Anda di halaman 1dari 27

PRINSIP

HIDUP ODHA

HADI MANDALA
VERONICA GOA
PENGERTIAN HIV AIDS
HIV adalah singkatan dari Human
Imunnodefisciency Virus yaitu virus yang
melemahkan system kekebalan tubuh. AIDS adalah
singkatan dari acquired immune Deficiency Syndrom
yang berarti kumpulan gejala penyakit akibat
menurunnya kekebalan tubuh yang bersifat diperoleh
(bukan bawaan).(Kusmiran, 2011)
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG ODHA
(ORANG DENGAN HIV AIDS )

Zaman yang semakin modern, pengawasan orang tua


terhadap anaknya juga semakin sulit, karena orang tua yang
tidak mengerti tentang teknologi terbaru yang membuat anak-
anaknya semakin bebas dalam berekspresi dan juga
memungkinkan mereka semakin mudah untuk mengakses
media maya yang belum boleh dilihat untuk menghindari
mereka dari seks bebas. Mereka juga merasa tidak malu untuk
bersosialisasi dengan mereka para penderita HIV AIDS.
Pelajaran yang bisa diambil dari mereka dengan bahayanya
pergaulan bebas juga bisa kita dapatkan dengan bergaul
bersama mereka.
Pemberian semangat yang bisa dilakukan oleh masyarakat
dengan memberikan nasihat bahwa itu bukan sebagai nasib, itu
sebagai hukuman karena perbuatan mereka yang sembrono dan
tidak terpuji. Mereka akan dengan senang memberikan dan
membantu semampu mereka untuk para ODHA. Para pengisi
kuisioner mengatakan bahwa mereka akan senantiasa bersama-
sama membantu mencegah terjadinya pergaulan bebas di pergaulan
anaknya, maupun dalam pergaulan bersama kerabat dan
mengingatkan hal yang baik dan buruk yang termasuk dengan
sebab akibat perbuatan itu. Pemberian pengertian dalam hal seks
juga akan mereka sampaikan untuk membantu mencegah, selain itu
mereka juga ingin membantu mendekatkan orang-orang yang
mereka sayangi kepada Tuhan, agar mereka mengenal siapa itu
penciptanya dan siapa yang akan menghukum mereka bila mereka
melakukan hal yang tidak terpuji itu.
Prinsip Hidup ODHA
Sebagaimana manusia lainnya ODHA
memiliki kehidupannya sendiri yang tentu saja tidak
dapat dihentikan hanya dengan alasan penyakit
mematikan yang dideritanya. Tetapi interaksi ODHA
dengan yang lain tetap memerlukan ilmu baik dari
sisi medis maupun psikospirit agar interaksi yang
berjalan tidak menjadi interaksi yang negatif
terutama bagi ODHA sendiri.
Prinsip ODHA dilindungi, hal ini berkenaan karena :
Pertama, dampak (impact)
Mudah kena serang (vulnerability)
Tanggapan (Response)
EVIDENCE BASED
PRACTICE
P
Kualitas Hidup Pasien ODHA

I -

C -

O
Meningkatkan kualitas hidup ODHA

T -
Jurnal I
 Penulis & Tahun : Rokhani, Mustofa (2018)
 Judul :
Kualitas Hidup ODHA Setelah 10 Tahun Dengan HIV/AIDS
 Metode penelitian :
Penelitian ini termasuk dalam penelitian explanatory research yang
menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan menggunakan
pendekatan cross-sectional. Pada penelitian ini telaah objek tidak
diberikan perlakuan apapun hanya di wawancara secara terpimpin.
Responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah pasien
HIV-AIDS yang telah berhasil melewati dan menjalani kehidupannya
dengan baik. Sejumlah 80 responden dimintai keterangan berkaitan
dengan data primer meliputi kondisi kehidupan dan kualitas hidupnya
meliputi karakteristik responden, lama sakit dan variabel laiu yang
berhubungan dengan kualitas hidup.
Selain data primer juga menggunakan data sekunder yang berasal
dari catatan medis. Sebagai pemenuhan persyaratan etik
penelitian ini sudah mendapatkan sertifikat etik yang dikeluarkan
oleh lembaga etik dari Komisi Etik Penelitian (KEPK) Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang dan
ijin penelitian dari Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah
Semarang sebagai lokasi tempat penelitian. Data sekunder dari
catatan medik yang diperlukan untuk mengkorfirmasi data primer
diantaranya berupa data tentang usia, jenis kelamin dan beberapa
data domain kualitas hidup. Untuk memenihi kaidah, prinsip dan
etika penelitian maka kerahasiaan responden tetap dijaga dengan
tidak mencantumkan identitas pasien dan kesediaan pasien
menjadi responden di jamin dengan informed consent.
Analisa data dengan menggunakan analisa
diskriptif pada tabel-tabel univariat yang dikaji
melalui distibusi frekuensi. Pada tabel-tabel yang
memuat tentang hubungan dua variabel dianalisa
secara bivariate.Hasil analisa hubungan dua variabel
akan di analisa dengan menggunakan Chi-
Squareuntuk melihat hubungan antara dua variabel
atau lebih.
Pembahasan :
Wawancara terhadap 80 responden ditegakkan untuk melihat beberapa data
yang akan dikaji dan dianalisis pada pasien HIV/AIDS meliputi beberapa
kategori umur yaitu remaja akhir sebesar 8,8%, dewasa 60% dan lansia
31,2%. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penderita HIV laki-laki bejumlah
40 pasien (50%) sama dengan jumlah pasien wanita. Pada kategori
pendidikan paling banyak ada pada kategori pendidikan sedang (45%) dan
banyak yang masih dalam ketegori pendidikan rendah (41,3%). Paling
banyak responden hidup dalam ikatan pernikahan dengan pasangannya
(45,0%). Sejumlah 73,8% Memiliki penghasilan dibawag UMR (Upah
Minimum Regional). Pada pasien dewasa lebih banyak yang bertahan hingga
lebih dari 10 tahun (68.6%) dibandingkan dengan pasien remaja maupun
manula sedangkan pada pasien remaja paling banyak ada pada proporsi
kurang dari 10 tahun. Jika dilihat dari jenis kelamin yang paling banyak
bertahan hingga 10 tahun lebih banyak adalah perempuan (65.6%) sementara
pada pasien laki-laki sejumlah 60.4% ada pada proporsi kurang dari 10 tahun.
Kondisi kesehatan pasien HIV juga bervariasi, baik yang sudah
menjalani kehidupan dengan HIV kurang dari 10 tahun maupun
yang lebih dari 10 tahun sama-sama memiliki kondisi kesehatan
yang baik, akan tetapi jika melihat dari hubungan antara lama
hidup pasien dengan kondisi kesehatan menunjukkan hubungan
yang signifikan (p : 0.007). Lama sakit pasien ODHA
dikategorikan menjadi 2 yaitu pasien yang lama sakitnya kurang
dari 10 tahun dan pasien yang menjalani kehidupannya dengan
HIV/AIDS lebih dari 10 tahun. Dari pasien yang menjadi sampel
penelitian ditanya mengenai kualitas hidupnya yang dirasakan
secara subyektif oleh pasien. Dari 80 responden yang menjadi
sampel dalam penelitian menjawab akan kualitas hidupnya.
Sebanyak 83,8% merasa kualitas hidupnya dalam kondisi baik.
Hanya 16.2% responden yang memiliki kualitas hidup yang
kurang baik.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat
disimpulkan beberapa hal, antara lain: 1. Ada hubungan yang
signifikan antara kualitas hidup ODHA dengan lama hidup
ODHA setelah 10 tahun dengan HIV-AIDS. 2. Ada hubungan
yang signifikan antara umur, jenis kelamin, status kesehatan
dan dengan lama hidup orang dengan HIV/AIDS. 3. Pada
orang dengan HIV/AIDS yang lebih dari 10 tahun paling
banyak ada pada kategori umur dewasa, dengan jenis kelamin
perempuan, pada kondisi kesehatan yang baik.
JURNAL II
Penulis & Tahun : Arrum Firda Ayu Maqfiroch,
Zahroh Shaluhiyah (2014)
Judul :
Respons Orang Hidup Dengan HIV AIDS (OHIDHA)
Dalam Upaya Penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten
Sukoharjo dan Grobogan
Metode penelitian :
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
pendekatan studi potong lintang (cross sectional). Selain itu,
penelitian ini didukung dengan pendekatan kualitatif yaitu
dengan diskusi kelompok terarah. Lokasi penelitian adalah
Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Grobogan. Populasi
penelitian adalah semua OHIDHA di Kabupaten Sukoharjo
yang ODHA nya tercatat sebagai anggota KDS atau telah
dijangkau oleh LSM setempat. Sampel penelitian adalah
semua populasi sebanyak 92 orang. Teknik pengambilan
sampel dengan purposive sampling
