Anda di halaman 1dari 26

PENGERTIAN

AUDITING
BAB I

Yanuar Nugroho, S.E., M.Sc., Ak., CA., ACPA.


PENGERTIAN
 Auditing memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan , karena akuntan
publik sebagai suatu pihak yang ahli dan independen pada akhir pemeriksaanya akan
memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas
dan laporan arus kas.
 Auditing Merupakan bentuk Atestasi :
“Merupakan suatu komunikasi seorang expert mengenai kesimpulan tentang reabilitas dari
pernyataan seseorang”
 Auditing  Menurut Sokrisno Agoes (1996) yaitu :
“Auditing adalah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
independen terhadap laporan keuangan yang disusun oleh manajemen, beserta catatan catatan
pembukuan dan bukti pendukungnya dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut”
AUDITING DITINJAU DARI SUDUT
PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditing adalah pemeriksaan
(examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau
organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan
tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan dan hasil saham perusahaan atau organisasi tersebut.

 LAPORAN AUDIT (AUDIT REPORT)

Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam


berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut
auditor menyatakan pendapatnya mengenai melaksanakan audit atas laporan
keuangan historis disebut dengan auditor independen. Dalam buku ini istilah
auditor jika tidak diikuti dengan kata pengubah, dimaksudkan sebagai auditor
independen
TERDAPAT HAK YANG PENTING DARI DEFENISI TERSEBUT
:
 Pertama : Auditor memeriksa laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,
beserta catatan – catatan pembukuan dan bukti pendukung, Laporan keuangan yang harus
diperiksa terdiri dari, laporan laba rugi, ekuitas pemilik, neraca, arus kas. Dan catatan
pembukuan yang terdiri dari (buku kas/ Bank, buku penjualan, buku pembelian) buku
besar (piutang, hutang, aktiva tetap dan kartu persediaan).
 Kedua :Pemeriksaan dilakukan secara
Sistematis : Akuntan publik harus merencanakan pemeriksa sebelum proses pemeriksaan
dimulai disebut Audit Plan (rencana pemeriksaan.
Kritis : pemeriksaan sebaiknya dipimpin oleh seorang yang memiliki gelar akuntan dan
memiliki izin praktek sebagai akuntan oleh Menteri Keuangan.
 Ketiga :Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen
 Keempat :Tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.
INDEPENDENSI, INTEGRITAS, DAN OBYEKTIVITAS

 Independensi
 Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu
mempertahankan sikap mental independen di dalam
memberikan jasa profesional. Sikap mental independen
tersebut harus meliputi independen dalam fakta maupun dalam
penampilan.
 Integritas dan Obyektivitas
 Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu
mempertahankan integritas dan obyektivitas, harus bebas dari
benturan kepentingan dan tidak boleh membiarkan faktor salah
saji material yang diketahuinya atau mengalihkan
pertimbangan pihak lain.
TUJUAN PEMERIKSAAN

 UNTUK MENYATAKAN PENDAPAT ATAS KEWAJARAN POSISI LAPORAN


KEUANGAN PERUSAHAAN
 SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM ( SAK )
 DITERAPKAN SECARA KONSISTEN
 DAPAT DIPERBANDINGKAN
HASIL DARI PEMERIKSAAAN AKUNTAN

 Berupa pernyataan pendapat dari Auditor Independen


 Yang dituangkan dalam Laporan Akuntan
 Berdasarkan Standar Auditing yang ditetapkan oleh IAI
WAJAR MELIPUTI

 Validity (keabsahan)
 Completeness (kelengkapan)
 Ownwership (kepemilikan)
 Clasification (pengklasifikasian)
 Valuation (penilaian)
 Cut off (pisah batas)
 Mechanical Accuracy (ketepatan perhitungan)
 Disclosure (pengungkapan)
MENGAPA PERLU DI AUDIT ?

 Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa LK tsb mengandung kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja. Tidak diaudit kurang dipercaya kewajarannya.
 Jika LK sudah diaudit dan mendapat opini Unqualified dari KAP, pengguna LK bisa
yakin bahwa LK bebas dari salah saji yg material dan disajikan sesuai dengan PABU.
 Mulai th. 2001 perush yg total asset Rp. 25 M ke atas harus memasukkan audit
financial statements-nya ke Deperindag.
 Perush yg go public harus memasukkan audit financial statements ke OJK paling
lambat 90 hr setelah tutup buku.
 SPT yang didukung oleh audit financial statements lebih dipercaya oleh pihak pajak.

9
WHY AUDITING WAS NEEDED

 Sangat penting bagi para pemakai :


Pemegang Saham, Manajemen, Kreditur, Calon Investor,
Pemasok, Karyawan, Pemerintah.
 Untuk mempercayai isi Laporan Keuangan
 Pemeriksaaan yang dilakukan harus secara obyektif,
Independen dan Kompeten.
 Resiko Informasi
WHERE IS AUDITING DONE

 Didalam Perusahaan
memeriksa bukti- bukti asli yang dikeluarkan oleh perusahaan
sendiri.
 Diluar Perusahaan
memeriksa bukti-bukti asli yang dikeluarkan oleh pihak ke tiga

 Karena bukti yang berasal dari luar lebih bisa dipercaya,


daripada bukti yang berasal dari dalam perusahaan sendiri.
PERBEDAAN AUDITING DAN AKUNTANSI (ACCOUNTING)

 Auditing mempunyai sifat analitis, karena akuntan publik memulai


pemeriksaannya dari angka – angka dalam laporan keuangan, lalu dicocokkan
dengan neraca saldo (trial balance), buku besar (general ledger) buku harian
(special jurnal), bukti – bukti pembukuan (document) dan sub buku besar (sub
ledger).
 Accounting memiliki sifat konstruktif karena disusun mulai dari bukti – bukti
pembukuan, buku harian, buku besar, sub buku besar, neraca saldo sampai
menjadi laporan keuangan
PERBEDAAN AKUNTANSI & AUDIT

jurnal Buku
Bukti
Transaksi Besar
i Laporan
Keuangan
Laporan
DICOCOKKAN Keuangan

Buku
Pem-
bantu

Arah Proses Akuntansi

Arah Proses Audit


PROSEDUR AUDIT
Prosedur audit yang biasa dilakukan audit oleh auditor meliputi :
1. Inspeksi
2. Pengamatan
3. Permintaan keterangan
4. Konfirmasi
5. Penelusuran
6. Pemeriksaan bukti pendukung
7. Penghitungan
8. Scanning
9. Pelaksaan ulang
10. Teknik audit berbantuan komputer
TAHAPAN-TAHAPAN AUDIT
 KAP dihubungi oleh klien yang butuh jasa audit
 KAP membuat janji bertemu klien untuk membahas :
- alasan perusahaan mengaudit ( kepentingan pemegang saham dan direksi, pajak, pihak
bank/kreditor, dan lain-lain)
- apa sebelumnya pernah diaudit KAP lain.
- jenis usaha dan gambahan umum perusahaan.
- data akuntansi manual atau computer.
- penyimpanan bukti pembukuan apa rapih.
 KAP mengajukan surat penawaran (audit proposal)
 KAP melakukan pemeriksaan lapangan (audit field work) di kantor klien. Setelah audit
memberikan audit report.
 Selain audit report, KAP juga memberikan Management Letter berisi kelemahan
pengendalian intern perusahaan dan saran perbaikan.
JENIS AUDIT
 General Audit (Pemeriksaan Umum)
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP Indepeden dengan
tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar Profesional / Akuntan
Publik dan memperhatikan Kode Etik Akuntan Indonesia, Aturan Etika KAP yang telah disahkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta Standar Pengendalian Mutu.
  Special Audit (Pemeriksaan Khusus)
Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh KAP yang
independen, dan akhir pemiraksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau
masalah tertentu yang diperiksa, karena prsedur audit yang diberikan juga terbatas.
MENURUT JENIS PEMERIKSANAAN, AUDIT DIBEDAKAN
ATAS :
 Manajemen Audit (operational audit)
 Complience Audit (Pemeriksaan ketaatan)
 Internal Audit (pemeriksaan internal)
 Computer Audit
PENGUMPULAN DAN EVALUASI
BUKTI

Bukti-bukti adalah informasi yang digunakan oleh


Auditor untuk menentukan apakah informasi
yang diperiksa telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan

Laporan
SAK
Bukti-bukti keuangan
Bukti
Informasi Kriteria
Informasi

Hakekat Auditing 18
INFORMASI DAN KRITERIA
YANG TELAH DITETAPKAN
Untuk melakukan audit, maka harus ada informasi
dalam bentuk yang dapat di verifikasi dan
beberapa standard (kriteria) yang mana auditor
dapat mengevaluasi informasi tersebut

Laporan
SAK
Keuangan

Informasi dapat dievaluasi


informasi kriteria

Hakekat Auditing 19
AUDITOR HARUS INDEPENDEN
DAN KOMPETEN
Auditor harus memiliki kualifikasi tertentu dalam
memahami kriteria yang digunakan serta harus
kompeten (memiliki kecakapan) agar mengetahui
jenis dan banyaknya bukti yang harus dikumpulkan
untuk mecapai kesimpulan yang tepat setelah bukti-
bukti tersebut diuji.

Audit mempunyai nilai rendah jika auditor tidak


dapat bersikap objektif dan independen dalam
pengumpulan dan pengevaluasian bukti.
Hakekat Auditing 20
PELAPORAN
Tahap terakhir dari proses audit adalah membuat
Laporan (Auditor Report), auditor mengkomunikasikan
hasil temuannya kepada pengguna laporan tersebut.

Lap Keu
Bukti Proses Laporan
Audit Audit
Informasi dan kriteria SAK

Hakekat Auditing 21
 

PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Profesi akuntan publik dikenal oleh


masyarakat dari jasa audit yang disediakan bagi
pemakai informasi keuangan. Timbul dan
berkembangnya profesi akuntan publik di suatu
negara adalah sejalan dengan berkembangnya
perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum
dinegara tersebut.
PROFESI AKUNTAN
Seorang akuntan yang memiliki nomor registrasi, bisa memilih profesi:
 Akuntan Publik (External Auditor): dengan memiliki KAP atau bekerja di KAP.

 Pemeriksa Intern ( Internal Auditor): dengan bekerja di Bagian Pemeriksaan Intern (Internal Audit
Departement) suatu perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di BUMN biasanya
disebut Satuan Pengawas Intern (SPI).
 Auditor Pemerintah (Government Auditor): dengan bekerja di BPKP (Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan), BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) atau Inspektor di suatu Departemen
Pemerintah.
 Financial Accountant, dengan bekerja dibagian akuntansi keuangan suatu perusahaan.
 Cost Accountant, dengan bekerja dibagian akuntansi biaya suatu perusahaan.

 Management Accountant: dengan bekerja dibagian akuntansi manajemen suatu perusahaan.


 Tax Accountant: dengan bekerja dibagian perpajakan suatu perusahaan atau Direktorat Jenderal
Pajak.
 Akuntan Pendidik, dengan bekerja sebagai dosen baik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun
Pergurun Tinggi Swasta (PTS).
PEER PREVIEW
 Peer Review adalah suatu penelaahan yang dilakukan terhadap Kantor Akuntan Publik untuk
menilai apakah Kantor Akuntan Publik telah mengembangkan secara memadai kebijakan dan
prosedur pengendalian mutu yang disyaratkan dalam Pernyataan Standar Auditing (PSA)
No.20 yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Quality Control Standards Committee telah mengindentifikasikan lima elemen pengendalian
mutu yang harus dipertimbangkan KAP dalam menetapkan prosedur dan kebijakan
pengendalian mutunya. (Arens et. Al., 2003: 35-37).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai