Askep Keluarga Remaja
Askep Keluarga Remaja
REMAJA
Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep.
Pengkajian
Tugas perkembangan keluarga
Struktur keluarga
Fungsi keluarga
Lingkungan
Stress dan koping keluarga
Pemeriksaan fisik
Harapan keluarga
Diagnosis Keperawatan Keluarga
Gangguan citra tubuh b/d perubahan maturitas yang berkaitan dengan laju
pertumbuhan remaja
Sedih kronis b/d putus cinta
Gangguan identitas personal berhubungan dengan perubahan konsep diri remaja
Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan peningkatan
konsunsi makan akibat stress dan latihan fisik tidak adekuat bsesuai usia
Kerusakan interaksi social b/d kurang pengetahuan atau ketrampilan mengenai
cara dalam meninkatkan kualitas
Kurang pengetahuan b/d tidak mengenal sumber informasi tentang fungsi dan
aktivitas seksual
Resiko bunuh diri dengan faktor resiko usia: remaja
Penampilan peran tidak efekif berhubungan dengan usia muda, dalam tingkat
perkembangan
Resiko infeksi b/d aktifitas seksual
Perencanaan Keluarga
Dx: Gangguan citra tubuh b/d perubahan maturitas yang berkaitan
dengan laju pertumbuhan remaja
NOC:
Tujuan: Remaja tumbuh sesuai dengan pertumbuhannya
KH:
dapat mendeskripsikan perkembangan seksual
dapat membina hubungan baik sesama gender/lawan jenis
NIC:
Berikan pendidikan kesehatan tentang perkembangan maturitas remaja
Fasilitasi klien tentang tumbuh kenbang yaitu pubertas
monitor keadaan pasien untuk melihat tumbuh kembang dalam tubuhnya
Identifikasi mekanisme koping bersama orang tua mengenai respon tentang
perkembangan remaja
Dx: Sedih kronis b/d putus cinta
Tujuan: Dapat mengontrol depresi
KH:
tanda-tanda sedih dapat teratasi
klien dapat berinteraksi dengan lingkungan dan dapat beradaptasi terhadap rasa
sedihnya
Intervensi:
berikan support pada remaja tentang masalah yang dihadapi
bantu mencari penyelesaian masalah terhadap remaja tentang masalah
yang dihadapi
diskusikan bersama remaja tentang masalah yang dihadapi
anjurkan remaja
untuk beribadah
Dx: Gangguan identitas personal berhubungan
dengan perubahan konsep diri remaja
Tujuan: mengetahui identitas personal
KH:
Klien dapat mengenali siapa dirinya, identitas dan jenis kelaminnya.
Klien dapat berhubungan dengan teman sebayanya
Intervensi:
dorong pasien untuk mengungkapkan dan mendiskusikan pikiran dan
perasaannya
bantu pasien untuk menerima kenyataan bahwa setiap orang itu unik
bantu pasien untuk mengidentifikasi perasaan tentang dirinya
fasilitasi pasien dalam mengidentifikasi pola respon dalam berbagi
situasi
bantu pasien untuk mengidentifikasi sumber motivasi
Dx: Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan
dengan peningkatan konsunsi makan akibat stress dan latihan
fisik tidak adekuat bsesuai usia
Tujuan: adolesen akan mempertahankan berat badannya dalam 10% standar ideal
dalam 6 bulan
KH:
Menurunkan masukan 10% kalori dalam sehari selam 1 minggu
Mengkonsumsi diet seimbang: 2200-2400 kalori; 50-60g protein; 3g Ca; 400 unit vit D
Menjelaskan piramida pedoman makanan dan nutrid\si yang sesuai.menjelaskan efek jangka
panjang penggunaan rokok
Intervensi:
bantu pemilihan menu untuk tiga kali waktu makan dan makanan ringan yang
merefleksikan penurunan diet masukan lemak hingga rata-rata 30%
Anjurkan adolesens untuk makan malam dengan keluarga dalam kondisi santai
Tinjau ulan kebutuhan nutrisi denga adolesens dan keluarga dengan pemasukan
pedoman piranida makanan (USDA,1992)
Rekomandasikan makan tinggi kalsium dan zat besi seperti; burger keju, jus jeruk
yang diperkaya Ca
Tujuan: Adolesen akan mencari bantuan yang tepat sesuai kebutuhan untuk
mempertahankan kesehatan dalam 6 bulan
KH:
Mengidentifikasi stressor dan metode koping efektif dalam ! bulan.
Berpartisipasi dalam latihan ataau kegiatan rekreasi dalam 2 minggu
Intervensi:
Anjurkan adolesens untuk berpartisipasi dlam latihan yang disukai atau
aktivitas rekreasi: rencanakan program jalan setiap hari dengann jadwal 3-5
kali per minggu minimal 20 menit
Anformasikan adolesens tentang pendukung perilaku perawatan kesehatan di
sekolah dan sumber di komunitas
Diskusikan manfaat [enghentian penggunaan rokok yaiti meliputi peningkatan
stamina, penurunan potensi ketergantungan dan menyegarkan napas dan gigi.
dx:Kerusakan interaksi social b/d kurang pengetahuan atau
ketrampilan mengenai cara dalam meninkatkan kualitas
Intervensi:
dorong untuk aktivitas sosial dan komunitas
dorong untuk membicarakan masalah yang dihadapi dengan orang lain
dorong pasien dalam meningkatkan hubungan
fasilitasi pasien masukan dan rencana aktivitas yang akan dilakukan
bantu pasien meningkatkan kesadaran terhadap kekuatan dan
keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain
Resiko bunuh diri dengan faktor resiko usia: remaja