Anda di halaman 1dari 22

ELEMEN MESIN I

KODE. MK. MES 206


Capaian pembelajaran Pembelajaran :
Proses pembelajaran mata kuliah Elemen Mesin I bertujuan
memberikan kompetensi pada mahasiswa agar :
1. Mampu menjelaskan tentang macam-macam sambungan
keling, sambungan baut, sambugan las, poros, bantalan,
pegas dan kopling tetap.
2. Mampu menjelaskan fungsi dan cara kerja komponen
sambungan keling, sambungan las, sambungan baut, poros
bantalan, pegas dan kopling tetap.
3. Mampu memilih komponen mesin sesuai dengan
standarnya.
4. Mampu menghitung dimensi dan kekuatan komponen
mesin.
5. Mampu merancang bagian-bagian mesin.
BAB I
PENGERTIAN DASAR

Capaian Pembelajaran :
Setelah mempelajari bagian ini diharapkan
mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian Gaya, Berat,
Torsi, Daya.
2. Menghitung Gaya, Berat, Torsi, Daya.
3. Menjelaskan dasar perancangan.
4. Menghitung faktor keamanan.
A. Gaya
Gaya didefinisikan sebagai suatu massa 1
kg yang mempunyai percepatan 1 m/s2.

F = m.a (satuan N atau kg.m/s2)


Dengan :
F = Gaya (satuan N atau kg.m/s2)
m = Massa (kg)
a = percepatan (m/s2).
B. Berat
Berat suatu benda adalah gaya gravitasi yang bekerja
pada benda itu.
W = m.G

Dengan :
W = berat (N atau kg.m/s2)
m = massa (kg).
g = percepatan gravitasi 9,81 m/s2.

Dalam sistem SI, berat suatu benda yang bermassa 1


kg beratnya adalah
W = (1 kg) ( 9.81 m/s2)
= 9,81 N
C.Torsi

Besarnya momen torsi merupakan hasil


perkalian gaya dengan jarak terhadap sumbu :
T = F. r
Dengan :
T : momen (N.m)
F : gaya (N)
r : jarak terhadap sumbu (m)
Bila momen torsi bekerja pada sebuah batang
pejal, maka sudut puntir untuk batang bulat
(Shigley, 1991) :

Tl

GJ
Dengan :
T : torsi (N.m)
l : panjang (m)
G : modulus kekakuan (N/m2)
J : momen inersia sudut (m4)
D. Daya
Energi rata-rata yang ditranfer oleh kerja disebut daya. Pada suatu
mekanisme yang bekerja gaya F dengan kecepatan V maka
daya dapat dihitung dengan rumus :
P=FV
Dengan :
P : daya (Watt)
F : gaya (N)
V : kecepatan linier (m/s)
Daya juga dapat dihitung berdasarkan torsi yang bekerja :
P = Tω
Dengan :
T : torsi (N.m)
ω : keceptan sudut (rad/s)
Daya
2 p NT
P =
60
 Dengan :
 P : daya (Watt)
 N : putaran (rpm)
 T : torsi (N.m)
TEGANGAN (STRESS)
REGANGAN
Contoh :

Kekuatan tarik bahan di penampang A-A


Luas :
Kekuatan tarik di A-A

Kekuatan tarik di B-B


Luas :

Kekuatan tarik :
\
E. Perancangan mesin
1. Menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi, dapat berupa
ukuran, berat, kapasitas, fungsi, bentuk dan sebagainya.
2. Menentukan ukuran utama berdasarkan kebutuhan.
3. Membuat sketsa desain, untuk mendapatkan gambaran awal
mesin yang akan dibuat.
4. Memilih bahan bahan yang akan digunakan.
5. Menghitung dimensi dan kekuatan komponen-komponen mesin.
6. Mempertimbangkan cara pembuatnya.
7. Membuat gambar kerja.
8. Membuat prototipe.
9. Melakukan uji coba.
10. Memproduksi mesin.
Perancangan Mesin Pres
ASPEK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM
PERANCANGAN MESIN

1. Terhadap bodi komponen :


a. Kekuatan.
b. Defleksi.
c. Berat.
d. Ukuran dan bentuk.
2. Terhadap permukaan komponen :
a. Keausan.
b. Pelumasan.
c. Korosi.
d. Gaya gesek.
e. Pengaruh panas.
3. Biaya pembuatan.
4. Keamanan.
5. Lingkungan.
6. Keandalan dan kemudahan merawat.
7. Estetika.
8. Kualitas hidup.
F. Faktor Keamanan
Faktor keamanaan (safety factor) adalah
faktor yang digunakan untuk mengevaluasi
keamanan dari suatu bagian mesin.
Penggunaan faktor keamanan banyak
digunakan untuk membandingkan tegangan
dengan kekuatan. Nilai faktor keamanan
biasanya lebih besar dari 1. Ada tiga
pertimbangan yang digunakan untuk memilih
faktor keamanan sebagai suatu besaran
(Shigley, 1991):
1. Faktor keamanan dipakai terhadap
kekuatan.
Dengan menggunakan tegangan tarik :
t
Dengan : n =
n : faktor keamanan ti
σt : Tegangan tarik (N/mm2)
σ ti : Tegangan tarik ijin/tegangan tarik aman (N/mm2)

Dengan menggunakan tegangan geser :


n = s
Dengan :
si
n : faktor keamanan
σs : Tegangan geser (N/mm2)
σ si : Tegangan geser ijin/tegangan geser aman (N/mm2)
2. Faktor keamanan dipakai terhadap
pembebanan

Fi
n =
F

Dengan :
n : faktor keamanan
F : beban (N)
Fi: beban ijin/beban rencana (N)
3. Faktor keamanan menyeluruh dipakai
terhadap semua bagian mesin.

n = ns.n1.n2

Dengan :
n : faktor keamanan
ns : variasi ketidak tepatan.
n1 : ketidaktepatan beban 1.
n2 : ketidaktepatan beban 2.
4. Soal-soal
1. Jelaskan pengertian gaya, daya, torsi.
2. Sebutkan 8 aspek yang dipertimbangkan
dalam perancangan mesin.
3. Apa yang dimaksud dengan faktor
keamanan?
4. Jelaskan penggunaan faktor keamanan
terhadap kekuatan.
DAFTAR PUSTAKA
 Juvinall R.C., Marshek K.M.,(1991), Fundamentals of Machine
Componen Design, John Wiley & Sons, Singapore.
 Khurmi R.S., Gupta J. K., (1980), A textbook of Machine Design,
Eurasia Publishing House LTD, New Delhi.
 Niemen G, (1999), Elemen Mesin, Jilid I, II dan III, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
 Norton R.L., (2000), Machine Design An Integrated Approach, 2
ed, Prentice Hall, new york.
 Shigley J.E., Mitchell L.D., (1991), Perencanaan Teknik Mesin,
Edisi ke 4, Penerbit Erlangga , Jakarta.
 Sularso, Suga K, (1991), Dasar Perencanaan dan Pemilihan
Elemen Mesin, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai