Anda di halaman 1dari 43

Prinsip

Genetika
Achmad Nur Komarudin
2006467274
IBD A6
KROMATIN, KROMOSOM, GEN DAN DNA
Kromatin 1,3

 Kromatin merupakan kompleks DNA dengan protein


histon

 Pita DNA yang membentuk double helix, melilit empat


protein histon membentuk nukleosom. Bagian DNA yang
tidak melilit protein histon disebut DNA penaut. Lalu
kumpulan nukleosom ini berikatan membentuk kromatin
melalui interaksi antara ekor-ekor histon dan DNA penaut.

 Terdapat dua tipe kromatin yaitu heterokromatin (agak


terpadatkan) dan eukromatin (tidak terpadatkan dan
tersebar).
https://www.pdffiller.com/434089902--Sex-Chromatin-and-Chromosome-Abnormaliti
 Kromatin terbentuk ketika fase interfase, yang mendukung 5f8d041c166328602d8e56a39d&utm_source=bing&utm_medium=cpc&utm_campa
proses replikasi DNA dan sintesis DNA ng%20-%20Dynamic&utm_term=pdffiller&utm_content=Branding%20All%20Pages
Kromosom 1,4

 Kromosom merupakan kromatin yang mengalami


kondensasi

 Terjadi Ketika sel akan membelah baik mitosis, maupun


meiosis

 Setiap kromosom memiliki dua kromatid saudara yang


memiliki DNA yang identik dan saling melekat akibat
adanya protein kohesin
https://cdn1.vectorstock.com/i/1000x1000/68/50/the-structure-chromosome-infog
6850.jpg
 Pada kromosom, daerah yang mengalami penyempitan
akibat pelekatan disebut sentromerdan daerah pada ujung
kromosom disebut telomer

 Jumlah kromosom pada suatu makhluk hidup yang


normal, itu tetap dan spesifik. Contohnya manusia
memiliki 46 kromosom
DNA 1,5

 DNA (Deoxyribonucleic acid) adalah struktur polinukleotida yang


tersusun dari gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen.

 Basa nitrogennya berupa purin (adenin dan guanin) serta pirimidin


https://www.mechanobio.info/topics/genome-regulation/dna-structure/
(Timin dan sitosin)

 Berbentuk heliks ganda yang antiparallel

 DNA berfungsi untuk menyimpan kode genetik

https://www.newsmax.com/thewire/dna-double-helix-i-motif/2018/04/24/id/8562
Gen 1,6

 Gen adalah substansi genetik terkecil yang terdiri atas


sepenggal DNA yang menentukan sifat individu melalui
pembentukan polipeptida
 Gen diturunkan dari orang tua ke keturunannya dan berisi
informasi yang diperlukan untuk menentukan sifat.
 Gen terdapat dalam setiap lokus yang khas pada kromosom.
 Struktur gen yang ada dalam kromosom tidak memiliki batas-
batas yang jelas tapi dapat diumpamakan dalam satu deretan
berurutan dan teratur pada benang kromosom.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/Class/MLACourse/Modules/MolBioReview/gene.html
Hubungan DNA, gen,
kromatid, dan kromosom

Rangkaian atau segmen DNA berupa polinukleotida


membentuk gen yang merupakan unit pewarisan sifat. Gen-gen
terangkai oleh histon membentuk kromatin. Kromati
berkondensasi pada saat ingin membelah membentuk
kromosom1

https://thumbs.dreamstime.com/z/genome-structure-dna-sequence-telo-mere-r
double-stranded-located-ends-c-telomere-chromosomes-nucleotide-124387255
MEKANISME PENURUNAN SIFAT DARI
INDUK KEPADA KETURUNANNYA
 Kemampuan makhluk hidup untuk mewariskan sifat dan karakter fisik tubuhnya kepada keturunannya sehingga
kelangsungan hidup spesiesnys dapat terus ada, mekanisme ini dikenal dengan istilah Hereditas
 Orang tua memberikan informasi terkode kepada anak-anaknya dalam bentuk unit herediter yang disebut gen (gene). Gen-
gen tersebut memprogram sifat-sifat spesifik yang muncul saat individu berkembang dari sel yang terfasilitasi menjadi
dewasa.
 Program genetic tersebut tertulis dalam bahasa DNA. Informasi yang terwariskan diteruskan dalam bentuk sekuens
spesifik nukleotida DNA dari setiap gen, mirip seperti informasi tercetak yang disampaikan dalam bentuk urut-urutan
huruf bermakna.
 Sebagian besar gen memprogram sel agar menyintesis enzim-enzim spesifik dan berbagai protein lain, dengan kerja
kumulatif yang menghasilkan sifat-sifat terwariskan dari suatu organisme.
Genotipe 1
Fenotipe 1

