Anda di halaman 1dari 26

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“SISTEM KESEIMBANGAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT TUBUH”
Nama kelompok:
1. Iva juliyanti (2005015)
2. Miki Rofi’atun Masriah (2005017)
PENGERTIAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. Cairan adalah salah satu elemen dasar yang B. Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
terdiri dari unsur dan zat-zat terlarut partikel-partikel bermuatan listrik yang
didalamnya yang diperlukan untuk disebut ion jika berada dalam larutan.
kesehatan sel pada manusia . Sebagian
besar tubuh manusia terdiri atas air .

Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuh merupakan salah satu bagian dari fisiologis
hemeostasis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan
tubuh.Cairan tubuh terdiri dari air (pelarut) dan zat terlarut .Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh
melalui makanan,minuman,dan cairan intra vena dan didistribusikan ke seluruh bagian
tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan
elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh . Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu
dengan yang lainnya,jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada lainnya.

2
FUNGSI CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. Fungsi cairan
1.Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperature tubuh
2.Transport nutrient ke sel
3.Transport hasil sisa metabolism
4.Transport zat-zat seperti (hormone,enzim)
5.Pelumas antar organ
6.Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam system mkardiovaskuler
7.Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
8.Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
9.Membantu pencernaan
10.Mempermudah eliminasi

3
B. Fungsi elektrolit

1. Menjaga kinerja sistem syaraf


2. Membantu kontraksi otot
3. Menjaga tubuh tetap terhidrasi
4. Menjaga pH
ORGAN TUBUH YANG BERPERAN DALAM PENGATURAN KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT

1.Ginjal
berperan sebagai pengaturan air,konsentrasi garam,keseimbangan asam dan basa darah,dan sekresi
limbah tubuh atau kelebihan garam.
2.Kulit
berperan sebagai pengatur panas.
3.Paru-paru
berperan dalam pengeluaran cairan melalui (Insensible Water Loss) sekitar 400 ml/hari.Proses ini
berkaitan dengan pernapasan.
4.Saluran cerna
berperan dalam pengeluaran cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air.

5
5.System Endokrin
dibagi menjadi 4 yaitu :
a.ADH ; berfungsi meningkatkan rebsorpsi air.ADH diproduksi oleh kelenjar hipofisis
posterior.
b.Aldosterone ; berperan dalam absorpsi natrium,disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus
ginjal
c.Prostaglandin ; yaitu asam lemak tak jenuh yang berfungsi mengendalikan tekanan darah ,
respon radang,kontraksi otot halus,dan suhu tubuh.
d.Mekanisme rasa haus ; mekanisme rasa haus diatur dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan
dengan cara merangsang pelepasan renin yang menyebabkan produksi angiostenin II sehingga
merangsang hipotalamus untuk memunculkan rasa haus

6
KONSEP KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Cairan berada dalam dua kompartemen utama, yaitu di dalam sel (cairan intra sel/
CIS) yang pada orang dewasa sekitar 40% dari berat badan atau 70% dari jumlah
keseluruhan cairan tubuh, dan cairan di luar sel (cairan ekstra sel/ CES) sekitar 20%
dari berat badan atau 30% dari seluruh cairan tubuh. Cairan ekstrasel termasuk
didalamnya cairan intravaskuler (plasma) sekitar 4-5% dari berat badan, dan cairan
interstitial atau cairan yang berada di antara sel termasuk cairan limfe sekitar 15% dari
berat badan.

7
a. Cairan Intraseluler (CIS)

Cairan Intraselular (CIS)


Membran sel bagian luar memegang
peranan penting dalam mengatur volume dan
komposisi intraselular. Pompa membran-
bound ATP-dependent akan mempertukarkan
Na dengan K dengan perbandingan 3:2.
Gangguan pada aktivitas pompa Na-K-
ATPase seperti yang terjadi pada keadaan
iskemi akan menyebabkan pembengkakan
sel.

8
b. Cairan Ekstraseluler (CES)

Cairan Ekstraselular(CES)
Fungsi dasar dari cairan ekstraselular
adalah menyediakan nutrisi bagi sel
dan memindahkan hasil
metabolismenya.

9
c. Cairan Interstisial (ISF)
Cairan interstisial (ISF) Normalnya sebagian kecil cairan interstisial dalam bentuk cairan bebas.
Sebagian besar air interstisial secara kimia berhubungan dengan proteoglikan ekstraselular membentuk gel.
Pada umumnya tekanan cairan interstisial adalah negatif (kira-kira -5 mmHg)

d.Cairan Intravaskular (IVF)


Cairan intravaskular terbentuk sebagai plasma yang dipertahankan dalam ruangan
intravaskular oleh endotel vaskular.

10
Elektrolit

Setelah bergabung dengan air, elektrolit ini ada yang menjadi bermuatan listrik positif disebut kation,
yaitu: Na, K, Ca, Mg, dan bermuatan listrik negatif disebut anion, yaitu: Cl dan HCO3. Untuk
mempertahankan keadaan fisiologis yang stabil rasio anion dengan kation serta konsentrasinya disetiap
kompartemen harus seimbang dan relatif menetap.
Jenis elektrolit yang berada ditiap kompartemen adalah sama tetapi konsentrasinya berbeda. Elektrolit
utama di ekstrasel adalah natrium dan chloride, sedangkan elektrolit utama intrasel adalah kalium dan
fosfat. Adanya perubahan konsentrasi elektrolit dan atau rasio anion dan kation akan menimbulkan
perubahan aktivitas sel yang dapat membahayakan kehidupan

11
JENIS – JENIS ELEKTROLIT

1. Natrium (Na+)
2. Kalium (K+)
3. Calsium (Ca2+)
4. Magnesium (Mg2+)
5. Chlorida (Cl-)
6. Bikarbonat (HC03-)
7. Phospat (PO43-)

12
Non Elektrolit

Partikel non elektrolit utama adalah glukosa yang merupakan sumber utama metabolism sel.
Jika konsentrasi glukosa dalam cairan ekstrasel (CES) berlebihan, cairan intrasel (CIS) akan
berpindah ke CES dan menyebabkan pembentukan urine yang banyak, sehingga tubuh akan
mengalami kekurangan cairan.

13
MEKANISME TUBUH MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN CAIRAN

1.Intake cairan
Pada keadaan suhu dan aktivitas yang normal rata-rata pada orang dewasa minum antara 1300-1500
ml/hari,sedangkan kebutuhan cairan tubuh sekitar 2600 ml,sehingga kekurangan 1100-1300 ml.
Kekurangan cairan tersebut diperoleh dari pencernaan makanan sayur-sayuran mengandung 90% air,buah-
buahan 85% dan daging 60% air.Kekurangan cairan dapat diperoleh dari makanan dan oksidasi selama
poses pencernaan makanan.
2. Output Cairan
Kehilangan cairan dapat melalui 4 (empat) rute,yaitu :
a. Urine
b. Keringat
c. Insensible Water Loss (IWL)
d. Feses

14
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
1. Usia
2. Aktivitas
3. Iklim
4. Diet
5. Stress
6. Penyakit
7. Tindakan Medis
8. Pengobatan
9. Pembedahan
Cara perpindahan cairan melalui 4 metode , yaitu sebagai berikut :
10. Difusi
11. Osmosis
12. Filtrasi
13. Transport Aktif

15
GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA TUBUH

1. Hiponatremia (Kadar natrium yang rendah)


Adalah konsentrasi natrium lebih kecil dari 136 mEq/L darah.

A) Penyebab
Hiponatremia terjadi ketika cairan tubuh mengandung natrium dalam jumlah yang terlalu sedikit.

B) Gejala
Beratnya gejala sebagian ditentukan oleh kecepatan penurunan kadar natrium darah.Jika kadar natrium
menurun secara perlahan, gejala cenderung tidak berat dan tidak muncul sampai kadar natrium benar-benar
rendah.

16
C) Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejala yang ada.

D) Pengobatan
Hiponatremia berat merupakan keadaan darurat yang memerlukan pengobatan segera.Cairan
infus yang diberikan untuk meningkatkan konsentrasi natrium darah secara perlahan.Kenaikan
konsentrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan kerusakan otak yang menetap.Oleh karena
itu,asupan cairan harus diawasi dan dibatasi oleh dokter serta penyebab hiponatremia juga perlu
diatasi.

17
2.Hipokalemia (Kadar kalium yang rendah dalam darah)
Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.

A) Penyebab
Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik. Jika konsentrasi kalium darah terlalu
rendah ,biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium
yang hilang melalui saluran pencernaan (karena diare , muntah ,penggunaan obat pencahar dalam waktu
yang lama atau polip usus besar).
B) Gejala
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali. Hipokalemia yang
lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot ,kejang otot dan bahkan
kelumpuhan .Irama jantung menjadi tidak normal ,terutama pada penderita jantung.
C) Diagnosis
Ditegakkan berdasakan hasil pemeriksaan darah dan gejala – gejalanya.