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah
karakteristik OHIDHA yang meliputi umur, pendidikan,
pekerjaan, hubungan dengan ODHA, agama, lama hidup
dengan ODHA, lama mengetahui status ODHA dan sumber
mendengar anggota keluarga berstatus ODHA, pengetahuan
OHIDHA, sikap OHIDHA, kepercayaan terhadap mitos HIV
AIDS, keikutsertaan dalam sosialisasi HIV AIDS, sumber
informasi HIV AIDS, dukungan keluarga, dukungan teman
serta dukungan tokoh dan respons OHIDHA. Penelitian
dilakukan selama satu bulan yaitu Bulan April 2014. Data
dikumpulkan dengan metode wawancara kuesioner.
Pembahasan :
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebesar
57,6% responden mempunyai respons positif pada saat ini
dan 53,3% pada saat awal, sedangkan sisanya sebesar 42,4%
responden mempunyai respons negatif pada saat ini dan
46,7% pada saat awal. Secara lebih mendalam, perubahan
respons negatif terjadi pada item pertanyaan tentang tindakan
OHIDHA dalam penelitian yang dilakukan oleh Nugrahawati
tentang bentuk dukungan keluarga kepada ODHA yaitu
ODHA yang mendapatkan bantuan materi hanya 15%.
Menurut Nugrahawati, sebanyak 50% ODHA membutuhkan
dukungan berupa perhatian, empati, berbagi perasaan dan
merasa dihargai. Dalam penelitian ini, dukungan OHIDHA
yang tidak menghiburnya sebesar 32,6%. Kemudian, terkait
dengan partisipasi perawatan ODHA, bahwa menurut
Nugrahawati bentuk dukungan akses layanan kesehatan
hanya 15% dimana hal ini sesuai dengan penelitian ini bahwa
keluarga yang tidak ikut merawatnya sebesar 29,3%. Maka,
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nugrahawati (Nugrahawati, 2011).
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa
beberapa faktor yang memiliki hubungan signifikan secara
statistik terhadap respons OHIDHA yaitu hubungan dengan
ODHA, lama hidup dengan ODHA, lama mengetahui status
ODHA dan sikap. Hubungan yang terjadi diantara faktor-
faktor tersebut dengan respons OHIDHA menunjukkan
adanya beberapa kecenderungan yaitu responden yang
mempunyai hubungan sebagai keluarga bukan inti memiliki
kecenderungan untuk memberikan respons positif dibanding
dengan responden yang mempunyai hubungan keluarga
sebagai keluarga inti.
Responden yang sudah lama hidup dengan ODHA memiliki
kecenderungan untuk memberikan respons positif dibanding
dengan responden yang masih baru hidup dengan ODHA.
Responden yang masih baru mengetahui status ODHA
memiliki kecenderungan untuk memberikan respons positif
dibanding dengan responden yang sudah lama mengetahui
status ODHA. Responden yang mempunyai sikap positif
memiliki kecenderungan untuk memberikan respons positif
dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap
negatif.
Kesimpulan :
Beberapa faktor yang memiliki hubungan secara
signifikan secara statistik terhadap respons yaitu hubungan
dengan ODHA (p value = 0,001), lama hidup dengan ODHA
(p value = 0,030), lama mengetahui ODHA (p value =
0,001), sikap (p value = 0,005). Sikap (p value = 0,006) ,
lama mengetahui status ODHA (p value = 0,006) dan
hubungan kekeluargaan dengan ODHA (p value = 0,007)
merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap
respons OHIDHA.
JURNAL III
Penulis & Tahun : Lisnawati Lubis, Sori Muda
Sarumpaet, Ismayadi (2016)
Judul :
Hubungan Stigma, Depresi Dan Kelelahan Dengan
Kualitas Hidup Pasien Hiv/Aids Di Klinik Veteran
Medan
Metode penelitian :
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh penderita HIV/AIDS yang
datang berkunjung ke Klinik Veteran Medan pada tahun
2014 yang berjumlah 78 orang, sedangkan sampel seluruh
populasi dijadikan menjadi sampel penelitian, dengan
demikian jumlahsampel dalam penelitian ini adalah 78
orang.
Pembahasan :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratarata usia
responden adalah 34,33 (95% CI: 32,6336,03) tahun dengan
umur paling muda 19 tahun dan umur paling tua 55 tahun,
sedangkan standart deviasi adalah 7,54. Hasil estimasi
interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini umur
responden adalah diantara 32,63-36,03 tahun. Distribusi
jenis kelamin responden dalam penelitian ini yang paling
banyak adalah perempuan berjumlah 47 orang (60,3%),
sedangkan laki-laki 31 orang (39,7%).
Mayoritas responden berpendidikan tinggi yaitu 66 orang
(84,6%), selanjutnya menengah9 orang (11,5%), pendidikan
rendah 3 orang (3,9%). Mayoritas responden memiliki
pekerjaan wiraswasta berjumlah 37 orang (47,4%), tidak
bekerja 19 orang (24,4%), pekerjaan lain berjumlah 17 orang,
PNS berjumlah 5 orang (6,4%). Berdasarkan status perkawinan
diperoleh jumlah responden yang berstatus menikah lebih
banyak yaitu 46 orang (59%), dibandingkan dengan berstatus
belum menikah/single 20 orang (25,6%) dan janda/duda 12
orang (15,4%). Berdasarkan lama menderita HIV/AIDS
mayoritas responden <2 tahun yaitu 29 orang (37,2%), >5
tahun 20 orang (25,6%), 2-3 tahun 17 orang (21,8%),
sedangkan 3-4 tahun 12 orang (15,4%).
Kesimpulan :
Terdapat hubungan yang signifikan antara stigma
dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS dengan
kekuatan sedang dan arah korelasi negatif, yang
berarti semakin tinggi stigma maka semakin rendah
kualitas hidup.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai