Anda di halaman 1dari 29

FUNGSI MANAJEMEN

POAC DAN
KETENAGAKERJAAN

Sukma Alfi Yenita


18334099
Tingkat 3C
Dosen Pembimbing : Ns. Hilma Yessi
Pengertian Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai proses
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien/keluarga serta masyarakat (Gillies, 1985). Manajemen
keperawatan merupakan suatu proses yang dilaksanakan sesuai
dengan pendekatan sistem terbuka. Oleh karena itu, manajemen
keperawatan terdiri atas beberapa komponen yang tiap-tiap komponen
saling berinteraksi. 8 Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh lima
elemen, yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme umpan-balik
(Arwani, 2005).
Fungsi Manajemen POAC
Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis
Perancis bernama Henry Fayol yang menyebutkan, bahwa ada lima
fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah,
mengordinasi, dan mengendalikan. Kelima fungsi tersebut jika lebih
sederhana diringkas menjadi empat fungsi, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (Planning,
Organizing, actuating dan controlling) atau terkenal dengan singkatan
POAC.
1. Fungsi Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan usaha sadar dan pengambilan keputusan yang telah
diperhitungkan secara matang-matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di
masa depan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan(Siagian, 1990).
Suatu rencana dapat dikatakan baik apabila memenuhi beberapa kriteria sebagai
berikut :
a. Rencana harus disertai oleh suatu rincian yang cermat, suatu rencana tidak
hanya mengandung jawaban terhadap pertanyaan apa, dimana, bilamana,
bagaimana, siapa, dan mengapa, tetapi juga penjabarannya dalam bentuk
program kerja yang mendetail yang menyangkut semua segi kehidupan
organisasional antara lain
b. Kesederhanaan artinya berbagai hal seperti teknik penyusunan, bahasa yang
digunakan, sistematik, format, penekanan berbagai prioritas, dan sebagainya
harus jelas.
c. Fleksibilitas, artinya suatu rencana merupakan keputusan yang akan
dilaksanakan di masa depan, tidak mustahil terjadi perubahan-perubahan tertentu
di dalam dan di luar organisasi yang mengharuskan peninjauan terhadap bagian-
bagian tertentu dari rencana itu.
d. Rencana yang pragmatic, artinya bentuk dan sifat rencana merupakan
pencerminan dari filsafat manajemen yang dianut oleh pimpinan organisasi.
e. Rencana sebagai instrumen peramalan masa depan, artinya bahwa
merencanakan tidak berarti menggunakan bola kristal yang bentuk, jenis, dan
sifat masa depannya akan terlihat.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Suatu rencana yang telah dirumuskan akan ditetapkan sebagai hasil
penyelenggaraan fungsi organik perencanaan, dan dilaksanakan oleh
sekelompok orang yang tergabung dalam satuan- satuan kerja tertentu.
Diperlukan berbagai pengaturan yang menetapkan bukan saja wadah tempat
berbagai kegiatan akan diselenggarakan, tetapi juga tata karma yang harus di
taati oleh setiap orang dalam organisasi dengan orang-orang lain, baik dalam
satu satuan kerja tertentu maupun antar kelompok yang ada.
Pengorganisasin adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun
semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkanya
secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi dengan mengintegrasikan
semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
3. Pengarahan (actuating)
Pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada staff agar mereka
mampu bekerja secara optimal dalam melaksnaakan tugas-tugasnya sesuai
dengan ketrampilan yang mereka miliki. Pengarahan ini termasuk didalamnya
adalah kejelasan komunikasi, pengembangan motivasi yang efektif. Pelaksanaan
pengarahan (actuating) merupakan fungsi yang paling fundamental dalam
manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri,
agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai terbawah,
berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan
semula, dengan cara terbaik dan benar.
Pengarahan diruang perawatan dapat dilakukan dilakukan dalam beberapa
kegiatan yaitu operan pasien, program motivasi, manajemen konflik, dan
melakukan supervisi dan lainnya.
a. Program motivasi dimulai dengan membudayakan cara berfikir positif bagi
setiap SDM dengan mengungkapkannya melalui pujian (reinforcement) pada
setiap orang yang bekerja bersama- sama. Kebersamaan dalam mencapai visi,
dan misi merupakan pendorong kuat untuk fokus pada potensi masing-masing
anggota.
b. Manajemen konflik, perubahan kemungkinan menimbulkan konflik yang
disebabkan oleh persepsi, pandangan dan pendapat yang berbeda.
c. Supervisi / pengawasan merupakan hal yang penting dilakukan untuk
memastikan pelayanan dan asuhan keperawatan berjalan sesuai standar mutu
yang ditetapkan.
4. Pengendalian (controlling)
Pengendalian (controlling) adalah proses untuk mengamati secara terus-menerus
pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi
terhadap penyimpangan yang terjadi. Pengawasan (controlling) dapat dianggap
sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan
penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan.
Adalah wajar jika terjadi kekeliruan-kekeliruan tertentu, kegagalan-kegagalan dan
petunjuk-petunjuk yang tidak efektif hingga terjadi penyimpangan yang tidak
diinginkan dari pada tujuan yang ingin dicapai.
Pengawasan bisa berjalan secara efektif diperlukan beberapa kondisi yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Pengawasan harus dikaitkan dengan tujuan, dan kriteria yang dipergunakan
dalam system pelayanan kesehatan.
c. Pengawasan hendaknya desesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasi.
d. Banyaknya pengawasan harus dibatasi
e. Sistem pengawasan harus dikemudi (steering controls) tanpa mengorbankan
otonomi dan kehormatan manajerial tetapi fleksibel
f. Pengawasan hendaknya mengacu pada tindakan perbaikan
g. Pengawasan hendaknya mengacu pada prosedur pemecahan masalah
Keempat fungsi manajemen ini merupakan suatu rangkaian (proses) kegiatan
yang berhubungan satu sama lain. Jika tujuan organisasi belum tercapai atau
masih ada kesenjangan pihak manajemen harus mampu menganalisa kembali
kelemahan pelaksanaan salah satu atau beberapa fungsi manajemen. Untuk itu
fungsi manajemen ini memerlukan perumusan standart unjuk kerja yang jelas
yang digunakan untuk menilai hasil kegiatan staff atau unit kerja. Apakah ada
penyimpangan ? jika ada penyimpangan kegiatan manajerial ditujukan untuk
melakukan koreksi terhadap penyimpangan yang telah terjadi.
Hubungan antara fungsi-fungsi manajemen :
Ketenagakerjaan
Hakekat ketenagakerjaan pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi
potensi, proses motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia
dalam memenuhi kepuasan melalui karyanya (Suarli, 2008). Hal ini
berguna untuk tercapainya tujuan individu, organisasi, ataupun
komunitas. Keputusan yang diambil tentang ketenagakerjaan sangat
dipengaruhi oleh falsafah yang dianut oleh pemimpin keperawatan
tentang pendayagunaan tenaga kerja. Misalnya, pandangan tentang
motivasi kerja dan konsep tentang tenaga keperawatan. Dari
pandangan dasar tersebut akan terbentuk pola ketenagakerjaan yang
disesuaikan dengan gambaran pemimpin.
1.Perekrutan dan seleksi tenaga kerja