18
D) Pengobatan
Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung kalsium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (Kalium Klorida) per-
oral. Kalsium dapat mengiritasi saluran percernaan, sehingga diberikaan dalam dosis kecil,
beberapa kali sehari. Sebagiaan besar orang yang mengkonsumsi diuretic tidak memperlukan
tambahan kalium. Tetapi secara periodic dapat dilakukan pemerisaan ulang dari konsentrasi
kalium darah sehingga sediaan obat dapat diubah bilamana perlu. Pada hipokalemia berat,
kalium bisa diberikaan secara intravena.

19
3.Hipokalsemia ( Kadar Kalsium darah yang rendah)
Hipokalsemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dL
darah.

A)Penyebab
Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah. Hipokalsemia paling
sering terjadi pada penyakit yang menyebabkan hilangnya kalsium dalam jangka lama melalui air
kemih atau kegagalan untuk memindahkan kalsium dari tulang. Sebagian besar kalsium dalam
darah dibawa oleh protein albumin, karena itu jika terlalu sedikit albumin dalam darah akan
menyebabkan rendahnya konsentrasi kalsium dalam darah.

B) Gejala
Gejala pertama yang muncul adalah peningkatan rangsangan dari struktur syaraf dan otot.

20
C)Diagnosis
Diagnosis meliputi tes darah untuk menilai tingkat kalsium dalam serum. X-ray diperlukan untuk
menilai kondisi struktur tulang dalam tubuh. Biokimia darah untuk mengetahui konsentrasi bilirubin
dalam darah, magnesium, vitamin D, kreatinin, fosfat dan sebagainya.

D) Pengobatan
Mengonsumsi tambahan vitamin D dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran
pencernaan. Pengobatan hipokalsemia bervariasi tergantung kepada penyebabnya. Kalsium dapat
diberikan baik secara intravena maupun per-oral (ditelan). Hipokalsemia menahan diperbaiki dengan
mengonsumsi tambahan kalsium per-oral.

21
4.Hipomagnesemia
Hipomagnesemia ( kadar magnesium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi magnesium dalam darah kurang dari 1,6 mEq/L darah.

A)Penyebab
a.kompleks dan biasanya merupakan akibat dari gangguan nutrisi dan metabolism.
b.asupan yang kurang, yang berhubungan karena kelaparan atau kelainan penyerapan diusus dan
pengeluaran yang berlebihan oleh ginjal.
c.sering terjadi pada orang – orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak atau yang
mengalami diare terus menerus dalam waktu yang lama.
d.Kadar aldosteron, hormone antideuretik atau hormone tiroid yang tinggi dapat menyebabkan
hipomagnesemia karena terjadi pembuangan yang berlebihan oleh ginjal.
e.Penggunaan diuretic, obat anti jamur amphotericin B atau obat anti kanker cisplatin dapat juga
menyebabkan hipomagnesemia.

22
B) Gejala
Hipomagnesemia dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan, mual, muntah, mengantuk,
kelemahan, perubahan kepribadian, kejang otot , dan gemetar.

C) Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkaan hasil pemeriksaan darah dan gejala – gejalanya.

D)Pengobatan
Jika timbul gejala atau jika konsentrasi magnesium sangat rendah ( kurang dari 1 mEq/L darah ),
diberikan magnesium per-oral maupun melalui suntikan di otot ( intramuskuler) atau pembuluh balik
(intravena).

23
PENYEBAB TERJADINYA KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
Terdapat banyak penyebab yang memicu ketidakseimbangan elektrolit dengan dehidrasi
menjadi salah satu yang paling umum . Dehidrasi, muntah berat, dan diare menyebabkan tubuh
kehilangan cairan dengan cepat.Selain itu,asupan makanan yang tidak tepat (tidak
mengkonsumsi makanan kaya akan mineral) ,atau malabsorpsi juga bisa menjadi penyebab
ketidakseimbangan elektrolit.
Ketidakseimbangan elektrolit juga menyertai beberapa penyakit dan gangguan , seperti
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik),pneumia,diare,muntah,gagal ginjal,gangguan
makan,alkoholisme,anoreksia,nervosa,gangguan hormonal,dan lain-lain.
Terkadang obat-obatan seperti diuretik,antibiotik,dan obat kemoterapi juga dapat
menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit

24
UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

1. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh


2. Tidak minum air putih secara berlebihan
3. Mengonsumsi minuman mengandung elektrolit setelah berolahraga
4. Mengonsumsi sumber mineral

25
26

Anda mungkin juga menyukai