 Tidak berubah karena pengaruh lingkungan.  Bentuk atau struktur yang tampak dan dipengaruhi
 Informasi genetik yang dimiliki oleh tiap individu dari oleh genotip serta faktor lingkungan.
kedua induknya.  Menggambarkan suatu sifat yang dapat ditunjukkan
 Contoh : gen dari suatu bentuk.
 Ditentukan menggunakan tes biologis seperti tes DNA  Contoh : warna rambut, bentuk rambut, dan warna
mata,
 Ditentukan oleh pengamatan.
Campbell NA, et al. Biology 11th ed
PERBEDAAN PENURUNAN SIFAT MENURUT
HUKUM MENDEL DAN NON-MENDELIAN
Hukum Mendel
Ditemukan oleh Gregor Mendel, melalui percobaan perkembangbiakan
tanaman kacang ercis.1

Hukum ini terdiri dari dua bagian:


https://www.biography.com/scientist/gregor-mendel
1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai
Hukum Mendel I.1
2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari
Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Mendel II.1

https://selokids.ru/kacang-ercis-22/
Campbell NA, et al. Biology 11th ed
Campbell NA, et al. Biology 11th ed
Segregasi bebas adalah pemisahan pasangan alel secara bebas saat Asortasi bebas adalah penggabungan secara bebas alel-alel yang
pembentukan sel gamet. Dapat dibuktikan dengan persilangan tidak sehomolog saat pembentukan sel gamet, berlaku pada
monohibrid polihibrid (dihybrid, trihybrid)
Pewarisan sifat non mendelian 1
non mendelian mengacu pada pola pewarisan mana pun yang sifatnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang dikenalkan oleh
Gregor Mendel. Pewarisan ini menunjukkan pola-pola yang yang lebih kompleks. Contohnya :

Campbell NA, et al. Biology 11th ed Campbell NA, et al. Biology 11th ed
POLA-POLA PENURUNAN HERERDITAS
Autosomal resesif
Dalam kasus kelainan alel autosomal resesif Heterozigot (Aa) berfenotipe normal karena satu salinan alel normal (A)
menghasilkan protein spesifik yang berjumlah cukup. Tetapi heterozigot dapat meneruiskan alel resesif kepada keturunannya
sehingga disebut carrier. Kelainan hanya muncul pada individu dengan homozigot resesif(aa)1
fibrosis sistik
tidak adanya protein membran untuk ion cl. konsentrasi ekstaseluler sangat tinggi yang membuat terbentuknya lendir pada
saluran pencernaan dan pernapasan. Bisa mengakibatkan infeksi bakteri1

Albinisme
Tidak ada pigmen melanin pada kulit dan rambut. Ini membuat kulit lebih densitif terhadap cahaya matahari dan lebih mungkin
untuk terkena kanker kulit1

Siklemia
Terjadi pergantian satu asam amino dalam protein hemoglobin. Ketika oksigen pada sel darah merah penderita rendah, molekul
homeglobin sickle-cell membentuk deretan panjang yang mengubah sel darah merah menjadi sel berbentuk bulan sabit. 1
Autosomal dominan
Dalam kasus kelainan alel autosomal dominan, heterozigot (Aa) mengalami kelainan,
homozigot dominan (AA) juga mengalami kelainan bahkan ada penyakit yang bersifat
letal, dan homozigot resesif (aa) yang normal 1

Contohnya adalah achondroplasia, sindrom kerdil yang mengenai 1 dari 25.000 orang. Lalu ada
juga penyakit huntington, penyakit keturunan yang disebabkan oleh gangguan dalam berpikir
dan bergerak. Masih banyak lagi beberapa contoh penyakit keturunan karena alel yang
dominan.1

Tautan kromosom X
Penyakit yang disebabkan oleh mutasi gen yang terletak pada kromosom X dapat
diturunkan secara dominan atau resesif. Karena laki-laki hanya memiliki satu kromosom X,
setiap gen yang bermutasi pada kromosom X, dominan atau resesif, akan menyebabkan
penyakit. Karena wanita memiliki dua salinan gen terkait-X, mereka tidak akan terpengaruh
dengan mewarisi mutasi resesif tunggal pada gen terkait-X. Agar penyakit resesif terkait-X
terjadi pada wanita, kedua salinan gen tersebut harus dimutasi. Keluarga dengan gangguan
resesif terkait-X sering kali memengaruhi pria, tetapi jarang memengaruhi wanita, di setiap
generasi. Contoh yang resesif adalah buta warna, hemofilia, dan distrofi otot. Contoh yang
dominan adalah hypophatemic rickets.7
PROBABILITAS KELAINAN
GENETIK BERDASARKAN
PEDIGREE CHART
Pedigree chart
Pedigree chart adalah diagram yang menunjukkan penurunan sifat,
bisa berupa penyakit atau kelainan dari leluhur kepada keturunannya
dari generasi ke generasi. Pedigree chart digunakan karena tidak
mungkin untuk memanipulasi hasil keturunan yang sudah terjadi,
dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai sejarah suatu
sifat tertentu dan membentuk sebuah pohon keluarga. Tujuan dari
pedigree chart untuk bisa mencegah penyakit keturunan dan bisa
memperbaiki kualitas dari keturunan selanjutnya. Di dalam pedigree
chart ini digunakan simbol-simbol yang bersifat universal.1

https://sites.ualberta.ca/~pletendr/tm-modules/genetics/70gen-chart1-1.html
Kelainan buta warna
Laki-laki normal XBY
Kelainan buta warna merupakan penyakit keturunan yang
Laki-laki butawarna XbY
disebabkan karena tidak bisa membedakan beberapa warna(parsial)
atau mengenali warna-warna yang ada (total). Kelainan buta warna
termasuk kelainan yang tertaut pada kromosom seks X, alel
Wanita normal XBXB
resesif.7
Wanita XBXb
B = normal heterozigot(carrier) XbXb
b = buta warna Wanita buta warna

karena laki laki memiliki hanya memiliki satu lokus kromosom x


yang bisa ditautkan sehingga pada laki-laki tidak ada heterozigot
(carrier). Jika anak laki-laki menerima alel resesif butawarna dari
ibu, maka sudah dipastikan anak laki-laki tersebut buta warna7
Contoh kasus
Berdasarkan dari pedigree chart jika salah satu orang tua (ayah)
memiliki kelainan buta warna, keturunan kedua terutama beberapa
anak laki-laki memiliki kelainan yang sama. Hal ini disebabkan karena
ibu sang anak laki-laki buta warna merupakan wanita carrier yang
membawa gen dari sifat buta warna tetapi tidak memiliki kelainan
tersebut.
https://knowgenetics.org/x-linked-inheritance/

probabilitas dari ayah buta warna dan ibu normal   XB


XbY >< XBXB
Semua anak laki-laki normal, sedangkan semua anak perempuan Xb XBXb
heterozigot (carrier)
Y XBY

  XB Xb
Probabilitas dari ayah normal ibu heterozigot (carrier)
XBY >< XBXb XB XBXB XBXb
50% anak laki-laki buta warna, 50% anak laki laki normal
50% anak perempuan normal, 50% anak perempuan heterozigot Y XBY XbY
PEMERIKSAAN KROMOSOM DAN
INDIKASI APA SAJA YANG MEMERLUKAN
PEMERIKSAAN KROMOSOM
Pemeriksaan kromosom

 Tes genetik kromosom menganalisis seluruh kromosom Hasil test bisa membantu untuk:
atau panjang DNA untuk melihat apakah ada perubahan  Mendeteksi kelainan kromosom.
genetik yang besar yang bisa menyebabkan suatu kondisi
 Mendiagnosis beberapa cacat lahir.
genetik tertentu
 Mendiagnosis gangguan tertentu pada darah dan sistem
 Tes genetik dilakukan dengan menggunakan sampel darah
limfatik.
atau ludah dan hasilnya biasanya akan siap dalam
beberapa minggu   Mengkonfirmasi kondisi genetik yang dicurigai bisa menjadi
peluang seseorang untuk mengalami atau menularkan
kelainan genetik.
Indikasi Harus Melakukan Pemeriksaan Kromosom 8

 Konfirmasi untuk diagnosis dari kondisi medis yang bersifat genetic, baik untuk anak-anak dan orang dewasa
 Jika dalam Riwayat keluarga memiliki penyakit yang spesifik
 Jika beberapa anggota keluarga memiliki gejala dari penyakit yang sama
 Jika ada kekhawatiran menurunkan penyakit genetik ke generasi berikutnya
 Jika ada orang dari etnis tertentu yang memiliki resiko tinggi untuk mengembangkan penyakit, contohnya penyakit
Tay Sach di Yahudi Ashkenazi
 Jika ada pasangan yang sedarah
 Jika ada pasangan yang ingin memulai keluarga dan salah satu diantaranya memiliki Riwayat penyakit, pemeriksaan
kromosom akan mengungkapkan apakah mereka “carrier” atau memiliki penyakit serupa
 Jika ada wanita hamil diatas 34 tahun
 Jika ada wanita yang pernah aborsi lebih dari dua kali
 Jika ada bayi wanita yang baru lahir dan sifat fisik si bayi mengindikasikan penyakit genetic
 Jika ada pasangan yang telah memiliki anak dengan penyakit genetic dan berencana memiliki anak lagi
MEKANISME REPLIKASI DNA
Proses Replikasi DNA 1,2
Replikasi DNA pada eukariotik terjadi selama fase S dari Interfase siklus
sel

 Replikasi DNA dimulai dari tempat khusus yang disebut titik mula
replikasi. (Origins of replication/ORI) Pada DNA eukariot terdapat
beberapa titik ORI .

 Protein Helikase melekat ke DNA dan memisahkan ikatan hydrogen


pasangan DNA membentuk gelembung gelembung replikasi. Pada ujung
gelembung replikasi terdapat garpu replikasi yang berbentuk Y.

 Selanjutnya, protein pengikat beruntai tunggal (SSB) berikatan dengan


untai DNA yang tidak berpasangan supaya menjaga kestabilan untai
agar tidak Kembali menyatu.

 Salah satu untai diorientasikan ke arah 3 'sampai 5' (menuju garpu


replikasi), ini adalah leading strand . Untai lainnya berorientasi pada
arah 5 'ke 3' (jauh dari garpu replikasi), ini lagging strands
Campbell NA, et al. Biology 11th ed
Leading Strand 1,2

 Sepotong pendek RNA Disebut primer diproduksi oleh enzim yang


disebut primase) datang dan mengikat ke ujung untai utama. Primer
bertindak sebagai titik awal sintesis DNA.

 DNA polimerase III mengikat untaian utama dan kemudian 'berjalan' di


sepanjang itu, menambahkan pelengkap baru nukleotida basa (A, C, G
dan T) ke untai DNA dalam arah 5’ sampai 3'.

Campbell NA, et al. Biology 11th ed


Lagging Strand 1,2

 Sejumlah primer RNA dibuat oleh enzim primase dan mengikat di


berbagai titik sepanjang lagging strands.

 DNA polymerase III bergerak berlawanan dengan garpu. DNA


polymerase III harus bergerak dari 5’ ke 3’ sehingga kerja enzim tersebut
maju mundur atau tersendat. Potongan DNA yang disebut fragmen
Okazaki. Jenis replikasi ini disebut terputus-putus karena fragmen
Okazaki perlu digabungkan nanti.

Campbell NA, et al. Biology 11th ed


Proses Replikasi DNA 1,2

 Langkah selanjutnya antara leading strand dan lagging strand adalah


sama

 DNA polymerase I menggantikan RNA hasil dari enzim primase menjadi


DNA.