Ketenagakerjaan memerlukan koordinasi antara bagian-bagian pelayanan


keperawatan. Biasanya, bagian personalia mengadakan penerima pegawai yang
diajukan dari bagian lain. Langkah pertama pada perekrutan adalah menstimulasi
calon untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Hal ini tidak sederhana karena tidak
hanya segi teknis kualifikasi, melainkan juga kualitas individu harus sesuai
dengan pekerjaan, suasana, dan tujuan organisasi. Dalam perekrutan ada 5
kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu :
1) Profil keperawatan saat ini, 2) Program perekrutan, 3) Metode perekrutan, 4)
Program pengembangan tenaga baru, 5) Prosedur penerimaan, yang melalui
tahap seleksi, penentuan kualifikasi, dasar seleksi, proses seleksi, dan prosedur
lamaran.
Penghargaan yang bisa diberikan pada pegawai/karyawan, berupa :
1) Promosi kenaikan tingkat
Merupakan reward untuk individu yang berprestasi atau kesempatan
pengembangan
Mempertimbangkan senioritas Manfaat dari promosi yaitu :
a) Mempertinggi semangat kerja bagi yang berprestasi
b) Menciptakan keseimbangan
c) Memotivasi
2) Mutasi, yaitu pemindahan dari suatu pekerjaan/jabatan ke pekerjaan/jabatan
lain.

Hambatan dalam ketenagakerjaan yang biasanya muncul, berupa :


1) Absensi (karyawan tidak masuk kerja)
a) Persentase absensi :
(jumlah hari kerja yang hilang)/(jumlah hari kerja efektif) X 100%
b) Rata-rata frekuensi absensi per tahun:
(total hari absen)/(rata-rata jumlah karyawan) X 100%
c) Faktor absensi (tidak masuk kerja), biasanya karena tempat tinggal jauh,
kelompok karyawan yang banyak dan sakit
d) Pola absensi
e) Cara mengurangi absensi

2) Keluar-masuknya tenaga kerja (turn-over)


