkan sebuah ambang batas maksimum,
sehingga dijadikan sebagai acuan. Artinya debit
saluran itu nilainya harus lebih kecil atau sama
dengan nilai debit rencana.
 Dimensi optimum adalah suatu dimensi saluran
yang memberikan energi minimum dan
memberikan aliran yang maksimum atau debitnya
maksimum.
DEBIT MAKSIMUM

 Soal 1
 Air mengalir melalui pipa lingkaran
berdiameter 3,0 m. Apabila kemiringan dasar
saluran adalah 0,0025, hitung debit aliran
apabila kedalaman aliran adalah 0,9 D.
Koefisien Chezy adalah C = 50.
DEBIT MAKSIMUM
 Penyelesaian :
 Diameter pipa : D = 3,0 m
 Kemiringan dasar saluran : I = 0,0025
 Kedalaman aliran : h = 0,9D
 Koefisien Chezy : C = 50
 cos θ =  = 0,8
 θ = cos-1 0,8 = 36,87°
 Luas tampang basah : A = luas ABCD
 = luas AOCD + luas AOC

 = 0,62452 D2 + 2 x ½ x 0,5 D sin (36,87°)x0,5D cos (36,87°)


 = 0,74452 D2 = 0,74452 (3)2 = 6,7 m2
 Keliling basah : P = busur ADC
 Busur ADC = πD = 2,4981 D =7,49427 m
 Jari-jari hidraulis : R =  = 0,894 m
 
 Debit aliran : Q = AV = AC= 6,7 x 50 =15,837 m3/d
DEBIT MAKSIMUM

 Soal 2
 Saluran segiempat dengan lebar 5,0 m dan
kedalaman aliran 1,5 m mempunyai
kemiringan dasar 0,0005. Hitung debit aliran
apabila koefisien Chezy adalah 40.
DEBIT MAKSIMUM
 Penyelesaian :
 Lebar dasar saluran : B = 5,0 m
 Kedalaman aliran : h = 1,5 m
 Kemiringan dasar saluran : I = 0,0005
 Koefisien Chezy : C = 40
 Luas tampang aliran : A = Bh = 5,0 x 1,5 = 7,5 m2
 Keliling basah : P = B + 2h = 5,0 + 2×1,5 = 8,0 m
 Jari-jari hidraulis : R = A/P = 7,5/8 = 0,9375 m
 Kecepatan aliran : V = C √R I   = 40 √0,9375 x 0,0005 =
0,866 m/d
 Debit aliran : Q = A V = 7,5 x 0,866 = 6,495 m3/d
KEMIRINGAN KRITIK DASAR
SALURAN
 Dalam menentukan bentuk dan dimensi saluran yang
akan digunakan dalam pembangunan saluran baru
maupun dalam kegiatan perbaikan penampang saluran
yang sudah ada, salah satu hal penting yang perlu
dipertimbangkan adalah ketersediaan lahan.
 Oleh karena itu, penampang saluran drainase
perkotaan dan jalan raya dianjurkan mengikuti
penampang hidrolis terbaik, yaitu suatu penampang
yang memiliki luas terkecil untuk suatu debit tertentu
atau memiliki keliling basah terkecil dengan hantaran
maksimum.
KEMIRINGAN KRITIK DASAR
SALURAN
 Dimensi saluran harus mampu mengalirkan
debit rencana atau dengan kata lain debit
yang dialirkan harus sama atau lebih besar
dari debit rencana. Untuk mencegah muka air
ke tepi (meluap) maka diperlukan adanya
tinggi jagaan pada saluran, yaitu jarak
vertikal dari puncak saluran ke permukaan air
pada kondisi debit rencana.
KEMIRINGAN KRITIK DASAR
SALURAN
 Soal 1
 Saluran drainase berbentuk trapesium
dengan kemiringan dinding saluran m= 1,
mempunyai kedalaman air 0,65 meter, lebar
dasar 1,25 meter, koefisien kekasaran
Manning n = 0,010. Hitung kemiringan dasar
saluran jika debit yang mengalir sebesar 3,10
m3/det ?
KEMIRINGAN KRITIK DASAR
SALURAN
KEMIRINGAN KRITIK DASAR
SALURAN
 Soal 2
 Saluran segiempat dengan lebar 3,5 m dan
kedalaman aliran 1,5 m melewatkan debit 5
m3/d. Hitung kemiringan dasar saluran
apabila koefisien Manning adalah 0,02.
KEMIRINGAN KRITIK DASAR
SALURAN
 Penyelesaian :
 Lebar dasar saluran : B = 5,0 m
 Kedalaman aliran : h = 1,5 m
 Debit aliran : Q = 5,0 m3/d
 Koefisien Manning : n = 0,02
 Luas tampang aliran : A = Bh = 5,0 x 1,5 = 7,5 m2
 Keliling basah : P = B + 2h = 5,0 + 2×1,5 = 8,0 m
 Jari-jari hidraulis : R = A/P = 7,5/8 = 0,9375 m
 Kecepatan aliran dihitung dengan rumus manning :
 = V = 1/n  R2/3  I1/2
 Debit aliran : Q = A V → 5 = 5,25 x 43,365 I1/2
 I = 0,00048 ≈ 0,0005
LONCAT AIR

 Loncatan Air (Hydraulic Jump)


 penggunaan loncatan air antara lain adalah
sebagai peredam energi alirandi bawah pelimpah,
waduk, pintu dan lain-lain, sehingga penggerusan
yang tidak diharapkan di hilir saluran dapat
dihindari.
 Loncatan air juga digunakan pada sistem
pengaliran air bersih perkotaan untuk mencampur
bahan kimia dan jugamengeluarkan gelembung-
gelembung udara.
LONCAT AIR

 Fenomena loncatan air ini terjadi akibat


adanya perubahan aliran dari superkritis tiba-
tiba menjadi subkritis, oleh karena itu
permukaan air menyesuaikan diri
terhadap pengurangan kecepatan dan
penambahan kedalaman aliran dalam bentuk
keunikannyayang disebut loncatan air.
LONCAT AIR
LONCAT AIR
LONCAT AIR

Anda mungkin juga menyukai