 DNA hasil dari DNA polymerase III dan dari DNA polymerase I
digabungkan menggunakan enzim DNA ligase

 Hasil replikasi DNA adalah dua molekul DNA yang terdiri dari satu
rantai nukleotida baru dan satu rantai lama. Inilah sebabnya mengapa
replikasi DNA digambarkan sebagai semi-konservatif, separuh rantai
Campbell NA, et al. Biology 11th ed
adalah bagian dari molekul DNA asli, separuh lagi baru
MEKANISME TRANSKRIPSI DNA
Transkripsi DNA 1,2

Transkripsi adalah proses penyusunan RNA dengan menggunakan DNA


sebagai cetakannya. Transkripsi terjadi di inti sel (nucleus). Hanya
bagian tertentu dari DNA yang akan ditranskripsikan. Bagian tersebut
adalah gen. Keseluruhan DNA yang terkandung dalam makhluk hidup
disebut dengan genom

Transkripsi terdiri dari


3 tahap:
• Inisiasi
• Elongasi
• Terminasi Campbell NA, et al. Biology 11th ed
Pengikatan RNA Polimerase
dan Inisiasi Transkripsi 1,2

Promoter suatu gen mencakup titik mulai transkripsi. Selain berperan


sebagai pengikatan untuk RNA polymerase dan menetukan di aman
transkripsi dimulai, promoter menentukan manakah di antara kedua untai
heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. Beberapa bagian tertentu
dari promoter sangat penting untuk pengikatan RNA polymerase. Setelah
faktor-faktor transkripsi tertentu yang dibantu oleh protein untuk melekat
ke promoter, RNA polymerase II dapat berikatan dengan promoter.

Campbell NA, et al. Biology 11th ed


Pemanjangan Untai RNA 1,2

Ketika RNA polymerase bergerak di sepanjang DNA, enzim tersebut


terus membuka puntiran heliks ganda, mengekspos sekitar 10 sampai 20
basa DNA dalam satu waktu untuk berpasangan dengan nukleotida RNA.
RNA polymerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ RNA yang
sedang tumbuh sambil terus menyusuri heliks ganda. Setelah gelombang
sintesis RNA yang maju ini, molekul RNA baru akan melepaskan diri
dari cetakan DNA-nya dan heliks ganda DNA terbentuk kembali.

Campbell NA, et al. Biology 11th ed


Terminasi Transkripsi 1,2

Pada bakteri, transkripsi berlanjut melalui suatu sekuens terminator pada


DNA. Terminator yang ditranskripsikan (suatu sekuens RNA) berfungsi
sebagai sinyal terminasi, menyebabkan polymerase melepaskan diri dari
DNA dan melepaskan transkrip, yang bisa digunakan langsung sebagai
mRNA.
Pada eukariota, RNA polymerase II mentranskripsikan sekuens pada
DNA yang disebut sekuens sinyal poliadenilasi, yang mengkodekan
suatu sinyal poliadenilasi (AAUAAA) pada pre-mRNA yang sedang
tumbuh memotong bagian itu hingga terlepas dari polymerase, dan pre-
RNA pun terlepas. Akan tetapi, polymerase terus mentranskripsikan
DNA sebanyak ratusan nukleotida setelah tempat pre-mRNA dilepaskan. Campbell NA, et al. Biology 11th ed
PENGERTIAN KODE GENETIK DAN
PERANNYA DALAM PROSES TRANSLASI
Kode Genetik
Kode genetik atau yang sering disebut kodon adalah cara pengkodean
urutan nukleotida untuk menentukan urutan asam amino pada saat
sintesis protein. Di dalam setiap sel terdapat ribuan reaksi kimia dan
enzim yang berfungsi mengatur jalannya semua reaksi. Karena DNA
mengkode protein,maka akan menentukan enzim apa yang diproduksi
dan akhirnya akan menentukan reaksi kimia yang terjadi di dalam sel.
Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai
DNA yang akan menentukan susunan asam amino. Dapat disebut triplet
code karena terdiri dari tiga Basa nitrogen 1

https://www.academia.edu/40886597/GENETIKA_DNA_RNA_dan_Kode_geneti
Peran Dalam Proses
Translasi
 Kode genetik berperan dalam proses translasi sebagai kode-kode yang
diterjemahkan menjadi asam amino.1
 Kode genetik berupa kodon di mRNA akan diterjemahkan lagi oleh
tRNA yang membawa asam amino dari sitoplasma ke ribosom.1

Campbell NA, et al. Biology 11th ed


YANG TERJADI BILA DITEMUKAN ADANYA
MUTASI/ PERUBAHAN KODE GENETIK
Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik, baik pada
taraf urutan gen maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada gen dapat
mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan
pendukung evolusi mengenai munculnya variasi variasi baru pada
spesies.9
Mutagenesis : Peristiwa terjadinya mutasi.
Mutan : Makhluk hidup yang mengalami mutasi.
Mutagen : Penyebab mutase

1. Mutasi gen
Terjadi perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa dalam satu gen tunggal yang menyebabkan
perubahan sifat individu tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya. Mutasi gen dapat berakibat
berubahnya urutan asam amino pada protein, dan dapat mengakibatkan berkurangnya, berubahnya atau hilangnya
fungsi enzim.9

2. Mutasi kromosom
Mutasi yang disebabkan karena perubahan struktur kromosom atau perubahan jumlah kromosom. Mutasi
kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis dan sedikit dalam mitosis.9
Akibat Mutasi
Pada umumnya, mutasi itu merugikan (menyebabkan sindrom pada
manusia dan kecacatan pada hewan), mutannya bersifat letal dan
homozigot resesif. Namun mutasi juga menguntungkan, diantaranya,
melalui mutasi, dapat dibuat tumbuhan poliploid yang sifatnya unggul
dan meningkatkan hasil antibiotika, seperti mutan penicillium.9

Dampak mutasi genetic yang buruk pada manusia: 9

 Kanker = Terjadi perubahan pengaturan normal kontrol molekuler


perkembangbiakan sel.
 Sindrom turner = 44A+X
 Sindrom Klinefelter = 44A+XXY
 Sindrom wanita super = 44A+XXX
 Sindrom Jacobs = 44A+XXY
 Sindrom Down = 45A + XY/XX (trisomi kromosom 21)
REFERENSI
1. Campbell NA, Urry LA, Cain ML, et al. Biology. 11th ed. Harlow, United Kingdom: Pearson Education
Canada; 2017
2. Brooker RJ. Genetics Analysis & Principles. 6th ed. Boston: McGraw-Hill Higher Education; 2018
3. National Human Genome Research Institute. Chromatin [internet]. 2020 [updated 2020 aug 15, cited 2020
sept 28]. Available from: https://www.genome.gov/genetics-glossary/Chromatin
4. National Human Genome Research Institute. Chromosomes fact sheet [internet]. 2020 [updated 2020 aug 15,
cited 2020 sept 28]. Available from:
https://www.genome.gov/about-genomics/fact-sheets/Chromosomes-Fact-Sheet
5. National Human Genome Research Institute. Deoxyribonucleic acid [internet]. 2020 [updated 2020 aug 15,
cited 2020 sept 28]. Available from: dari https://www.genome.gov/genetics-glossary/Deoxyribonucleic-Acid
6. National Human Genome Research Institute. Gene [internet]. 2020 [updated 2020 aug 15, cited 2020 sept
28]. Available from: https://www.genome.gov/genetics-glossary/Gene
7. Chappelle A, et al. Understanding genetics: A new york, midatlantic guide for patients and health
professionals [internet] Washington DC: Genetic Alliance; 2009 July 8. {cited 2020 sept 28]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK115561/
8. Tharu R. Indications for genetics testing [internet]. Medindia; 2016 apr 8 [updated, 2016 jul 5, cited 2020
sept 28]. Available from : https://www.medindia.net/patients/patientinfo/genetic_testing_indications.htm
9. Warmadewi DA. Mutasi genetic. Denpasar: Fakultas Peternakan Universitas Udayana;2017. Available from:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/46040f013f61d5c656dc4998b3d08418.pdf

Anda mungkin juga menyukai