Pengurangan dalam mengurangi turn-over dapat dilakukan pada waktu :
a) Proses penerimaan karyawan
b) Peningkatan penugasan
c) Perubahan job-description
d) Pengembangan (jumlah tenaga kerja yang keluar)/(jumlah tenaga kerja dalam
unit) X 100% 3) Kejenuhan/burn-out Merupakan keadaan dimana karyawan
merasa kemampuan dirinya semakin kurang dan kerja keras menjadi kurang
produktif.
Hal ini biasanya disebabkan oleh :
a) Peran dan fungsi yang kurang jelas
b) Perasaan terisolasi
c) Beban kerja berlebihan
d) Terlalu lama disuatu bagian
Syarat yang harus dipenuhi dalam perekrutan, yaitu :
1) Data biografi, berisikan riwayat personal calon, latar belakang pendidikan,
riwayat dan pengalaman kerja, serta data lain yang dapat menunjang.
2) Surat rekomendasi/referensi dari perusahaan/instansi dimana calon bekerja
sebelumnya.
3) Wawancara, untuk mencari informasi, member informasi dan menentukan
apakah calon memenuhi persyaratan untuk posisi tertentu.
4) Psikotes, untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, bakat, dan
sikap umum calon.
2. Orientasi Tenaga Baru

Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong karyawan baru (yang
lulus seleksi) mengenal pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja. Program
orientasi sering juga disebut dengan induksi. Yakni memperkenalkan para
karyawan dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi dan
dengan karyawan lain. Orientasi dilaksanakan karena semua pegawai baru
membutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan
lingkungan kerjanya yang baru.
Manfaat orientasi pegawai :
1) Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai.
2) Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi bagian dari organisasi.
3) program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi
Tujuan orientasi adalah untuk mendapatkan SDM yang dapat melakukan
pekerjaan secara tepat. Membekali pegawai baru dengan materi-materi pekerjaan
yang akan dijalani Memberikan kemudahan seorang pegawai baru untuk
beradaptasi. Memberikan informasi kepegawaian dari tahap pekerjaan yang akan
dijalani
Menurut Moekijat (1991 : 94) :
- Memperkenalkan pegawai baru dengan tempatnya bekerja
- Menghindarkan adanya kekacauan yang mungkin disebabkan oleh seorang
pekerja baru ketika diserahi pekerjaan baru
- Memberi kesempatan pada pegawai untuk menanyakan masalah tentang
pekerjaan mereka yang baru
- Menghemat waktu dan tenaga pegawai dengan memeberitahukan kepada
mereka ke mana harus meminta keterangan atau bantuan dalam menyelesaikan
masalah yang mungkin timbul
- Menerangkan peraturan dan ketentuan sedemikian rupa sehingga pegawai baru
dapat menghindarkan rintangan atau tindakan hukuman yang akan terjadi karena
pelanggaran peraturan yang tidak mereka ketahui
- Memberikan pengertian kepada pegawai baru bahwa mereka adalah bagian
yang penting di dalam sebuah organisasi
- Untuk mengurangi biaya di mana orientasi diharapkan mampu membantu
karyawan baru agar cepat incharge dalam pekerjaannya.
- Mengurangi kecemasan. Kebanyakan karyawan mengalami kecemasan ketika
masuk ke dalam situasi kerja yang baru. Pengalaman menghadapi kecemasan ini
berpengaruh padanya dalam mempelajari pekerjaannya. Orientasi membantu
karyawan untuk mengatasi kecemasan tersebut dengan membantu karyawan
dengan memberikan pedoman yang dibutuhkannya untuk dapat bekerja dengan
baik.
-Mengurangi turn over karyawan.
Hal-hal yang perlu dihindari dalam orientasi :
1. Penekanan pada kertas kerja
2. Tinjauan yang kurang lengkap mengenai dasar-dasar pekerjaan suatu orientasi
yang cepat dan dangkal dan langsung ditempatkan pada pekerjaan.
3. Tugas pertama karyawan baruyang tidak signifikan
4. Memberi informasi yang terlalu cepat, proses orientasi yang terlalu banyak dan
penyampaian yang terlalu cepat dapat mengakibatkan karyawan baru tidak
terkonsentrasi program orientasi Company yaitu memahami visi, misi, nilai inti,
organisasi dan sistem manajemen yang digunakan.Customer & competitor
dengan fokus materi pada pengenalan siapa pelanggan dan pesaing
perusahaan.Customes & manners yaitu berisi kebiasaan dan peraturan tak
tertulis. Teams dengan materi pengenalan karyawan dan pekerjaan / proses kerja
di bagiannya.
a. Orientasi institusi yang melibatkan penjelasan tentang : Misi rumah sakit,
riwayat, dan tujuan spesifik RS / organisasi Struktur dan kepemimpinan Kebijakan
personalia, evaluasi kerja, promosi, cuti dan lain sebagainya
Perilaku yang diharapkan, pengembangan staf, dan program pembinaan yang
ada Hubungan antar karyawan dan hubungan dengan pimpinan
b. Orientasi pekerjaan yang melibatkan tindakan untuk : Memahami tujuan bagian
keperawatan dan bagaimana tujuan diterjemahkan kedalam deskripsi pekerjaan
Memahami tujuan keperawatan dan hubungannnya dengan tujuan individu
Menciptakan tujuan interpersonal Memperkenalkan pekerjaan, prosedur, dan
kebijakan yang ada Melakukan orientasi tempat, fasilitas dan perlengkapan yang
ada Menjelaskan deskripsi pekerjaan, sesuai dengan tugas dan posisi yang
diberikan
c. Pengembangan staf, yang berlaku sesudah orientasi Hal ini dilakukan untuk
melanjutkan edukasi secara bebas dan mengembangkan potensi secara penuh
dari seseorang, dengan estetika, teknis, dan pendidikan professional.

3. Pengembangan Staf Baru

Tujuan pengembangan staf adalah membantu individu meningkatkan diri dalam


pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman dibidangnya, melalui kegiatan
pendidikan berkelanjutan, program pelatihan, dan lain sebagainya (Suarli,2008).
Berbagai macam pengembangan, penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan,
baik pelatihan maupun pendidikan, yang bermanfaat untuk pekerjaan,
pengetahuan, keterampilan, serta sikap perawat. Kegiatan ini meliputi :
a.Pelatihan awal (introduction training) untuk karyawan baru
b.Orientasi pendidikan dalam pengerjaan (education on-the job)
c.Pendidikan berkelanjutan baik formal maupun nonformal.
Pengaturan pengembangan staf terdiri dari :
a.di rumah sakit yang besar terdapat bagian tersendiri yang ada kaitannya pada
bagian personalia
b.Bagian keperawatan membuat komisi/diklat.
Ada beberapa bentuk pengembangan staf yang akan dilakukan, antara lain :
a.In servise education. Pendekatan yang dilakukan adalah bagaimana staf akan
terlibat dalam proses pendidikan melalui berlangsungnya pelayanan kesehatan
atau keperawatan yang terus diberikan kepada klien.
b.Orientasi. Program ini diberikan kepada staf yang baru atau sebaliknya untuk
mengenalkan tugas-tugas yang harus dilakukannya atau mengetahui adanya
perkembangan teknologi dibidang kesehatan.
c.Job training. Dilakukan melalui program enelitian bagi staf sesuai dengan
bidang penugasannya atau job tertentu.
d.Continuing nursing education. Program ini merupakan program berkelanjutan
sesuai dengan sistem pendidikan formal yang berlaku, yaitu sistem pendidikan
yang tinggi bagi perawat searas dengan statusnya sebagai insan profesi.
e.Pelatihan kepemimpinan. Hakekatnya semua perawat adalah pimpinan. Oleh
sebab itu, ia perlu mengembangkan kemampuan leadershipnya sebagai seorang
profesional.
f.Pengembangan karir. Staf mempunyai hak atas pengembangan karirnya sesuai
dengan sistemyang berlaku. Pimpinan harus mampu merencanakan,
melaksanakan, dan menilai pengembangan masing-masing stafnya.
g.Study banding. Unit kerja satu dengan yang lain ternyata bersifat kompetitif.
Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin unit kerja lain mempunyai nilai lebih
dibandingkan unit kerjanya sendiri.
h.Penilaian kinerja. Seluruh staf diberikan penilaian terhadap kinerja melalui
sistem penilaian yang berlaku. Cakupannnya antara lain tanggung jawab,
loyalitas, kerajinan, kedisiplinan, kepemimpinan, dan kejujuran.
i.Pendidikan dan pelatihan. Program ini direncanakan untuk memberikan
pendidikan dan pelatihan terhadap staf melalui kurikulum yang sesuai kebutuhan
dengantarget tertentu (waktu, materi, dan keterampilan)
j.Magang dirumah sakit yang lebih maju. Harus diakui bahwa rumah sakit lain
yang memiliki nilai lebih harus menjadi target untuk ngangsuh kawruh atau
mencari serta menambah ilmu. Program ini dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan kedua belah pihak yang terlibat.
k .Kelompok kerja keperawatan. Progam ini perlu dilaksanakan selaras dengan
keperawatan sebagai profesi yang telah, tengah, dan terus dikembangkan.
Produk kelompok kerja ini adalah hasil diskusi pengembangan keperawatan,
karya tulis, prosedur tetap, materi pokok ajar temua ilmiah, penelitian
keperawatan, pengembangan sistem pendidikan keperawatan, dan masukan
untuk pengembangan organisasi profesi.
l.Pengembangan kerja tim di ruangan. Konsep kerja tim ini masih banyak kendala
dalam pelaksanaannya, namun semua komponen dalam tim tersebut perlu
mengidentifikasi semua masalah dilapangan dilakukan oleh semua profesi
keperawatan yang terlibat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai